NO. PERCOBAAN : 06
NON-INVERTING AMPLIFIER
2018
DAFTAR ISI
6.1 JUDUL............................................................................................................. 1
6.8 KESIMPULAN................................................................................................ 5
LAMPIRAN........................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
i
6.1 JUDUL
NON-INVERTING AMPLIFIER
6.2 TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami IC Operational Amplifier LM 741
2. Memahami penggunaan IC Operasional Amplifier LM 741 Sebagai non-Inverting
Amplifier.
6.3 DASAR TEORI
Penguat tak membalik (Non-Inverting Amplifier) merupakan penguat sinyal dengan
karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan
sinyal input. Penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) dapat dibangun
menggunakan penguat operasional, karena penguat operasional memang didesain
untuk penguat sinyal baik membalik ataupun tak membalik. Rangkain penguat tak-
membalik ini dapat digunakan untuk memperkuat sinyal AC maupun DC dengan
keluaran yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari rangkaian
penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) berharga sangat tinggi dengan nilai
impedansi sekitar 100 MOhm.
Dalam konfigurasi ini, tegangan sinyal masukan, (Vin) diasup secara langsung ke
terminal non-inverting (+). Dengan demikian berarti bahwa perubahan tegangan
keluaran Vout dari penguat operasi memiliki polaritas ”positif” terhadap tegangan
masukannya, artinya tegangan keluaran tidak dibalik polaritasnya. Hasil tegangan
keluarannya akan sefasa dengan tegangan masukannya. Sinyal umpan balik dari
penguat non-inverting diperoleh dengan menerapkan sebagian kecil dari sinyal
tegangan keluaran kembali ke terminal membalik (inverting,-) melalui resitor
Rf melalui rangakai dengan resistor R2. Ini konfigurasi loop tertutup menghasilkan
1
rangkaian penguat tak membalik (non-inverting) dengan stabilitas yang sangat baik,
impedansi masukan yang sangat tinggi, impedansi Rin mendekati tak terhingga
karena tidak ada arus yang mengalir ke terminal masukan positif (kondisi ideal) dan
impedansi output Rout yang rendah.
Sinyal input diberikan ke terminal Non-Inverting (+) (Gambar 1). Pembagi
tagangan antara R1 dan Rf dari sinyal output diberikan pada terminal inverting (-).
Polaritas tegangan output Vout sama dengan polaritas tegangan input Vin.
Selama tidak ada arus yang mengalir pada terminal input VD = 0, arus input adalah:
I= ....……………………….(1)
Tegangan Vout adalah:
Vout = If x (R1 + R2)
Vout = x …………………………(2)
ACL = = …………………………(3)
2
6. Sumber Tegangan DC : 1 buah
7. Resistor R1 = 1KΩ : 1 buah
8. Resistor R2 = 470Ω : 1 buah
9. Resistor R3 = 1KΩ : 1 buah
10. Kabel – kabel penghubung
Input = 6,00 V
Output = 18,0 V
4
6.8 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan, bahwa:
1. Pada rangkaian penguat Non-Inverting, sinyal input diberikan ke terminal Non-
Inverting (+),
2. Rangkaian penguat tak membalik (Non-Inverting Amplifier) menghasilkan sinyal
output yang dikuatkan dan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input.
]LAMPIRAN
Praktikan
5
Lampiran data percobaan
6
Lampiran perhitungan
7
8
Lampiran Kurva Pada Semilog
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11