Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PENGUJIAN KOMPONEN MEKANIK, AKTIF, DAN KOMPONEN PASIF

Disusun Oleh :
Nama : Yunita Indriafani Raharjo
NIM : 1314030092
Kelas : TT-5B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, setiap komponen pada perangkat elektronika memerlukan sebuah
perawatan dan perbaikan. Kedua hal tersebut dapat dilakukan setelah pengujian
komponen pada perangkat tersebut dilakukan. Hal ini berfungsi agar pengguna
mengetahui, apakah komponen tersebut masih berfungsi atau tidak.
Dalam sebuah industri elektronika pun tentunya tidak luput dari pengetesan
komponen yang diproduksi, dan ini dilakukan oleh ahli tes pada bagian maintenance.
Untuk itu tentunya diperlukan sebuah informasi tentang cara pengetesan suatu komponen
yang tersedia. Dengan demikian, adanya pengetesan suatu komponen tersebut akan
memudahkan pengguna dalam melakukan perbaikan dan perawatan.

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan dilakukannya praktik ini antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui komponen tersebut masih berfungsi dengan baik atau rusak.
2. Mengetahui cara menguji komponen yang akan digunakan.

1.3 Batasan Masalah


Dalam penulisan laporan ini dibatasi oleh ruang lingkup pembahasan yang
masalahnya hanya mengacu pada pengujian komponen mekanik, aktif, dan pasif dengan
menggunakan alat ukut berupa ohm meter.

BAB II
DASAR TEORI
Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa jenis
komponen elektronika dan masing-masing komponen elektronika tersebut memiliki fungsifungsinya tersendiri di dalam sebuah rangkaian elektronika. Seiring dengan perkembangan
teknologi, komponen-komponen elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah
banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan elektronika yang
tertuang dalam kategori komponen pasif dan mekanik masih digunakan.
Berikut adalah jenis-jenis komponen mekanik, aktif, dan pasif yang masih sering digunakan:
1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (). Nilai Resistor
biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan
Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :


1) Resistor yang Nilainya Tetap
2) Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga
dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3) Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,
Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4) Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor
jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC
(Negative Temperature Coefficient)

2. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika
pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu.
Fungsi-fungsi kapasitor (kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang
radio pada rangkaian tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di
dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk kapasitor
(kondensator) adalah Farad (F).

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :


1) Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada
bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor
Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2) Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif,
Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator
(ELCO) dan Kapasitor Tantalum
3) Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan
Variable Capasitor.

3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan coil (kumparan) adalah komponen
elektronika pasif yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter dan juga sebagai
alat kopel (penyambung). Induktor atau coil banyak ditemukan pada peralatan atau
rangkaian elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti tuner untuk pesawat
radio. Satuan Induktansi untuk induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :


1) Induktor yang nilainya tetap
2) Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

4. Transformator (Trafo)
Transformator (Trafo) adalah sebuah mesin listrik statis yang berfungsi untuk
mengubah (menaikkan atau menurunkan) tegangan dan arus listrik pada sistem tenaga
atau rangkaian listrik. Umumnya trafo memiliki beberapa komponen penting yaitu inti
besi (iron core), lilitan primer (NP), lilitan sekunder (NS) dan komponen bantu. Inti
besi pada trafo berguna untuk mengalirkan fluks magnetik () yang dihasilkan dari
tegangan primer (VP) sehingga menghasilkan tegangan keluaran sekunder (VS).
Sedangkan komponen bantu transformator berfungsi untuk menunjang kinerja trafo,
dapat berupa proteksi, pendingin, dan lainnya bergantung dari kapasitas trafo.
Transformator

memiliki

prinsip

kerja

yang

berdasar

pada

induksi

elektromagnetik, dimana apabila suatu penghantar dialiri arus bolak balik, maka akan
menyebabkan medan litrik yang kemudian akan menghasikan tegangan induksi
(GGL). Transformator memiliki lilitan primer (NP) dan lilitan sekunder (NS) yang

terpisah secara elektris namun tetap berhubungan secara magnetis. Kedua lilitan
tersebut dihubungkan secara magnetis oleh inti besi.

Ketika sumber tegangan (VP) dihubungkan dengan lilitan primer (NP), maka
akan mengalir arus primer (IP) yang menimbulkan fluks magnetik (). Fluks
magnetik yang diakibatkan oleh lilitan primer kemudian menginduksi lilitan sekunder
sehingga menghasilkan gaya gerak listrik (GGL). GGL inilah yang kemudian
menghasilkan arus dan tegangan. Arus dan tegangan yang dihasilkan bisa lebih
rendah atau lebih tinggi bergantung dari trafo yang digunakan (step up atau step
down).

