Anda di halaman 1dari 50

Sensor dan Transducers

Disusun oleh :
Arleta Listyana Chandradewi
Dika Andini S.
Tria Mei A.
Mata Kuliah :
Instrumentasi dan Pengukuran Teknik
PONTENSIOMETER SENSOR
• Potentiometer sensor adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (Salah
satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat.
• Biasanya digunakan untuk alat elektronik seperti pengendali suara atau penguat.

Komponennya : RHEOSTAT (Hambatan Geser)


1. Elemen Pasif Resistor variabel yang digunakan
2. Badan untuk mengontrol arus yang
3. Penyapu mengalir dalam rangkaian atau
4. Sumbu sirkuit. Rheostat adalah salah
5. Sambungan tetap salah satu potensiometer yang
pertama memiliki 2 kawat kaki koneksi.
Dan didesain menangani tekanan
6. Sambungan penyapu tinggi.
7. Cincin
8. Baut
9. Sambungan tetap kedua
Jenis-jenis Potensiometer :

1. Potensiometer Slider
Potentiometer yang nilai resistansinya dapat diatur
dengan cara menggeser Wipernya dari kiri ke
kanan atau atas bawah

2. Potensiometer Rotary
Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur
dengn memutar wiper sepanjang lintasan yang
melingkar. Maka potensiometer rotary ini disebut
juga Thumbwheel Potensiometer.

3. Potensiometer Trimmer
Potensiometer ini bentuknya kecil dan
membutuhkan obeng untuk memutar. biasa
• Pada dasarnya bagian pentingnya
adalah : dipasang di PCB

- Penyapu
- Elemen Resistif
- Terminal
Prinsip Kerja Potensiometer

 Sebuah elemen resistif yang membentuk jalur


dengan terminal yang berada di kedua buah
ujungnya,
 Sementara terminal satunya berada di tengah
sebagai tuas atau penyapu untuk menentukan
pergerakan pada jalur elemen resistif yang
nantinya dapat mempengaruhi naik turunnya
nilai resistansi.
 Elemen resistif yang terdapat pada komponen
potensiometer pada umumnya terbuat dari
campuran logam dan keramik atau karbon.

Jika potensiometer hanya digunakan 2 kaki (1


ujung dan 1 penyapu), dapat berfungsi sebagai
resistor variabel atau rheostat. Namun jika yang
digunakan 3 kaki, maka kaki yang satunya
berfungsi sebagai V out sinyal keluaran.
Fungsi Potensiometer

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi


atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam
rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-
fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai


peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape
Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian
Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal
Strain-Gauge Elements
•(Strain Gauge) adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan atau berat pada suatu objek.
•Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif), selain menimbulkan deformasi
bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat resistansi elektrik benda tersebut.
•Dengan menempelkan jenis material tersebut pada suatu benda uji (specimen) menggunakan suatu
perekat yang isolatif terhadap arus listrik, maka material tadi akan menghasilkan adanya perubahan
resistansi yang nilainya sebanding terhadap deformasi bentuknya.
•Strain Gauge dibuat dari sehelai kertas logam resistif
yang dikikis tipis (etced-foil) dan berbentuk kisi (grid) –
sebagai elemen utama (sensor) – serta dilapisi dengan
sepasang selaput sebagai pelindung sekaligus isolator.
•Kemudian ditambahkan sepasang kawat timah (lead-gauge)
yang terhubung pada kedua ujung elemen sensor.
KEGUNAAN STRAIN GAUGE
Untuk mengukur tekanan ataupun berat suatu objek, contohnya:
1. Digunakan pada pengkur berat badan digital.
2. Alat pengukur pertambahan retakan pada pondasi/dinding bangunan
Pengukuran Strain (Ketegangan)
Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan menempatkan strain gauge pada rangkaian
jembatan.
Dalam prakteknya, orde pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x 10-3), oleh karena itu pengukuran
ketegangan memerlukan pengukuran yang sangat akurat dari perubahan yang sangat kecil dari resistansinya.sebagai
contoh : suatu bahan mengalami stran sebesar 500 με, dengan faktor gauge 2 akan memperlihatkan resistansi hanya 2
(500 x 10-6) = 0,1 %, maka untuk 120 Ω gauge dari bahan tersebut hanya mengalami perubahan resistansi 0,12 Ω.
• PRINSIP KERJANYA
Ketika terjadi regangan pada suatu benda uji (specimen)
yang telah di pasangi strain gauge, maka regangan itu
terhantarkan melalui alas gauge (isolatif) pada foil atau
penghantar resistif di dalam gauge tersebut. Hasilnya
adalah foil atau penghantar halus tadi akan mengalami
perubahan nilai resistansinya. Perubahan resistansi ini
berbanding lurus terhadap besarnya regangan.
Sensor Kapasitif
•Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan
konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi
listrik yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng,
perubhan luas penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif
tersebut.
•Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses
menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik
pada kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan
dielektrikum.
•Sifat sensor kapasitif yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengukuran
diantaranya adalah sebgai berikut. Sifat Sensor Kapasitif yang Dimanfaatkan
Dalam Pengukuran : Jika luas permukaan dan dielektrika (udara) dalam dijaga
konstan, maka perubahan nilai kapasitansi ditentukan oleh jarak antara kedua
lempeng logam. Jika luas permukaan dan jarak kedua lempeng logam dijaga
konstan dan volume dilektrikum dapat dipengaruhi makan perubahan
kapasitansi ditentukan oleh volume atau ketinggian cairan elektrolit yang
diberikan. Jika jarak dan dielektrikum (udara) dijaga konstan, maka perubahan
kapasitansi ditentukan oleh luas permukaan kedua lempeng logam yang saling
berdekatan.
Sifat Sensor Kapasitif yang Dimanfaatkan Dalam Pengukuran dengan beberapa kondisi berikut:
 Jika luas permukaan dan dielektrika (udara) dalam dijaga konstan, maka perubahan nilai kapasitansi ditentukan
oleh jarak antara kedua lempeng logam.
 Jika luas permukaan dan jarak kedua lempeng logam dijaga konstan dan volume dilektrikum dapat dipengaruhi
maka perubahan kapasitansi ditentukan oleh volume atau ketinggian cairan elektrolit yang diberikan.
 Jika jarak dan dielektrikum (udara) dijaga konstan, maka perubahan kapasitansi ditentukan oleh luas permukaan
kedua lempeng logam yang saling berdekatan.
• Kontruksi sensor kapasitif yang digunakan berupa dua buah lempeng logam yang diletakkan sejajar dan saling
berhadapan. Jika diberi beda tegangan antara kedua lempeng logam tersebut, maka akan timbul kapasitansi antara
kedua logam tersebut. Nilai kapasitansi yang ditimbulkan berbading lurus dengan luas permukaan lempeng logam ,
berbanding terbalik dengan jarak antara kedua lempeng dan berbading lurus dengan zat antara kedua lempeng
tersebut (dielektrika), seperti ditunjukkan oleh persamaan berikut :

• Dimana :
• ε0 : permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 F/m)
• εr : permitivitas relatif (udara = 1)
• A : luas plat/lempeng dalam m2
• d : jarak antara plat /lempeng dalam m
Aplikasi Sensor Kapasitif :
Beberapa aplikasi yang dapat dibuat dengan
sensor kapasitif diantaranya adalah :
• Sensor Tekanan : menggunakan sebuah
membran yang dapat merenggang sehingga
tekanan dapat dideteksi dengan
menggunakan spacing-sensitive detector.
• Sensor Berat : menggunakan perubahan
nilai kapasitansi diantara kedua plat yang
jarak kedua plat berubah sesuai beban berat
yang diterima.
• Ketinggian cairan : menggunakan
perubahan nilai kapasitansi antara kedua plat
konduktor yang dicelupkan kedalam cairan.
• Jarak : jika sebuah object metal mendekati
elektroda kapasitor, didapat nilai kapasitansi
yang berubah-ubah.
• Layar sentuh : dengan menggunakan X-Y
tablet Shaft angle or linear position : dengan
menggunakan metode multiplate, kapasitif
sensor dapat mengukur angle atau posisi.
•Transformator Diferensial, merupakan salah satu tipe sistem penginderaan listrik ( tranduser ) yang mengkonversi
gerakan linier dari pergerakan benda secara mekanikal menjadi sinyal elektrik. Pergeseran linier yang terjadi pada
transformator differensial sangat kecil tetapi mampu mengukur sampai 0,5 m.
•Prinsip kerjanya, kumparan primer dialiri arus secara langsung dengan frekuensi dan amplitude yang cukup yang
disebut tegangan primer. sinyal elektrik yang dikeluarkan transformator differensial adalah perbedaan tegangan AC
antara kedua kumparan sekunder, yang bervariasi berdasarkan pergerakan poros inti dengan kumpulan koil. Tegangan
AC yang dikeluarkan tersebut dikonversikan menjadi tegangan DC atau arus yang lebih tepat.
Pada gambar paling kiri, inti bergerak kearah S1, garis gaya magnet (flux), di S1 lebih banyak daripada di S2 sehingga
induksi yang terjadi di E1 meningkat sedangkan E2 menurun, perbedaan tegangan output Eout yang muncul adalah (E1
– E2).

