Anda di halaman 1dari 21

SUB SISTEM PENERIMA SEISMOGRAPH

(SISTEM RTS ANALOG)


Oleh : IYAN MULYANA, ST

1.

PENDAHULUAN
Untuk memperoleh data seismik instrumentasi yang digunakan adalah

seismograph, dan untuk saat ini hampir seluruh Pos Gunungapi di Indonesia
menggunakan seismograf yang bekerja dengan sistim RTS (Radio telemetry sistem) baik
digital maupun analog, Data ditransmitkan ke Pos pengamatan dengan teknik propagasi
gelombang radio. Di Pos data diterima Receiver, didemodulasikan oleh diskriminator
menjadi tegangan analog kembali, dan direkam ke seismogram dengan galvanometer, ini
adalah prinsip RTS analog, untuk RTS Digital prinsipnya hampir sama, hanya pada
trasmitter, data yang dimodulasikan sudah berupa data-data digital. Dengan mengubah
data analog dari seismometer menjadi digital menggunakan ADC.
Seismograph yang dipakai di Indonesia adalah seismograph Kinemetriks yang
telah menggunakan analog telemetry. Seismograf umumnya dipasang permanen dan
bekerja 24 jam setiap harinya, sehingga agar kondisi seismograf selalu bagus, perlu
adanya perawatan dan kalibrasi seismograf secara berkala.

2.

SUB SISTEM PENERIMA (DI POS)

Pen Motor
Modul Control Board
Motor Stepper

Modul Drun Speed


Modul Power Supply
Modul Diskriminator
Timing System

Gambar1. Peralatan Penerima di Pos

2.1 Antena
Sifat sifat antena serupa dengan saluran transmisi , yang bertalian dengan
panjang, impedansi, tegangan dan arus. Antena akan beroperasi efektif kalau dimensinya
sama dengan panjang gelombangi syarat yang hendak dipancarkan atau hendak diterima.
Dalam ruang bebas, kecepatan panjang gelombang elektromagnet adalah 300000 Km/det.
Pada segi kearahan, antena vertikal memancarkan/menerima sama kuat ke/dari segala
arah, terkecuali dari arah tegak lurus diatas antena. Dari arah ini pancaran/penerimaan
adalah nol. Antena horisontal memancarkan/menerima tidak sama kuat ke/dari segala
arah. Ke/dari arah perpanjangan kawat antena, pancaran/ penerimaannya adalah nol.
Untuk memancarkan ke satu arh tertentu dengan kuat maksimum, antena dapat
dilengkapi dengan pemantul (reflektor). (Sama seperti memancarkan sinar cahaya dengan
kuat hanya satu arah tertentu). Antena yang dilengkapi pemantul akan maksimum
pancarannya ke arah depan. Ke arah belakang pancarannya sangat kecil sekali.
Perbandingan depan-belakang sangat besar.
Usaha usaha untuk membesarkan antena adalah :
1. memanjangkan ukuran melebihi 2-kali panjang gelombang. (Antena berukuran
semacam ini digolongkan pada antena kawat-panjang).
2. menumpuk beberapa antena.
3. menjajarkan beberapa antena.
4. memberikan bentuk khusus
5. menerapkan pemantul.

2.2 Receiver (Rx)

Gambar 2. Radio Receiver (Rx) VHF


Alat ini digunakan untuk menerima sinyal dari unit pemancar. Receiver yang
digunakan adalah merk Monitron dan Qualtron. Untuk jenis Receiver banyak
menggunakan tipe R15F, dan sesuai Radio Transmitternya (Tx). Monitron tipe R15F ini
mempunyai spesifikasi :

Narrow- band FM

Batas frekuensi : 150-175 MHz

Temperatur : -30 60 oC; pada waktu beroperasi -50 80 oC ; pada waktu


penyimpanan

Daya input : 11 15VDC, @ 17 mA

Respon Freekuensi 300 3000 Hz, minimal 0.5%, maksimum 1.5%

Output Audio 0 6 dBm (600 Ohm), 1.5 dB

Gangguan Audio 1%, maksimum 3%

Squelch bisa diatur 0.3 - 1V untuk input RF minimum.

