Anda di halaman 1dari 7

BAB 8

SENSOR MAGNETIK

Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
8.1 Menjelaskan cara kerja sensor Magnetik
8.2 Membuat simulasi sensor magnetik dengan prosesor di proteus

Sensor Magnetik mendeteksi perubahan dan gangguan di medan magnet seperti


fluks, kekuatan, dan arah. banyak hal yang bisa diketahui seperti rotasi, sudut, arah,
kehadiran, dan arus listrik. Sensor magnetik dibagi menjadi dua kelompok, yang mengukur
medan magnet lengkap dan mengukur komponen vektor lapangan. Komponen vektor adalah
titik individual dari medan magnet.
Beberapa jenis teknologi yang digunakan untuk membuat kerja sensor
magnetik. Fluxgate, Hall Effect, magnetoresisitive, magnetoinductive, proton presesi, pompa
optik, presesi nuklir, dan SQUID (perangkat interferensi kuantum superkonduktor) masing-
masing memiliki pendekatan yang berbeda untuk menggunakan sensor magnetik.
Perangkat magnetoresistif merekam hambatan listrik dari medan magnet.
Magnetoinductive adalah kumparan yang mengelilingi material magnetik yang
kemampuannya diresapi perubahan dalam medan magnet Bumi. Fluxgate mengukur medan
magnet terhadap respons berbasis magnet yang dibuat secara internal yang berjalan melalui
serangkaian parameter yang terus-menerus berfluks. Setiap jenis teknologi berfokus pada
area tertentu untuk deteksi, pengukuran yang akan dideteksi dan cara merekam perubahan.
Sensor Efek Hall adalah komponen jenis transduser yang dapat mengubah informasi
magnetik menjadi sinyal listrik .Sensor Efek Hall ini sering digunakan sebagai sensor untuk
mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi (positioning), mendeteksi kecepatan
(speed), mendeteksi pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus listrik (current
sensing).
Sensor Efek Hall pada dasarnya terdiri dari potongan tipis semikonduktor yang
bertipe P dengan bentuk persegi panjang. Bahan semikonduktor yang digunakan biasanya
adalah gallium arsenide (GaAs), indium antimonide (InSb), indium phosphide (InP) atau
indium arsenide (InAs). Potongan tipis semikonduktor tersebut dilewati oleh arus listrik
secara berkesinambungan (terus-menerus). Ketika didekatkan dengan medan magnet atau
ditempatkan pada lokasi yang bermedan magnet, garis fluks magnetik akan menggunakan
gaya pada semikonduktor tersebut untuk mengalihkan muatan pembawa (elektron dan holes)
ke kedua sisi pelat semikonduktor. Gerakan pembawa muatan ini merupakan hasil dari gaya
magnet yang melewati semikonduktor tersebut.Karena Elektron dan Holes bergerak masing-
masing ke kedua sisi semikonduktor, maka akan timbul perbedaan potensial diantara kedua
sisi tersebut.
Pergerakan elektron yang melalui bahan semikonduktor ini dipengaruhi oleh adanya
medan magnet eksternal pada sudut atau posisi yang benar. Bentuk yang terbaik agar
mendapatkan sudut atau posisi yang tepat adalah menggunakan bentuk persegi panjang yang
pipih (Flat Rectangular) pada komponen Sensor Hall Effect ini. Peristiwa berbelok atau
beralihnya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena pengaruh medan magnet ini
disebut dengan Efek Hall (Hall Effect). Untuk dapat menghasilkan perbedaan potensial
diseluruh perangkat, garis fluks magnetik harus tegak lurus (90 derajat) terhadap aliran listrik
dengan kutub yang benar. Dasar dari prinsip kerja Efek Hall ini adalah gaya Lorentz yaitu
gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak dalam suatu medan magnet (B).