Pada gambar tengah, inti berada ditengah-tengah P, garis gaya magnet (flux), di S1 dan S2 sama besar, sehingga
induksi di E1 dan E2 sama besar, perbedaan tegangan output Eout tidak terjadi (E1 – E2 = 0), disebut juga titik nol (null
point).

Pada gambar paling kanan, inti bergerak kearah S2, garis gaya magnet (flux), di S2 lebih banyak daripada di S1
sehingga induksi yang terjadi di E2 meningkat sedangkan E1 menurun, perbedaan tegangan output Eout yang muncul
adalah (E2 – E1).
Pada gambar diatas, menunjukkan besarnya perbedaan Pada gambar diatas, menunjukkan dimana polaritas
tegangan output Eout yang dihasilkan pada kumparan dari output sinyal yang diperoleh
sekunder sebanding dengan pergerakan inti dengan menggambarkan hubungan posisi inti dengan titik
perubahan terhadap titik nol (null point) dan faktor nol (null point). Juga menunjukkan output dari
sensitivitas dari partikel transformator differensial. transformator differensial memiliki hubungan linier
jika pergerakan inti masih di titik kesetimbangan.
Maka, dirumuskan sebagai :
Eout = Ee . K . X ( Range )
•Arus eddy merupakan arus listrik yang diinduksikan kedalam konduktor dengan mengubah medan magnet konduktor
tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini memiliki induktansi dan medan magnet. Medan ini dapat menyebabkan tolakan,
tarikan, dorongan, dan efek pemanasan.
•Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan magnet. Konduktor yang bergerak
dalam sebuah medan magnet yang tetap ataupun megan magnet yang berubah disekitar konduktor yang diam,
keduanya menyebabkan arus eddy terbentuk dalam konduktor tersebut. Arus eddy menghasilkan losses resistif yang
dapat mengubah beberapa bentuk energi, seperti energi kinetik menjadi panas.
•Disipasi Daya Arus Eddy

•Dengan beberapa asumsi, daya yang hilang selama ada arus eddy per unit massa untuk lapisan tipis atau kabel dapat
dihitung menggunakan rumus:
•Dimana,
•P = daya yang hilang per unit massa (W/kg)
•Bp = puncak medan magnet (T)
•d = ketebalan lapisan atau diameter kabel (m)
•f = frekuensi (Hz)
•k = konstanta, 1 untuk lapisan tipis dan 2 untuk kabel
•ρ = resistifitas bahan (Ωm)
•D = densitas bahan (kg/m3)
•Rumusan ini hanya berlaku ketika frekuensi magnetisasi tidak mengakibatkan skin effect, berarti gelombang
elektromagnetik sepenuhnya menembus bahan.
Inductive Proximity Switch

• Inductive Proximity berfungsi untuk mendeteksi objek logam.


