Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM VI

KARAKTERISTIK FREKUENSI
CONVERTER

Nama : M.Ferdian Ardhana


Kelas : 2 TET A
NIM 1920301033
Dosen Pembimbing : Muhammad Diono, S.S.T., M.T
Laboran : Risky Amelia, S.S.T

POLITEKNIK CALTEX RIAU

TEKNIK ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

2021
6.1 Tujuan

Mempelajari karakteristik bandwidth transmisi dari E/O converter

6.2 Dasar Teori

Mengatur bias current dari E/O converter ke 25 mA dan memasukkan gelombang sinus 100 Hz ~
1 MHz, 2.5 Vpp ke input terminal. Mengamati gelombang output pada terminal output monitor
arus dan plot grafik bandwidthnya. Membandingkan perbedaannya antara kopling DC dan AC.

6.3 Peralatan yang Digunakan

1. E/O Converter (U-2980A) 1 buah

2. DC Power Supply (U-2980P) 1 buah

3. 2-Channel Oscilloscope 1 buah

4. Optical Fiber Cable 1 buah

5. Digital Multimeter 1 buah

6.4 Langkah Percobaan

1. Menjaga Power supply dalam keadaan OFF. Menghubungkan seperti gambar 6.1
2. Menghubungkan U-2980A dan U-2980P

3. Dengan menggunakan adapter ST-type yang merupakan aksesoris dari fiber optic kabel,
menghubungkan terminal optical output U-2980A to terminal FC-type (option) dari power meter

4. Mengatur selector SW converter E/O ke AC dan mengatur “LED bias current adjust” ke posisi
MIN

5. Menghidupkan DC Power (U-2980P). Menghubungkan multimeter digital ke terminal monitor

6. Menghubungkan output terminal dari low frequency oscillator ke TTL/Analog terminal input

7. Menghubungkan CH1 input oscilloscope ke E/O Converter TTL/Analog input terminal U-


2980A

8. Mengatur LF Oscillator ke 1 KHz 1.8 Vrms gelombang sinus

9. Mengatur bias current ke 25 mA. Menghubungkan CH2 oscilloscope ke E/O converter


monitor terminal U-2980A dan memastikan tidak terjadi clipping pada gelombang sinus. Ketika
clipping terjadi, mengurangi output LO oscillator dan menghitung optical power. Melihat
gambar 6.2

10. Merubah frekuensi oscillator LF dari 500 Hz-1 Mhz dan mengukur arus pemodulasi pada
tiap frekuensi seperti yang terlihat pada gambar 6.2

11. Gelombang arus pada gambar 6.2 menggambarkan arus LED terhadap output LF oscillator
offset (1 KHz, 1.8 Vrms) oleh 2.75 V DC. Memperhatikan bahwa DC komponen dihilangkan di
AC coupling, hanya terlihat cycle positif. Dari ini, terlihat jelas bahwa ketika output LED
dimodulasi oleh sinyal analog, tidak diperlukan supply bias current.
DATA PERCOBAAN
ANALISA PERCOBAAN

Di sistem transmisi serat optik, cahaya yang merambat sepanjang serat optik akan mengalami
peredaman, sehingga diujung jauh (sisi penerima) kekuatan cahaya akan menjadi lemah. Disisi
lain kekuatan cahaya dari dioda laser terbatas dan photodetector memiliki sensitifitas tertentu
untuk dapat mendeteksi sinyal optik. Oleh karena itu untuk dapat mengoperasikan sistem
telekomunikasi, rugi- rugi optik (total loss) harus dibuat pada level yang lebih tinggi dari level
sensitivitas yang dimiliki oleh photodetector. Level rugi-rugi optik yang diperbolehkan sudah
ditentukan untuk masing- masing sistem telekomunikasi.

Pengukuran menggunakan optical power meter digunakan untuk menentukan loss (rugi) daya
cahaya pada saluran serat optik, Optical Power meter listrik (OPM) adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk
menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik.

Pada percobaan ini, nilai dari frekuensi dengan satuan Hz mempengaruhi daya output yang
terukur. Semakin tinggi nilai frekuensi maka daya output semakin kecil dan begitupun
sebaliknya. Semakin kecil nilai frekuensi maka daya output semakin besar, Pengubah frekuensi
atau konverter frekuensi adalah perangkat elektronik atau elektromekanis yang mengubah arus
bolak-balik dari satu frekuensi menjadi arus bolak-balik dari frekuensi lain.
Setingan Vrms pada percobaan adalah 1.8 Vrms dengan menggunakan gelombang sinusoidal.
Mengubah nilai frekuensi pada function generator mempengaruhi tampilan sinyal output pada
oscilloscope. Semakin tinggi nilai frekuensi nya maka bandwidth antar sinyal semakin rapat.
Begitupun sebaliknya.

Pada percobaan ini menggunakan Function Generator atau Generator Fungsi untuk alat uji
elektronik yang dapat membangkitkan berbagai bentuk gelombang, dan pada percobaan ini
menggunakan gelombang sinusoidal. Akibat pengkonversian frekuensi maka daya yang terukur
juga berubah. Sehingga grafik karakteristik frekuensi conveter mengalami penurunan nilai atau
bernilai negative keseluruhan.
KESIMPULAN

1. Nilai dari frekuensi (Hz) mempengaruhi daya output yang terukur. Semakin tinggi nilai
frekuensi maka daya output semakin kecil dan begitupun sebaliknya. Semakin kecil nilai
frekuensi maka daya output semakin besar.
2. Pengubah frekuensi atau konverter frekuensi adalah perangkat elektronik atau
elektromekanis yang mengubah arus bolak-balik dari satu frekuensi menjadi arus bolak-
balik dari frekuensi lain.
3. Semakin tinggi nilai frekuensi nya maka bandwidth antar sinyal semakin rapat. Begitupun
sebaliknya.
4. Akibat pengkonversian frekuensi maka daya yang terukur juga berubah. Sehingga grafik
karakteristik frekuensi conveter mengalami penurunan nilai atau bernilai negative
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai