Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROYEK

INTERFACING HC SR04 ULTRASONIC DISTANCE


SENSOR WITH PIC MICROCONTROLLER

Disusun Oleh:
 Laxsmana Anugrah .Z. : 1720301040
 Novemi Srihartini .A. : 1720301035
 Sappe Turnip : 1720301026

KELOMPOK 6
TEKNIK ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK CALTEX RIAU
2019
Laporan Interfacing HC SR04 Ultrasonic Distance
Sensor with PIC Microcontroller

1. LATAR BELAKANG
Untuk setiap proyek menjadi hidup, perlu menggunakan sensor. Sensor bertindak
sebagai mata dan telinga untuk semua aplikasi yang disematkan, ini membantu
Mikrokontroler untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Proyek ini merupakan
bagaimana Interface Ultrasonic Sensor HC-SR04 dengan PIC mikrokontroler . The HC-
SR04 adalah sensor ultrasonik yang dapat digunakan untuk mengukur jarak di mana saja
antara 2 cm ke 450cm (secara teoritis). Sensor ini telah membuktikan dirinya layak
dengan memasukkan ke dalam banyak proyek yang melibatkan deteksi hambatan,
pengukuran jarak, pemetaan lingkungan dan lain-lain. Pada proyek ini akan diketahui
bagaimana sensor ini bekerja dan bagaimana menghubungkannya dengan mikrokontroler
PIC16F877A untuk mengukur jarak dan menampilkannya di layar LCD.

2. TUJUAN
Untuk mengukur jarak menggunakan Ultrasonic Sensor HC-SR04 yang dihubungkan
dengan mikrokontroler PIC16F877A dan menampilkannya di layar LCD.

3. DASAR TEORI
A. SENSOR ULTRASONIC HC-SR04
HC-SR04 Ultrasonic Distance Sensor adalah solusi populer dan berbiaya rendah
untuk fungsi pengukuran jarak non-kontak. Sensor ini mampu mengukur jarak dari
2cm hingga 400cm dengan akurasi sekitar 3mm. Modul ini mencakup pemancar
ultrasonik, penerima ultrasonik, dan sirkuit kontrolnya.

Modul HC-SR04 memiliki 4 pin:

 VCC   - 5V, + ive dari catu daya


 TRIG   - Pin Pemicu
 ECHO  - Echo Pin
 GND   -lima catu daya

Pin TRIG dan ECHO dapat digunakan untuk menghubungkan modul ini dengan unit
mikrokontroler, ini adalah pin output input TTL (0 - 5V).
B. MIKROKONTROLER PIC 16F877A
Mikrokontroler PIC16F877A merupakan salah satu mikrokontroler dari
keluarga PICmicro yang popular digunakan sekarang ini, mulai dari pemula hingga
para profesional. Hal tersebut karena PIC16F877A sangat praktis dan menggunakan
teknologi FLASH memori sehingga dapat di program-hapus hingga seribu kali.
Keunggulan mikrokontroler jenis RISC ini dibanding dengan mikrokontroler 8-bit
lain dikelasnya terutama terletak pada kecepatan dan kompresi kodenya. Selain itu,
PIC116F877A juga tergolong praktis dan ringkas karena memiliki kemasan 40 pin
dengan 33 jalur I/O. Anggota keluarga PICmicro buatan Microchip Inc. cukup
banyak. Ada yang menggunakan FLASH memori dan ada pula yang jenis OTP (One
Time Programmable). Mikrontroler dari keluarga PICmicro yang popular, antara lain
PIC2C08, PIC16C54, PIC16F84. Agar lebih mengenal PIC16F877A, berikut ini
diberikan fitur-fitur penting yang terdapat pada PIC16F877A.

