Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMAKAIAN OSILOSKOP (DIGITAL) DAN SUMBER


SIGNAL AC (FUNCTION GENERATOR)

Oleh:

Riffatunnisa Fauziah Hanum

RE-1B / 4.34.22.1.21

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2022/2023
11.1 KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan prinsip kerja osiloskop.
2. Menjelaskan bermacam – macam penggunaan osiloskop.
3. Menjelaskan cara mengkalibrasi osiloskop.
4. Dapat menggunakan alat generator Sinyal/ Sumber Sinyal.
5. Mengetahui fungsi dan kegunaan Generator Sinyal.
6. Mengetahui cara menentukan tahanan dalam suatu generator sinyal.
11.2. LANDASAN TEORI
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinya listrik. Ada beberapa jenis
osiloskop digital berbasis computer, dan telah diimplementasikan, salah satu jenis osiloskop digital
berbasis computer menggunakan sound card yang dikendalikan dibawah system operasi linux.
Perangkat keras maupun perangkat yang mengendalikannya telah diuji fungsi dan kebenarannya, dan
sudah dapat berfungsi baik dan benar,. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah
laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk
sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita akan mengetahui berapa frekuensi, periode
dan tegangan dari sinyal dan mengukur sinyal (D. Chattopadhyay, 1989 :93)
Sebuah osiloskop akan secara kontinyu menghasilkan sebuah sinyal listrik yang nilainya bervariasi
terhadap waktu secara berulang-ulang. Karakteristik terpenting yang dimiliki oleh sebuah osilator
adalah bentuk gelombang, amplitude serta frekuensi dari sinyal yang dibangkitkan op-amp atau
rangkaian yang dirancang secara khusus yang dapat digunakan sebagai komponen rangkaian
pembentuk rangkaian osilator. Rangkaian multivibrator astabil menggunakan op-amp untuk
menghasilkan osilasi gelombang non-siusoidal (Clayton George, 2001 :87).
Multivibrator astabil mempunyai dua keadaan, namun tidak stabil pada salah satu keadaam
diantaranya dengan perkataan lain. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaannya selama
sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan yang lain. Disini multivibrator tetap untul sesaat sebelum
kembali kekeadaan semula. Perpindahan pulang pergi berkesinambungan ini menghasilkan suatu
gelombang segiempat dengan waktu bangkit yang sangat cepat. Karena tidak dibutuhkan sinyal
masukan untuk memperoleh suatu keluaran (Affan, 2013 :431).
Osiloskop digital gelombang yang akan ditampilkan terlebih dahulu melalui tahap sampling
(pencuplikan sinyal)dan kemudian data hasil sampling tersebut didapat secara digital. Pada prinsipnya
osiloskop digital bekerja dengan cara mencuplik sinyal(sampling), menyimpan data, memproses data
kemudian menampilkan data hasil pemprosesan dan kemudian akan berulang kembali seperti itu
(pribadi,2014 :61-62).
Hal ini dapat menganggu aktifitas kerja dalam proses pembuatan minyak, karena sebelum minyak
mentah dikelola, harus dilakukan beberapa uji laboratorium. Untuk itu akan merancang dan
membangun alat pengubah tegangan 220 V 2 phase ke 220 V 1 phase dengan keluaran gelombang
sinusoidal agar alat elektronik yang ada di laboratorium. Menggunakan osiloskop digital melihat
tegangan riak pada keluaran gelombang alat dengan skala 5V/DIV 1ms TIME/DIV. Diperjelaskan
kembali gambar 10 dibawah tegangan riak pada gelombang keluaran mengubah TIME/DIV pada
osiloskop digital yaitu 0,5ms TIME/DIV (Azhar,2014 :45-49).
OSILOSKOP DAPAT DIGUNAKAN UNTUK:
1. Mengukur tegangan searah.
2. Mengukur tegangan bolak – balik.
3. Mengukur beda fasa dengan
2 metode dengan metode osiloskop dual trace dan metode Lissajous.
4. Mengukur frekuensi dari gelombang bolak – balik.
MENGUKUR TEGANGAN DC
Mengukur Tegangan DC
1. Ditekan tombol menu pada vertikal osiloskop
2. Ditekan menu AC-GND-DC dan pilih DC
3. Dihidupkan probe positif dan negarif ke power supply yang telah dihubungkan ke sumber arus
dengan tegangan 1,5 V
4. Diamati jumlah tegangannya
5. Dicatat dalam tabel pengamatan
6. Dihubungkan probe positif dan negarif ke power supply 3 V lalu diamati jumlah tegangannya
7. Dicatat data di tabel pengamatan dan dibandingkan dengan teori
Cara pemakaian generator sinyal:
1. Hubungkan Generator Sinyal dengan tegangan jala – jala PLN.
2. Output Generator Sinyal dihubungkan dengan suatu alat ukur Osiloskop.
3. Letakkan posisi tombol pada posisi sinyal yang akan dikeluarkan. (Misal: Sinusoida).
4. Mengatur frekuensi yang dikehendaki.
5. Mengatur penguatan A, dB yang dikehendaki.
6. Lihatlah hasilnya pada layar Osiloskop.
11.3. ALAT DAN BAHAN
1. Osiloskop Analog dan digital @1 buah

2. Generator Sinyal @ 1 buah

3. Multimeter @ 1 buah

4. Potensiometer 1KΩ @ 1 buah

5. Resistor 100Ω @ 1 buah

6. Baterai 1,5 V @ 1 buah

7. Jumper/ penghubung
8. Probe 3 jenis @ 2 buah

9. Alat tulis.

11.4 GAMBAR RANGKAIAN

11.5 LANGKAH KERJA

1. Lihatlah teori dasar pemakaian Generator Sinyal, lakukan percobaannya seperti pada Gambar 11.5
untuk gelombang sinus, kotak, dan gigi gergaji. 7 - 5 Vp-p, frekuensi 1KHz - 2 Vp-p, frekuensi 500 Hz
Catat hasil dalam Tabel 11.1