5. Speaker
Speaker merupakan komponen transdcuer (komponen aktif) yang berfungsi
sebagai mesin penterjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker membawa sinyal
elektrik dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara.
Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang dihasilkan oleh
mikrofon yang direkam dan dikodekan pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker
tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu driver atau lebih.

6. Saklar
Saklar adalah komponen elektronika yang bekerja sebagai pemutus atau
pemilih sinyal secara mekanik. Saklar memiliki dua bagian utama yaitu kontaktor dan
tuas saklar.Salah satu bentuk dan simbol saklar dapat dilihat pada gambar berikut.

Dalam menjalankan tugasnya saklar membutuhkan operator sebagai


penggerak tuas. Operator tuas saklar dapat berupa suatu sistem elektro mekanis
maupun operator manusia secara manual.

7. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki
elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching),
stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu,
transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik
dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

Cara Kerja Transistor hampir sama dengan resistor yang mempunyai tipe
dasar modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor
atau biasa di singkat BJT dan Field Effect Transistor atau FET. BJT dapat bekerja
bedasarkan arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan inputnya.
Jenis-Jenis Transistor juga berbeda-beda, berdasarkan kategorinya dibedakan
seperti materi semikonduktor, kemasan fisik, tipe, polaritas, maximum kapasitas daya,
maximum frekuensi kerja, aplikasi dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.

8. Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus
dari arah sebaliknya. Dioda sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna,
melainkan memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek
yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan serta
parameter penggunaannya.

Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis,


diantaranya adalah :

Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai
penyearah arus AC ke arus DC.

Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai
penstabil tegangan.

Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu


penerangan

Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya

Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali

BAB III
LANGKAH KERJA
Langkah langkah yang diperlukan untuk melakukan percobaan ini antara lain sebagai
berikut:
1. Menyiapkan komponen-komponen yang akan dilakukan pengujian
2. Menyiapkan alat ukur berupa ohm meter
3. Melakukan pengujian dengan cara:
a. Komponen resistor: menghubungkan kedua kaki pada alat ukut ohm meter
b. Kompenen kapasitor: menghubungkan kedua kaki pada alat ukur ohm meter
c. Komponen transformator: menghubungkan kaki-kaki ground dengan vcc pada sisi
primer dan sekunder.
d. Komponen Induktor: menghubungkan kaki-kaki yang ada pada induktor pada alat
ukur ohm meter.
e. Komponen saklar: mengukur anak kontak, apakah tersambung ketika digeser
f. Komponen Speaker: kedua kaki dihubungkan dengan ohm meter.
4. Mencatat hasil dan spesifikasi komponen tersebut pada tabel yang dibuat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Percobaan
a. Komponen Mekanik dan Pasif
No. Komponen
1.

Saklar

2.

Resistor

3.

Resistor

4.

Resistor

5.

Resistor

6.

Resistor

7.

Trafo

8.

Induktor

Tipe/ Spesifikasi/
Karakteristik
Toogle single, 3
anak kontak
Karbon, 470 5%

Cara Pengujian
Mengukur anak
kontak, apakah
tersambung ketika
digeser.
Menghubungkan
kedua kaki resistor
ke ohm meter.

Hasil Pengujian
Baik/Rusak, alasan
Rusak, jarum ohm
meter tidak bergerak
saat kontak digeser.

Baik, nilai yang


terbaca pada ohm
meter sesuai dengan
warna gelang pada
resistor.
Karbon film 12 k Menghubungkan
Baik, nilai yang
1%
kedua kaki resistor
terbaca pada ohm
ke ohm meter.
meter sesuai dengan
warna gelang pada
resistor.
Potensiometer
Menghubungkan
Baik, nilai yang
(Mono) 10 k
kedua kaki potensio terbaca pada ohm
ke ohm meter.
meter sesuai dengan
nilai pada resistor.
Karbon film 330 Menghubungkan
Baik, nilai yang
5%
kedua kaki resistor
terbaca pada ohm
ke ohm meter.
meter sesuai dengan
warna gelang pada
resistor.
Karbon film 47 Menghubungkan
Baik, nilai yang
5%
kedua kaki resistor
terbaca pada ohm
ke ohm meter.
meter sesuai dengan
warna gelang pada
resistor.
1A, OKI
Baik, saat diukur
Menghubungkan
sesama kaki tegangan
kaki-kaki ground
dengan vcc pada sisi pada sisi primer,
jarum ohm meter
primer dan sekunder.
bergerak. Begitupun
saat diukur pada kaki
tegangan pada sisi
sekunder.
Udara, 3 kaki
Menghubungkan
Baik, terjadi

kaki-kaki induktor
ke ohm meter.
9.

Kapasitor
Elektonik
(Elco)

Elco/220uF/35V

10.

Kapasitor
Polister
Kapasitor
Elektonik
(Elco)

Kapasitor
polister/100nF 5%
Elco/1uF/35V

13.