Teori Pengoperasian Receiver


1.

RF Input Filter
RF Input Filter merupakan bentuk band Pass dan menyediakan tiga fungsi
dasar : (1) Menyesuaikan receiver ke input RF50 , (2) Menyediakan pembatalan
image frekuensi, (3) Menyesuaikan RF input dengan RF Amplifier.

2.

RF Amplifier
RF Amplifier di desain untuk karakteristik antara gain dan noise yang terbaik.
Ini akan mengkompensasi RF input Filter yang hilang, dan mengeset noise untuk
receiver.

3.

Oscilator Lokal (1)


Merupakan rangkaian Colpitt yang memeperkerjakan kristal kualitas tiknggi
dan Kapasitor pengkompensasi temperature (TCXO) untuk merawat frekuensi
receiver tetap stabil dan tidak melewati batas temperature pengoperasian. Frekuensi
kristal akan menghasilkan 21.4 MHz. Untuk stabilitas terbaik, osilator ini akan
dioperasikan pada 1 3 masukan frekuensi.

4.

Frekuensi Tripler O.L (1)


Tiga langkah frekuensi dari O.L 1 untuk dimasukkan ke Mixer (1) pada
frekuensi 21.4 MHz sebelum dibangkitkan sinyal., dan mengurangi hasil Mixer
yang tidak diinginkan.

5.

Mixer (1)
Mixer pertama mengkombinasikan sinyal input RF dan masukan sinyal O.L
untuk menghasilkan 21.4 MHz

6.

Selektifitas 21.4 MHz


Selektifitas Receiver secara dasar dibagi oleh 8 pole

7.

Subsistem FM
Dasar receiver adalah berupa IC U1. IC dalam rangkaian ini berfungsi sebagai:

8.

Osilator kedua, dimana frekuensi dipisahkan oleh Y2

Langkah utama I.F kedua. Penguatan dan Pembatasan pada 455 KHz.

Pilihan Selektifitas pemfilteran pada I.F kedua. (FL2).

Deteksi (lilitan)

Rangkaian Squelch
Audio Amplifier
Output audio dari U1 harus dikuatkan untuk mendapatkan level yang spesifik.
Ini dirangkum dalam IC U2, dengan level output audio dikontrol oleh
potensiometer R18

9.

Audio Filter
Amplifier output audio diloloskan menuju 3-pole Butterworth filter aktif yang
melemahkan semua sinyal audio sekitar 3 KHz. Hasil ini di improfisasi sinyal ke
rasio noise pada output receiver. Impedansi output dari filter ini sangat rendah (kira
kira 1), selalu melibatkan ini tiap menjalankan hamper beberapa beban.

10.

Regulator Tegangan
Untuk pengoprasian receiver stabil sendiri dari pembawaan suplai tegangan
input seperti

baterai tidak charge Regulator Tegangan dikerjakan untuk

mensuply semua langkah aktif. Regulator akan beroperasi konstan biarpun tegangan
supply turun untuk spesifikasi minimum.

2.3 Solar Panel


Solar Panel adalah sel photovoltaic yang mengkonversikan sinar ke energi listrik.
Aplikasi umum solar panel adalah untuk isi ulang baterai sekunder (tipe Timah Asam
atau Nikel Kadmium). Pengontrolan pengisian pada baterai akan mencegah kelebihan
pengisian dan membatasi hilangnya elektrolit, mencegah terjadinya ledakan gas dan
memperpanjang baterai hidup.

Gambar 3. Solar Panel 60 Watt

Cara Kerja
Ketika baterai pada kondisi pengisian rendah (SOC/Low State of Charge) akan
memberitahukan tegangan rendah dan memastikan arus pengisian penuh. Ketika baterai
pada SOC tinggi, tegangan naik. Kenaikan pada kekuatan tegangan solar panel adalah
mulainya pengisian ketitik dimana hanya sedikit pengisian yang masuk ke baterai dengan
memperhatikan SOC tinggi.

