Anda di halaman 1dari 9

CATU DAYA, REGULATOR DAN FILTER Tujuan 1. Mengetahui fungsi transformator dan diode 2.

Menganalisa bentuk-bentuk gelombang yang dihasilkan 3. Mengetahui pengertian dasar tentang Filter Aktif 4. Mengetahui dan memahami jenis-jenis Filter Aktif

Teori 1. CATU DAYA Prinsip Kerja Catu Daya Linear Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi. PENYEARAH (RECTIFIER) Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut ini. Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.

gambar 1 : rangkaian penyearah sederhana Pada rangkaian ini, dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif ke beban RL. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan

1:

penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.

gambar 2 : rangkaian penyearah gelombang penuh Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.

gambar 3 : bentuk gelombang dengan filter kapasitor Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus I yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. 2. REGULATOR Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.

2:

Sekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op-amp, transistor dan komponen lainnya untuk merealisasikan rangkaian regulator seperti di atas. Karena rangkaian semacam ini sudah dikemas menjadi satu IC regulator tegangan tetap. Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik.

gambar 9 : regulator dengan IC 78XX / 79XX Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulator tegangan 12 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan negatif 5 dan 12 volt.

3. FILTER Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian seleksi frekuensi untuk melewatkan band frekunsi tersentu dan menahannya dari frekuensi diluar band itu. Filter dapat diklafisikasikan dengan arahan : 1. Analog atau digital 2. Pasif atau aktif 3. Audio (AF) atau radio frekuensi (RF) Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedang filter digital memproses sinyal analog dengan menggunakan teknik digital. Filter tergantung dari tipe elemn yang digunakan pada rangkaiannya, filterakan dibedakan pada filter aktif dan filter pasif. Elemen pasif adalah tahanan, kapasitor dan induktor. Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain tahanan dan kapasitor. Tipe elemen ditentukan oleh pengoperasian range

3:

frekuensi kerja rangkaian . Misal RC filter umumnya digunakan untuk audio atau operasi frekuensi rendah dan filter LC atau kristal lebih sering digunakan pada frekuensi tinggi. Pertama tama pada bagian ini menganalisa dan merancang filter analog aktif RC menggunakan op-amp. Pada frekunsi audio, induktor tidak sering digunakan karenabadannya besar dan mahal serta menyerab banyak daya. Induktor juga menghasilkan medan magnit.

Reaktansi Kapasitif : Impedansi : Phase : Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu : 1. Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih memberikan penguatan dan sinyal input tidak sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif lebih gampang diatur. 2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi dan tahanan output rendah. Filter aktif tidak membebani sumber input.20 3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena pemilihan variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya mahal. Filter aktif sangat handal digunakan pada komunikasi dan sinyal prosesing, tapi juga sangat baik dan sering digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, televisi, telepon ,radar, satelit ruang angkasa dan peralatan biomedik. Umumnya filter aktif digolongkan menjadi : 1. Low Pass Filter 2. High Pass Filter 3. Band Pass Filter

4:

CATU DAYA Peralatan 1. Osiloskop 2. Protoboard 3. Multimeter 4. Jepit Buaya 5. Jumper Komponen 1. Dioda IN4002 2. Trafo CO & CT 3 A 3. Resistor Prosedur

5:

1. Dirangkai komponen seperti berikut pada Protoboard:

0
AC

12 a b
AC

0 CT 220

220

(a)
b 0
AC

(b)
12 a 220 0

(c) 2. Dihubungkan kutub (+) Osiloskop ke titik pertemuan anoda pada rangkaian penyearah 3. Digambarkan bentuk gelombang yang ditampilkan Osiloskop di kertas grafik

REGULATOR PERALATAN DAN KOMPONEN A.PERALATAN 1. Multimeter (1 buah) 2. Project Board (1 buah) 3. Jumper (sesuai kebutuhan) 4. Jepit buaya (2 buah) B.Komponen 1. Dioda IN4002 (2 buah) 2. Kpasitor 0,01f (1 buah) 3. Trafo CT 3 A (1 buah) 4. Resistor 330 (1 buah) 5. IC Regulator 7805 (1buah),7812 (1 buah)

4. Rangkailah percobaan seperti pada gambar dibawah ini (lihat datasheet komponen).

78XX
Vo3 Vo4

CT
AC

Vo2

330 ohm
Vo1

0,01F -

6:

5. Dihubungkan rangkaian pada arus PLN 6. Amatilah dengan Multimeter tegangan Vout 1, Vout 2, Vout 3,dan Vout 4. 7. Catatlah hasil pengamatan yang terlihat pada Multimeter pada table berikut:

IC Regulator 7805 7812

Vin

Vout1

Vout2

Vout3

Vout4

Tugas 1. Sebutkan dan jelaskan pengertian, jenis dan fungsi diode! 2. Jelaskan dengan penurunan rumus hubungan besaran Vp, Vrms, f, C, R dan L! 3. Tentukan rumus Vrpp untuk gelombang penuh dan gelombang! 4. Jelaskan prinsip dasar perbedaan antara gelombang penuh dan gelombang! 5. Gambarkan pada kertas millimeter jenis-jenis gelombang yang dihasilkan oleh suatu tegangan dan jelaskan masing-masing! (min. 4) Pelajari 1. Arus AC dan DC 2. Penyearahan arus listrik 3. Prinsip kerja transformator

FILTER Peralatan 1. Jepit Buaya 2. Jumper 3. Osiloskop 4. PSA Simetris 5. Project Board 6. Signal Generator

7:

Komponen 1. IC Op. Amp LM 741 (1 buah) 2. Kapasitor 0,1 F (2 buah) 3. Resistor 10K ( 4 buah)

Prosedur 1. Disiapkan peralatan serta komponen yang akan digunakan dalam percobaan. 2. Dirangkai komponen pada Protoboard seperti gambar di bawah:

R3 3 R1 C1 2 Vi R2 Rf

V+

OpAmp 741
V-

7 6 4 Vo

C2

3. Dihubungkan Osiloskop, PSA Simetris (12 V) dan Signal Generator ke rangkaian dengan menggunakan jepit buaya. 4. Dihubungkan peralatan ke sumber tegangan, kemudian ditekan saklar pada peralatan (ON). 5. Diatur frekuensi 100 Hz pada Signal Generator dan dilihat gelombang yang ditampilkan pada Osiloskop. 6. Diukur besar tegangan keluaran (Vout) melalui tampilan Osiloskop. 7. Dicatat besar Vout dan dihitung Gain (G) yang diperoleh. 8. Diulangi prosedur nomor 5~7 untuk frekuensi hingga 1000 Hz dengan interval 100.

Tugas 1. Jelaskan jenis-jenis filter aktif. 2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan filter aktif. 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan: a. Double Integrator b. Roll of Rate c. Gain Bandwidth

8:

d. Pole 4. Jelaskan jenis respon dari filter aktif. 5. Turunkan persamaan untuk rangkaian differensiator dan integrator.

Pelajari 1. Jenis-jenis Filter Aktif 2. Pemakaian Osiloskop 3. Datasheet IC Op. Amp LM 741 (dibawa pada saat praktikum)

9:

Anda mungkin juga menyukai