Kapasitor
Polister
Kapasitor
Elektonik
(Elco)

Kapasitor
polister/210nF 5%
Elco/1000uF/10V

14.

Speaker

DYS/ 8/ 0.5 W

11.

12.

pergerakan pada ohm


meter.

Mengukur pada kaki


kapasitor

Baik, jarum ohm


meter bergerak
kemudian turun
kambali ke posisi
semula.
Mengukur pada kaki Baik, jarum ohm
kapasitor
meter tidak bergerak.
Mengukur pada kaki Baik, jarum ohm
kapasitor
meter bergerak
kemudian turun
kambali ke posisi
semula.
Mengukur pada kaki Baik, jarum ohm
kapasitor
meter tidak bergerak.
Mengukur pada kaki Baik, jarum ohm
kapasitor
meter bergerak
kemudian turun
kambali ke posisi
semula.
Menghubungkan
Baik, jarum pada ohm
kedua kaki pada ohm meter bergerak.
meter.

b. Komponen Aktif
No. Komponen
1.

Transistor
Jengkol

2.

Transistor
jengkol

Tipe/ Spesifikasi/
Karakteristik
2N3055 NPN.
Transistor NPN yang
digunakan oleh
perusahaan amerika

MJ2955 PNP

Cara Pengujian
Probe posistif dan
probe negatif
dihubungkan ke kaki
3 transistor, untuk
mengetahui kaki
emitor dan basis.
Sedangkan kaki
kolektornya ada
pada body transistor.
Probe posistif dan
probe negatif
dihubungkan ke kaki
3 transistor, untuk
mengetahui kaki
emitor dan basis.
Sedangkan kaki
kolektornya ada
pada body transistor.

Hasil Pengujian
Baik/Rusak, alasan
Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

3.

Transistor
silikon

BD 140 PNP.
Transistor PNP yang
terbuat dari bahan
silikon, untuk
frekuensi audio
berdaya tinggi.
BD 139 NPN.
Transistor NPN yang
terbuat dari bahan
silikon, untuk
frekuensi audio
berdaya tinggi.
BC 1419A NPN.
Terbuat dari bahan
silikon untuk
frekuensi audio
berdaya rendah.
BC 549 NPN,
terbuat dari bahan
silikon untuk
frekuensi audio
berdaya rendah.
BC 108 NPN,
terbuat dari bahan
silikon untuk
frekuensi audio
berdaya rendah.
BC 178 PNP, terbuat
dari bahan silikon
untuk frekuensi
audio berdaya
rendah.
BC 141 NPN,
terbuat dari bahan
silikon untuk
frekuensi audio
berdaya rendah.
IN4007, adalah
dioda yang
digunakan oleh
perusahaan amerika.

5.

Transistor
silikon

6.

Transistor
silikon

7.

Transistor
silikon

8.

Transistor
silikon

9.

Transistor
silikon

10.

Transistor
silikon

11.

Dioda Silikon

12.

Transistor
silikon

2N 2904, PNP,
merupakan transistor
yang digunakan oleh
perusahaan amerika.

13.

IC Analog

MT 8870 DE
78648.11
0220 AE

Menghubungkan
probe positif ke kaki
basis, dan probe
negatif ke kaki
emitor dan kolektor.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Menghubungkan
Baik. Terjadi
probe negatif ke kaki pergerakan pada
basis, dan probe
jarum multimeter.
positif ke kaki
emitor dan kolektor.
Menghubungkan
probe negatif ke kaki
basis, dan probe
positif ke kaki
emitor dan kolektor.
Menghubungkan
probe negatif ke kaki
basis, dan probe
positif ke kaki
emitor dan kolektor.
Menghubungkan
probe negatif ke kaki
basis, dan probe
positif ke kaki
emitor dan kolektor.
Menghubungkan
probe positif ke kaki
basis, dan probe
negatif ke kaki
emitor dan kolektor.
Menghubungkan
probe negatif ke kaki
basis, dan probe
positif ke kaki
emitor dan kolektor.
Menghubungkan
probe negatif ke kaki
anoda, dan probe
positif ke kaki
katoda.
Menghubungkan
probe positif ke kaki
basis, dan probe
negatif ke kaki
emitor dan kolektor.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

Baik. Terjadi
pergerakan pada
jarum multimeter.

14.

IC Analog

15.

