Page
LAPORAN PRAKTIKUM II
Instrumentation Amplifier
Kelompok 02
1. PENDAHULUAN
Operational Amplifier atau yang di singkat
op-amp merupakan salah satu komponen
analog yang sering digunakan dalam
berbagai aplikasi rangkaian elektronika.
Aplikasi op-amp yang sering dipakai antara
lain adalah rangkaian inverter, non-inverter,
buffer, adder (penjumlah), integrator dan
differensiator. Penguat operasional (op-amp)
adalah penguat diferensial dengan dua
masukan dan satu keluaran yang mempunyai
penguatan tegangan yang amat tinggi, yaitu
dalam orde 105 . Oleh karena itu, penguat
operasional lebih banyak digunakan dengan
loop tertutup daripada dalam lingkar terbuka.
Pada
op-amp, memiliki 2 rrangkaian feedback
(umpan balik) yaitu feedback negatif dan
feedback positif dimana feedback negatif
pada op-amp memegang peranan penting.
Secara umum, umpan balik positif akan
menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik
negatif menghasilkan penguatan yang dapat
terukur.
2. STUDI PUSTAKA
Instrumentation Amplifier merupakan suatu
rangkaian
berdasarkan
prinsip
dari
differensial
amplifier
yang
memiliki
impedansi input yang sangat tinggi. Pada
dasarnya Instrumentation Amplifier memiliki
dua tahap, yaitu tahap perama (dua amplifier
paling kiri pada gambar) memiliki impedansi
input yang tinggi pada kedua inputnya dan
pada tahap ini pula pengesetan gain
dilakukan. Gain dari rangkaian dapat diatur
dengan menentukan nilai-nilai R1 dan R2
yang digunakan sesuai dengan keinginan.
3. METODOLOGI
A. IC LM 741
Page
Function
Generator
umumnya
menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz
sampai 20 Mhz atau lebih tergantung
rancangan pabrik pembuatnya. Frekuensi
yang dihasilkan dapat dipilih dengan
memutar-mutar tombol batas ukur frekuensi
(frequency range). Amplitudo sinyal yang
dapat diatur berkisar antara 0,1V 20 Vp-p
(tegangan puncak ke puncak) kondisi tanpa
beban, dan 0,1 V 10Vp-p (Volt peak to
peak/tegangan puncak ke puncak) dengan
beban sebesar 50. Output utama ditetapkan
oleh SYNC Output.
Bentuk-bentuk gelombang yang lazim
digunakan
adalah
sinusoida,
segitiga,
persegi, dan gigi gergaji. Frekuensi bentuk
bentuk gelombang ini dapat bisa diatur dari
sati hertz sampai beberapa ratus kilokertz
(kHz) bahkan sampai megahertz (MHz).
Bagian bagian
Generator :
dan
fungsi
Function
B. Function Generator
kompatibel
yang
Page
besarnya tegangan
dengan CMOS.
Pada
dasarnya,
CRO
merupakan
pengeplot
(Plotter)
yang
menampilkan
bentuk sinyal terhadap waktu (untuk single
trace) atau sinyal lain (untuk dual trace).
Karena menampilkan bentuk sinyal terhadap
waktu, maka osilloskop umumnya dipakai
untuk mengamati watak dinamis dari suatu
sinyal tegangan.
D. Project Board
Langkah Kerja :
a) Rangkailah
gambar
rangkaian
seperti
pada
Page
No
Rangkailah
rangkaian inverting
seperti gambar
Tegangan
Tegangan Output Vo
Penguatan
input Vi
[Vdc]
Tegangan
[Vdc]
1.
2.
100 mVdc
3.
1 Vdc
4.
2 Vdc
5.
-100 mVdc
6.
-1 Vdc
7.
-2 Vdc
Av = Vo / Vi
a.
menggunakan
Page
hanya
dapat
dihitung
persamaan Av = Vo / Vi.
2. Vi = 1 V
Analisis perhitungan :
a. Tegangan Output Vo
Rf = 10 KOhm = 100000 Ohm
R1 = 1 KOhm = 1000 Ohm
1. Vo = (1+10000/1000) x 0
=0
2. Vo = (1+10000/1000) x 0.1
= 1.1 V
3. Vo = (1+10000/1000) x 1
= 11
4. Vo = (1+10000/1000) x 2
= 22
6. Vo = (1+10000/1000) x -1
= -11 V
7. Vo = (1+10000/1000) x -2
= -22 V
3. Vi = 2 V
b. Penguatan Tegangan
1. Av = 0/0
=0
kali
2. Av = 1.101/0.1 = 11.01
kali
3. Av = 11/1
= 11
kali
4. Av = 22/2
= 11
kali
5. Av = -1.099/0.1 = 10.99
6. Av = -11/-1
= 11
4. Vi = -100 mV
kali
kali
6
Page
6. Vi = -2 V
Channel A
Volt/Div
Time/Div
= Vi
= 5 V/Div
= 0.50
V/Div
Channel B
Volt/Div
Time/Div
= Vo
= 5 V/Div
= 0.50
V/Div
2. Amplitude
= 500
mVpp
=2
Vpp
7
Page
Channel A
Volt/Div
Time/Div
= Vi
= 5 V/Div
= 0.50
V/Div
Channel B
Volt/Div
Time/Div
= Vo
= 10 V/Div
= 0.50
V/Div
= Vi
=5
V/Div
= 0.50 V/Div
Channel B
Volt/Div
Time/Div
= Vo
=5
V/Div
= 0.50 V/Div
Channel A
Volt/Div
Time/Div
Posisi vertical
=
=
=
=
Channel B
Volt/Div
Time/Div
= Vo
= 5 V/Div
= 0.50
V/Div
Vi
5 V/Div
0.50
V/Div
1
8
Pada rangkaian penguat gelombang Non
Inverting menggunakan Resistor feedback,
Tegangan Output Vo naik sebesar 11 kali
Penguatan dari Tegangan input Vi. Sedangkan
jika tidak menggunakan
Resistor pada
rangkaian yang sama, Penguatan Tegangan
sangat kecil sekali sehingga dianggap Vi =
Vo.
Page
5. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1]
https://www.academia.edu/5735430
/Sinyal_Keluaran_Operating_Amplif
er_Op_Amp_pada_Inverting_dan_No
n_Inverting#signup/close
[2]
https://www.academia.edu/8425147
/EL2101_03_13212096#signup/clos
eNama Penulis, Judul Pustaka,
Nama Penerbit, Lokasi Diterbitkan,
Tahun Diterbitkan.