Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

MODUL II
PENGUAT BJT
ERDIANTO P. SITORUS(14S20009)
Asisten: Freddy Marpaung S.T
Tanggal Percobaan: 26/03/2022
ELEKTRONKA 1
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Institut Teknologi Del

Abstrak tegangan rendah yang deberikan. Kemampuan


transistor adalah mengubah konduktor dan isolator
Pada praktikum kali ini, kita akan membuat dengan mengguankan dua fungsi dasra yaitu,
rangkaian yang berguna sebagai penguat dengan pensaklaran (elektroniak daya) dan penguatan
sesuai dengan intruksi yang benar. Praktikan akan (elektronika analog). Transistor BJT juga terdiri
mencoba merangkai beberapa jenis rangkaian 2macam yaitu transistor tipe PNP dan transistor
penguat BJT yang terdiri dari tiga macam tipe NPN.
konfigurasinya dengan memasang komponennya,
2.1 Common Emitter
dengan menggunakan osiloskop untuk melihat
tegangan outputnya,praktikan akan dapat Pada rangkaian common emitter adalah rangkaian
memahami sifat dari ketiga konfigurasi penguat penguat tegangan. Tetapi juga bisa penguat arus dilihat
BJTtersebut.apabila diberi input dari dari sebuah dari fungsi berbeda dengan common base. Penguat
genrator sinyal.Raangkaian yang baik dapat common emitter dimana input di masukkan ke basis dan
dihasilkan dengan memberikan bias pada transistor output diambil pada kaki kolektor. Contoh gambar
rangkaian penguat BJT common emitter.
melalui collector.pada praktikum ini akan
mempelajari penguat transistor, dimana rangkaian
transistor terdiri dari 3 macam yaitu, common base
(CB, Common Emitter (CE), dan Common Colectro
(CE).
Kata kunci: Commmon base, colectro,emiiter.

1. PENDAHULUAN
Transistor merupakan komponen elektronika yang
berfungsi sebagai penguat. Untuk dapat bekerja
dengan baik, maka transistor harus dalam kondisi
yang baik. Kondisi aktif dapat dihasilkan dengan
memeberikan bias pada trasnsitor. Dimana bias
tersebut diberikan arus konstan pada basis atau
kolector. Pada rangkaian common emitter memiliki karakter yaitu,
dimana sinyal outputnya berbentuk fase 180 derajat
Pada rangkaian transistor ada 3 bagian terhadapa sinyal inputnya. Sangat mungkin terjadi osilasi
rangkaiannya Yaitu: common base (CB, Common karena adanya umppan baliik positif, sehingga sering
Colector (CC), dan Common Emitter (CE). Pada dipasang unpan balik negative untuk mencegahnya.
praktikum ini kita akan mengukur tegangan bias Rangkaian penguat bjt common emitter sering dipakai
dan parameter penguat dan faaktor penguat pada penguat frekuensi rendah salah satau kegunaan
tegangan input dan factor penguat output. common emitter pada kehidupan sehari-hari adalah
penggunaan sinyal audio. Untuk menghitung penguatan
2. LANDASAN TEORI pada rangakain common emitter terlebih dahulu
menghitung resistansi input dan output pada
Transistor BJT (Bipolar Junction Transistor)
rangkaiannya. Dimana resistansi input (Ri) itu dapat kita
merupakan jenis transistor bipolar yang bekerja
lihat pada sumber tegangan Vi. Pada rangkaian tersebut
pada daya tinggi. Transistor adalah komponen aktif Rs tersebut adalah resistansi dalam sumber tegangan.
tiga terminal yang dibuat dari material Resistansi output disimbolkan Ro, Ro adalah resistansi
semikonduktor berbeda yang dapat bergerak dari keluaran.
sebagai isolator atau konduktor sesuai sinyal
Pada resistansi input:
Ri = R B/r phi
Dimana R B=>>r phi , dengan demikian akan membuat
resistansi input mejadai:
Ri ≈r phi
Pada resistansi output CE, dan Vs=0 dengan demikian
akan membuat. gm V phi=0

R0 = RC /r 0
Untuk komponen diskrit yang RC <<r 0

R0 ≈ RC
Factor pengaut tegangan dengan membandingkan
tegangan yang masuk dengan tegangan yang keluar.
Pada rangkaian common base secara karakteristik
memiliki perbedaan dengan rangkaian lainnya, yaitu
β adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga
AV =RC//RL//ro meminimalkan efek umpan balik
r phi + R s

2.3 Common Colecctor


Jika transistor dihubungakan dengan
Penguat tegangan Common Collector
reisitor Re atau terhubung dengan
menghasilkan tegangan output melintasi beban
rangkaian emitter. Maka akan:
emitter-nya yang berada dalam fase dengan sinyal
input. Penguat Common Collector adalah jenis lain
dari transistor bipolar (BJT) konfigurasi di mana
sinyal input diterapkan ke terminal base dan sinyal
output diambil dari terminal emitter .Sifat-sifatnya
adalah :
1. Tegangan Sinyal Output sedikit lebih kecil dari
pada tegangan sinyal input
2. Fasa sinyal output memiliki fasa yang sama
2.2 Common Base dengan sinyal input

Common base adalah rangkaian penguat tegangan. 3. Arus pada terminal jauh lebih besar dibanding
Rangkaian common base dpat dilihat dengan ciri-cir terminal base dan emitterContoh gambar rangkaian
yaitu penguat yang kaki basis transistor di graoundkan, common collector.
lalau input dimasukkan ke emitter dan output diambil
pada kaki emitter.contoh rangkaian common base adalah
sebagai berikut.
Pada rangkaian common collector secara
karakteristik memiliki penguatan tegangan sama
dengan common base, sinyal output sefase dengan
sinyal input. Pada praktikum kali ini harus mengikuti beberapa
prosedur unutk mempermudah praktikan untuk
melakukan praktikum. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah melakukan setting pada generator sinyal
menggunakan osiloskop sampai 12Vrms sinusoidal.
Untuk step berikutnya melakukan kalibrasi pada
osiloskop sesuai dengan modul praktikum. Dan yang
terakhir adalah membuat rangkaian sesuai dengan modul,
dimana pada rangkaian komponen yang
dibutuhakan adalah transistor, resistor, resistor
variabel dan kapasitor sebagai penyaring.

4. HASIL DAN ANALISIS

3. METODOLOGI 4.1 COMMON EMITTER

Alat dana bahan: pada percobaan ini yaitu penguatan common


emitter, dimana ujung emitter terhubung dengan
 Aplikasi Multi Sim ground dan input sinyal generator terhubung
dengan base transisitor.
 Sumber tegangan
4.1.1. faktor penguatan
 Generstor
Pada percobaan 1 yaitu percobaan simulasi
 Osiloskop rangkaian common emitter. Pengukuran rangkaian
 capasitor dengan osiloskop dan sumber tegangan generator
tegangan sebear Vpp=10-20 mV dan frekuensi
 Transistor 2N2222A 10kHz.
 Potensio meter V A =V O /V i =7.93❑/0.468❑=16.94
 Resistor Variable Maka faktor penguatanya adalah 16.94 kali
 Resistor 150kπ
 Sumber arus

Step I
Setting Generator sinyal
sinusoidal
10HZ dan 10mV

Step II Pada percobaan 2 tidak jauh berbeda dengan


Buat rangkaian sesuai rangkaian percobaan 1, hanya saja ada komponen
dengan modul
yang ditambahkan yaitu capasitor pada bagian kaki
emitor.

Step III
pada osiloskop lakukan
kalibrasi dan lakukan
pengukuran dan lakukan
pengamatan
Pada percobaan ini akan menggunakan resistro
variabel sebesar 10ohm.
Pada percobaan 3 ini mengubaha hambatan pada
rangkaian R pada basis menajadi 5kohm

Pada percobaan ini memindahkan resistor variabel


pada emitor.
4.1.2.Resistansi Input
Pada percobaan kali ini akan mengubah sedikit
rangkaian yaitu mengubah hambatan menjadi
sumber arus sebesar 1 A.

4.2 COMMON BASE

percobaan ini melakukan penguatan pada common


4.1.3. Resistansi Output base, komponen yang terhubung dengan base
Pada percobaan ini akan menambahak componen adalah ground. Dan input generator sinyal
sumber arus dan kapasitor bypass. Dimana sumber terhubung dengan emitter.
arusnya sebesar 1 A dan kapasitornya sebesar 10uF. V A =V O /V i
¿ 10.8/0.693
¿ 15.58
Maka penguatanya adalah 15.58 kali
4.2.1 Faktor penguatan
Pada percobaan ini akan rangkaian common base
dengan faktor penguatan.

4.2.3 Resistansi output


Pada percobaan ini mengukur resistansi output
common emitter tetapi rangkaian resistor variabel
dipindahkan ke emotor

4.3 COMMON COLECTOR


4.2.2 Resistansi input
pada percobaan ini melakukan penguatan common
Pada percobaan resistansi input untuk common colector. Dimana ujung collectro terhubung dengan
emitter. ground. Dan input generator sinyal terhubung
dengan base transistor.
V A =V O /V i
¿ 0.456 /0.475
= 0.96
Maka faktor penguatanya adalah sebesar 0.96 kali.
4.3.1 faktor penguatan
pada percobaan dengan rangkaian common
collector dengan faktor penguatan.
A. Faktor Penguatan
Rangkaian Awal
Vi 20 mVpp
Vo 19.376 mVpp
Vo/Vi 0.9688
Vi sehingga distorsi 1.855 Vpp

Menggunakan sumber arus 1A


Vi 20 mVpp
Vo 19.982 mVpp
Vo/Vi 0.9991
Vi sehingga distorsi -

4.3.2 resistansi input


6. KESIMPULAN
pada rangkaian percobaan dengan resistansi input
Pada percobaan dapat disimpulakan bahwa:
untuk common emitter.
1. Dengan menggunakan generator sebagai
sumber tegangan makan transistor dapat
menjadi penguat.
5. DATA DAN PENGOLAHAN DATA
2. Transistor dapat menjadi pengaut teganag
A. FAKTOR PENGUATAN yanag besar dan juga penguat yang lemah
bergantung dari rangkaian dan juga
Rangkaian Awal sumber tegangan biasnya.
Vi 39.100 mVpp
Vo 3.300 Vpp 3. Factor penguat dapat dicari dengan
Vo/Vi 84.575 menggunakan rumus sebagai berikut
Vi sehingga distorsi 79.189 mVpp ini.
A V = AO / Ai
4. Dengan menggunakan osiloskop kita dapat
Dengan Kapasitor Bypass mengetahui transistor dapat memberikan
Vi 39.400 mVpp tegangan dalam besaran tertentu.
Vo 3.757 Vpp
Vo/Vi 95.485
Vi sehingga distorsi DAFTAR PUSTAKA
58.400 mVpp
[1] Jackstar H. S., Panduan Penulisan
Laporan, Jacks Publishing, Bandung, 2008.
Rangkaian Awal [2] Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith,
Vi 20 mVpp Microelectronic Circuits, Oxford
Vo 650.382 mVpp University Press, USA, 1997.
Vo/Vi 32.519
Vi sehingga distorsi 151.247 mVpp
[3] Mervin T. Hutabarat, Petunujuk
Praktikum, Elektronika El-2140,
Laboratorium Dasar STEI-ITB,
Bandung,2009.
Mengubah R5 menjadi 10kΩ
Vi 20 mVpp
Vo 833.640 mVpp
Vo/Vi 41.682
Vi sehingga distorsi 95.828 mVpp

Anda mungkin juga menyukai