Gambar 8.1 Dasar prinsip kerja Efek Hall

8.1 Hall Effect Sensor IC UGN3503

Gambar 8.2 Konfigurasi pin IC UGN3503


Sensor UGN3503 dapat digunakan sebagai monitoring maupun pengontrol
kecepatan dan jarak. Sensor UGN3503 menghasilkan tegangan yang berbanding lurus dengan
kekuatan medan magnet yang dideteksi oleh elemen aktifnya.
Pada sensor ini jika mendapat pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub utara
maka akan menghasilkan pengurangan pada tegangan output sebaliknya jika terdapat
pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub selatan maka akan menghasilkan
peningkatan tegangan pada outputnya. Sensor ini dapat merespon perubahan kekuatan medan
magnet mulai kekuatan medan magnet yang statis maupun kekuatan medan magnet yang
berubah-ubah dengan frekuensi sampai 20KHz
Sensor hall effect UGN3503 ini dapat disuplai dengan tegangan mulai 4.5V sampai
6V dengan kepekaan perubahan kekuatan medan magnet sampai frekuensi 23KHz. sensor
UGN3503U menghasilkan tegangan output 3V jika tidak ada pengaruh medan magnet pada
sensornya.

8.2 Modul Magnetic Compass CMPS03


Magnetic Compas adalah sensor kompas yang dapat mengetahui posisi sudut. Sensor
ini didesain khusus untuk bidang robotik dengan tujuan sebagai navigator yang digunakan
untuk pergerakan pada robot. Sensor produksi Devantech ini menggunakan dua buah sensor
medan magnet KMZ51 buatan Philips untuk mendeteksi medan magnet bumi, pemasangan
dua buah sensor ini saling bersilangan. Pada modul kompas telah dipasang rangkaian
pengkondisi sinyal dan mikrokontroler, sehingga dengan mudah data dapat diakses.

Pada CMPS03, arah mata angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara (00),

Timur (900), Selatan (1800) dan Barat (2700). Ada dua cara untuk mendapatkan
informasi arah dari modul kompas digital ini yaitu dengan membaca sinyal PWM (Pulse
Width Modulation) pada pin 4 atau dengan membaca data interface I2C pada pin 2 dan 3.

Gambar 8.3 Konfigurasi pin pada CMPS03


Modul kompas membutuhkan suplai tegangan sebesar 5VDC dengan konsumsi arus
sekitar 15mA. Ada dua cara untuk membaca posisi magnet. Yaitu melalui sinyal PWM pada
pin nomor 4 atau menggunakan protokol I2C pada pin nomor 2 dan 3.
Sinyal PWM yang dihasilkan oleh kompas merupakan sinyal yang lebar pulsanya
dapat berubah-ubah. Pulsa berlogika 1 menyatakan derajat. Lebar pulsa berlogika 1 bervariasi
antara 1mili-detik (untuk 0º) sampai 36,99mili-detik (untuk 359,9º). Dengan kata lain kompas
memiliki resolusi 100µ-detik/º dengan offset sebesar +1mili-detik. Sinyal kemudian akan
berlogika 0 selama 65mili-detik. Jadi periode sinyal PWM sebesar 65mili-detik ditambah
dengan waktu sinyal yang berlogika 1, atau 66mili-detik sampai 102mili-detik. Sinyal PWM
tersebut dihasilkan oleh timer 16-bit dari prosesor pada modul kompas yang menghasilkan
resolusi sebesar 1µ-detik. Sehingga disarankan oleh pembuatnya untuk mendeteksi sinyal
PWM dengan timer yang resolusinya lebih rendah dari yang dihasilkan oleh kompas.
Yakinkan bahwa pin untuk I2C, SDA dan SCL, dihubungkan ke suplai 5VDC melalui
resistor pull-up, karena pin SDA dan pin SCL tidak mempunyai pull-up.

