Selma Damayanti
215441931
3-AEC
A. SENSOR
1. Linearity
1.1. Definisi
1.3. Tiga bentuk sinyal yang dihasilkan LVDT sensor ketika sensor tersebut
mendeteksi adanya perubahan linear pada benda.
1.3. Spesifikasi
Sensor Tekanan
Pressure sensor (sensor Tekanan ) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan, yaitu dengan cara mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Sensor
Tekanan diciptakan untuk mengukur tekanan suatu zat yang memiliki tekanan sangat kecil
sehingga sulit untuk diukur apabila menggunakan alat pengukur biasa. Dalam pelajaran
Science, kita mengenal adanya alat pengukur untuk suatu benda. Seperti contoh thermometer
sebagai alat untuk mengukur suhu, anemometer untuk mengukur kecepatan angin dan
speedometer untuk mengukur kecepatan suatu benda. Tekanan yang dilambangkan dalam
huruf (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya, yang dilamabangkan dengan (F)
persatuan luas, yang dilambangkan dengan (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk
mengukur kekuatan atau tekanan dari unsur zat yaitu berupa cairan dan gas. Fungsi dari
sensor tekanan sebenarnya adalah untuk mengubah tekanan menjadi induktasi.
1. Tabung Bourdon
Pirnsip kerja pada alat ini adalah perubahan tekanan pada kantung tersebut menyebabkan
perubahan tempat inti sehingga berakibat perubahan sebuah magnetic kumparan.
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
Padat dan kuat, sehingga dapat digunakan pada peralatan yang berat.
System operasi tanpa gesekan antara aramature dan tranformer sehingga cocok untuk
pengujian material.
Sensitif, sehingga dapat mendeteksi sedikit saja perubahan.
Mampu menangani input yang berlebih.
Dapat digunakan pada lingkungan yang bervariasi.
Output mutlak.
Kekurangan :
LVDT baru bekerja jika ada kontak antara armature dan transformer.
Pengkuran dinamis dibatasi tidak lebih dari 1/10 dari LVDT resonansi frekuensi. Di
beberapa kasus, hasilnya lebih dari 2 kHZ.
Harga relative mahal
Sensor tekanan MPX4100 merupakan seri Manifold Absolute Pressure (MAP) yaitu
sensor tekanan yang dapat membaca tekanan udara dalam suatu manifold. Pada dasarnya
sensor tekanan MPX4100 adalah sebuah sensor tekanan yang sudah dilengkapi dengan
rangkaian pengkondisi sinyal dan temperatur kalibrator yang membuat sensor ini stabil
terhadap perubahan suhu. Untuk akurasi pengukuran sensor ini menggunakan teknik micro
machine, thin film metalization dan proses bipolar semiconductor. Bentuk fisik sensor
tekanan MPX4100 cukup kecil seperti terlihat pada gambar berikut :
Bentuk fisik dari sensor tekanan MPX4100 cukup kecil sehingga dapat digunakan
dengan lebih praktis dan efisien tempat peletakan sensor tekanan MPX4100 tersebut. Dengan
adanya rangkaian pengkondisi sinyal, sensor ini dapat terhubung langsung pada Analog to
Digital Converter. Rangkaian pengkondisi sinyal menghasilkan tegangan analog dengan
Skala Penuh (Full Scale) hingga 5 Volt
Feature Sensor tekanan MPX4100 Sesuai datasheet dari sensor tekanan, feature yang dimiliki
oleh sensor tekanan tipe MPX4100 ini adalah sebagai berikut : 1.8% Maximum Error Over 0°
to 85°C Specifically Designed for Intake Manifold Absolute Pressure Sensing in Engine
Control Systems Ideally Suited for Microprocessor Interfacing Temperature Compensated
Over -40°C to +125°C Durable Epoxy Unibody Element Ideal for Non-Automotive
Applications
Sensor ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tekanan 15 hingga 115 kilo Pascal dan
bekerja berdasarkan perbedaan tekanan antara P1 dan P2. P1 atau Pressure Side terdiri dari
fluorisilicone gel yang melindunginya dari benda-benda keras.
Gambar diatas menunjukkan perubahan tekanan terhadap tegangan output dari sensor
di mana perubahan bergerak linear setelah 20 kPa. Tampak 3 buah garis pada grafik tersebut
yang menunjukkan batas maksimum dan minimum error dari hasil pengukuran sensor. Sensor
tekanan pada aplikasi robotik seringkali digunakan sebagai feedback mechanic di mana
sistem mikrokontroler dapat mendeteksi kondisi mekanik pada saat itu. Contohnya untuk
mendeteksi kuat lemah cengkeraman robot atau menghitung beban yang diletakkan pada
robot. Selain itu pengukuran tekanan kompresi pada manifold mesin (otomotif) sering
menggunakan sensor tekanan MPX4100 ini karena tetap stabil dalam perubahan suhu yang
tinggi
Torque sensor
Torque cell adalah sensor (transduser) yang mengubah torsi menjadi sinyal output
elektrik. Dua tipe torque cell yang sering dipakai adalah yang dipasang pada poros yang tetap
dan yang dipasang pada poros yang berputar.
Torque cell mirip dengan load cell, terdiri dari elemen mekanik (biasanya sebuah
poros dengan penampang melingkar) dan sebuah sensor (biasanya strain gauge).
Karena tegangan normal σx = σy =σz = 0 untuk untuk poros bulat yang diberi torsi
murni, maka:
16T
1 2 xz
D 3
Regangan utama diperoleh dari persamaan diatas dan hukum hook, sebagai:
16T 1 v 16T 1 v
1 3 2 3
D E D E
16T 1 v D 3 E
vo g s
S v atau T vo Cvo
D 3 E 16(1 v) S g vs
Sensor Gaya
Jenis strain gage yang dibentuk dengan kawat tahanan yang terpasang lurus dan
simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka resistansinya akan
bertambah.
Konstruksi strain gage :
Flow sensor
Pengukuran aliran mulai dikenal sejak tahun 1732 ketika Henry Pitot mengatur
jumlah fluida yang mengalir. Dalam pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor
kecepatan aliran pada suatu titik dalam fluida dan bagaimana fluida tersebut berubah dari titik
ke titik.
1. Pengukuran kuantitas
Pengukuran ini memberikan petunjuk yang sebanding dengan kuantitas total yang
telah mengalir dalam waktu tertentu. Fluida mengalir melewati elemen primer secara
berturutan dalam kuantitas yang kurang lebih terisolasi dengan secara bergantian mengisi
dan mengosongkan bejana pengukur yang diketahui kapasitasnya.
Pengukuran kuantitas diklasifikasikan menurut :
Q = A.V
tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi kecepatan terukur
rata-rata dari cairan atau gas dapat berbeda dari kecepatan rata-rata sebenarnya. Gejala ini
dapat dikoreksi sebagai berikut:
Q = K.A.V
di mana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan antara
kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur. Nilai konstanta ini bisa didapatkan
melalui eksperimen.
Pengukuran laju aliran digunakan untuk mengukur kecepatan cairan atau gas yang
mengalir melalui pipa. Pengukuran ini dikelompokkan lagi menurut jenis bahan yang
diukur, cairan atau gas, dan menurut sifat-sifat elemen primer sebagai berikut:
Gambar Vortex shedding flowmeter, (a) flowmeter geometry, (b) response, (c)
readout block diagram.
9) pengukur pusaran (swirl)
b. Pengukuran laju aliran gas
1) jenis baling-baling defleksi
2) jenis baling-baling rotasi
3) jenis termal
3. Pengukuran metoda diferensial tekanan
Jenis pengukur aliran yang paling luas digunakan adalah pengukuran tekanan
diferensial. Pada prinsipnya beda luas penampang melintang dari aliran dikurangi dengan
yang mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikan pula energi gerakan atau
energi kinetis. Karena energi tidak bisa diciptakan atau dihilangkan ( Hukum perpindahan
energi ), maka kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari energi tekanan yang berubah..
Lebih jelasnya, apabila fluida bergerak melewati penghantar (pipa) yang seragam
dengan kecepatan rendah, maka gerakan partikel masing-masing umumnya sejajar
disepanjang garis dinding pipa. Kalau laju aliran meningkat, titik puncak dicapai apabila
gerakan partikel menjadi lebih acak dan kompleks.
Kecepatan kira-kira di mana perubahan ini terjadi dinamakan kecepatan kritis dan aliran
pada tingkat kelajuan yang lebih tinggi dinamakan turbulen dan pada tingkat kelajuan
lebih rendah dinamakan laminer.
DV
RD
Kecepatan kritis dinamakan juga angka Reynold, dituliskan tanpa dimensi:
ρ = kerapatan fluida
V = kecepatan fluida
Batas kecepatan kritisuntuk pipa biasanya berada diantara 2000 dan 2300.
Pengukuran aliran metoda ini dapat dilakukan dengan banyak cara misalnya:
menggunakan pipa venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang sempit), turbine flow meter,
rotameter, cara thermal, menggunakan bahan radio aktif, elektromagnetik, ultar sonic dan
flowmeter gyro. Cara lain dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan proses. Yang
dibahas dalam buku ini adalah sensor laju aliran berdasarkan perbedaan tekanan.
1. Sensor Aliran Berdasarkan Perbedaan Tekanan
P1 12 1 .g.h1 P2 12 2 .g.h2
2 2
v = kecepatan fulida
g = gravitasi bumi
v2
P1 P2
v1
h2
h1
P1 12 1 P2 12 2 .( 12 2 2 ) P2 P1
2 2 1
atau 2
Perhatian : Rumus diatas hanya berlaku untuk aliran Laminer, yaitu aliran yang memenuhi
prinsip kontinuitas.
Pipa pitot, orifice plate, pipa venturi dan flow Nozzle menggunakan hukum Bernoulli
diatas. Prinsip dasarnya adalah membentuk sedikit perubahan kecepatan dari aliran fluida
sehingga diperoleh perubahan tekanan yang dapat diamati.Pengubahan kecepatan aliran
fluida dapat dilakukan dengan mengubah diameter pipa, hubungan ini diperoleh dari Hukum
kontiunitas aliran fluida.
Perhatikan rumus berikut: A1.D1 A2 .D2 ,di mana : A = luas penampang pipa, D=
debit fluida
Karena debit fluida berhubungan langsung dengan kecepatan fluida, maka jelas
kecepatan fluida dapat diubah dengan cara mengubah diameter pipa.
C. Jenis khusus
Alat ukur terdiri dari pipa dimana dibagian dalamnya diberi pelat berlubang lebih
kecil dari ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakan disisi pelat bagian inlet (P1) dan
satu lagi dibagian sisi pelat bagian outlet (P2). Jika terjadi aliran dari inlet ke outlet, maka
tekanan P1akan lebih besar dari tekanan outlet P2.
1. Konstruksi sederhana
2. Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa sambungan.
1. Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan
terkumpul pada bagian pelat disisi inlet.
4. Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan
rendah.
P1 P2
Aliran
fluida
P1> P2
2g
Q KA2 P1 P2
K = konstanta pipa
g = gravitasi bumi
Bentuk lain dari pengukuran aliran dengan beda tekanan adalah pipa venture.
Pada pipa venture, pemercepat aliran fluida dilakukan dengan cara membentuk corong
sehingga aliran masih dapat dijaga agar tetap laminar. Sensor tekana pertama (P 1) diletakkan
pada sudut tekanan pertama dan sensor tekanan kedua diletakkan pada bagian yang plaing
menjorok ke tengah. Pipa venturi biasa dipergunakan untuk mengukur aliran cairan.
