Disusun oleh :
Arleta Listyana Chandradewi
Dika Andini S.
Tria Mei A.
Mata Kuliah :
Instrumentasi dan Pengukuran Teknik
PONTENSIOMETER SENSOR
• Potentiometer sensor adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (Salah
satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat.
• Biasanya digunakan untuk alat elektronik seperti pengendali suara atau penguat.
1. Potensiometer Slider
Potentiometer yang nilai resistansinya dapat diatur
dengan cara menggeser Wipernya dari kiri ke
kanan atau atas bawah
2. Potensiometer Rotary
Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur
dengn memutar wiper sepanjang lintasan yang
melingkar. Maka potensiometer rotary ini disebut
juga Thumbwheel Potensiometer.
3. Potensiometer Trimmer
Potensiometer ini bentuknya kecil dan
membutuhkan obeng untuk memutar. biasa
• Pada dasarnya bagian pentingnya
adalah : dipasang di PCB
- Penyapu
- Elemen Resistif
- Terminal
Prinsip Kerja Potensiometer
• Dimana :
• ε0 : permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 F/m)
• εr : permitivitas relatif (udara = 1)
• A : luas plat/lempeng dalam m2
• d : jarak antara plat /lempeng dalam m
Aplikasi Sensor Kapasitif :
Beberapa aplikasi yang dapat dibuat dengan
sensor kapasitif diantaranya adalah :
• Sensor Tekanan : menggunakan sebuah
membran yang dapat merenggang sehingga
tekanan dapat dideteksi dengan
menggunakan spacing-sensitive detector.
• Sensor Berat : menggunakan perubahan
nilai kapasitansi diantara kedua plat yang
jarak kedua plat berubah sesuai beban berat
yang diterima.
• Ketinggian cairan : menggunakan
perubahan nilai kapasitansi antara kedua plat
konduktor yang dicelupkan kedalam cairan.
• Jarak : jika sebuah object metal mendekati
elektroda kapasitor, didapat nilai kapasitansi
yang berubah-ubah.
• Layar sentuh : dengan menggunakan X-Y
tablet Shaft angle or linear position : dengan
menggunakan metode multiplate, kapasitif
sensor dapat mengukur angle atau posisi.
•Transformator Diferensial, merupakan salah satu tipe sistem penginderaan listrik ( tranduser ) yang mengkonversi
gerakan linier dari pergerakan benda secara mekanikal menjadi sinyal elektrik. Pergeseran linier yang terjadi pada
transformator differensial sangat kecil tetapi mampu mengukur sampai 0,5 m.
•Prinsip kerjanya, kumparan primer dialiri arus secara langsung dengan frekuensi dan amplitude yang cukup yang
disebut tegangan primer. sinyal elektrik yang dikeluarkan transformator differensial adalah perbedaan tegangan AC
antara kedua kumparan sekunder, yang bervariasi berdasarkan pergerakan poros inti dengan kumpulan koil. Tegangan
AC yang dikeluarkan tersebut dikonversikan menjadi tegangan DC atau arus yang lebih tepat.
Pada gambar paling kiri, inti bergerak kearah S1, garis gaya magnet (flux), di S1 lebih banyak daripada di S2 sehingga
induksi yang terjadi di E1 meningkat sedangkan E2 menurun, perbedaan tegangan output Eout yang muncul adalah (E1
– E2).
Pada gambar tengah, inti berada ditengah-tengah P, garis gaya magnet (flux), di S1 dan S2 sama besar, sehingga
induksi di E1 dan E2 sama besar, perbedaan tegangan output Eout tidak terjadi (E1 – E2 = 0), disebut juga titik nol (null
point).
Pada gambar paling kanan, inti bergerak kearah S2, garis gaya magnet (flux), di S2 lebih banyak daripada di S1
sehingga induksi yang terjadi di E2 meningkat sedangkan E1 menurun, perbedaan tegangan output Eout yang muncul
adalah (E2 – E1).
Pada gambar diatas, menunjukkan besarnya perbedaan Pada gambar diatas, menunjukkan dimana polaritas
tegangan output Eout yang dihasilkan pada kumparan dari output sinyal yang diperoleh
sekunder sebanding dengan pergerakan inti dengan menggambarkan hubungan posisi inti dengan titik
perubahan terhadap titik nol (null point) dan faktor nol (null point). Juga menunjukkan output dari
sensitivitas dari partikel transformator differensial. transformator differensial memiliki hubungan linier
jika pergerakan inti masih di titik kesetimbangan.
Maka, dirumuskan sebagai :
Eout = Ee . K . X ( Range )
•Arus eddy merupakan arus listrik yang diinduksikan kedalam konduktor dengan mengubah medan magnet konduktor
tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini memiliki induktansi dan medan magnet. Medan ini dapat menyebabkan tolakan,
tarikan, dorongan, dan efek pemanasan.
•Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan magnet. Konduktor yang bergerak
dalam sebuah medan magnet yang tetap ataupun megan magnet yang berubah disekitar konduktor yang diam,
keduanya menyebabkan arus eddy terbentuk dalam konduktor tersebut. Arus eddy menghasilkan losses resistif yang
dapat mengubah beberapa bentuk energi, seperti energi kinetik menjadi panas.
•Disipasi Daya Arus Eddy
•Dengan beberapa asumsi, daya yang hilang selama ada arus eddy per unit massa untuk lapisan tipis atau kabel dapat
dihitung menggunakan rumus:
•Dimana,
•P = daya yang hilang per unit massa (W/kg)
•Bp = puncak medan magnet (T)
•d = ketebalan lapisan atau diameter kabel (m)
•f = frekuensi (Hz)
•k = konstanta, 1 untuk lapisan tipis dan 2 untuk kabel
•ρ = resistifitas bahan (Ωm)
•D = densitas bahan (kg/m3)
•Rumusan ini hanya berlaku ketika frekuensi magnetisasi tidak mengakibatkan skin effect, berarti gelombang
elektromagnetik sepenuhnya menembus bahan.
Inductive Proximity Switch
• Perangkat yang
menggunakan efek
piezoelektrik, untuk
mengukur perubahan
tekanan, percepatan,
regangan atau kekuatan
dengan mengubahnya ke
muatan listrik, dan dapat
berlaku sebaliknya.
Piezoelectric Sensor