Prinsip kerja dari proximity inductive adalah apabila ada
tegangan sumber maka osilator yang ada pada proximity akan
membangkitkan medan magnet dengan frekuensi tinggi. Jika
sebuah benda logam di dekatkan pada permukaan sensor maka
medan magnet akan berubah.
• Perubahan pada osilator ini akan dideteksi sensor
sebagai sinyal adanya objek. Contoh Inductive Proximity
ini biasanya digunakan pada metal detector di bandara.
Sensor proximity ini akan mendeteksi adanya objek
logam walaupun tidak terlihat.
Optical Encoders

Optical encoder adalah device elektromekanik yang dapat


memonitor gerakan dan posisi. Optical encoder umumnya
menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang
dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi
sudut suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi
berupa kode digital oleh optik encoder untuk diteruskan oleh
rangkaian kendali. Optical encoder umumnya digunakan pada
pengendalian robot, motor drive, dsb.
Optical encoder tersusun dari suatu piringan tipis yang memiliki lubang-lubang
pada bagian lingkaran piringan. LED ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga
cahaya akan menuju ke piringan. Di sisi yang lain suatu photo-transistor diletakkan
sehingga photo-transistor ini dapat mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan.
Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau divais berputar lainnya yang ingin
kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga akan ikut berputar.
Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat mencapai photo-
transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor akan mengalami
saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi.
Mouse Analog (masih menggunakan bola)
Pneumatic Sensor

• Sensor pneumatik melibatkan penggunaan udara terkompresi,


perpindahan atau kedekatan objek yang diubah menjadi
perubahan tekanan udara.
• Udara bertekanan rendah keluar melalui port di bagian depan sensor.
Udara keluar ini tanpa adanya objek dekat, lolos dan dengan demikian
juga mengurangi tekanan pada port output sensor terdekat.
• Tetapi jika ada objek dekat, udaranya tidak bisa keluar begitu saja dan
akhirnya tekanan meningkat pada port output sensor. Tekanan output dari
sensor tergantung pada kedekatan objek.
• Biasanya perpindahan 3 - 12mm dapat diukur dengan sensor ini.
Proximity Switch

• Banyak bentuk sakelar yang diaktifkan oleh kehadiran suatu


objek, untuk memberikan output ke sensor yang aktif atau tidak
aktif.
• Microswitch adalah sakelar listrik kecil yang memerlukan
kontak fisik dan kekuatan pengoperasian kecil untuk menutup
kontak.
• Pada sabuk konveyor, keberadaan benda ditentukan oleh berat
sabuk.
• Reed Switch terdiri dari dua kontak saklar magnetik yang
disegel dalam tabung gelas. Ketika sebuah magnet didekatkan
ke sakelar, magnetnya tertarik satu sama lain dan menutup
kontak sakelar.
• Photoelectric sensors dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan objek buram dengan memecah sinar cahaya, atau
radiasi inframerah, jatuh pada perangkat tersebut atau dengan
mendeteksi cahaya yang dipantulkan kembali oleh objek
tersebut.
Hall Effect Sensor

• Sensor efek hall adalah transduser yang bervariasi tegangan


output sebagai respon terhadap medan magnet. Sensor efek Hall
digunakan untuk beralih kedekatan, posisi, kecepatan deteksi,
dan aplikasi penginderaan saat ini.
• Dalam bentuk yang paling sederhana, sensor beroperasi sebagai
transduser analog, langsung kembali tegangan. Dengan medan
magnet diketahui, jarak dari pelat Balai dapat ditentukan.
Menggunakan kelompok sensor, posisi relatif dari magnet dapat
disimpulkan.
• Sensor Hall sering dikombinasikan dengan sirkuit yang
memungkinkan perangkat untuk bertindak digital (on / off)
modus, dan dapat disebut switch dalam konfigurasi ini.
Sering terlihat dalam aplikasi industri seperti silinder
pneumatik yang digambarkan, mereka juga digunakan dalam
peralatan konsumen; misalnya beberapa printer komputer
menggunakannya untuk mendeteksi kertas hilang dan
penutup yang terbuka. Ketika keandalan yang tinggi
diperlukan, mereka digunakan dalam keyboard.
• Hall sensor biasanya digunakan untuk
waktu kecepatan roda dan poros, seperti
untuk mesin pembakaran internal yang
waktu pengapian, takometer dan sistem
pengereman anti-lock. Mereka digunakan
dalam brushless DC motor listrik untuk
mendeteksi posisi magnet permanen. Dalam
roda digambarkan dengan dua magnet sama
spasi, tegangan dari sensor akan mencapai
puncaknya dua kali untuk setiap revolusi.
Susunan ini biasanya digunakan untuk
mengatur kecepatan disk drive.
Velocity dan Motion
(kecepatan dan gerak)

Sensor untuk memantau linier dan kecepatan sudut


serta mendeteksi gerakan
Incremental Encoder
• Sensor putar yang mengubah perpindahan rotasi menjadi serangkaian sinyal pulsa digital
yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan anguler.
• Input : infrared
Output : signal pulsa
• Cara kerja : Incremental encoder terdiri dari dua track atau single track dan dua sensor yang
disebut channel A dan B . Ketika poros berputar, deretan pulsa akan muncul di masing-
masing channel pada frekuensi yang proporsional dengan kecepatan putar sedangkan
hubungan fasa antara channel A dan B menghasilkan arah putaran. Dengan menghitung
jumlah pulsa yang terjadi terhadap resolusi piringan maka putaran dapat diukur. Untuk
mengetahui arah putaran, dengan mengetahui channel mana yang leading terhadap channel
satunya dapat kita tentukan arah putaran yang terjadi karena kedua channel tersebut akan
selalu berbeda fasa seperempat putaran (quadrature signal). Seringkali terdapat output
channel ketiga, disebut INDEX, yang menghasilkan satu pulsa per putaran berguna untuk
menghitung jumlah putaran yang terjadi.
Incremental Encoder
Tachogenerator

• Sensor kecepatan angular, merupakan generator kecil yang


membangkitkan tegangan DC ataupun tegangan AC
• Input : putaran motor
Output : tegangan yang sebanding dengan kecepatan porosnya
• Digunakan sebagai pengaturan kecepatan motor listrik
Tachogenerator

• Cara kerja : Tachogenerator bekerja berdasarkan prinsip keengganan


variabel. Ini terdiri dari rakitan roda bergigi dan sirkuit magnetik. Roda
bergigi dipasang pada poros atau elemen yang diukur gerakan sudutnya.
Sirkuit magnetik terdiri dari luka koil pada inti material feromagnetik. Saat
roda berputar, celah udara antara gigi roda dan inti magnetik berubah yang
menghasilkan perubahan siklik pada fluks yang dihubungkan dengan koil.
Ggl bolak-balik yang dihasilkan adalah ukuran gerakan sudut. Kondisioner
sinyal pembentuk pulsa digunakan untuk mengubah output menjadi
sejumlah pulsa yang dapat dihitung oleh penghitung.
Tachogenerator
Pyroelectric Sensors

• Lithium tantalate adalah bahan kristal yang menghasilkan


muatan sebagai respons terhadap aliran panas pada
pyroelectric sensors. Ketika bahan piroelektrik terpapar
radiasi inframerah ( mengandung energi panas )
menyebabkan Pyroelectic sensor menghasilkan arus listrik.
Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan
dibaca secara analog oleh sensor.
• Input : temperatur
Output : arus listrik
Pyroelectric Sensors

• Berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu yang terdeteksi


oleh Sensor Panas tersebut kemudian akan diubah menjadi
level tegangan oleh bagian detektor dan temperature
compensation di awal blok diagram. Tegangan yang sudah
diperoleh lalu dikuatkan oleh pre-amp sebelum masuk ke op-
amp kedua yang berfungsi sebagai komparator tegangan.
Oleh komparator tegangan, level tegangan tersebut akan
dibandingkan dengan tegangan referensi (2,5 V) dan hasilnya
akan dijadikan output dari sensor ini.
Pyroelectric Sensors
• Cara kerja PIR (Passive Infrared Receiver)
dengan pyroelektric sensor
Ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor
akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif
yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang
memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan
sehingga menyebabkan material pyroelectric
bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya
energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah
pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier
yang ada menguatkan arus tersebut yang
kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga
menghasilkan output.
Force

• Spring Balance adalah contoh sensor gaya di mana gaya, beban,


diterapkan pada skala.
• Pegas yang membentang menyebabkan perpindahan.
Perpindahan ini kemudian menjadi ukuran gaya.
Strain Gauge Load Cell

Bentuk transduser forcemeasuring yang


paling banyak digunakan didasarkan pada
penggunaan pengukur regangan tahanan
listrik. Ini digunakan untuk memantau
regangan yang diproduksi di beberapa
anggota ketika diregangkan, dikompresi atau
ditekuk oleh penerapan gaya. Pengaturan ini
umumnya dikenal sebagai Load Cell.
• Ini adalah tabung silindris dengan pengukur
regangan yang telah terpasang.
• Ketika gaya tekan diterapkan pada silinder, maka
pengukur regangan memberikan perubahan
resistansi.
• Resistansi tahanan ini adalah ukuran regangan dan
karenanya gaya yang diterapkan dapat ditentukan
darinya. Signal conditioning circuit digunakan
untuk menghilangkan efek suhu karena suhu
berpengaruh pada resistansi.
Fluid Pressure
Perangkat yang digunakan untuk memantau tekanan,
seperti pemantauan deformasi elastis diafragma, kapsul,
bellows dan tabung.
Elastic Deformation Diapraghms

• Deformasi elastis pada


diafragma dapat diukur
dengan strain gauge.
• Input : tekanan
Output : tegangan
Capsules and Bellows

• Kapsul dapat dianggap hanya


dua diafragma bergelombang
yang digabungkan dan
memberikan sensitivitas yang
lebih besar
• Setumpuk kapsul adalah
bellows dan bahkan lebih
sensitif. Bellow dapat
dikombinasikan dengan LVDT
untuk memberikan sensor
tekanan dengan output listrik.
Tubes
• Peningkatan tekanan dalam tabung
semacam itu menyebabkannya
cenderung ke penampang yang lebih
melingkar. Ketika tabung tersebut
dalam bentuk tabung berbentuk C ini
umumnya dikenal sebagai tabung
Bourdon, C terbuka sampai batas
tertentu ketika tekanan dalam tabung
meningkat. Bentuk heliks dari tabung
semacam itu memberikan sensitivitas
yang lebih besar
Piezoelectric Sensor

• Perangkat yang
menggunakan efek
piezoelektrik, untuk
mengukur perubahan
tekanan, percepatan,
regangan atau kekuatan
dengan mengubahnya ke
muatan listrik, dan dapat
berlaku sebaliknya.
Piezoelectric Sensor

• Prinsip kerja piezoelektrik

Terdiri dari 2 bidang yang berdempet, yang mana


diantara dua bidang tersebut menghasilkan
dipole yang terinduksi oleh molekul yang terdiri
dari berbagai struktur kristal tergantung dari
bahan dari bidang tersebut. Sehingga ketika
piezoelektrik mengalami tekanan yang disengaja,
maka akan menghasilkan gaya listrik pada
bidang piezo dan kemudian menghasilkan
tegangan listrik pada kedua bagian tersebut.
Tactile Sensors

• Tuctile Sensors (sentuhan) adalah bentuk tertentu dari sensor


tekanan. Sensor taktil adalah sebuah perangkat yang
mengukur informasi yang timbul dari interaksi fisik dengan
lingkungannya. Sensor taktil umumnya seperti sentuhan kulit
yang mampu mendeteksi rangsangan yang dihasilkan dari
stimulasi mekanik, suhu, dan nyeri.
• Sensor semacam itu digunakan pada 'ujung jari' robot untuk
merasakan kontak sentuhan dengan suatu objek. Mereka juga
digunakan untuk layar 'layar sentuh' di mana kontak fisik harus
dirasakan.
Tactile Sensors

• Konstruksi sensor taktil berbasis piezo-listrik


polivinilidena fluorida (PVDF). Ini memiliki dua lapisan
PVDF yang dipisahkan oleh film lunak yang
mentransmisikan getaran. Arus bolak-balik diterapkan ke
lapisan PVDF yang lebih rendah yang menghasilkan
getaran karena efek piezoelektrik terbalik. Getaran ini
ditransmisikan ke lapisan PVDF atas melalui film lunak.
Getaran ini menyebabkan tegangan bolak-balik melintasi
lapisan PVDF atas. Ketika beberapa tekanan diterapkan
pada lapisan PVDF atas getaran akan terpengaruh dan
tegangan output berubah. Ini memicu sakelar atau aksi
pada robot atau layar sentuh.

Anda mungkin juga menyukai