Kerugiannya adalah:
3. Beda tekanan yang ditimbulkan menjadi lebih kecil dari orifice plate.
P2
P1
Aliran
Fluida
P1> P2
Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan
pipa sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet.Tekanan P2 lebih kecil
dibandingkan P1. Sensor jenis ini memiliki keunggulan diabanding venture dan orifice plate
yaitu:
P1 P2
P1> P2
Aliran
fluida
Pitot tube ialah pipa terbuka kecil dimana permukaannya bersentuhan langsung
dengan aliran.Terdiri dari 2 pipa, yaitu :
Konstruksi pipa ini adalah berupa pipa biasa sedang di bagian tengah pipa diselipkan
pipa kecil yang dibengkokkan ke arah inlet. Jenis pipa ini jarang dipergunakan di industri
karena dengan adanya pipa kecil di bagian tengah akan menyebabkan benturan yang sangat
kuat terhadap aliran fluida. Alat ini hanya dipergunakan untuk mengukur aliran fluida yang
sangat lambat.
Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang yang
dihubungkan ke manometer (pstat)
Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan stagnasi(p0)
Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli untuk
mengetahui kecepatan alirannya
Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata karena adanya
friksi pada pipa. Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari kenyataan akibat faktor C
(friksi empirik)
1
p0 pstat V 2 , ( Bernoulli )
2
V 2( p0 pstat ) /
V C 2( p0 pstat ) /
P0 = stagnation pressure
P1> P2
Aliran
fluida
1.5. Rotameter
C ( At A f ) W f W ff
Q 2 gVt
1 [ At A f ) / At ] 2 A W
f ff
C = koefisien pengosongan
At = luas tabung
Af = luas pelampung
Vf = volume pelampung
Pelampung
x
Pelampung dapat
Inletdibuat dari berbagai bahan untuk mendapatkan beda kerapatan yang
diperlukan (Wf-Wff) untuk mengukur cairan atau gas tertentu. Tabung sering dibuat dari gelas
berkekuatan tinggi sehingga dapat dilakukan pengamatan langsung terhadap kedudukan
pelampung.
Disebut juga flow meter, menggunakan tongkat roda (paddle wheel) atau baling-baling yang
diletakkan pada garis aliran. Kecepatan rotasi dari roda berbanding langsung dengan
kecepatan aliran.
Aliran medium akan mengeliminasi tipe sensor ini untuk beberapa aplikasi, khususnya
temperatur tinggi atau fluida tipe abrasive.
1. Cara-cara Thermal
Metoda ini cukup sederhana yaitu dengan menggunakan kawat yang dipanaskan oleh
aliran listrik, arus yang mengalir pada kawat dibuat tetap konstan menggunakan sumber arus
konstan. Jika ada aliran udara, maka kawat akan mendingin (seperti kita meniup lilin) dengan
mendinginnya kawat, maka resistansi kawat menurun. Karena dipergunakan sumber arus
konstan, maka kita dapat menyensor tegangan pada ujung-ujung kawat.Sensor jenis ini
memiliki sensitivitas sangat baik untuk menyensor aliran gas yang lambat.Namun sayangnya
penginstalasian keseluruhan sensor tergolong sulit.
I 2 Rw K c hc ATw Tt
Rw = resistansi kawat
Tw = temperatur kawat
Gambar Thermal-type mass flowmeters: (a) internally heated thermiostor, (b) readout, (c)
separated heater tyoe, (d) heated capillry type.
Pada teknik perambatan panas, pemanas dipasang pada bagian luar pipa, pipa tersebut
terbuat dari bahan logam. Di kiri dan kanan pemanas, dipasang bahan isolator panas, dan
pada isolator ini dipasang sensor suhu. Bila udara mengalir dari kiri ke kanan, maka suhu
disebelah kiri akan terasa lebih dingin dibanding suhu sebelah kanan.
Sensor suhu Sensor suhu
Elemen pemanas
T1 T2 T1< T2
Aliran
fluida
Sensor suhu yang digunakan dapat berupa sensor resistif tetapi yang biasa terpasang
adalah thermokopel karena memiliki respon suhu yang cepat. Sensor aliran perambatan panas
tipe lama, memanaskan seluruh bagian dari saluran udara, sehingga dibutuhkan pemanas
sampai puluhan kilowatt, untuk mengurangi daya panas tersebut digunakan tipe baru dengan
membelokkan sebagian kecil udara kedalam sensor.
Teknik pengukuran aliran dengan radio aktif adalah dengan menembakkan partikel
netron dari sebuah pemancar radio aktif.Pada jarak tertentu ke arah outlet, dipasang detector.
Bila terjadi aliran, maka akan terdeteksi adanya partikel radio aktif, jumlah partikel yang
terdeteksi pada selang tertentu akan sebanding dengan kecepatan aliran fluida.
Teknik lain yang masih menggunakan teknik radio aktif adalah dengan cara
mencampurkan bahan radio aktif kedalam fluida kemudian pada bagian-bagian tertentu
dipasang detector. Teknik ini dilakukan bila terjadi kesulitan mengukur misalnya karena
bahan aliran terdiri dari zat yang berada pada berbagai fase.
Teknik radio aktif ini juga bila dipergunakan pada pengobatan yaitu mencari posisi pembuluh
darah yang macet bagi penderita kelumpuhan.
Sumber radiasi
netron
Aliran
3. Flowmeter Elektromagnetis
Flowmeter jenis ini biasa digunakan untuk mengukur aliran cairan elektrolit.
Flowmeter ini menggunakan prinsip Efek Hall, dua buah gulungan kawat tembaga dengan
inti besi dipasang pada pipa agar membangkitkan medan magnetik. Dua buah elektroda
dipasang pada bagian dalam pipa dengan posisi tegak lurus arus medan magnet dan tegak
lurus terhadap aliran fluida.
Bila terjadi aliran fluida, maka ion-ion posistif dan ion-ino negatif membelok ke arah
elektroda. Dengan demikian terjadi beda tegangan pada elektroda-elektrodanya. Untuk
menghindari adanya elektrolisa terhadap larutan, dapat digunakan arus AC sebagai
pembangkit medan magnet.
Elektroda
Aliran logam
fluida
_
Lintasan ion negatif
Ultra sonic
Tx - Rx
Ultra sonic
Tx - Rx
Gambar 3.46. Sensor Aliran Fluida Menggunakan Ultrasonic
Flow meter dengan Efek Doppler ini memenpaatkan perubahan frekuensi, dengan
rumus:
Pemisahan frekuensi pancar denga frekuensi terima dilakukan dengan heterodyne,
mendapatkan HPF untuk mendapatkan sinyal AC saja
Gambar Ultrasonic (d\Doppler) flowmeter, (a) geometry, (b) response, (c) block diagram of
readout.
3. Electromagnetic
I. Sensor Sonar
Definisi :
Prinsip Kerja :
Sebelum memahami cara kerja Sonar, terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-
bagian dari Sonar. Bagian-bagian sonar adalah sebagai berikut:
1.Echo sounder
2. Hidrofon
3. Display
Definisi :
Dalam fotografi digital, sensor menjadi komponen utama yang menggantikan tugas
film sebagai bagian yang menangkap gambar. Sekeping sensor tersusun atas jutaan rangkaian
dioda peka cahaya berukuran sangat kecil yang dinamakan piksel. Banyaknya jumlah piksel
pada sensor menunjukkan resolusi yang menentukan seberapa detail sebuah foto bisa
dihasilkan. Semakin tinggi resolusi dari sebuah foto maka akan semakin besar ukuran cetak
maksimalnya.
Adapun jenis file foto digital yang paling umum adalah berformat JPEG, sementara
file RAW adalah file asli dari sensor yang belum mengalami proses pengolahan gambar di
dalam kamera. Tidak semua kamera menyediakan format file RAW. File JPEG merupakan
file foto hasil proses di dalam kamera mulai dari pengaturan tone, white balance, noise
reduction hingga kompresi. Karena adanya kompresi itulah maka file JPEG punya ukuran
yang cukup kecil, meski harus dibayar dengan adanya sedikit penurunan kualitas foto bila
dibanding dengan file yang tidak dikompres. Pada kamera modern, tersedia pilihan kualitas
kompresi file JPEG, biasanya ada tiga tingkatan :
best/fine : kompresi rendah, kualitas foto tinggi, tapi ukuran file agak besar
Prinsip Kerja :
Sensor pada kamera digital secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
-Sensor CCD :
Sensor CCD (Charged Coupled Device) merupakan sensor tipe analog yang telah
lama digunakan sebagai sensor kamera digital dan kamera perekam video dan memiliki
kualitas hasil foto yang amat baik. Prinsip kerja sensor CCD amat sederhana, karena sensor
ini hanya merubah intensitas cahaya yang mengenainya menjadi nilai tegangan yang
kemudian diproses menjadi data digital oleh rangkaian Analog to Digital Converter (ADC)
pada kamera digital.
-Sensor CMOS :
Definisi :
Dalam gravimeter terdapat massa yang tergantung pada sebuah pegas, sehingga jika
densitas batuan bawah permukaan berbeda akan menyebabkan tarikan atau gaya berbeda
pula. Pada tempat yang memiliki kendungan batuan bawah permukaan dengan densitas yang
lebih tinggi akan menyebabkan nilai gravitasi yang terukur lebih besar pula dan begitu pula
sebaikna untuk densitas yang lebih rendah.
Contoh:
A-10 gravimeter.
Alat ini bekerja dengan medeteksi anomaly yang teredam pada sensor dari perubahan
gravitasi dibawah permukaan bumi. Pada jenis A-10 Gravimeter, didalamnya terdapat satu
cairan, cairannya adalah liquid helium filleddewar dan suhu cairan ini 4.2K.
Chekan Am.
Dan GT-2M
Ketiga alat ini mengguanakan prinsip kerja yang sama dengan airborne gravimeter
namun dilakukan modifikasi teruntama pada respon Gravity Sensor pada spectrum dari sinyal
gravity
· Kapal laut yang memiliki system navigasi lengkap dengan peraltan pendukung lainnya.
· Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya
digunakan untuk keperluan navigasi dalampenerbangan, pendakian, dan kegiatan yang
berhubungan dengan ketinggian.
· GPS
Definisi :
Prinsip Kerja :
Output fluxgate dapat langsung diumpankan pada gerbang logika (TTL) karena
outputnya sudah pada level TTL. Teknik yang digunakan untuk mengalikasikan fluxgate
hampir sama dengan teknik BFO. Frekuensi output untuk fluxgate pada kondisi normal
(tanpa pengaruh medan magnet) adalah pada 64.736KHz. Sinyal dengan frekuensi ini harus
diturunkan dulu menjadi sekitar 32.368KHz agar ketika dicampur dengan sinyal referensi
akan terbentuk sinyal dengan frekuensi yang dapat didengarkan oleh indera penderngar
manusia. Untuk membagi 2 frekuensi output darifluxgate digunakan komponen digital D
flip-flop yaitu MC4013. Pada MC4013 ini terdiri dari dua buah D flip-flop dimana salah
satunya digunakan sebagai mixer dari osilator yang dibentuk dari IC opamp U2, TL081.
Frekuensi output sinyal osilator ini pada 32.768KHz diumpankan pada input clock2 D flip-
flop. Konfigurasi ini secara tidak langsung membentuk rangkaian mixer secara digital.
Output dari Q2 merupakan level digital yang mempunyai variasi frekuensi cukup baik dan
dapat di dengar perubahannya. Frekuensi output Q2 berkisar pada frekuensi 100Hz.