2. Menentukan tahanan dalam Generator Sinyal sesuai Gambar 11.6 dengan Langkah – Langkah
sebagai berikut:

a. Rangkai sesuai Gambar 11.6 switch S1 dalam keadaan terbuka.

b. Aturlah tegangan output Generator Vs = 1 Vp-p ukurlah dengan osiloskop pada terminal X – Y.

c. Tutuplah saklar S1 dan ukurlah tegangan Vo pada RL tanpa mengubah Generator Sinyal. Vo =
…………. Vp-p
d. Dari hasil pengukuran Vo, hitunglah arus melalui RL yaitu Io (harga ini adalah harga Io, karena arus
Io mula – mula sama dengan nol). Io = …………… mA

e. Hitunglah perubahan tegangan output Vo. Vo = Vs – Vo f. Harga tahanan dalam Generator Sinyal
Vs dapat dicari: 𝑅𝑑 = 𝑉𝑜 𝐼𝑜

3. Menentukan tahanan dalam Function Generator dengan cara lain:

a. Buatlah rangkaian sesuai dengan Gambar 11.7.

b. Tutuplah switch S1 dan aturlah potensiometer sehingga diperoleh Vo = 0,5 Volt (Catatlah: Jika
Generator mempunyai tahanan dalamlebih besar dari 5 KΩ, maka harus menggunakan
potensiometer yang lebih besar dari 5 KΩ.

c. Bukalah S1 dan ukurlah tahanan potensiometer. RL = ………………………… 4. Dengan menggunakan


cara 3a sampai dengan 3c tentukanlah tahanan dalam Vs untuk harga – harga tegangan output. Vs
(Volt) = 0,5; 1,0; 4,0

11.6 DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 11. 1 data hasil percobaan

Tegangan Gambar Gambar gelombang Keterangan


5vp-p 1khz X1 =1khz Kotak
5𝑣
Kotak = 1 = 5 kotak

2vp-p
1khz 0,5 = 500 hz
2𝑣
Kotak = 1 = 2 kotak

5vp-p 1khz X1 =1khz sinus


5𝑣
sinus = 1 = 5 kotak

2vp-p
1khz 0,5 = 500 hz
2𝑣
sinus = 1 = 2 kotak

5vp-p 1khz X1 =1khz gergaji


5𝑣
gergaji= 1 = 5 kotak

2vp-p
1khz 0,5 = 500 hz
2𝑣
gergaji = 1 = 2 kotak
Tabel 11.2

V0 I0 V0 = V2 – V0 𝑣0
Rd = 𝐼𝑂

5vp-p 0 (tidak terhitung / V0 = 5-1 Sinus


tidka terbaca karena =4v
nano)
2vp-p 0 (tidak terhitung / V0 = 2-1 Sinus
tidka terbaca karena = 1v
nano)

Tabel 11.3

V0 (v) Rd(ohm )
0,5 1,6
1,0 -
4,0 -

ANALISA PERCOBAAN
Pada praktikum kali ini , menggunakan 2 buah osiloskop (analog dan digital ) , 1 buah function
generator , 1 buah potensiometer 1K , i buah resistor 100 Ω ,1 buah multitester , dan 1 buah project
board
KESIMPULAN
1. Osiloskop merupakan alat ukur yang dapat menganalisis dan menampilkan suatu gelombang
AC , DC dan lissajous pada layar .
2. Osiloskop analog harus di kalibrasi terlebih dahulu , berdeda dengan osliloskop digital yang
bisa langsung di gunakan tanpa harus dikalibrasi .
3. Frekwensi di bentuk pda funcition generator
TUGAS
a. Pertanyaan
1. Pada pengukuran Vo Langkah 2d diperoleh Vo lebih kecil daripada Vs, mengapa?
2. Bandingkan pengukuran tahanan dalam dengan cara seperti pada Langkah 2 dan
3. Jelaskan! 3. Pada pengukuran seperti Langkah 3, mengatur tahanan potensiometer
sehingga diperoleh Vo = ½ Vs.
4. Apakah harga Rd dalam Vs dipengaruhi oleh perubahan tegangan Vs?
5. Dengan menggunakan baterai 1,5 volt sebagai sumber tegangan DC, gambarkan
perubahan osiloskop ketika sebelum dan sedang menggunakan sumber tegangan
tersebut.
Jawab :
1. Karena rumus v0 =vs-v0
5-1 = 4 sehigga 5 > 4
2. Untuk membandingkan langkah 2 dan tiga . langkah 3 lebih mudah dibandingkan
langkah 2 dikaenakan multimeter tidak dapat membaca arus listrik sesuai langkah 2
dimana arus listrik berada dbawah mikroampere .
1
3. V0 = 2 vs dikarenakn vs di perkecil dengan potensiometer 1K sehingga Vs lebihkecil
dari pada V0 dengan Vs = 1 V sedangkan V0 = 0,5 V.
4. Iya , karena semakin besar hambatan maka semakin tingi tegangan tetapi kuat arus
semakin kecil .
5. Sebelum menggunakan baterai , osisloskop menunjukan garis berada di tengah ,
setelah menggunakan baterai 1,5 V dengan pembagi 0,5 didapatkan garis 3 kotak
1,5
diatas garis dengan perhitungan 0,3 = 3

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai