Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGUKURAN TEKNIK

TM C
ALAT UKUR YANG MENGGUNAKAN TRANSDUSER
DOSEN PENGAMPU : Ir ADAM MALIK, M.Eng

OLEH :
Mafazan Akbar Ahsol
1610913019

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
1. Potensiometer
a. Pengertian

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki
Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.

b. Prinsip Kerja

Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang


membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal
lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk
menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu
(Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai
Resistansi sebuah Potensiometer.

Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran


Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).

Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat


digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

c. Fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan,
Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
 Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video
seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
 Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
 Sebagai Pembagi Tegangan
 Aplikasi Switch TRIAC
 Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
 Sebagai Pengendali Level Sinyal

2. LVDT
a. Pengertian
Linear Variable Differential Transformer (LVDT) sesuai dengan namanya
linear berarti gerak lurus linear, sensor ini berfungsi membaca pergerakan garis
lurus, secara linear. LVDT merupakan salah satu contoh sensor posisi, yang
bekerja berdasarkan pada ada tidaknya medan magnet yang terjadi. LVDT pertama
kali di kemukakan oleh G.B.hoadley. pertama kali digunakan untuk kepentingan
militer. Pada tahun 1950an pengetahuan akan LVDT ini terus berkembang, hingga
dapat digunakan dalam kepentingan industri.

LVDT Terdiri dari :

 Inti besi yang bergerak


 Kumparan primer
 Sepasang kumparan sekunder

Kumparan Primer
terhubung dengan tegangan AC sebagai tegangan acuan

Kumparan Sekunder
Berjumlah 2 buah, terletak di samping kiri dan kanan kumparan primer saling
terhubung secara seri satu sama lain.

b. Prinsip Kerja
Secara singkat prinsip kerja dari LVDT adalah sebagai berikut :
Arus bolak-balik AC mengalir melalui kumparan (coil) primer, sebagai akibat dari
adanya tegangan eksitasi Eeks. Arus terinduksi melalui pasangan kumparan
sekunder. Frekuensi arus AC yang terinduksi ini sama dengan frekuensi eksitasi.
Namun, amplitudo arus yang terinduksi pada setiap kumparan sekunder tergantung
dari posisi/lokasi batang inti (magnet) yang dapat berpindah/bergerak. Perubahan
amplitudo akibat pergeseran batang inti ini kemudian di proses untuk melakukan
indikasi terhadap peubahan posisi. sehingga dengan memanfaatkan konsep ini,
LVDT dapat dibuat sebagai sensor.
Inti berada di tengah-tengah maka :
Flux S1 = S2
Tegangan induksi E1 = E2
Enetto = 0

Inti bergerak ke arah S1 maka :


Flux S1 > S2
tegangan induksi E1 > E2,
Enetto = E1 – E2

Inti bergerak ke arah S2 maka :


Flux S1 < S2
Tegangan induksi E1 < E2
Enetto = E2 – E1

c. Fungsi LVDT
Sensor-sensor (perpindahan, jarak, dan sensor mekanik lainnya)
 Level fluida
 Automotive Suspension
 Mesin ATM

3. Kapasitif
a. Pengertian
Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan
konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik
yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubhan luas
penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep
kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan
melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang
dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum

b. Prinsip Kerja

Kontruksi sensor kapasitif yang digunakan berupa dua buah lempeng logam
yang diletakkan sejajar dan saling berhadapan. Jika diberi beda tegangan antara
kedua lempeng logam tersebut, maka akan timbul kapasitansi antara kedua logam
tersebut. Nilai kapasitansi yang ditimbulkan berbading lurus dengan luas
permukaan lempeng logam , berbanding terbalik dengan jarak antara kedua
lempeng dan berbading lurus dengan zat antara kedua lempeng tersebut
(dielektrika), seperti ditunjukkan oleh persamaan berikut :

c. Aplikasi
 Sensor Tekanan : menggunakan sebuah membran yang dapat merenggang
sehingga tekanan dapat dideteksi dengan menggunakan spacing-sensitive
detector.
 Sensor Berat : menggunakan perubahan nilai kapasitansi diantara kedua
plat yang jarak kedua plat berubah sesuai beban berat yang diterima.
 Ketinggian cairan : menggunakan perubahan nilai kapasitansi antara
kedua plat konduktor yang dicelupkan kedalam cairan.
 Jarak : jika sebuah object metal mendekati elektroda kapasitor, didapat
nilai kapasitansi yang berubah-ubah.
 Layar sentuh : dengan menggunakan X-Y tablet
 Shaft angle or linear position : dengan menggunakan metode multiplate,
kapasitif sensor dapat mengukur angle atau posisi.

4. Piezoelektrik
a. Pengertian
Adalah muatan listrik yang terakumulasi dalam bahan padat tertentu, seperti
kristal dan keramik akibat dari mechanical pressure (tekanan). Piezoelectric sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja kita tidak terlalu sadar akan
alat ini. Piezoelectric digunakan untuk mengukur tekanan, percepatan, regangan,
etc. dan biasa digunakan dalam alat-alat seperti: mikrofon, jam quartz, pengubah
suara menjadi tulisan pada laptop kita, mesin pembakaran dalam, printer, oscillator
elektronik, hingga bisa dijadikan sebagai sumber energi alternative ditempat
keramaian seperti di station ataupun di bAndara. Dan ini sedang diterapkan di
negara maju seperti Jepang dan Amerika (New York).

b. Prinisp Kerja
Sifat efek piezoelectric berkaitan erat dengan terjadinya momen dipol listrik
pada suatu padatan. Efek tersebut juga dapat dirangsang untuk ion di situs kisi
kristal dengan lingkungan yang “asimetris”, seperti dalam BaTiO3 dan PZTs.
Kepadatan dipol atau polarisasi dapat dengan mudah dihitung pada kristal dengan
menjumlahkan momen dipol per volume unit sel satuan kristal. Dipol yang deket
satu sama lain akan cenderung berpihak di daerah yang disebut dengan daerah
Weiss Domain. Domain biasanya berorientasi acak, tetapi dapat disejajarkan
dengan cara proses poling dimana medan listrik yang kuat akan diterapkan pada
bahan bertemperatur tinggi.

pada efek piezoelectric, perubahan polarisasi terjadi akibat dari pembebanan


atau stress mekanik. Piezoelectric tidak disebabkan oleh perubahan densitas
muatan dipermukaan melainkan dengan kepadatan dipol pada bulk, misalnya: 1
cm3 kubus kuarsa ketika diberi gaya 2 kN akan menghasilkan tegangan 12.500
V.

c. Aplikasi
 Sensor
Dengan sifatnya yang bisa mendeteksi variasi tekanan, maka
piezoelectric ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai sensor. Berikut adalah
aplikasi piezoelectric yang digunakan sebagai sensor:
 mikrofon piezoelectric dan pickup piezoelectric untuk gitar akustik-
elektrik.
 Elemen piezoelectric digunakan untuk mendeteksi generasi gelombang
sonar.
 Bahan piezoelectric yang digunakan dalam single-axis dan dual-sumbu
miring penginderaan.
 Pemantauan daya dalam aplikasi daya tinggi (misalnya perawatan medis,
sonochemistry dan industri pengolahan).
 Microbalances piezoelectric digunakan sebagai bahan kimia yang sangat
sensitif dan sensor biologis.
 Piezos kadang-kadang digunakan dalam pengukur regangan.
 Piezoelectric digunakan dalam instrumen penetrometer pada Huygens
Probe
 Piezoelectric digunakan dalam drum pads elektronik untuk mendeteksi
dampak dari tongkat drummer, dan untuk mendeteksi gerakan otot di
acceleromyography medis.
 Sistem manajemen mesin otomotif menggunakan piezoelectric untuk
mendeteksi detonasi pada mesin (Knock Sensor)dan juga digunakan
dalam sistem injeksi bahan bakar untuk mengukur tekanan absolut
berjenis (MAP sensor) untuk menentukan beban mesin
 Sensor piezo ultrasonik digunakan dalam deteksi emisi akustik dalam
pengujian emisi akustik.

 Sumber Energi
Baru-baru ini, sebuah perusahaan bernama Pavegen telah mencoba
untuk menggunakan piezoelektric sebagai sumber energi alternative yang
memanfaatkan energi dari manusia berjalan. Idenya adalah memanfaatkan
tempat-tempat keramaian sehingga energi yang terkumpul dari injakan orang
berjalan pada tempat tersebut menghasilkan energi yang besar, seperti: stasiun
dan bAndara.

5. Photoelektrik
Prinsip kerja nya adalah mengubah energy cahaya menjadi energy
listrik(fungsi). Transduser dibuat dari material semi-konduktor dan transduser
fotoelektrik digunakan sebagai elemen yang mengeluarkan electron ketika menyerap
cahaya. Pelepasan electron akan membedakan sifat dari elemen fotosensitif.
Karenanya, arus terinduksi ke alat. Besarnya kuat arus sama dengan total cahaya
yang diserap oleh elemen fotosensitif.
Transduser photoelektrik menyerap radiasi cahaya yang jatuh pada material semi-
konduktor. Penyerapan cahaya memberikan energy pada electron material, dan
karenanya electron mulai bergerak. Pergerakan electron akan menyebabkan salah
satu dari tiga efek berikut:
• Tahanan material berubah
• Kuat arus output dari semi-konduktor berubah
• Tegangan keluar dari semi-konduktor berubah

6. Photovoltaik
Transduser photovoltaik merupakan salah satu dari transduser photoelektrik.
Photovoltaik adalah transduser aktif. Arus mengalir ke sel photovoltaic ketika beban
dihubungkan. Silicon dan selenium digunakan sebagai material semikonduktor. Ketika
semikonduktor menyerap panas, electron bebas pada material akan bergerak.
Fenomena ini disebut efek photovoltaic.

Anda mungkin juga menyukai