2.4 Baterai (Accu)


Baterai/pencatu daya menyimpan tenaga kimia (bukan elektrik), dan dapat
mengadakan reaksi antar bahan bahan kimia di dalamnya dengan secara demikian
hingga menimbulkan aliran elekton dalam kalang luarnya.
Tiga komponen dalam baterai adalah anoda, katoda, dan elektrolit. Baterai dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu : baterai primer dan baterai sekunder. Accu merupakan baterai
sekunder yang mempunyai beberapa keunggulan dibanding baterai primer, antar lain :

mampu mengeluarkan 1000 kali 0.5 A.jam, sementara baterai primer dipakai hanya
sekali, 0.5 A.jam

accu tidak bocor

perlawanan dalamnya kecil

tegangan konstan selama pemakaian.

Ada 2 macam accu, yaitu :


1. Accu asam timah
Jenis ini banyak dipakai pada keadaan darurat. Baterai ini akan menghasilkan
kapasitasnya yang terbesar kalau membuang dalam tahap rendah. Untuk accu asamtimah, ini adalah 20 jam (accu menjadi kosong dalam 20 jam). Tidak tahan dalam
simpanan suhu tinggi (diatas 130oF). Tahan dalam simpanan suhu sangat rendah,
sambil mengeluarkan daya besar pun.
2. Baterai Nikel Cadmium (NiCd)
Baterai jenis ini kalau dipakai dengan hati hati, mampu sampai 500 daur (atau
lebih) pengisian dan pembuangan. Supaya tahan lama, jangan samapai kosong sama
sekali.
Yang perlu di hindari pada penggunaan accu :

membiarkan accu kosong tetap bekerja (dibebani)

menderetkan accu dengan lain kapasitas selama pembuangan.

Menderetkan accu dengan baterai biasa. Menjajarkan accu

Menyambungkan accu dengan polaritas yang keliru

Menghubungsingkat accu

Menyolder pada accu (terkecuali kalau diberi lidah solderan).

2.5 Modul Power Supply


Power

Penyearah

Filter

Accu
12 Vdc

Regulator
RC 4193

10 Vdc

Regulator
RC 4194

+ 6 Vdc

Penguat
Inverting

- 6 Vdc
- 10 Vdc

Gambar 4. Diagram Blok Power Supply PS-2


Cara kerja secara blok Modul Power supply, di mulai dari sumber tegangan 12
Vdc, tegangan akan disearahkan dan hasil penyearahan akan didapat tegangan ripple,
sehingga dibutuhkan kapasitor sebagai filter. Dari hasil pemfilteran tegangan distabilkan
dan dengan terpasangnya Regulator (RC 4193) adalah Regulator Switching yang
menyediakan + 10 Volts. Keluaran dari Regulator terhubung dengan Rangkain Penguat
Pembalik yang bertujuan membalik tegangan menjadi negatif ( - 10 V dan 6 V).
Regulator RC 4194 adalah Regulator tracking rangkap yang menyediakan keluaran + 6
Volt. Pemasangan tegangan keluaran + dan dan ground dipasangkan pada panel depan.
Modul Power Supply ini disediakan hingga 250 mA dari salah satu keluaran + dan minus
10 volts dan hingga 100 mA dari salah satu keluaran + dan 6 volts.
Module Power Supply ini menyediakan power/daya untuk konsumsi :
1. Diskriminator 10 Vdc
2. Pen Motor dan Amplifier Galva 10 Vdc
3. Amplifier 6 Vdc
4. Drum Speed
5. Motor stepper

Cara Pengukuran Tegangan Modul Power Supply

Pengukuran Tegangan Power :

Untuk

tegangan

Untuk

mengetahui

tegangan

power +4 Volt. Masukkan Positif

power -4 Volt

Multitester pd

Masukkan Positif Multitester pd

Volt.

mengetahui

posisi pin +4

Masukkan

posisi pin -4 Volt. Masukkan

Negatif

Multitester pd pin Ground.

