KELOMPOK 4
OPERATIONAL AMPLIFIER, KONVERTER, DAN ANALOG TO DIGITAL
Fungsi Dasar :
• Untuk menaikkan amplitude dari Sinyal elektrik lemah pada biologis asli (tubuh
manusia)
• Biasanya berupa proses tegangan (voltage)
• Tetapi tidak menutup kemungkinan juga proses arus (current)
• Pengaturan penguatan
• Tahanan input pada diferensial amplifier adalah lebih rendah dari op-amp ideal
• Baik untuk sumber tahanan rendah (seperti Jembatan Wheatstone), tetapi tidak baik
untuk banyak di pengaplikasian biomedis. (Rasio modus umum pengabaian CMRR
= Gd/Gc )
Instrumentasi Amplifier
Tahap input
Tahap Penguatan
Amplifier keseluruhan
Pertama sinyal harus diambil. Jika itu adalah listrik secara alami, suatu elektroda sederhana
dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal dari tubuh untuk sistem konversi sinyal. Sinyal
lain, sensor diperlukan untuk mengkonversi sinyal biomedis menjadi tegangan. Sinyal dari
elektroda atau sensor biasanya cukup kecil dalam amplitudo (misalnya, EKG berkisar dari
10μV hingga 5mV). Pembesaran/Penguatan diperlukan untuk memberikan sinyal amplitudo
ke jangkauan A/D converter. Pembesaran/Penguatan harus dilakukan dengan mendekati
dengan sumber sinyal sebaik mungkin untuk mencegah degradasi sinyal. Jika ada beberapa
sinyal masukan yang akan dikonversi, sebuah multiplexer analog dibutuhkan untuk
mengirim masing-masing sinyal ke A/D converter. Agar dapat meminimalkan aliasing,
sebuah low-pass filter sering kali digunakan untuk membatasi pita sinyal sebelum sampling.
Sebuah rangkaian sample-and-hold diperlukan (kecuali sangat lambat mengubah sinyal)
pada masukan ke A/D converter untuk menahan sinyal analog pada nilai konstan
selamaproses konversi. Akhirnya, A/D converter mengubah tegangan analog disimpan oleh
rangkaian sample-and-hold untuk gambaran digital.
PERSYARATAN KONVERSI UNTUK SINYAL BIOMEDICAL
Sinyal biomedis memiliki berbagai karakteristik. Tujuan utama dari setiap sistem
konversi adalah untuk mengkonversi sinyal biomedis untuk gambaran digital
dengan kehilangan informasi yang minim. Spesifikasi untuk sistem konversi
tergantung pada karakteristik sinyal dan aplikasi. Atribut berikut harus
dipertimbangkan ketika merancang sebuah sistem konversi:
• akurasi
• nilai sampling
• gain
• kecepatan pemrosesan
• konsumsi daya
• ukuran.
Karakteristik Converter
Statis
Sifat statis yang ideal dari 3-bit D/A converter ditunjukkan pada gambar. Semua
kombinasi dari kata masukan digital adalah pada sumbu horisontal, sedangkan
keluaran analog adalah pada sumbu vertikal.
Lanjutan gambar . . .
Counter
Counter A / D converter menaikkan nilai counter untuk membuat satu keluaran
internal LSB dalam satu waktu sampai setara dengan sinyal masukan analog.
Sebuah komparator berhenti meng-counter ketika keluaran internal telah mencapai
ke level sinyal masukan. Pada tahap ini menghitung setara dengan keluaran digital.
Tracking
Sebuah variasi dari counter A/D converter adalah tracking A/D converter. Ketika
converter counter menyetel ulang keluaran internal ke nol setelah setiap konversi,
keluaran internal di converter tracking terus mengikuti masukan analog.
Dual Slope
Dalam konverter dual-slope, masukan analog terintegrasi untuk interval waktu
yang tetap (T1). Lamanya waktu ini sama dengan jumlah maksimum dari counter
internal.
•
Lanjutan pembahasan . . .
Akumulasi muatan pada kapasitor integrator selama waktu integrasi ini sebanding
dengan tegangan input sesuai denganKemiringan keluaran integrator sebanding
dengan masukan amplitudo analog. Setelah waktu T1 masukan ke integrator
berpindah ke referensi tegangan negatif Vref, sehingga integrator terintegrasi
bernilai negatif dengan kemiringan konstan. Sebuah counter menghitung waktu t 2
yang dibutuhkan untuk integrator untuk mencapai nol. Muatan yang diperoleh
kapasitor integrator selama T1 harus sama dengan muatan yang hilang selama t2.
T1 Vin(avg) = t2 Vref
Proses pendekatan yang berturutan. Lintasan untuk input analog sama dengan 5/8
× Vref ditampilkan dalam huruf tebal.
Parallel atau Flash
Operasi ini langsung dan diilustrasikan pada gambar Sebuah konverter flash A/D
3-bit dibawah. Untuk mengkonversi bentuk n-bit, 2n - 1 pembanding diperlukan.
Rangkaian Sample-and-hold
Pada Gambar dibawah merupakan Sebuah implementasi rangkaian sederhana sample-and-
hold menunjukkan rangkaian sample-and-hold sederhana yang dapat digunakan untuk
sampel sinyal analog dan menghentikan nilainya sedangkan sementara konversi A/D
berlangsung.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu sampel menentukan waktu konversi
minimum untuk A/D. Fig 3.15 menggambarkan akuisisiwaktu (ta) dan settling time (ts).
Berikut adalah Ilustrasi spesifikasi masukan dan keluaran tegangan pada sample-and-hold