Fitur-Fitur PIC16F877A :
Sebenarnya, PIC16F877A bukanlah mikrokontroler yang istimewa dalam keluarga
PICmicro. Namun demikian, PIC16F877A cukup mudah dipelajari dan dapat di
bilang memiliki kemampuan yang handal sebagai mikrokontroler yang memiliki 40
pin.
Fitur-fitur pada PIC16F877A antara lain :
1. RISC CPU yang mempunyai performance tinggi
2. Hanya 35 jenis instruksi yang perlu dipelajari
3. Semua instrujsi mempunyai siklus tunggal kecuali untuk instruksi percabangan.
4. Kecepatan Instruksi: DC – 20 MHz clock input DC – 200 ns instruction cycle
5. 8K x 14 words of FLASH Program Memory, 368 x 8 bytes of Data Memory
(RAM) , 256 x 8 bytes of EEPROM Data Memory
6. Pinout compatible dengan PIC16C73B/74B/76/77
7. Interrupt (14 sumber interrupt)
8. Delapan level hardware stack
9. Direct, indirect dan relative addressing modes
10. Power-on Reset (POR)
11. Power-up Timer (PWRT) dan Oscillator Start-up Timer (OST)
12. Watchdog Timer (WDT) dengan on-chip RC oscillator
13. Programmable code protection
14. Power saving SLEEP mode
15. Selectable oscillator options
16. Low power, high speed CMOS FLASH/EEPROM technology
17. Fully static design
18. In-Circuit Serial Programming (ICSP) hanya dengan dua pin
19. Single 5V In-Circuit Serial Programming capability
20. Processor read/write access to program memory
21. Wide operating voltage range: 2.0V to 5.5V
22. High Sink/Source Current: 25 mA
23. Commercial, Industrial and Extended temperature ranges

Peripheral Features:
1. Timer0: 8-bit timer/counter dengan 8-bit prescaler
2. Timer1: 16-bit timer/counter dengan prescaler, dapat di-increment selama proses
SLEEP dengan external crystal/clock
3. Timer2: 8-bit timer/counter dengan 8-bit period register, prescaler dan postscaler
4. Dua Capture, Compare, PWM modules (Capture is 16-bit, max. resolution is 12.5
ns , Compare is 16-bit, max. resolution is 200 ns , PWM max. resolution is 10-
bit)
5. 10-bit multi-channel Analog-to-Digital converter (ADC)
6. Synchronous Serial Port (SSP) dengan SPI (Master mode) dan I2C
(Master/Slave)
7. Universal Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter (USART/SCI)
dengan 9-bit address detection
8. Parallel Slave Port (PSP) 8-bits wide, dengan external RD, WR and CS controls
(40/44-pin only)
9. Brown-out detection circuitry untuk Brown-out Reset (BOR)

Deskripsi Pin-Pin
Mikrokontroler PIC16F877A di produksi dalam kemasan 40 pin PDIP (Plastik Dual
In Line) maupun 40 pin SO (Small Outline). Namun yang banyak terdapat dipasaran
adalah kemasan PDIP. Pin-pin untuk I/O sebanyak 33 pin, yang terdiri atas 6 pada
Port A, 8 pada Port B, 8 pada Port C, 8 pada Port D, 3 pada Port E. Ada pula
beberapa Pin pada mikrokontroler yang memiliki fungsi ganda.

Gambar Pin Mikrokontroler PIC16F877A

C. LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)  


Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi
untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau
gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari
kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah
filter polarisasi (polarizing filter). LCD yang ada dipasaran dikategorikan menurut
jumlah baris yang dapat digunakan pada LCD yaitu 1 baris , 2 baris , dan 4 baris yang
dapat digunakan hingga 80 karakter. Umumnya LCD yang digunakan adalah LCD
dengan 1 controller yang memiliki 14 pin. Deskripsi pin dapat dilihat pada gambar
dibawah ini 
Gambar Konfigurasi pin LCD
 Keterangan pin:
 1.   VSS :  digunakan untuk menyalakan LCD (ground)
 2.   VDD : digunakan untuk menyalakan LCD ( +5 V )
 3.   VEE : digunakan untuk mengatur tingkat contrast pada LCD
 4.   RS : menentukan mode yang akan digunakan (0 = instruction input , 1 =
 data input)
 5.   R/W : menentukan mode yang akan digunakan (0 = write , 1 = read)
 6.   EN : enable ( untuk clock )
 7.   D0 : data 0
 8.   D1 : data 1
 9.   D2 : data 2
10. D3 : data 3
11. D4 : data 4
12. D5 : data 5
13. D6 : data 6
14. D7 : data 7 ( MSB )

D. CRYSTAL
Kristal digunakan pada rangkaian elektronika yang berhubungan dengan
pembangkitan frekuensi baik itu frekuensi  tinggi, frekuensi suara, maupun frekuensi
rendah. Pada kasus gelombang radio untuk membangkitkan frekuensi tinggi
sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan induktor variabel namun pada
induktor variabel mempunyai kekurangan karna frekuensinya yang mudah bergeser.
Kristal hanya dapat digunakan untuk membangkitkan frekuensi tertentu saja dan
biasanya sudah tercantum dalam bodi kristal berbeda dengan induktor variabel yang
bisa digunakan untuk membangkitkan frekuensi secara variable.

