Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN LABORATORIUM

KOMUNIKASI RADIO

Judul Praktikum:

GAIN CONTROL WITH A DIODE

Disusun Oleh:

TIO RAMADHAN (1317030032)

Rekan Praktik:

1. ANINDYA EKAPUTRI (1317030005)


2. UJANG FAHMI (1317030033)
3. TSANIA FATHIA RAHMA (1317030077)

Kelas/ Grup:

TELKOM 5D/ 01

PROOGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i

1. TUJUAN .................................................................................................................... 1

2. DIAGRAM RANGKAIAN....................................................................................... 1

3. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN ................................................ 2

4. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

5. LANGKAH KERJA ................................................................................................. 4

6. HASIL PERCOBAAN .............................................................................................. 5

LEMBAR KERJA 1 .................................................................................................. 6

LEMBAR KERJA 2 .................................................................................................. 6

LEMBAR KERJA 3 .................................................................................................. 7

7. ANALISA DAN PEMBAHASAN............................................................................ 8

8. KESIMPULAN ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

LAMPIRAN..................................................................................................................... 11

I
REJECTION BAND AMPLIFIER

1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan setiap praktikan dapat :

1. Menjelaskan perubahan pada tegangan keluaran dari penguat terkendali


dengan suatu tegangan masukan yang konstan, sebagai suatu hasil dari
perubahan dalam tegangan bias dioda.
2. Menjelaskan fungsi dioda, berlaku sebagai sebuah resistor variable dalam
pembagi tegangan pada masukan dari penguat.
3. Membuat suatu grafik untuk menunjukan hubungan antara penguatan dari
sebuah penguat terkontrol dan tegangan yang mengendalikan dioda, dari
hasil pengukuran. Menghitung daerah pengendalian untuk dB.
4. Menguraikan hubungan antara tegangan referensi dioda pada keluaran
demodulator, dan keluaran tegangan pada penguat.
5. Menjelaskan jalannya fungsi rangkaian-rangkaian terkendali, dalam
hubungannya dengan perubahan tegangan input.
6. Menggambarkan sebuah diagram yang menunjukan hubungan antara
tegangan-tegangan masukan dan keluaran saat rangkaian dikendalikan atau
tidak dikendalikan, dari hasil pengukuran.

2. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1. Diagram Gain Control With a Diode

1
3. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
• 1 Universal power supply • 1 Resistor 47 KOhm
• 1 Wobble function generator • 3 Resistor 100 KOhm
• 3 Universal patch panel • 1 variable capasitor 5 . . 500
pF
• 1 Oscilloscope
• 1 Capasitor 100 pF
• 1 Multimeter digital
• 4 Capasitor 0,1 µF
• 2 Resistor 100 Ohm
• 1 Capasitor 1 µF
• 1 Resistor 220 Ohm
• 1 Coil 140 µH
• 2 Resistor 1 KOhm
• 1 Diode 1N4148
• 1 Resistor 6,8 KOhm
• 1 Diode AA118, N4007
• 2 Resistor 10 KOhm
• 2 Transistor BC 107, base left
DAFTAR KOMPONEN
Resistor:
 R1 = 10 KOhm  R7 = 100 Ohm
 R2 = 220 Ohm  R8 = 100 Kohm
 R3 = 100 KOhm  R9 = 100 Kohm
 R4 = 47 KOhm  R10 = 10 Kohm
 R5 = 100 Ohm  R11 = 6,8 KOhm
 R6 = 1 Kohm  Tambahan : R1 = 1 Kohm

Kapasitor:
C1 = 5 . . 500 pF Variabel
C2 = 100 Nf
C3 = 100 nF
C4 = 100 nF
C5 = 100 pF
C6 = 1 µF
C7 = 100 nF
Diode:
V2 = 1N4148

2
V3 = AA118
Coil:
L1 = 140 ( SO 5123 – 6R )
Transistor:
V1 = BC 107
V4 = BC 107

4. PENDAHULUAN
Pada penerima-penerima radio AM, penguatannya harus dikendalikan oleh
tegangan rata-rata yang diterima dari suatu transmisi (automatic gain control,
AGC). Ini diperlukan untuk menghindari over-driving pada tingkat HF yang mana
akan dapat menyebabkan distorsi, pada penekanan secara keseluruhan dari
modulasi AM. Alas an berikut dari penggunaan AGC, adalah: menyamakan
keluaran dari tingkat HF untuk level-level yang bervariasi dari masukannya,
mengimbangi perubahan dalam kuat medan suatu transmisi (fading).

