Anda di halaman 1dari 7

MODUL KARAKTERISTIK OP AMP

Hardinal Hadi (13112122)


Ryan Rizki Fauzi (13112111)
Asisten : Dimas Sangaji 13111010
Tanggal Percobaan: 20 April 2015
MS3204-Praktikum Mekatronika I
Laboratorium Teknik ProduksiFakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB

Abstrak
Tujuan praktikum kali ini memahami karakteristik Struktur Op amp,
Operational Amplifier (Op amp) dan penggunaan
Op amp sebagai non inverting , inverting,
summing, differentiator, dan integrator. Pada
praktikum kali ini akan memakai Oscilloscope
untuk melihat tegangan keluaran dari tegangan
input signal generator yang kita gunakan.
Tegangan keluaran dari amplifier itu sesuai
dengan jenis rangkaian dari amplifier tersebut.
Tegangan keluaran Non inverting, inverting, dan
summing amplifier adalah perkalian suatu variable
dari tegangan inputnya. Dan untuk integrator
tegangan keluarannya adalah integral dari bentuk
sinyal inputnya. Sedangkan untuk differentiator
tegangan keluarannya adalah turunan dari bentuk
sinyal input. Pin 1 dan 5: offset null
Pin 2: inverting input
Kata kunci: Operational Amplifier (OP Amp), Pin 3: non-inverting input
signal generator, oscilloscope. Pin 4: sumber tegangan V-
Pin 6: tegangan keluaran Vo
1. PENDAHULUAN Pin 7: sumber tegangan V+
Op amp berfungsi untuk menaikan Pin 8: Tidak digunakan
tegangan keluaran yang kita inginkan
sesuai dengan tegangan masukan. Tujuan
pratikum kali ini adalah memahami 2.2. Signal Generator
karakteristik Op Amp dan penggunaan Op adalah alat ukur elektronik yang
Amp. Ada 5 penggunaan Op Amp yaitu menghasilkan, atau membangkitkan
non inverting amplifier , inverting gelombang berbentuk sinus, segitiga,
amplifier , summing amplifier, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang
differentiator , dan integrator. pulsa.

2. STUDI PUSTAKA Function generator terdiri dari generator


utama dan generator modulasi. Generator
2.1. Op amp Utama menyediakan gelombang output
salah satu komponen analog yang popular sinus, kotak, atau gelombang segitiga
digunakan dalam berbagai aplikasi dengan rangkuman frekwensi 0,01 Hz
rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp sampai 13 MHz. Generator modulasi
popular yang paling sering dibuat antara menghasilkan bentuk gelombang sinus,
lain adalah rangkaian inverter, non- kotak, dan segitiga dengan rangkuman
inverter, integrator dan differensiator. frekwensi 0,01 Hz sampai 10 kHz.
Generator sinyal input dapat digunakan
sebagai Amplitudo Modulation (AM) atau
Frequensi Modulation (FM). Selubung
LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 1
(envelope) AM dapat diatur dari 0% frekuensi pada mode stereo dengan
sampai 100%; FM dapat diatur frekwensi resolusi 16-bit.
pembawanya hingga 5%. Function Perangkat lunak pengendali
Generator umumnya menghasilkan diimplementasikan menggunakan program
frekuensi pada kisaran 0,5 Hz sampai 20 bantu GCC (GNU Compiler Collections)
Mhz atau lebih tergantung rancangan pada Linux, dan dengan memanfaatkan
pabrik pembuatnya. Frekuensi yang pengolah grafik X-Window, program ini
dihasilkan dapat dipilih dengan memutar- sudah dapat menampilkan grafik dari
mutar tombol batas ukur frekuensi sinyal yang diukur sebagaimana tampilan
(frequency range). pada osiloskop dual trace.
Amplitudo sinyal yang dapat diatur Osiloskop yang diimplementasikan dalam
berkisar antara 0,1V 20 Vp-p (tegangan penelitian ini dinamai Xoscope dibuat oleh
puncak ke puncak) kondisi tanpa beban, Tim Witham, memilih dua kanal input
dan 0,1 V 10Vp-p (Volt peak to yang dapat bekerja secara simultan dan
peak/tegangan puncak ke puncak) dengan dapat dikembangkan menjadi delapan
beban sebesar 50. Output utama kanal input, juga dapat menerima masukan
ditetapkan oleh SYNC Output. dari ProbeScope Cat.No. 22-310 melalui
input port serial (long= frekuensi input
bisa mencapai 5 MHz)

2.3. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik 2.4. MMD ( Multimeter Digital )
yang dapat memetakan sinyal listrik. Ada fungsinya sama dengan multimeter analog
beberapa jenis osiloskop berbasis tetapi tampilan nilai terukurnya dalam
komputer, dan telah diimplementasikan, bentuk angka digital. Multimeter digital
salah satu jenis osiloskop digital berbasis pengukurannya lebih tepat jika
komputer menggunakan sound card yang dibandingkan dengan multimeter analog.
dikendalikan di bawah sistem operasi Sehingga biasanya digunakan untuk
Linux. mengukur komponen listrik secara
Perangkat keras maupun perangkat lunak
yang mengendalikannya telah diuji fungsi
dan kebenarannya, dan sudah dapat
berfungsi dengan baik dan
benar.
Perangkat keras memiliki kemampuan
menerima frekuensi masukan sampai 4
MHz, namun karena memanfaatkan sound
card stereo CMI 8738, frekuensi masukan
hanya mencapai 20 kHz sesuai
kemampuan sound card menerima

LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 2


mendetail besarannya. rangkaian elektronik. Di zaman
modern istilah ini sering digunakan
untuk merujuk pada jenis tertentu dari
papan tempat merangkai komponen,
dimana papan ini tidak memerlukan
proses menyolder ( langsung tancap ).
Karena papan ini solderless alias tidak
memerlukan solder sehingga dapat
digunakan kembali, dan dengan
demikian dapat digunakan untuk
prototipe sementara serta membantu
dalam bereksperimen desain sirkuit
elektronika. Berbagai sistem elektronik
dapat di prototipekan dengan
menggunakan breadboard, mulai dari
sirkuit analog dan digital kecil sampai
membuat unit pengolahan terpusat
(CPU)

Keterangan :
#. A dan B,Hole (lubang) yang
2.5. Kabel Penjepit terhubung secara horizontal dan
menghubungkan antar komponen masing-masing terdiri dari 2 baris.
listrik secara seri dan parallel. Garis berwarna biru dan merah tidak
ada hubungan. Untuk menghubungkan
antara A dan B dapat melihat
keterangan C.
#. D dan E,Hole (lubang) yang
terhubung secara vertical (garis
berwarna orange) dan masing-masing
terdiri dari 5 baris. Untuk
menghubungkan antara D dan E dapat
melihat keterangan F.

3. METODOLOGI
Pada praktikum kali akan diambil data dari berbagai
rangkaian amplifier.
2.6. Bread Board 3.1. Non inverting amplifier
Project Board atau yang sering disebut 1. Siapkan resistor R1 = R2 = 10 k R3 =
sebagai BreadBoard adalah dasar 4.7 k RL = 3.9 k dan kapasitor C = 1
konstruksi sebuah sirkuit elektronik F
dan merupakan prototipe dari suatu 2. Susun rangkaian

LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 3


3. Atur tegangan input dan lihat tegangan
input dan output pada osiloskop
3. Atur tegangan Vcc = 15 volt dan Vcc =
-15 volt
4. Lihat hasil tegangan input dan output
pada osiloskop

3.2. Inverting amplifier


1. Siapkan resistor R1 = 10 k R2 = 100
k R3 = 4.7 k RL = 3.9 k dan
kapasitor C = 1 F
2. Susun rangkaian

4. HASIL DAN ANALISIS


4.1. Non inverting amplifier
3. Atur tegangan input dan lihat tegangan
input dan output pada osiloskop

3.3. Differentiator
1. Siapkan resistor Rf = 10 k dan
kapasitor C = 0.05 F
2. Susun rangkaian

R1=R2=9.93 k
R3=4.6 k
3. Atur tegangan input dan lihat tegangan
RL=3.87 k
input dan output pada osiloskop
+VCC=15 V
-VCC=-15 V
3.4. Integrator f=1.0045 kHz
1. Siapkan resistor Rf = 100 k dan
Vi=1 V
kapasitor C = 1 F
2. Susun rangkaian V0=2 V
4.2. Inverting amplifier
LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 4
R1=R2=9.93 k Rf=9.9 k
R3=4.6 k C=0.05 F
RL=3.87 k
f=797.82 Hz
Vin=50 mV(Bentuk gelombang kotak)
+VCC=15 V Vopp=500 mV
-VCC=-15 V
f=1.0032 kHz 4.5. Integrator
Vi=0.93 V
V0=13.8 V

4.3. Summing amplifier


Ra = Rb = Rc = 8,82 k dan R = 2,7 k
Vb = 3 VDC Vc = -4 VDC Va = 3 sin (2200t)
Output teoritik
KCL
Ia + Ib + Ic = - Iout
V a+ V b +V c Vout
=
Ra R2
Vout=1+3 sin ( 2 200 t) R=99.8 k
C=1 F
f=490 Hz
4.4. Differentiator Vin=500 mV (Bentuk sinyal kotak)
Vopp=0.8 mV

LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 5


LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 6
Konfigurasi Input Signal Output Signal Voltage Gain
Op-Amp Amplitudo Frekuensi Amplitudo Frekuensi Amplitudo Frekuensi
Non-inverting 1V 1.0045kHz 2V 1.0045kHz 5 1.0045kH
Amplifier z
Inverting 0.98 V 1.0031kHz 13.8 V 1.0031kHz 0.0372 1.0031kH
Amplifier z
Summing 0.4 V 2000 Hz 5.4 V 2000 Hz 13.5 2000 Hz
Amplifier
Integrator 500 mV 490 Hz 0.8 V 490 Hz 0.2 490 Hz
Differentiator 50 mV 5 kHz 0.5 V 797 Hz 28 797 Hz

5. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa karakteristik
dari op-amp adalah dapat meningkatkan tegangan output karena ada Vcc + dan Vcc -.
Terdapat beberapa jenis op-amp diantara nya inverting, non-inverting, integrator,
differensiator dan summing op-amp
Karena dapat digunakan sebagai meningkatkan tegangan, maka op-amp dapat
digunakan untuk menyesuaikan tegangan keluaran dengan tegangan input.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sedra, A. and Smith, K., Microelectronic Circuits 6th ed, Oxford University Press, USA, 2010.
[2] http://osiloskop-vivie.blogspot.com/ (diakses 22 April 2015)
[3] https://windaadilestari31.wordpress.com/2014/11/10/function-generator-dan-oscilloscope/
(diakses 22 April 2015)
[4] http://lecturer.eepis-its.edu/~bima/materi%20praktikum%20dsp/ps4_signal_generator.pdf
(diakses 22 April 2015)

LaporanPraktikum Lab TeknikProduksi FTMD ITB 7

Anda mungkin juga menyukai