Anda di halaman 1dari 9

DATASHEET KOMPONEN DAN ALAT UKUR

MATA KULIAH : PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Dosen Pengampu :
Mila Fauziyah, S.T., M.T

Disusun Oleh :
Amalia Devi Kusuma Wardani (1841170054) / (02)
Elke Radistya Arindrana (1841170073) / (08)
Mocharief Azzmi Santoso (1841170057) / (14)

Kelas : 4C / DIV – Teknik Elektronika

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
Komponen Transistor
Transistor adalah komponen yang berfungsi sebagai sakelar (switch), pemutus, dan penguat
sinyal. Transistor terdiri dari 3 terminal, yaitu Basis, Emitter, dan Collector. Komponen ini
juga memiliki beberapa macam jenis, yaitu Transistor Bipolar (BJT), Field Effect Transistor
(FET), Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semiconductor Field Effect
Transistor (MOSFET), dan Uni Junction Transistor (UJT).

Transistor terbagi menjadi 2 berdasarkan polaritas arus yang bekerja, yaitu NPN dan PNP.
NPN adalah tipe transistor yang bekerja dengan mengalirkan arus listrik negatif dengan positif
sebagai biasnya. Arus Negatif mengalir dari terminal Emitter menuju Collector. Emitter
berperan sebagai input dan Collector sebagai output apabila transistor tersebut diberikan arus
positif pada Basisnya. Sebaliknya, Transistor bertipe PNP mengalirkan alur listrik positif dari
Emitter menuju Collector. Emitter berperan sebagai input dan Collector sebagai output apabila
Basisnya dialiri arus negatif.

Ilustrasi Perbedaan Tipe NPN dan PNP


Datasheet Komponen Transistor NPN tipe 2N4401/MMBT4401
Perangkat ini dirancang untuk digunakan sebagai daya sedang amplifier dan sakelar yang
membutuhkan arus kolektor hingga 500mA.

1. Package atau Footprint


Transistor ini memiliki 2 macam package yaitu TO-92 untuk tipe 2N4401 yang bertipe
THT (Through Hole Technology) dan SOT-23 untuk tipe MMBT4401 yang bertipe
SMD (Surface Mount Device).

2. Absolute Maximum Ratings


Absolute Maximum Ratings adalah nilai parameter atau peringkat maksimum
ketahanan dari komponen. Bila pada saat penggunaan melebihi nilai parameter di atas,
maka akan merusak komponen transistor tersebut. Contohnya adalah maximum ratings
atau nilai dari VCEO (Tegangan pada Emitter dan Collector) adalah 40V. Selain nilai
parameter elektrikal, suhu kerja pada komponen juga ada batasanya. Yaitu, pada
komponen Transistor ini adalah di sekitar -55 hingga +150 derajat Celcius.
3. Thermal Characteristics atau Karakteristik Suhu
Parameter di atas penting untuk diketahui terutama pada pengoperasian komponen pada
kondisi suhu yang tinggi. Karakteristik di atas berisikan parameter maksimum
konstanta disipasi, disipasi daya, dan hambatan suhu yang dihasilkan ketika komponen
dioperasikan. Masing-masing package memiliki nilai parameter yang berbeda.
Parameter di atas didapat dengan melakukan percobaan dengan spesifikasi kondisi yang
tertera pada catatan di bawah tabel.

4. Electrical Characteristics atau Karakteristik Kelistikan


Electrical Characteristic atau Karakteristik Kelistrikan adalah data yang berisikan
parameter pengoperasian komponen dalam hal kelistrikannya. Parameter Tegangan
Breakdown tiga teratas dari tabel bernilai sama dengan nilai parameter Absolute
Maximum Rating, dimana Tegangan Breakdown adalah tegangan yang mengakibatkan
transistor rusak dan menghentingan kinerja transistor.

Pada Karakteristik Kelistrikan adalah bagian terpenting pada datasheet dimana kita
dapat mengetahui parameter-parameter yang digunakan untuk memfungsikan
komponen sesuai yang direncanakan. Contohnya adalah parameter hFE atau DC Current
Gain yang menginformasikan nilai parameter yang digunakan untuk memfungsikan
Transistor sebagai sakelar atau switch. Berdasarkan deskripsi transistor tipe ini yang
membutuhkan arus Collector hingga 500mA. Parameter Tegangan Collector-Emitter
Saturasi (VCE(sat)) dan Tegangan Base-Emitter Saturasi(VBE(sat)) menjelaskan nilai
tegangan bias yang dibutuhkan agar junction dapat berkonduksi sehingga
menghidupkan (ON) transistor dan menjalankan fungsi switching pada transistor.
5. Typical Performance Characteristics
Pada bagian ini berisikan grafik-grafik performansi dari kinerja komponen transistor
di atas.
6. Physical Dimensions atau Dimensi Fisik
Pada bagian ini berisikan bentuk dan ukuran dimensi fisik dari komponen transistor.
Terdapat 2 jenis package dari tipe transistor di atas, yaitu TO-92 dan SOT-23.