Pada umumnya, penguat dikontrol dalam 1 atau 2 penguat IF dan mungkin pada
tingkat HF.

Untuk melakukan suatu kendali, suatu tegangan DC diperlukan, besarnya


ditentukan oleh sinyal rata-rata yang diterima, tetapi tidak bergantung pada tingkat
modulasi. Tegangan tersebut merupakan tegangan referensi yang disediakan pada
keluaran demodulator. Untuk dapat memakai tegangan ini, sinyal-sinyal HF dan IF
yang tidak diinginkan harus dibuang dengan menggunakan filter.

2
Konstanta waktu dari filter menentukan kecepatan dari tanggapan proses
pengendalian. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.1 diatas.

Pada percobaan yang akan dilakukan ini, penguatan dari tingkat HF


dikendalikan dengan menggunakan suatu pembagi tegangan variable pada masukan
rangkaian ini. Jalur shunt pembagi mengandung sebuah diode yang dibias-forward
(maju), seperti yang terlihat pada gambar 4.2 di bawah ini.

Dengan resistansi maju, diode akan memberikan tanggapan pada pembagi,


dengan demikian tegangan keluarannya akan berubah-ubah. Kapasitor C, semata-
mata hanyalah komponen dekopling DC. Fungsi dari rangkaian ini pada awalnya,
diselidiki dengan suatu tegangan terkendali yang dihasilkan secara manual.
Kemudian, rangkaian yang lengkap dibentuk. Sebuah pengubah impedansi
dihubungkan.

5. LANGKAH KERJA
5.1 Membuat rangkaian seperti yang diperlihatkan pada diagram (bagian 2).
Penguatan rangkaian :
Osiloskop : Channel 1 ke input, channel 2 ke MP2
Potensiometer pada awalnya diputar penuh berlawanan arah jarum jam.
5.1.1 Menset tegangan input Vipp = 100 mV. Memasukan pada penguat,
frekuensi sebesar 1 Mhz.
5.1.2 Memutar P1 perlahan-lahan searah jarum jam, dan menjelaskan efek apa
yang terjadi antara tegangan output.
5.1.3 Menghubungkan channel 2 ke osiloskop MP1. Sekali lagi memutar C1.
Menghubungkan apa yang terjadi antara tegangan-tegangan MP1 dan
MP2?

3
5.1.4 Menghubungkan sebuah voltmeter dan channel 1 osiloskop secara
parallel ke diode (MP3) dan mengamati saat tegangan P1 diubah-ubah.
Menjelaskan mengapa amplitude tegangan control dipengaruhi oleh P1.
Menjelaskan bagaimana fungsi diode.
5.2 Kurva Karakteristik Kontrol
Membuat prosedur berikut, kita akan memeriksa ketergantungan peguatan
pada tegangan kontrol DC yang melewati diode (MP4). Sampai disini,
tegangan input diatur sedemikian rupa sehingga untuk setiap pengukuran,
tegangan input diatur sedemikian rupa sehingga untuk setiap pengukuran,
tegangan outputnya merupakan nilai yang konstan. Alat-alat yang di
5.2.1 Memeriksa jajaran pada penguat yang ditala (tuned amplifier).
Mengukur tegangan input untuk tanggapan DC yang diberikan pada
MP4, U4, untuk tegangan output konstan dari Vopp = 16 Volt.
Memasukan nilai-nilainya kedalam tabel.
5.2.2 Menghitung penguatan tegangan G, untuk setiap nilai-nilai hasil
pengukuran dan memasukan ke dalam tabel.
Membuat kurva karakteristiknya.
5.2.3 Dari hasil pengukuran, menentukan daerah kontrol dalam dB.
5.3 Automatic Gain Control (AGC).
Alat-alat yang dipergunakan seperti pada percobaan 5.1. mengganti P1
dengan suatu rangkaian pengikut emitter (pengubah impedansi) seperti yang
terlihat pada diagram. Mengganti R1 dengan 1 KOhm.
5.3.1 Mengatur tegangan generator untuk menghasilkan nilai-nilai yang
diberikan tegangan output (MP2) dan mengukur tegangan referensi
yang berhubungan, pada MP5, dengan voltmeter (DC, 20 V).
Memasukan hasilnya ke dalam tabel.
Menjelaskan apa hubungan antara tegangan output dan tegangan
pada MP5.
5.3.2 Menggunakan tegangan DC variabel ( 0 . . . +15 V ) ke input
sekaligus juga, mengamati pada MP4, serta ketegangan input dan
output. Menjelaskan apakah tujuan pemakaian impedance converter
stage.

4
5.3.3 Menghubungkan MP5 ke input dari converter stage (input A).
menghubungkan osiloskop ke input dan output penguat dan merubah
tegangan inputnya.
Menjelaskan apa pengaruh perubahan ini pada rangkaian, pada
amplitudo tegangan output bila tegangan input berubah.
5.3.4 Menjelaskan fungsi dari impedance converter stage dan dioda pada
rangkaian, bila tegangan inputnya bertambah.
5.3.5 Pengukuran control response
Mengukur tegangan output pada nilai-nilai yang diberikan tegangan
input pada kondisi sebagai berikut :
a) Tanpa kontrol (lepas hubungan MP5 – titik A).
b) Dengan kontrol
Memasukan hasilnya ke dalam tabel.
5.3.6 Menggambar grafik yang memperlihatkan hubungan antara
tegangan output dengan input, untuk hasil-hasil pengukuran yang
ditunjukan pada 5.3.5. (menggunakan dua warna yang berbeda).

5
6. HASIL PERCOBAAN
Lembar Kerja 1
Untuk 5.1.2.
Pengaruh P1 : Tegangan input mengalami penurunan secara perlahan saat P1
diposisi minimum 100 mV, dan saat jarum diputar searah jarum jam (max)
tegangan input 88 mV.

Untuk 5.1.3.
Hubungan Antara tegangan pada MP1 dan MP2 : C1 tidak mempengaruhi
tegangan pada titik MP1 dan MP2. Komponen yang mempengaruhinya ada P1.
Pada saat P1 diputar searah jarum jam, tegangan input dan output mengalami
penurunan.

Untuk 5.1.4.
Fungsi diode, D2 : Dioda, membias maju melalui P1 sehingga resistansi
tegangan terbagi.

Lembar Kerja 2
Untuk 5.2.1. dan 5.2.2.
Pengukuran karakteristik kontrol
Fo = 1 MHz, Vopp = 10 V = konstan
U4/V 0.1 3 6 8 12 15
Vipp/V 0.12 3.28 6.4 9.8 13 16
𝑽𝒐𝒑𝒑
G= 42.498 13.764 7.958 4.257 1.803 0
𝑽𝒊𝒑𝒑

Kurva Gain

6
Untuk 5.2.3.
Range control
Gmaks = ………………… = 42.498 dB
Gmain = ………………… = 0 dB
 G = 42.498 – 0 = 42.498 dB

Lembar Kerja 3
Untuk 5.3.1.
Teg. Output Vopp/V 2 4 6 8 12
Teg. Referensi Vr/V 0.24 1.6 0.4 0.4 0.4

Hubungan antara Vo dan tegangan referensi : Semakin besar tegangan output


pada titik MP2 maka semakin besar pula tegangan referensi pada titik MP5

Untuk 5.3.2.
Kegunaan dari impedance converter : Menjadikan tegangan keluaran di MP4
lebih kecil dari pada tegangan input.

Untuk 5.3.3.
Pengaruh dari feed back tegangan referensi : Pada amplitude tegangan output
menghasilkan tegangan output.

Untuk 5.3.4.
Vi meningkat 
Tegangan referensi meningkat dengan diikuti peningkatan pada titik A dan
MP4.

Untuk 5.3.5.
Hubungan antara Vi dan Vo (Sebelum R9)
Fo = 1 Mhz = konstan.

7
Vipp/mV 220 240 260 280 300
a) Tanpa control Vopp/mV 680 712 800 820 920
b) Dengan control Vopp/mV 660 740 760 820 900

Untuk 5.3.6.