Gambar 8.4 Sinyal PWM

Selain PWM, CMPS03 juga dilengkapi dengan interface I2C yang dapat digunakan
untuk membaca data arah dalam bentuk data serial. Pada mode 8 bit, arah utara
ditunjukkan dengan data 255 dengan resolusi 1,40625 derajat/bit. Pada mode 16 bit, arah
utara ditunjukkan dengan data 65535 sehingga resolusinya menjadi 0,0055 derajat/bit.
Pin 2 dan 3 adalah jalur komunikasi I2C dan dapat digunakan untuk membaca data
arah (bearing). Jika jalur I2C tidak digunakan, maka pin ini harus di pull up (ke +5V)
melalui resistor yang nilainya sekitar 47K, nilai resistor tidak kritikal.
Komunikasi dengan protokol I2C pada modul kompas mempunyai cara yang sama
seperti mengakses eeprom serial tipe 24C04 misalnya. Pertama kirim start-bit, alamat
kompas (0xC0) dengan bit R/W low, kemudian nomor register yang ingin diakses.
Selanjutnya diulang dengan mengirimkan start-bit, alamat kompas dengan bit R/W high
(0xC1). Kemudian isi register dibaca.Fungsi register pada CMPS03 bisa dilihat pada
lampiran Datasheet register CMPS03.
Gambar 8.5 Start bit dan stop bit pin SCL dan SDA

Pin I2C tidak mempunyai resistor pull-up pada board sehingga harus ditambahkan
pada jalur komunikasi yang digunakan. Pembuat modul kompas menyarankan untuk
memasang resistor 1k8 jika diinginkan bekerja pada kecepatan 400kHz dan 1k2 atau bahkan
1k bila ingin bekerja pada kecepatan 1MHz. Modul kompas didesain untuk bekerja pada
frekuensi standar (SCL) sebesar 100kHz, walaupun kecepatan sinyal clock bisa ditingkatkan
sampai 1Mhz dengan beberapa tindakan yang harus diperhatikan. Pada kecepatan diatas
sekitar 160kHz, CPU tidak dapat merespon dengan cepat untuk membaca data I2C. oleh
karena itu delay sesaat sebesar 50µ-detik harus ditambahkan diantara pengiriman alamat
register.
Pin 7 adalah pin input untuk memilih operasi kerja 50Hz atau 60Hz. Pin ini
ditambahkan setelah terlihat adanya jitter sekitar 1,5º pada output. Penyebabnya adalah
sumber listrik 50Hz pada lingkungan kerja. Dengan melakukan sinkronisasi dengan frekuensi
sumber listrik dapat dikurangi sampai 0,2º. Konversi internal selesai setiap 40mili-detik
(50Hz) atau setiap 33,3mili-detik (60Hz). Pin 7 mempunyai resistor pull-up pada board
sehingga dapat dibiarkan tidak terhubung untuk operasi kerja 60Hz. Antara output PWM atau
I2C dan proses konversi tidak ada sinkronisasi. Output PWM dan I2C mengambil pembacaan
internal yang terbaru, yang dikonversi secara kontinu, apakah dipakai atau tidak.
Pin 6 digunakan untuk mengkalibrasi kompas. Pin ini memiliki resistor pull-up pada
board sehingga dapat dibiarkan tak terhubung setelah melakukan kalibrasi.
Pin 5 dan pin 8 tidak dihubungkan. Sebenarnya pin 8 merupakan jalur reset dan
memiliki resistor pull-up pada board. Disiapkan untuk memprogram mikrokontroler yang
terpasang pada board.

Gambar 8.6 Simulasi rangkaian sensor kompas CMPS03

8.3 Tugas Pertanyaan


1. Jelaskan prinsip kerja sensor magnetik secara umum
2. Jelaskan prinsip kerja sensor magnetik IC UGN3503
3. Jelaskan prinsip kerja sensor magnetik Compass CMPS03
4. Buat simulasi pada proteus untuk gambar 8.6 dengan arduino uno
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Kadir (2018) Arduino dan sensor, penerbit Andi, Yogyakarta

2. Dian Artanto (2017) Interface Sensor dan Aktuator. Penerbit Deepublish,Yogyakarta

3. Jacob Fraden (2010) Handbook of modern sensors: physics, designs and applications
4rd. Springer-Verlag NewYork inc USA

4. Jon S. Wilson (2005) Sensor Technology Handbook. Elsevier Inc. USA

5. Margiono Abdillah (2017) macam macam sensor dan aplikasinya. YKT Publisher.
Pontianak

6. Sabrie Soloman (2010) Sensors Handbook. 2rd. McGraw-Hill.USA

7. Suryono (2018) Teknologi Sensor : Cetakan Pertama, UNDIP PRESS, Semarang

Anda mungkin juga menyukai