IC Digital

m9630A J
LM 723 CN
HD 74LS48P

2. Pembahasan
Percobaan kali ini adalah percobaan yang dilakukan untuk melakukan
pengujian terhadap komponen-komponen elektronika. Pada percobaan ini, dilakukan
pengujian pada komponen resistor, kapasitor, induktor, speaker, dan saklar.
Saklar merupakan komponen mekanik. Cara pengujian saklar adalah dengan
Mengukur anak kontak, apakah tersambung ketika digeser. Saklar akan dinyatakan
masih berfungsi apabila jarum pada ohm meter bergerak ketika kontak digeser atau
ditekan. Dalam percobaan ini, saklar mengalami kerusakan. Hal ini dapat dilihat pada
tabel hasil percobaan, yang menyatakan bahwa jarum ohm meter tidak bergerak saat
kontak digeser.
Resistor merupakan komponen pasif. Cara menguji komponen ini adalah
dengan menghubungkan kedua kakinya pada ohm meter. Apabila jarum ohm meter
bergerak dan berhenti pada angka yang sesuai dengan warna gelang resistor, maka
resistor tersebut dikatakan masih berfungsi atau baik. Pada praktikum ini, semua jenis
resistor masih dalam kondisi baik.
Induktor merupakan komponen pasif. Cara mengujinya adalah dengan
menghubungkan kaki-kakinya ke ohm meter. Apabila terjadi gerakan pada ohm meter
tersebut, maka induktor tersebut dalam keadaan baik. Dalam praktikum ini, induktor
dalam keadaan baik, karena jarum ohm meter bergerak ketika dilakukan pengukuran.
Transformator merupakan komponen pasif. Transformator ini masuk ke dalam
katogori induktor/lilitan. Cara mengujinya adalah dengan menghubungkan kaki-kaki
primer dan sekunder ke alat ukut ohm meter. Apabila terjadi gerakan pada jarum ohm
meter, maka trafo tersebut dalam keadaan baik. Dalam percobaan ini, trafo masih
dalam kondisi baik.
Kapasitor merupakan komponen pasif. Cara melakukan pengujuan pada
komponen ini adalah dengan menghubungkan kedua kaki pada ohm meter. Untuk
kapasitor polar atau elco, sebelum dilakukan pengukuran, perlu dilakukan
pengosongan muatan yang terdapat di dalam elco tersebut. Caranya adalah dengan
menghubung singkat kedua kaki dari elco tersebut. Setelah dihubung singkat,
selanjutnya kedua kaki elco dihubungkan ke ohm meter. Apabila jarum pada ohm

meter bergerak kemudian turun kembali, maka elco tersebut dalam keadaan baik.
Sementara untuk kapasitor non polar, tidak perlu dilakukan pengosongan muatan
terlebih dahulu, dan komponen tersebut akan dikatakan baik apabila jarum pada ohm
meter tidak bergerak. Pada percobaan ini, semua jenis kapasitor masih dalam keadaan
baik.
Speaker merupakan komponen transducer, yang mana dapat mengubah suatu
bentuk menjadi bentuk yang lain. Dengan kata lain, speaker merupakan komponen
aktif. Cara melakukan pengujian pada komponen ini adalah dengan mengubungkan
kedua kakinya pada ohm meter. Apabila jarum pada ohm meter bergerak, maka
speaker tersebut dalam keadaan baik. Pada percobaan kali ini, speaker dalam keadaan
baik.
Transistor merupakan komponen aktif. Cara melakukan pengujian pada
komponen ini beragam. Apabila transistor tersebut NPN, maka probe negatif dari
multimeter dihubungkan ke kaki basis dan probe positif dihubungkan ke kaki emitor
dan kolektor secara bergantian. Sebaliknya, apabila transistor tersebut PNP, maka
probe positif dari multimeter dihubungkan ke kaki basis dan probe negatif
dihubungkan ke kaki emitor dan kolektor secara bergantian. Apabila jarum pada
multimeter bergerak, maka komponen tersebut masih berfungi dengan baik, apabila
tidak bergerak berarti terjadi kerusakan. Pada pengujian ini, semua transistor
berfungsi dengan baik.
Dioda merupakan merupakan komponen aktif. Cara melakukan pengujian
pada dioda adalah dengan menghungkan probe positif ke kaki katoda dan probe
negatif ke kaki anoda. Apabila terjadi pergerakan pada multimeter, maka dioda
tersebut dalam kondisi baik, dan dalam praktikum ini, dioda masih dalam kondisi
baik.

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Setiap komponen memiliki cara yang berbeda untuk dilakukan pengujian/pengukuran.
2. Setiap komponen memiliki karakteristik dan parameter yang berbeda dalam
melakukan pengujian.

DAFTAR PUSTAKA
http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dansimbolnya/
http://www.alfianelectro.com/prinsip-kerja-transformator-trafo/
http://zonaelektro.net/mengenal-komponen-elektronika-dan-fungsinya/
http://indoelektronika.blogspot.co.id/2012/04/gambar-skema-rangkaian-speaker-aktif.html
http://komponenelektronika.biz/pengertian-transistor.html
http://komponenelektronika.biz/pengertian-dioda.html
http://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai