Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Abstrak
Abstrak Pada praktikum Modul II ini dilakukan beberapa
pengamatan pada penguatan diferensial dengan dua jenis
sinyal input, yaiut diferential mode dan common mode.
Sedangkan untuk sinyal output yang dihasilkan pada penguat
diferensial dapat berupa single ended (tegangan pada salah
satu terminal dengan rujukan ground) dan diferential ended
(selisih tegangan pada dua terminal floating port). Percobaan
pertama dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara
memberikan masukan untuk masing-masing jenis sinyal input
(Diferential mode dan Common Mode). Percobaan pertama
ini merupakan pengantar untuk percobaan 2, 3, dan 4.
Selanjutnya pada percobaan 2 dilakukan percobaan pasangan
diferensial dengan bias resistor. Percobaan 2 ini dilakukan
dengan tiga macam konfigurasi bias transistor, yaitu bias
resistor 5 k, bias resistor 8.6 k, serta bias resistor dan
emitor degenerative. Kemudian untuk percobaan 3 dilakukan
percobaan pasangan diferensial dengan bias cermin arus,
sedangkan pada percobaan 4 dilakukan percobaan pasangan
diferensial dengan cermin arus ditambah dengan beban aktif.
PENDAHULUAN
b.
2.
STUDI PUSTAKA
mode
untuk
pasangan
3.
METODOLOGI
2.
Generator Sinyal
3.
Osiloskop
4.
Multimeter
5.
6.
Memulai percobaan
Pasangan
Resistor
Diferensial
dengan
Bias
Arus pada
RC1
RC2
RBias
Nilai
1.05 mA
0.73 mA
1.85 mA
Dual trace
XY
Vo(+)
4.
Vo(-)
Vo(+)
- Vo()
Arus pada
RC1
RC2
RBias
Nilai
1 mA
0.66 mA
1.68 mA
XY
Vo(+)
Vo(-)
Vo(+)
- Vo()
Arus pada
RC1
RC2
RBias
Nilai
0.47 mA
0.72 mA
1.23 mA
XY
Vo(+)
Vo(-)
Vo(+) Vo(-)
Vo(+) Vo(-)
Arus
pada
RC1
RC2
RReff
IC4
Nilai
0.01 mA
1.42 mA
1.75 mA
1.72
mA
Vo(-)
XY
Arus pada
Q1 Q5
Q2 Q6
Q4
Nilai
2.42 mA
2.44 mA
4.21 mA
Berdasarkan data diatas diperoleh nilai arus Q1Q5 2.42 mA, Q2-Q6 2.44 mA, dan Q4 4.21 mA. Hal
ini telah sesuai referensi dimana arus pada Q4
seharusnya merupakan penjumlahan dari nilai arus
pada Q1-Q5 dan Q2-Q6. Selain itu diperoleh nilai
arus pad Q1-Q5 sama dengan nilai arus pada Q2Q6 dikarenakan rangkaian merupakan cermin arus
sehingga arus pada kedua transistor sama. Adanya
sedikit perbedaan pada nilai yang terukur dengan
hasil perhitungan disebabkan karena adanya nilai
toleransi transistor, dimana nilai resistansi pada
masing-masing transistor tidak diukur satu-persatu
oleh praktikan sehingga nilai yang tertera pada
rangkaian belum tentu sama dengan nilai transistor
sebenarnya.
*untuk pengamatan sinyal output rangakaian tidak
sempat dilakukan di lab karena katerbatasan waktu,
sehingga praktikan melakukan simulasi untuk
percobaan ini*. Berikut hasil simulasi dengan
menggunakan multisim, diperoleh data sebagai
berikut :
Vo(-)
Vo(+)
- Vo()
Diferential Mode
Dual trace
XY
Vo(-)
Vo(+)
1
0
common
mode
karena
penguatan
diferensial pada common mode akan
mengalami atenuasi (pelemahan).
Vo(+) Vo(-)
Penguat
mode
common
Vo
pada
beban
5.
KESIMPULAN
Komponen-komponen
pada
penguat
diferensial atara lain berupa beban pada
kolektor (faktor penguat), transistor, dan
sumber arus bias. Beban kolektor
merupakan faktor yang menjadikan
tengangan output membesar. Beban
kolektor dapat berupa resistor atau beban
aktif. Transistor merupakan beban aktif
yang berfungsi sebagai penguat. Untuk
komponen sumber arus bias berfungsi
untuk menjaga transistor agar tetap berada
pada mode aktifnya sebagai penguat.
Sumber arus bias yaitu dapat berasal dari
resistor, cermin arus (current mirror), atau
sumber arus lainnya.
Terdapat 2 janis konfigurasi input pada
penguatan diferensial, yaitu diferensial
mode dan common mode.
Besarnya penguatan diferensial (pada
input diferential mode) yang dihasilkan
ditentukan
oleh
beberapa
faktor,
diantaranya resistansi pada emiter dan
resistansi bias. Semakin besar resistasi
tersebut maka semakin besar pula
penguatan yang diperoleh (resistansi
berbanding lurus dengan penguatan).
Besarnya penguatan diferensial (pada
input common mode) yang dihasilkan
ditentukan diantaranya oleh resistansi
pada emiter dan resistansi bias. Semakin
besar resistasi tersebut maka semakin kecil
pula penguatan yang diperoleh (resistansi
berbanding terbalik dengan penguatan).
Dengan digunakannya cermin arus (current
mirror) sebagai sumber arus bias, maka
transistor akan mendapatkan arus bias
yang konstan dengan resistansi yang
sangat besar tanpa perlu menggunakan
tegangan catu daya yang tinggi. Hal ini
mengakibatkan
semakin
besarnya
penguatan diferential mode dan semakin
kecilnya penguatan common mode.
Sehingga nilai CMRR akan meningkat.
Penggunaan cermin arus (current mirror)
sebagai beban aktif memiliki keuntungan
yaitu akan diperoleh resistansi kolektor
yang besar sehingga penguatan akan
semakin besar pula. Selain itu, output
penguatan diferensial dapat diambil dari
salah satu ternimal saja dengan memperole
penguatan yang besar.
11
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Mervin T Hutabarat, Praktikum Elektronika II
Laboratorium
Dasar
Teknik
Elektro
ITB,Bandung, 2015.
[2]. Adel S. Sedra and Kennet C. Smith,
Microelectronic Circuits, Oxford University Press,
USA, 2004.
12