V. Sensor Seismometer
Definisi :
Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah
alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau
getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Prinsip Kerja :
4.1.2. Thermistor
Thermocouple adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling sering
digunakan, hal ini dikarenakan rentang suhu operasional Thermocouple yang luas yaitu
berkisar -200°C hingga lebih dari 2000°C dengan harga yang relatif rendah. Thermocouple
pada dasarnya adalah sensor suhu Thermo-Electric yang terdiri dari dua persimpangan
(junction) logam yang berbeda. Salah satu Logam di Thermocouple dijaga di suhu yang tetap
(konstan) yang berfungsi sebagai junction referensi sedangkan satunya lagi dikenakan suhu
panas yang akan dideteksi. Dengan adanya perbedaan suhu di dua persimpangan tersebut,
rangkaian akan menghasilkan tegangan listrik tertentu yang nilainya sebanding dengan suhu
sumber panas.
Complex sensor
Yaitu sensor yang tidak secara lansung menghasilkan besaran elektrik melainkan
dibutuhkan bantuan tranduser lain pada sensornya unutk menhasilkan besaran elektrik
---
Contoh sensor ini yaitu Tin Dioxide SnO2, sensor ini digunakan untuk mendeteksi gas
seperti Methyl Mercaption (CH3SH) dan Ethyl Alcohol (C2H5OH).
---
Prinsip kerjanya :
Pada saat SnO2 menerima konsentrasi Methyl Mercaption (CH3SH) dan Ethyl
Alcohol(C2H5OH) maka SnO2 akan memanas, oksigen dihisap oleh permukaan kristal
pada SnO2 maka aliran electron pada SnO2 akan terhalangi, sebaliknya jika konsentrasi
Methyl Mercaption (CH3SH) dan Ethyl Alcohol (C2H5OH) maka permukaan kristal
berkurang kadar oksigen, aliran electron yang terhalang dapat mengalir dan konduktivitas
SnO2 meningkat.
Resistansi SnO2 dapat dihitung :
Rs = tahanan sensor
A = Constat spesifik bahan sensor
C = gas konsentrasi
α = karateristik kemiringan Rs terhdap material gas
SnO2 bekerja dengan menggunakan rangkaian lain seperti gambar a, dan gambar b
menggambarakn reaksi Rs terhadap konsentrasi gas
2. ChemFET
ChemFET adalah sebuah field effect taransistor kimia.
Sensor ini mendeteksi H2 di udara, O2 didarah, dan beberapa gas yang digunakan dalam
militer seperti NH3, CO2, dan explosive gas
Pada sensor ini memiliki beberapa part penting p-type silicon pada body (lihat gbr Si) dan
n-type silicon pada FET-surce dan FET-drain (lihat FET source-drain), dan ketiga part
tadi dilapisi silicon dioxide (lihat oxide FET gate), kemudian diaasnya yaitu hydrogel
(Ag/AgCl) dan yang apling atas adalah selective membrane (polyvinyl chloride –PVC
atau polyurethane, silicone rubber, polystyrene)
cara kerja :
operasi pada ChemFET membutukan tegangan agar silicon dan gate elektroda dapat
bekerja, Pada saat cairan yang dianalisa memilki konsentrasi bahan H2/O2 atau yang
lainnya maka electron pada permukaan semikonduktor akan membentuk jalan konduksi
antara souce-drain, jadi ChemFET bekerja seperti tahanan-konduktansi, konduktansi
inilah yangdapat diukur pada op-amp (diferensiator)
Contoh Complex sensor
1. Biochemical sensor
Sensor ini adalh klas specila dari sensor kimia, sensor ini digunakan untuk mendeteksi
organisme, sel, organel, enzim, receptor, antibodi, dan lainnya. Contoh disini yaitu
bichemical sensor untuk mendeteksi enzim.
Akurasi (ketelitian)
Akurasi (ketelitian) adalah ukuran yang menyatakan nilai maksimum keseluruhan error
yang diperkirakan muncul dalam pengukuran suatu variabel.Akurasi menyatakan seberapa
dekat nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau nilai yang dianggap benar. Jika
tidak ada data sebenarnya atau nilai yang dianggap benar tersebut maka tidak mungkin untuk
menentukan berapa akurasi pengukuran tersebut.
Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat relatif. Akurasi
didefinisikan sebagai beda atau kedekatan antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan
nilai sebenarnya. Dalam eksperiman, nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti
dengan suatu nilai standar yang diakui secara konvensional.
1. Akurasi + 2oC menyatakan adanya ketidak pastian sebesar + 2oC dalam setiap nilai suhu
yang diukur
2. Akurasi + 0,5%FS pada sebuah volmeter yang mempunyai kisaran skala penuh 5 volt,
berarti dalam setiap pengukuran terdapat ketidak pastian sebesar + 0,025V.
Presisi (ketepatan)
Presisi (ketepatan) adalahtingkat kedekatan antara hasil pengukuran individual dan nilai
rata-ratanya. Presisi juga bisa diartikan sebagai istilah untuk menggambarkan tingkat
kebebasan alat ukur dari kesalahan acak. Jika pengukuran individual dilakukan berulang-
ulang, maka sebaran hasil pembacaan akan berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya.
Presisi tinggi dari alat ukur tidak mempunyai implikasi terhadap akurasi pengukuran.
Alat ukur yang mempunyai presisi tinggi belum tentu alat ukur tersebut mempunyai akurasi
tinggi. Akurasi rendah dari alat ukur yang mempunyai presisi tinggi pada umumnya
disebabkan oleh bias dari pengukuran, yang bisa dihilangkan dengan kalibrasi.
Contoh Pernyataan Presisi :
Berikut ini hasil pengukuran titik didih air dengan dua sensor (alat ukur) yang berbeda
(termokopel dan termometer air-raksa):
1. Alat ukur A lebih presisi daripada B karena hasil pengukuran dengan alat ukur A
memiliki ketakpastian yang lebih kecil ( 0,04oC).
2. Alat ukur B lebih akurat daripada A karena nilai rata-rata titik didih air yang diukur
dengan alat ukur B (yaitu: 100,2oC)lebih dekatdengan nilai sesungguhnya (100oC).
SENSITIVITAS
Sensitivitas adalah ukuran yang menyatakan hubungan antara perubahan keluaran dan
perubahan masukan sensor. Pada alat ukur linier, sensitivitas adalah tetap. Dalam beberapa
hal harga sensitivitas yang besar menyatakan pula keunggulan dari alat ukur yang
bersangkutan. Alat ukur yang terlalu sensitive adalah sangat mahal, sementara belum tentu
bermanfaat untuk maksud yang kita inginkan.
Contoh Sensitivitas
Misalnya, jika sensitivitas sensor temperatur sebesar 5mV/oC berarti setiap perubahan input
1oC akan muncul output sebesar 5 mV.
DYNAMIC RANGE CALCULATION
Dynamic range calculation dapat diartikan perbedaan antara nilai tertinggi dan
terendah dari pengukuran, yang dapat berupa cahaya atau suara. Nilainya dapat ditampilkan
sebagai rasio atau dikalikan dengan fungsi set logaritmik dengan basis 10 atau basis 2.
Dynamic range biasanya dinyatakan dalam satuan Db. Gunakan formula khusus untuk
menemukan rentang dinamis yang memiliki beberapa nilai yang ditetapkan dan beberapa
nilai-nilai yang variabel ke perangkat yang sedang diukur.
Contoh penggunaan
Rasio level maksimum tertentu dari sebuah parameter, seperti power, arus, tegangan
dan frekuensi terhadap nilai minimum yang terdeteksi dari parameter tersebut.
Dalam sistem transmisi, rasio dari level overload (kekuatan sinyal maksimum yang
dapat ditoleransi oleh sistem tanpa adanya distorsi sinyal) terhadap level noise dari
suatu sistem.
Dalam sistem atau perangkat digital, rasio dari level maksimum dan minimum sinyal
diperlukan untuk mempertahankan rasio bit error yang spesifik.
LINEARITY
Definisi : hubungan antara output dan input dapat diwujudkan dalam persamaan
garis lurus atau sebagai simpangan maksimum kurva kalibrasi terhadap suatu garis
lurus.
Linearitas sangat diinginkan karena segala perhitungan dapat dilakukan dengan
mudah jika sensor dapat diwujudkan dalam persamaan garis lurus. (Lihat Gambar 3-
3, “ICE”).
Transfer function (juga disebut fungsi alih, fungsi sistem, atau fungsi jaringan) adalah
representasi matematika mengenai analisa ruang dan frekuensi untuk menggambarkan
hubungan antara perbandingan output dan input. Fungsi transfer yang umum digunakan
dalam analisis sistem seperti single-input tunggal-output filter, biasanya dalam bidang
pemrosesan sinyal, teori komunikasi, dan teori control. Istilah transfer function sering
digunakan secara eksklusif untuk mengacu pada sistem linear, time-invariant (LTI).
Kebanyakan sistem nyata memiliki non-linear input / output karakteristik, tapi banyak sistem
ketika dioperasikan dalam parameter nominal (tidak "over-driven") memiliki perilaku yang
cukup dekat dengan linear bahwa teori sistem LTI adalah representasi yang dapat diterima
dari perilaku input / output.
Kalau fungsi transfer yang didapatkan itu benar, maka apapun signal yang kita berikan
ke alat itu, outputnya akan dapat diprediksi, mengikuti rumus:
Output = input * [transfer function]
Fungsi transfer juga didefinisikan sebagai perbandingan antara transformasi Laplace
keluaran (output) sistem dengan transformasi Laplace masukan (input) sistem dengan asumsi
kondisi awal sama dengan nol.
Penentuan fungsi transfer dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
1) Penurunan melalui persamaan matematis.
Penentuan fungsi transfer yang dilakukan dengan penurunan persamaan secara
matematis mempersyaratkan adanya model dinamika dari sistem fisis
bersangkutan. Keakuratan fungsi transfer yang diperoleh bergantung pada
keakuratan model dinamika fisis tersebut.
2) Pengukuran langsung terhadap sistem fisis sesungguhnya, yaitu dengan
mengamati keluaran sistem fisis tersebut terhadap sinyal uji/masukan tertentu.
Untuk melakukan pengukuran cara ini perlu dipahami analisis sinyal dalam
kawasan(domain) waktu dan kawasan frekuensi.
Transfer Function dapat ditulis seperti berikut
BANDWIDTH
Bandwidth / Lebar pita (bahasa Inggris: bandwidth) dalam teknologi komunikasi adalah
perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai
contoh,line telepon memiliki bandwidth 3000Hz (Hertz), yang merupakan rentang antara
frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati
oleh line telepon ini.
Contoh bandwidth
Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal
dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal
dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc). Pada filter LPF yang ideal
sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali
(tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan
respon frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan.
Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut :
Frekuensi cut-off (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass Filter,LPF) dengan RC dapat
dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut.
Rangkaian filter pasif LPF RC diatas terlihat seperti pembagi tegangan menggunakan R.
Dimana pada filter LPF RC ini teganga output diambil pada titik pertemuan RC. Tegangan
output (Vout) filter pasif LPF seperti terlihat pada rangkaian diatas dapat diekspresikan dalam
persamaan matematis sebagai berikut.
Besarnya penguatan tegangan (G) pada filter pasif yang ideal maksimum adalah 1 = 0dB
yang hanya terjadi pada frekuensi sinyal input dibawah frekuensi cut-off (fc). Penguatan
tegangan (G) filter LPF RC pasif dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai
berikut.
Dan penguatan tegangan (G) LPF RC dapat dituliskan dalam satuan dB sebagai berikut.
Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik mendasar
sebagai berikut.
Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc)
maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB.
Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka ω
= 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan
tegangan sebesar 3 dB.
Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc)
maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/ωRC atau G = -20 log ωRC.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Filter Lolos Rendah (Low Pass Filter, LPF)
hanya meloloskan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off
(fc) saja.
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi mengurangi
amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.Nilai-nilai pengurangan
untuk frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .Terkadang filter ini disebut low cut
filter, bass cut filter atau rumble filter yang juga sering digunakan dalam aplikasi
audio.High pass filter adalah lawan dari low pass filter, dan band pass filter adalah
kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.
Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah
yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi tertinggi.
High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara pararel
dengan resistor, dimana reistansi dikali dengan kapasitor (RXC) adalah time constant
(τ).Sehingga frekuensi cut off dapat dirumuskan,
Dimana f dalam satuan hertz, τ dalam sekon, R dalam ohm, dan C dalam farad.
Narrowband
Narrowband adalah merupakan pita dengan saluran sempit. Dengan kemampuan kecil.
Defenisi dari narrowband ini berbeda-beda dari berbagai industri. Defenisi dari narrowband
adalah saluran nirkabel, narrowbandmenunjukkan bahwa saluran yang digunakan cukup
sempit dan respon frekuensi dapat dianggap datar. Narrowband juga dapat digunakan
dengan audio spektrum untuk menggambarkan suara yang menempati rentang frekuensi yang
cukup sempit.Dalam telepon , narrowband biasanya dianggap untuk menutup frekuensi 300-
3400 Hz.
T-1 pada 1,54 Mps melalui media fiber optik, infra merah, gelombang mikro atau dua
pasang kabel.
Jalur telepon analog pada 3000 Hz, pada POTS (Plain Old Telephone Service), atau
infrastruktur telepon biasa. Untuk memanfaatkan data digital pada teknologi ini
ditambahkan perangkat modem, yang berfungsi untuk membawa data
dari komputer digital.
BRI ISDN pada 144 kbps. Dua jalur untuk suara dan data, masing-masing pada 64 kbps.
Satu jalur untk sinyal 16 kbps.
Frekuensi Cut-Off
Adalah frekuensi keluaran yang amplitudo-nya turun 70,7% (-3dB) terhadap amplitudo
frekuensi masukan-nya.
nilai frekuensi saat daya daya turun menjadi setengah dari daya inputnya atau turun 3 dB.
Untuk memperjelas maksud dari pengertian di atas, silahkan perhatikan gambar di bawah ini
Dalam gambar di atas, bandwidth di notasikan dengan huruf B, di mana bandwidth (B)
merupakan selisih antara fH dan fL atau B = fH – fL, kemudian frekuensi cut-off atas
dinotasikan dengan fH dan frekuensi cut-off bawah dinotasikan dengan fL. Dan satuan
bandwidth untuk yang satu ini menggunakan satuan Hertz.
1. Sumber derau intrinsic yang muncul dari fluktuasi acak di dalam suatu sistemfisik seperti
thermal dan shot noise.
2. Sumber derau buatan manusia seperti motor, switch, elektronika digital.
3. Derau karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari.
2. Internal Noise: Internal noise juga menjadi faktor yang penting dalam sistem
komunikasi. Internal noise adalah gangguan elektris yang dihasilkan alat atau sirkuit.
Noise muncul berasal dari komponen alat dalam sistem komunikasi bersangkutan. Ada
3 jenis utama noise yang dihasilkan secara internal, yaitu:
a. Thermal noise: Thermal noise berhubungan dengan perpindahan elektron yang cepat
dan acak dalam alat konduktor akibat digitasi thermal. Perpindahan yang bersifat
random ini pertama kali ditemukan oleh ahli tumbuh-tumbuhan, Robert Brown, yang
mengamati perpindahan partikel alami dalam penyerbukan biji padi.Perpindahan
random elektron pertama kali dikenal tahun 1927 oleh JB. Johnson di Bell
Telephone Laboratories. Johnson membuktikan bahwa kekuatan thermal noise
proporsional dengan bandwidth dan temperatur absolut
Secara matematis, kekuatan noise adalah:
N = kekuatan noise (noise power)
K = Boltzmann’s proportionality constant (1.38 × 10-23 joules per Kelvin)
T = Temperatur absolute
B = bandwidth
b. Shot noise: noise jenis ini muncul karena penyampaian sinyal yang tidak beraturan
pada keluaran (output) alat elektronik yang digunakan, seperti pada transistor dua
kutub. Pada alat elektronik, jumlah partikel pembawa energi (elektron) yang terbatas
menghasilkan fluktuasi pada arus elektrik konduktor. Shot noise juga bisa terjadi
pada alat optik, akibat keterbatasan foton pada alat optik. Pada shot noise,
penyampaian sinyal tidak bergerak secara kontinu dan beraturan, tapi bergerak
berdasarkan garis edar yang acak. Karena itu, gangguan yang dihasilkan acak dan
berlapis pada sinyal yang ada. Ketika shot noise semakin kuat, suara yang
ditimbulkan noise ini mirip dengan butir logam yang jatuh di atas genteng timah.
Shot noise tidak berlaku pada kawat logam, karena hubungan antar elektron pada kawat
logam dapat menghilangkan fluktuasi acak. Shot noise disebut juga transistor noise dan
saling melengkapi dengan thermal noise.Penelitian shot noise pertama kali dilakukan
pada kutub positif dan kutub negatif tabung pesawat vakum (vacuum-tube amplifier)
dan dideskripsikan secara matematis oleh W. Schottky tahun 1918.
c. Transit-time noise: Arus sinyal yang dibawa melintasi sistem masukan dan keluaran
pada alat elektronik, (misalnya dari penyampai (emitter) ke pengumpul (collector)
padatransistor) menghasilkan noise yang tidak beraturan dan bervariasi. Inilah yang
disebut dengan transit-time noise.
Transit- time noise terjadi pada frekuensi tinggi ketika sinyal bergerak melintasi
semikonduktor dan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk satu perputaran
sinyal.Transit time noise pada transistor ditentukan oleh mobilitasdata yang dibawa,
bias tegangan, dan konstruksi transistor. Jika perjalanan data tertunda dengan
frekuensi yang tinggi saat perlintasan semikonduktor, noise akan lebih banyak
dibandingkan dengan sinyal aslinya.
PLC (Power Line Carrier) adalah suatu system yang memanfaatkan jaringan listrik sebagai
media komunikasi baik untuk Pusat Kontrol, Pembangkit dan Gardu Induk. Jadi kabel
transmisi bukan hanya membawa sinyal listrik (50Hz – 60Hz) tetapi juga membawa sinyal
komunikasi (40KHz – 500KHz). Salah satu kelebihan dari PLC ini adalah kemampuannya
untuk bisa digunakan dalam jarak yang sangat jauh(beberapa ratus kilometer) tanpa
menggunakan repeater.
Sinyal PLC disisipkan pada saluran transmisi melalui perangkat PLC Coupling. Biasanya
perangkat ini terdiri dari Coupling Capasitor (CC) atau Capacitive Voltage Transformer
(CVT) dan PLC Line Trap jenis DLTC. PLC Coupling ini berguna untuk menolak frekwensi
sinyal listrik (50Hz-60Hz) dan meluluskan frekwensi sinyal komunikasi (40KHz-500KHz),
serta melindungi perangkat dari Transient Overvoltage yang disebabkan switching maupun
petir.
OPERATING PRINCIPLE
Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika bahwa apabila suatu
konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan
melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi pada konduktor tersebut.
Accelerometer yang diletakan di permukaan bumi dapat mendeteksi percepatan 1g (ukuran
gravitasi bumi) pada titik vertikalnya, untuk percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan
horizontal maka accelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung ketika
bergerak secara horizontal. Hal ini sesuai dengan tipe dan jenis sensor Accelerometer yang
digunakan karena setiap jenis sensor berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan pembuatnya. Saat ini hamper semua sensor/tranduser
accelerometer sudah dalam bentuk digital (bukan dengan sistem mekanik) sehingga cara
kerjanya hanya bedasarkan temperatur yang diolah secara digital dalam satu chip.
Berikut ini adalah gambar bagaimana proses accelerometer analog (dengan sistem
mekanik maupun digital) bekerja
Tipe Accelerometer
Heat Transfer: percepatan dapat diketahui dari lokasi sebuah benda yang dipanaskan
dan diukur ketika terjadi percepatan dengan sensor temperatur.
+1g, posisi diam sensor searah dengan arah vertikal bumi dan menghadap ke atas)
0g, posisi diam sensor searah dengan arah horizontal bumi
+1g, posisi diam sensor searah dengan arah vertikal bumi dan menghadap ke atas
Linearitas, selisih maksimum dari kurva antara tegangan yang dihasilkan dan
gravitasi dengan garis lurus
Linearity=V_(out,0g)-1/2(V_(out,+1g)+V_(out,-1g)) (1)
Sensitivitas, ukuran seberapa banyak perubahan yang terjadi pada hasil output
sensor berdasarkan perubahan percepatan yang dimasukan. Satuan dari
sensitivitas adalah volts/g
sensitivity
Spesifikasi Accelerometer
Spesifikasi dinamis:
Sensitivitas
Toleransi sensitivitas
Noise
Amplitudo puncak
Respon frekuensi
Resonansi frekuensi
Temperature output dari sensitivitas
Range temperatur output
Spesifikasi elektrik:
Tegangan input
Arus input
Tegangan bias
Waktu yang diperluakan untuk menyalakan accelerometer
Pelindung
Spesifikasi mekanikal:
Range temperatur
Berat
Material untuk sensor
Desain sensor
Material pelapis (casing)
Bidang Medis: Sport Watch, berupa jam tangan olahraga yang juga dapat
menghitung berapa banyak langkah yang telah kita lakukan, menggunakan
accelerometer untuk menghitung kecepatan dan jarak dari si pelari yang
menggunakannya.
DATA FORMAT
ANALOG SIGNAL
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude
dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,
mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal
ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog
dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.Dengan menggunakan
sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi
sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang
umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo,
frekuensi dan phase.
Catatan:
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
DISCREET SIGNAL
Sinyal diskrit adalah suatu sinyal yang terdiri atas sederetan elemen yang berurutan
terhadap waktu, dimana salah satu atau lebih karakteristiknya membawa informasi.
Karakteristik dari sinyal diskrit adalah : Amplitudo, lebar dan bentuk gelombangnya.
DIGITAL SIGNAL
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan
sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
INTELLIGENT SENSOR
Dalam dunia pertelevisian, teknologi sensor pintar antara lain diaplikaiskan pada
televisi LCD buatan LG, pada tipe 42LG60FR dan 42LG53FR . Pada kedua televisi itu,
sensor pintar dapat secara otomatis menyesuaikan brightness, contrast, sharpness, color tone,
dan juga white balance, sesuai dengan kondisi ruangan pada saat itu.
Intelligent sensor mendeteksi beberapa jenis masukan (cahaya, panas, suara, gerakan,
sentuhan, dll.).
Kapasitas Teknis
1. Compensation
Kompensasi
Offset kompensasi
Keuntungan
Linearitas
Cross-sensitivitas
2. Computation
Klasik
Koneksionis
Unsupervised learning
Fuzzy logic
Kontrol Fuzzy
Evolutionary
Algoritma genetik
Pemrograman genetik
Hybrid pendekatan
Neuro-fuzzy
Neuro-genetik
3. Communications
Solusi
4. Integration
Mengcoupling sensing dan perhitungan di tingkat chip & Micro elektro-mekanik sistem
(MEMS)
• Filters •Micro-controllers
•Disk-on-a-chip
COMMUNICATIONS CONTROL
POWER SUPPLY
• AC/DC converters
• DC/DC converters
5. Other
ENVIRONMENTAL DURABILITY
WATER JACKET
Water Jacket adalah casing berisi air yang mengelilingi perangkat, biasanya selubung
logam yang memiliki asupan dan ventilasi keluaran untuk memungkinkan air dipompa untuk
melaluinya dan juga bersirkulasi. Aliran air ke pemanas eksternal atau perangkat pendingin
memungkinkan kontrol suhu yang tepat dari perangkat.