E. POTENSIOMETER
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal
dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. 
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
2. Element Resistif
3. Terminal
F. RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untukmembatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui,
resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuandayanya.
Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengansifat-sifat yang
berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalammemilih resitor pada suatu
rancangan selain besar resistansi adalah besar watt -nya. Karena resistor bekerja
dengan dialiri arus listrik, maka akanterjadi disipasi daya berupa panas sebesar
W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin
besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran
1/8, 1/4, 1,2, 5, 10 dan 20 watt.

G. KAPASITOR
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal
misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal
diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini"tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di
alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan
positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.

4. CARA KERJA
PIC 16F877A adalah jantung dari sirkuit ini. VDD dan VSS dari PIC
Microcontroller terhubung ke + 5V dan GND masing-masing yang akan memberikan
daya yang diperlukan untuk operasinya. Kristal 8MHz terhubung ke pin OSC1 dan OSC2
dari PIC, untuk menyediakan jam untuk operasinya. Kapasitor 22pF yang terhubung
dengan kristal akan menstabilkan osilasi yang dihasilkan oleh kristal. LCD 16 ×
2 terhubung ke PORTD yang dihubungkan menggunakan mode komunikasi 4
bit. Prasetel 10KΩ digunakan untuk mengatur kontras LCD. Sebuah resistor 100Ω
digunakan untuk membatasi arus melalui LED lampu latar LCD. Pin TRIGGER sensor
HC-SR04 terhubung ke RB0 (pin 33) dari PIC yang akan dikonfigurasi sebagai PIN
Output (bit TRIS adalah 0) dan pin ECHO terhubung ke RB4 (pin 37) yang harus
dikonfigurasi sebagai Masukkan PIN (bit TRIS adalah 1). Sedangkan modul Ultrasonik
HC-SR04 bekerja dengan menyediakan sinyal TRIGGER, minimal 10μS High Level
(5V) pulsa. Modul ini akan secara otomatis mengirimkan delapan burst ultrasonik
40KHz. Jika ada hambatan di depan modul, itu akan mencerminkan ledakan ultrasonik.
Dan jika sinyal kembali, output ECHO dari sensor akan berada dalam status TINGGI
(5V) untuk jangka waktu yang diambil untuk mengirim dan menerima ledakan
ultrasonik. Lebar pulsa berkisar dari sekitar 150μS hingga 25mS dan jika tidak ada
hambatan yang terdeteksi, lebar pulsa gema sekitar 38ms.

5. ALAT DAN BAHAN


 Mikrokontroler PIC16F877A
 Layar LCD 16 * 2
 Sensor ultrasonik (HC-SR04)
 Kabel Jumper
 Resistor 100 ohm
 Potensiometer 10K
 Kapasitor 22 pF
 Crystal 8MHz

6. GAMBAR RANGKAIAN

Interfacing HC-SR04 Sensor Jarak Ultrasonik dengan Mikrokontroler PIC

7. PROSES PENGERJAAN
a) Memotong papan PCB dengan ukuran 4 x 7 cm.
b) Mengamplas permukaan papan PCB dan bersihkan papan PCB menggunakan
air.
c)  Mengeprint lalu memfoto copy menggunakan kertas foto layout yang akan di
gunakan.
d) Memindahkan jalur yang telah di buat, ke papan PCB tersebut sesuai dengan
jalur yang telah ada, dengan cara di setrika.
e) Merapikan dan membersihkan papan PCB dari kotoran ataupun jalur yang
tertempel tidak sempurna.
f) Merendam papan PCB yang telah diberi jalur dengan larutan FeCl selama
kurang lebih 10 menit, sampai lapisan tembaga pada papan tersebut
mengelupas.
g) Mengebor papan PCB tersebut sesuai pada tempat yang ada.
h) Memulai merangkai HC-SR04 Ultrasonic Distance Sensor dan Mikrokontroler
PIC16F877A sesuai dengan gambar rangkaian di atas.

8. DOKUMENTASI PROJECT

9. KESIMPULAN
1. Untuk proyek pengukuran jarak ini menggunakan dua komponen penting yaitu
dengan sensor HC-SR04 ultrasonik   dan mikrokontroler PIC 16F877A.
2. HC-SR04 adalah sensor ultrasonik yang dapat digunakan untuk mengukur jarak di
mana saja antara 2 cm ke 450cm.

Anda mungkin juga menyukai