7. ANALISA HASIL PERCOBAAN


Pada praktikum kali ini, yaitu mengenai gain control with diode dapat dilihat
bahwa potensiometer(P1) pada rangkaian akan memberikan pengaruh terhadap
nilai tegangan pada MP2, dimana ketika P1 diputar searah jarum jam maka
nilai tegangan pada MP2 akan menjadi minimum.

Hubungan yang dapat dilihat antara tegangan MP1 dan MP2 ketika
potensiometer (P1) diputar searah jarum jam, maka nilai tegangan pada MP1
lebih besar daripada tegangan pada MP2. Begitu pula ketika P1 diputar
berlawanan arah jarum jam. Hal ini dikarenakan tegangan pada MP2 telah
mengalami peningkatan yang disebabkan oleh transistor yang telah dilewati
yaitu U1.

8
Dioda pada rangkaian berfungsi untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya.
Dari hasil perhitungan gain atau penguatannya maka dapat dilihat bahwa
grafiknya akan berbentuk low pass filter, yaitu turun lalu konstan dan
kemudian naik kembali.

Range control untuk penguatan maksimum adalah sebesar 42.498 dB,


sementara range control untuk penguatan minimum adalah sebesar 0 dB. Maka
range control untuk penguatannya adalah sebesar 42.498 dB.
Setelah potensiometer (P1) dilepas dan diganti dengan rangkaian pengikut
emitter (pengubah impedansi), serta R1 diganti dengan resistor 1 KOhm maka
dapat dilihat bahwa tegangan referensi pada MP5 akan mengalami peningkatan
sesuai nilai tegangan output yang diatur pada MP2.

Kegunaan dari impedance converter pada rangkaian ini adalah untuk


mengubah impedansi pada rangkaian, yaitu dengan pemberian sebuah
transistor BC 107 yang mengakibatkan tegangan output akan mengalami
peningkatan.

Ketika MP5 dihubungkan dengan input dari converter stage (input A) maka
tegangan output akan semakin besar bila nilai tegangan input yang diberikan
juga semakin besar. Ini merupakan pengaruh dari feed back tegangan referensi.
Tegangan output akan meningkat apabila tegangan input yang diberikan
semakin besar, baik dengan control ( menghubungkan MP5 ke titik A) maupun
tanpa control (melepas hubungan MP5 dengan titik A).

Dari hasil penggambaran grafik hubungan antara tegangan output dan tegangan
input dapat dilihat bahwa hubungan antara keduanya adalah berbanding lurus.

8. KESIMPULAN
 Amplitudo tegangan control dipengaruhi oleh potensiometer P1.

9
 Tegangan akan semakin besar apabila potensiometer P1 diputar arah jarum
jam.
 Tegangan akan meningkat apabila melewati sebuah transistor. Hal ini
terjadi karena Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan,atau modulasi sinyal.
 Dioda pada rangkaian berfungsi untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya.
 Dari hasil perhitungan gain atau penguatannya maka dapat dilihat bahwa
grafiknya akan berbentuk low pass filter, yaitu turun lalu konstan dan
kemudian naik kembali. Hal ini bergantung pada tegangan control DC
yang melewati diode (MP4) yang diberikan.
 Kegunaan dari impedance converter pada rangkaian adalah untuk
mengubah impedansi pada rangkaian, yaitu dengan pemberian sebuah
transistor BC 107 yang mengakibatkan tegangan output akan mengalami
peningkatan.
 Ketika MP5 dihubungkan dengan input dari converter stage (input A)
maka tegangan output akan semakin besar bila nilai tegangan input yang
diberikan juga semakin besar. Ini merupakan pengaruh dari feed back
tegangan referensi.
 Tegangan output akan meningkat apabila tegangan input yang diberikan
semakin besar, baik dengan control ( menghubungkan MP5 ke titik A)
maupun tanpa control (melepas hubungan MP5 dengan titik A).
 Hubungan antara tegangan output dan tegangan input adalah berbanding
lurus.

DAFTAR PUSTAKA

http://labkomrad.blogspot.com/

10
LAMPIRAN

Lembar Kerja 1

Lembar Kerja 2

11
Lembar Kerja 3

12
13
Lember Kerja 4

14

Anda mungkin juga menyukai