Negatif

Tombol di tengah Multitester

Ground

pada Posisi Vatau Vdc

Multitester

pd

pin

Tombol di tengah Multitester


pada Posisi Vatau Vdc

2.6 Diskriminator
Alat ini digunakan untuk mengubah frekuensi sinyal gempa menjadi tegangan.
Frekuensi center dari Diskriminator harus sama dengan frekuensi center VCO.
Diskriminator berfungsi untuk merubah frekuensi sinyal gempa yang direkam oleh
receiver menjadi tegangan.

a. Pengertian Diskriminator secara umum :


Diskriminator Model DM-2 FM adalah suatu modul yang dirancang sebagai
bagian dari produk Kinemetrics FM telemetri. Alat ini dirancang untuk dapat

dimasukkan/ditempelkan di Rack Mount Housing Model DP-12 19 inci yang mana


dapat menampung hingga 12 module.
Alat ini dilengkapi dengan delapan standar tetap saluran bandwith dengan frekwensi
pusat 680, 1020, 1760, 2040, 2380, 2720 dan 3060 Hz dan Deviasi 125 Hz . Input
sebesar 10,000 ohm Center Tapped Transformer (T1). Keluarannya adalah tahanan
yang rendah, tingkatan sinyal keluarannya dapat disesuaikan hingga 2.5 volt untuk
deviasi penuh sinyal masukan.
Sumber tegangan untuk DM-2 adalah DC positif dan negatif eksternal 10 sampai 14
Volts. Diskriminator membutuhkan kira-kira 120 miliiwatts. Rangkaian masukan
mempunyai tiga bagian saringan band-pass/penyaring gelombang dengan merespon
dibawah 20 dB pada

tepi frekuensi gelombang yang berdekatan. Alat ini

memungkinkan untuk mentransmisikan data multi-channel/dengan menghasilkan


gangguan interchannel yang minimum pada jarak dinamis yang luas.
Model DM-2 mempunyai suatu ketetapan menerima sinyal untuk
mengurangi efek dari perubahan pembawa frekuensi dalam kaitan dengan hubungan
data atau teknik merekam.
Sebagai tambahan, Indikator LED di dipanel depan menyala apabila masukan
frekuensi bawaan dari Pusat gelombang bawah seperti halnya jika pembawa hilang.
b. Teori Pengoperasian dari rangkaian Diskriminator Model DM-2
( Gambar Rangkaian Diskriminator terlampir )
Sinyal masukan disuplai ke Input transformator CTT 10,000 ohm, kemudian
difilter untuk frekuensi saluran tertentu. Setelah penyaringan, sinyal diperkuat dan
dibentuk ke dalam gelombang persegi.
Gelombang persegi ini merupakan gates diskriminator yang mendemolasikan variasi2
dari frekuensi carrier/bawaan. Arus yang dihasilkan oleh variasi dari frekuensi
bawaan lalu di filter dan diperkuat untuk memberikan tegangan yang mewakili sinyal
informasi dari frekuensi bawaan yang diatur.
Tahapan penyaringan terdiri dari tiga High Q dua kutub bandpass filter
terhubung secara seri ( U1, U2 Dan U3).
Tuning perubah frekuensi diset oleh pabrik dengan dua resistor (terpasang di
terminal) pada setiap filter dan filter Q diset dengan satu resistor (terpasang di

terminal) pada setiap filter. Filter menyediakan sedikitnya 20 dB attenuation untuk


sinyal-sinyal pada saluran gelombang yang berdekatan.
Output dari filter mensuplai rangkaian persegi, dari U3 dan dari U4.
Rangkaian ini mempunyai suatu penguatan lebih besar dari 60 dB dan menghasilkan
sinyal untuk gating diskriminator. Diskriminator U5, adalah Rangkaian Multivibrator
Monostable yang dipicu dari sinyal negatif dari rangkaian persegi. Komponen
pengaturan waktu ada pada C8 Dan R36 ( terpasang pada terminal X dan Y).
R37 adalah panel pernyesuaian depan untuk menyesuaikan keluaran hingga
0 volt. Stabilitas Temperatur yang sempurna diperoleh dengan menggunakan
kapasitor pengganti temperature special untuk C8.
Output dari diskriminator untuk mensuplai tiga kutub Butterworth filter ( 1/4 dari
U4) dengan sudut frekwensi 3 dB pada 25 Hertz.
Lampu indicator (D51, D52 Dan D53) semua terpasang pada panel yang
berfungsi untuk menunjukkan kehadiran carrier dan jika carrier berada diatas atau
dibawah sudut gelombang. Pada saat carrier turun di bawah 30 millivolt RMS, output
dari detektor carrier (1/4 dari U4) akan menunjuk ke nol volt.
Ini akan menyebabkan keluaran dari carrier comparator (1/4 dari U2) akan kea rah
nol volt dan menyalakan Q1 Dan Q4.
Q1 akan short sinyal ke ground pada titik "K" menyebabkan keluaran dari
diskriminator menjadi nol volt. Q4 akan menyalakan DS3, LED indikator
menunjukkan Carrier yang hilang. Ketika carrier ada di batas atas gelombang, Q2
akan mengaktifkan

