DISUSUN OLEH :
KELAS : EB
KIRI
P
3 Left Swing Arm Roll-Out
B. Beroperasi
F F
1. Ketika Control Lever lebih dimiringkan/ditekan dan
pusher akan lebih tertekan, sehingga lubang pada spool
terhubung dengan port P dan tekanan oli hidrolik dari
port P akan mengalir ke Output port.
2. Tekanan di output port di alirkan ke permukaan bawah
spool sehingga spool tertekan ke atas.
3. Ketika gaya untuk memindahkan spool lebih kecil
daripada gaya dari balance spring, balance spring tidak
akan tertekan sehingga spool tidak naik dan tekanan di
output port naik.
4. Ketika tekanan di output port naik lebih jauh, gaya untuk Port P
menaikkan spool bertambah. Ketika gaya ini lebih besar
daripada gaya balance spring, spool menekan balance Output Port
spring dan bergerak ke atas. Control Lever Control Lever
5. Ketika spool bergerak ke atas, lubang spool tertutup ditekan/dimiringkan ditekan/dimiringkan
sehingga tekanan oli dari pilot P berhenti mengalir ke dan lubang spool dan lubang spool
output port dan tekanan pada output port berhenti untuk dari port P dari port P tertutup
naik. terhubung dengan terhadap output port
6. Ketika spool tergerakkan kebawah dan balance spring output port
tertekan, arah tekanan ke bagian permukaan bawah dari F balance spring > F balance spring <
spool naik hingga tekanan seimbang dengan F Output F Output
bertambahnya gaya spring. Bertambahnya tekanan ini
menjadi tekanan di output port.
F F
C. Langkah Penuh (full stroke)
1. Ketika control lever dimiringkan/ditekan dengan penuh
(full sroke), pusher (pada front attechment/swing pilot
valve) atau cam (pada travel pilot valve) akan tergerak ke
cam berkontak
bawah hingga bersentuhan/berkontak langsung dengan langsung
casing. dengan casing
2. Pada saat itu, permukaan bawah dari pusher menekan
spool secara langsung. Oleh karena itu, walaupun jika
tekanan di output port bertambah terus menerus, lubang Pusher
di spool akan tetap terbuka. berkontak
langsung
3. Konsekuensinya, tekanan di output port sama dengan
dengan casing
port P.
Lubang pada
F output port = spool akan F output port =
F port P tetap terbuka F port P
Operasi
Port T
Output Port
Control Lever
sedikit
ditekan/dimiringkan
B. Beroperasi
F
1. Ketika Control Lever lebih dimiringkan/ditekan dan
pusher akan lebih tertekan, sehingga lubang pada spool
terhubung dengan port P dan tekanan oli hidrolik dari port
P akan mengalir ke Output port.
2. Tekanan di output port di alirkan ke permukaan bawah
spool sehingga spool tertekan ke atas. Port T
3. Ketika gaya untuk memindahkan spool lebih kecil Output Port
daripada gaya dari balance spring, balance spring tidak
akan tertekan sehingga spool tidak naik dan tekanan di Control Lever
output port naik. ditekan/dimiringkan dan lubang
4. Ketika tekanan di output port naik lebih jauh, gaya untuk spool dari port P terhubung
F balance spring > F Output dengan output port
menaikkan spool bertambah. Ketika gaya ini lebih besar
daripada gaya balance spring, spool menekan balance
spring dan bergerak ke atas.
5. Ketika spool bergerak ke atas, lubang spool tertutup
F
sehingga tekanan oli dari pilot P berhenti mengalir ke
output port dan tekanan pada output port berhenti untuk
naik.
6. Ketika spool tergerakkan kebawah dan balance spring
tertekan, arah tekanan ke bagian permukaan bawah dari
spool naik hingga tekanan seimbang dengan kenaikan
gaya spring. Naiknya tekanan ini menjadi tekanan di
output port. Port T
Output Port
Control Lever
ditekan/dimiringkan dan lubang
spool dari port P tertutup
F balance spring < F Output terhadap output port