Package TO-92

Package SOT-23
Alat Ukur Ohmmeter
Ohmmeter adalah suatu perangkat yang difungsikan untuk mengukur jumlah listrik yang
dihasilkan dari suatu pergeseran. Gerakan pergeseran tersebut seperti suatu elektron yang
melewati sebuah konduktor atau penghantar listrik. Hal ini juga dikenal dengan istilah
hambatan listrik dengan nilai yang diberi satuan Ohm.
Terdapat dua jenis Ohmmeter:
1. Ohmmeter Analog
Alat ukur jenis analog memiliki model penghitungan yang lebih manual dan simpel
untuk dibaca. Terdapat jarum ukur yang nantinya berhenti pada angka tertentu. Anda
harus membacanya dengan lebih jeli dan detail tentang angka yang diarahkan oleh
jarum penunjuk.
2. Ohmmeter Digital
Jenis yang kedua yaitu digital yang memiliki tingkat akurasi jauh lebih detail dan
akurat. Nilai Hambatan yang dihasilkan oleh jenis digital memiliki tambahan satuan
yang jauh lebih terperinci. Pilihan pengukurannya pun jauh lebih variatif dibandingkan
dengan model analog.

Datasheet Ohmmeter BT51

BT51 menggunakan metode pengukuran empat terminal. Keuntungan utama dari metode ini
adalah bahwa resistensi dari lead uji tidak termasuk dalam pengukuran. Ini merupakan faktor
penting ketika nilai resistansi yang diukur sangat rendah. BT51 mengukur resistansi rendah
secara stabil dan akurat.
SPESIFIKASI BT51
1. Range Pengukuran
Range pengukuran yang dimiliki oleh BT51 yaitu 2000 mΩ dengan resolusi sebesar 1mΩ
dan 20.00 mΩ dengan resolusi sebesar 0.01 mΩ.
2. Pengujian Arus
Arus uji dibatasi oleh rangkaian pembatas arus sederhana dan diukur dengan memantau
tegangan yang melintasi resistor. Arus uji dipertahankan pada nominal 2A. Karena
pengukurannya rasiometrik, maka pembacaan tidak terpengaruh oleh variasi arus apa pun.

3. Akurasi
BT51 memiliki tingkat akurasi sebesar ±1% pada pembacaan ±2 digits pada suhu 0º hingga
50ºC.
4. Tampilan (Display)
Instrumen ini memiliki 3 ½ tampilan LED digit untuk memudahkan penggunaan dalam
tingkat cahaya rendah. Dua LED di panel depan menunjukkan kondisi baterai dan apakah
arus uji mengalir ketika suatu pengukuran sedang dilakukan.
5. Range Suhu
Range suhu pengoprasian BT51 yaitu 0º hingga 50ºC (32º hingga 122 ºF) sedangkan untuk
pemyimpanannya yaitu sebesar -20º hingga +50ºC (-4 hingga 122 ºF).
6. Proteksi (Perlindungan)
Perlindungan relay hingga pasokan listrik 240 V diterapkan dari C1/Pl ke C2/P2 dengan
spesifikasi relay atau sekering 100 mA (T), 20 x 5mm, keramik (untuk charging circuit).
7. Power Supply
4 Ah kapasitas sel isi ulang NiCad dengan satuan pengisian internal. Waktu pengisian
normal 10 jam untuk 240 V, supply listrik 50 Hz.
8. Keamanan
Instrumen memenuhi persyaratan untuk IEC 610101-1. IEC 610101-1 adalah persyaratan
keselamatan untuk peralatan listrik untuk pengukuran, kontrol, dan penggunaan
laboratorium. Instrumen ini dimaksudkan untuk digunakan hanya dengan sirkuit non-
tenaga.
9. EMC (Electromagnetic compatibility)
Kompatibilitas elektromagnetik (EMC) adalah kemampuan peralatan dan sistem listrik
untuk berfungsi dengan baik di lingkungan elektromagnetiknya, dengan membatasi
pembangkitan, propagasi, dan penerimaan energi elektromagnetik yang tidak disengaja
yang dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan seperti interferensi elektromagnetik
(EMI) atau bahkan kerusakan fisik pada peralatan operasional. EMC yang dimiliki oleh
BT51 sesuai dengan standar internasional untuk EMC yaitu IEC61326-1.
10. Dimensi (Ukuran)
BT51 memiliki ukuran 245 H x 344 W x 158 D mm.
11. Berat
Berat yang dimiliki BT51 yaitu 45 kg (kira-kira 10 pon).

Anda mungkin juga menyukai