indikator DS1 dan ketika carrier berada dibawah batas

gelombang, Q3 akan mengaktifkan indikator DS2.


DM-2 mempunyai pengatur internal, U6, Yang mengambil supply power
eksternal +10 hingga 14 volt DC dan -10 hingga 14 volt DC dan membangkitkan
pengaturan

+ dan -6 volt DC untuk memberikan tegangan ke

seluruh papan

rangkaian. DM-2 juga menyertakan rangkaian untuk digunakan pada penyeimbangan


variasi frekwensi sinyal dalam kaitannya dengan penghubung data atau teknik
perekaman. Jika suatu frekwensi tidak dimodulasikan terekam bersama data channel
selama proses playback, maka keluaran dari diskriminator ini sebanding dengan
variasi kecepatan rekaman bisa disuplai DM-2 yaitu (1/4 dari U4) dan digunakan

untuk membatalkan efek dari perubahan frekwensi dari data channel dalam kaitannya
dengan variasi2 di dalam kecepatan perekaman.

Gambar A

Gambar B

Gambar C

Gambar 5 A. Modul Diskriminator 2040 KHz


B. Cara Pengukuran Center Frekuensi pada Diskriminator
C. Cara Pengukuran Tegangan Output Diskriminator

Cara Pengukuran Center Frequensi (Gambar B)

Masukkan Positif Multitester pd posisi pin Carrier

Masukkan Negatif Multitester pd pin Ground

Tombol di tengah Multitester pada Posisi V~ dan tekan tombol Hz untuk


mendapatkan center frequency (misal : 2040 KHz)

Cara Pengukuran Center Frequensi (Gambar C)

Masukkan Positif Multitester pd posisi pin out

Masukkan Negatif Multitester pd pin Ground

Tombol di tengah Multitester pada Posisi V~ dan tekan tombol Hz untuk


mendapatkan center frequency (misal : 2040 KHz)

2.7 Modul Motor Drive/Drum Speed

Gambar 6. Modul Motor Drive/Drum Speed


Motor Drive berfungsi untuk mengontrol / mengatur kecepatan drum dan lamanya
rekaman. Kecepatan drum dapat diset 15, 30, 60, 120, atau 240 mm/menit. Lamanya
rekaman dapat diset pada 0.5, 1, 2, 4, atau 8 hari/rekaman. Jarak antar baris yang
dihasilkan dari variasi variasi setingan diatas adalah sebagai berikut:
Tabel jarak antar baris sebagai fungsi dari drum speed dan record length
Kec.drum

Record length per hari

mm/mnt

0.5

15

15.2 mm

7.6 mm

3.8 mm

1.9 mm

.95 mm

30

7.6 mm

3.8 mm

1.9 mm

.95 mm

.4 mm

60

3.8 mm

1.9 mm

.95 mm

.4 mm

.24 mm

120

1.9 mm

.95 mm

.4 mm

.24 mm

240

.95 mm

.4 mm

.24 mm

Seting yang biasa digunakan di PVMBG adalah 120 mm/menit dan .5


hari/rekaman untuk kondisi normal. Pengaturan kecepatan motor stepper ini dilakukan
dengan cara mengatur frekuensi pada flip-flop. Berikut ini adalah frekuensi yang
dihasilkan dari beberapa seting yang berbeda.

Tabel frekuensi yang mengatur kecepatan motor- motor pada seismograph


Drum Drive Motor

Lead screw Motor

mm / min

frequency (hz)

duration (days)

frequency (hz)

15

15

0.5

36

30

30

18

60

60

120

120

4.5

240

240

2.25

2.8 Modul Control Board

Gambar 7. Modul Control Board


Didalam modul ini menyediakan untuk beberapa fungsi penting yang dijalankan
yaitu:

Power : Off, Clock dan On

Variasi-variasi penanda waktu pada perekaman, kalibrasi seismometer

Sinkrinisasi Radio dari pewaktu

a. Power.
Setelah membuat setingan dari Motor Drive, saklar power bisa diatur dengan
menaikkan tombol saklar dan mensettingnya, Clok diatur untuk mengaktifkan waktu,
dan ON Recorder akan beroperasi.

b. Penanda waktu
Saklar penanda waktu disediakan untuk merekam waktu.
Terdapat tiga posisi

yang dapat diset yaitu HMS (hour-minute-second) yaitu

memunculkan tanda waktu tiap pergantian detik, menit dan jam, HM (hour-minute)
yaitu memunculkan tanda waktu tiap pergantian menit dan jam, dam EXT yaitu
mengambil tanda waktu dari luar kode. Tanda waktu berupa pulsa dengan durasi 4, 2
dan 0.03 detik untuk jam, menit dan detik, dengan amplitude 1 milimeter.
c. Kalibrasi Seismometer
Saklar CAL-MARK meghasilkan arus kalibrasi untuk coil kalibrasi pada
seismometer. Saat ditekan CAL selama lima detik, maka sesimograph akan
merekam respon seismometer dengan amplitudo sesuai sistem magnifikasi dan arus
yang melewati coli kalibrasi. Misalkan untuk seismometer Ranger dengan
magnifikasi 63.000, maka dengan arus kalibrasi 0.05 mA (Sudah diset saat
pembuatan alat) akan menghasilkan amplitudo 10 mm. arus kalibrasi ini dapat dicek
melalui jack CAL-CURRENT
Sebagai tambahan pada kalibrasi Seismometer satu atau lebih tanda penunjukan bisa
direkam dengan menekan saklar CAL-MARK ke posisi MARK, hal ini menghasilkan
tanda 1mm pada rekaman yang mana berguna untuk mengidentifikasi stasion atau
penelitian.
d. Jack 12 VDC
Control panel juga mempunyai sepasang Jack, +12 V dan GND, dengan
menghubungkan voltmeter untuk mengukur tegangan dari baterai, dalam tegangan
baterai paling tidak harus ada 11 Volt dibawah beban. Jika baterai kurang dari 11
VDC maka ganti atau isi ulang baterai.
e. Sinkronisasi Radio
Dalam rangka menyamakan detak waktu radio, perlu mempunyai Radio
Penerima yang menghasilkan detak waktu positif antara 2 dan 15 Vdc. Hubungkan
output Radio ke konektor RADIO BNC pada Control Panel. Dengan tombol
FUNCTION pada START, tepat sebelum detak menit, tekan tombol pushbotton
ARM pada control panel. Setelah detak menit menyelaraskan jam PS-2, lepas tombol
ARM.

Catatan: Tergantung pada stasiun seismograf ,Tepat sebelum detak menit biasanya
berarti tepat sesudah detak 59 detik, tapi yang pasti sebelum detak menit.
Setelah penyelarasan, jam akan berjalan berkelanjutan dan tombol
FUNCTION bisa dikembalikan ke OFF.
Namun dalam penggunaan umum selama ini, hanya di pakai sebagian dari saru rangkaian
control board, diantaranya : Power dan penanda waktu

2.9 Galvanometer

A
Gambar 8. A. Pen Motor
B. Amplifier Galva/Pen Motor Amplifier

Alat ini dilengkapi dengan Jarum Pen yang digunakan untuk penulisan hasil
rekaman ke dalam kertas yang terlilit dalam drum rekorder.
a. Stylus ( Jarum Pen )
Stylus dibuat dari 0.25 mm stainless steel shimstock, dipotong didalam baji yang
dibengkokkan dengan flange (pinggiran roda)

untuk menghasilkan kekakuan.

Diperkirakan panjangnya 120 mm dan mempunyai ujung untuk mengayun ujung dari
jarum, dimana dibatasi oleh elektronik dari 30 mm, Point stylus adalah jarum
phonograph shappire yang mana menghasilkan bekas tajam yang bersih.
Stylus mengangkat mekanik stylus pada tepi rekaman untuk mencegah dari
kerusakan pada stylus dengan memukulkannya / membenturkannya pada tepi drum.
Lengan pengangkat secara otomatis dibawah dari jalur pada saat drum di pindahkan.

b. Pen motor
Kegunaan Pen Motor adalah sebagai alat penggerak dari Jarum Pen. Tenaga
putaran keluaran adalah sebanding dengan arus masukan diatas sudut gerakan.
c. Pen Motor Amplifier /Amplifier Galva
Pen Motor Amplifier diletakkan langsung dibelakang Pen Motor. Ada dua
resistor pengatur (R3 dan R10) pada Pen Motor Amplifier. R3 menyediakan
keseimbangan amplifier yang akurat untuk merekam dan membantu dalam
memelihara/menjaga kekuatan batere. R10 adalah pengatur gain yang mana diatur di
pabrik untuk masukan 0,0425 VRMS menjadi sama dengan 30mm pembelokan dari
Pen Motor. Ada 4 tombol pada papan amplifier Pen Motor yang digunakan untuk
merubah sensitivitas dari Pen Motor Amplifier: Posisi satu 0,250 mm/mv, posisi dua
0,0156 mm/mv, posisi tiga 0,0078 mm/mv dan posisi empat 0,0039 mm/mv. Dari
keempat tombol tersebut berguna untuk merubah sensitivitas ketika modul amplifier
diganti dengan model Kinemetrics DM-2 modul Discriminator dan berguna sebagai
perekaman di lapangan didalam hubungan dengan jaringan telemetry.
Untuk perekaman Seismik model Portable posisi tombol Pen motor pada posisi tiga
yaitu 0,0078 mm/mv.
Gambar Rangkaian Pen motor Amplifier terlampir.
d. Pemasangan Jarum Pen
Tempatkan Jarum Pen di atas Pen Motor sehingga puncak dari hubungan itu
kira-kira 3 mm dibawah puncak dari pen motor shaf.
Jarum Pen akan langsung berhubungan dengan kertas untuk menuliskan sinyal gempa
ke gulungan kertas. Bagaimanapun pen akan menulis ketika membelokkoan ke
penyimpangan penuh kira-kira 15 mm. ini akan dicek dengan menyuntikkan sinyal
gelombang sinusida ke konektor input seismometer.
Untuk mencapai hasil maksimal dalam penulisan ke penyimpangan penuh,
maka perlu untuk merubah posisi dari hub pada batang Jarum Pen yang lurus dengan
hati-hati untuk dibelokkan jarum pen sedikit. Setelah Pen terpasang dengan baik,
pasang scrup dengan kuat untuk menahan hub pada batang pen motor.
Catatan : sangat penting untuk memasang hub scrup sangat kuat, kalau tidak pen akan
tergelincir.

2.10

Analog Recorder dan Timing System

A
Gambar 9 A. Display Timing System
B. Modul Timing System

Analog Recorder adalah alat yang digunakan untuk pencatat gempa terdiri dari
drum recorder dan dilengkapi pewaktu.
Beberapa saklar yang ada pada Recorder PS2, diantaranya adalah :
a. Saklar sensitivitas, digunakan untuk mengatur kepekaan dari VR-65, saklar ini bisa
diatur dari 1-200 mv/mm. saklar diset pada 50 mv/mm artinya kalau ada input sebesar
50 mv maka akan menghasilkan amplitudo sebesar 1mm
b. Saklar translantasi, digunakan untuk mengatur kecepatan geser (spasi) dari drum,
saklar ini bisa diatur dari 3 96 jam.
c. Saklar rotasi ( drum speed ) digunakan untuk mengatur kecepatan putar dari drum,
saklar ini bisa diatur dari 7,5 240 mm/mnt
d. Saklar pen center digunakan untuk menempatkan / menengahkan pen / jarum
e. Saklar time mark digunakan untuk mengatur besar kecilnya tanda waktu pada
seismogram ( rekaman gempa ).
f. Timing System digunakan untuk memberikan penandaan waktu pada seismograf,
Time system yang digunakan adalah type TS-250 yang mempunyai akurasi 0,001
detik/hari.

Recorder terdiri dari drum yang berputar, dimana lembaran kertas yang
dipasang, dan pemasangan pergerakan secara horisontal. Perputaran drum dan pergerakan
Pen Motor di kendalikan oleh dua motor stepper terpisah, kedua-duanya di dikontrol oleh
module drive motor.
a. Drum
Drum terdiri dari pipa phenolic diameter 190 mm (7,5 inchi) dan panjang 340 mm
(13,4 inchi). Penutup alumunium dimasukkan ke masing-masing ujung drum yang mana
tiap ujung drum ditempelkan biring dan tangki axial. Sebuah roda gigi dengan ukuran 5
inchi ditempelkan ke satu ujung penutup. Masing-masing ujung drum diberikan mur
untuk pengunci.
b. Pemasangan Drive Drum
Drive drum pemasangannya terpisah, ditempelkan ke sisi kiri plat recorder.
Pemasangan termasuk motor stepper, bearings, slip clutch dan gear berukuran 1-inchi.
Clutch dapat membuat drum diputar secara manual tanpa melepaskan gear drive.
Pengaturan cluth dilakukan dengan mengencangkan mur, dengan cara menekan pada
clutch. Motor penggerak drum adalah tipe stepper yang dikendalikan oleh module drive
motor. Kecepatan drum bisa dipilih antara 15,30,60,120 ata 240 mm/menit.
c. Translasi Pen Motor

Gambar 10. Motor Stepper

Pen Motor dipasang dengan cara digeser pada guide rod (batang-pengantar) dan
mengendalikan catatan rekaman dengan separuh mur yang diikutsertakan dengan ujung
baut.
Pemasangan Pen Motor bisa menjadi miring, diposisikan dimana saja di
sepanjang drum. Pemasangan pertama kali harus diposisikan pada sisi kiri dari drum
recorder dan dikunci dengan menggunakan baut kunci pen motor.
Motor Stepper yang digunakan untuk penggerak translasi pen motor adalah
tipenya sama seperti yang digunakan untuk penggerak drum. Alat ini digerakkan oleh
module motor drive. Kecepatan motor stepper dapat dipilih pada switch. Untuk
menentukan lama perekaman, alat ini bisa diset antara 0.5, 1, 2, 4 atau 8 hari.

Prinsip kerja secara peralatan penerima keseluruhan


Accu
12 Vdc

Solar Panel
60 Watt

Power Supply
10 Vdc, 6 Vdc
Rx

Control
Board

Galvanometer

Diskriminator

Radio
Receiver

Analog Recorder
& Timing System

Power
Sinyal
Gambar 11. Skema Receiver Seismograf PS2 Sistem Telemetry Gunungapi

Solar panel mempunyai tegangan sebesar 18 VDC dan dipasang Regulator


terhubung ke Accumulator dengan tegangan keluaran sebesar 12 Volt digunakan sebagai
sumbar tegangan ke Rangkaian Modul PS-2. Sinyal gempa yang dipancarkan dari
lapangan diterima oleh Antene dan Radio Receiver. Di Radio Receiver sinyal
dibangkitkan dan noise di minimalkan. Sinyal tersebut ditransmisikan ke Diskriminator
dan oleh diskriminator dirubah menjadi tegangan, tegangan tersebut dikuatkan dengan
Amplifier Galvanometer agar tegangan yang dihasilkan lebih besar dan halus bentuk
gelombangnya. Output dari Amplifier Galvanometer masuk kedalam pen motor dan
sinyal gempa dicatat kedalam kertas drum recorder. Bergeraknya jarum pen motor diikuti
oleh berputarnya drum recorder yang dikendalikan oleh motor yang berputar di sisi kiri
drum recorder.

LAMPIRAN
1. Wiring Diagram PS2
2. Rangkaian Modul Diskriinator
3. Rangkaian Modul Power Supply
4. Rangkaian Modul Drum Speed
5. Rangkaian Modul Control Board
6. Rangkaian Amplifier Galva
7. Rangkaian Receiver

Anda mungkin juga menyukai