Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PILOT VALVE

DISUSUN OLEH :

1. ABDURIJAL ALMI SHAFIR


(15/384753/SV/09110)
2. BAGASKARA LAZUARDI
(15/384754/SV/09111)
3. MUHAMMAD RIDHO I.
(15/384755/SV/09112)

KELAS : EB

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
Pilot
Valve
Pilot Valve adalah perangkat hidrolik
yang bertugas untuk meneruskan gerak Control
Lever oleh operator di cabin menjadi tekanan
oli untuk menggerakkan spool di Control
Valve.
Tekanan oli Pilot Valve berdasarkan dari Letak
pergerakan lever oleh fungsi PPC (Pressure
Propotional Control Valve) dan menggerakkan Pilot
spool di Control Valve. Valve
Pilot Valve 4 port digunakan untuk
mengontrol spool travel, swing, boom, arm,
bucket.
Pilot Valve 2 port digunakan untuk
auxiliary (bila memungkinkan) dan
pengmasangan dan pelepasan Counter Weight.
Port ISO dan Hitachi
No.
Travel
1 Right Travel Reverse Pilot
2 Right Travel Forward
T Valve
3 Left Travel Foward P
4 Left Travel Reverse
3 4
T To Hydraulic Oil Tank 2 1
P Pressure Oil From Pilot Tank

Pilot Port ISO Hitachi Front


Valve No.
Attechment/Swing
1 Bucket Roll-Out Bucket Roll-Out
Pilot Valve
2 Boom Lower Boom Lower

KANAN 3 Bucket Roll-In Bucket Roll-In

4 Boom Rise Boom Rise


1
1 Right Swing Arm Roll-In
4
2 Arm Roll-Out Right Swing

KIRI
P
3 Left Swing Arm Roll-Out

4 Arm Roll-In Left Swing 3 T


2
T To Hydraulic Oil Tank

P Pressure Oil From Pilot Pump


BAGIAN PILOT
VALVE 4 PORT
Front Attachment/Swing Pilot Valve
No. Keterangan
1. Cam
1
2. Pusher
2
3 3. Casing
4 4. Spring Guide
45 5. Return Spring
E
6 6. Balance Spring
7 7. Spool
8 8. Hole
9. Output Port Simbol Hidrolik Front
10. Port P Attechment/Swing Pilot Valve
11. Port T
11 E Stroke Dimension
10
9 Travel Pilot Valve
1 No. Keterangan
1. Cam
E 2. Pusher
2 3. Casing
32 4. Spring Guide
4 5. Return Spring
5 6. Balance Spring
6
7. Spool
7
8. Hole
8
9. Output Port Simbol Hidrolik Travel Pilot Valve
11 10. Port P
10 11. Port T
9 E Stroke Dimension
operasi
PILOT VALVE
4 Port
A. Netral
P output F
1. Ketika posisi netral tekanan oli dari port P (pressure from port =
pilot pump) tebendung seluruhnya oleh spool. Output port P port T
terbuka ke port T (to hydraulic oil tank) melewati saluran
dalam spool.
2. Oleh karena itu, tekanan di output port sama dengan tekanan
di port T (to hydraulic oil tank).
3. Ketika Control Lever sedikit ditekan/dimiringkan, cam
tertekan sedikit dan pusher tertekan ke bawah. Pusher
menekan Return Spring dan Spring Guide secara bersamaan.
Port T
4. Pada waktu yang bersamaan, Tekanan pada output port
sama dengan tekanan di port T, Spool bergerak ke bawah Output Port
karena gaya balance spring terhadap permukaan head spool
yang berkontak langsung dengan spring guide. Control Lever Control Lever
5. Keadaan ini akan berlanjut sampai lubang di spool posisi netral sedikit
terhubung dengan port P. ditekan/dimiringkan

B. Beroperasi
F F
1. Ketika Control Lever lebih dimiringkan/ditekan dan
pusher akan lebih tertekan, sehingga lubang pada spool
terhubung dengan port P dan tekanan oli hidrolik dari
port P akan mengalir ke Output port.
2. Tekanan di output port di alirkan ke permukaan bawah
spool sehingga spool tertekan ke atas.
3. Ketika gaya untuk memindahkan spool lebih kecil
daripada gaya dari balance spring, balance spring tidak
akan tertekan sehingga spool tidak naik dan tekanan di
output port naik.
4. Ketika tekanan di output port naik lebih jauh, gaya untuk Port P
menaikkan spool bertambah. Ketika gaya ini lebih besar
daripada gaya balance spring, spool menekan balance Output Port
spring dan bergerak ke atas. Control Lever Control Lever
5. Ketika spool bergerak ke atas, lubang spool tertutup ditekan/dimiringkan ditekan/dimiringkan
sehingga tekanan oli dari pilot P berhenti mengalir ke dan lubang spool dan lubang spool
output port dan tekanan pada output port berhenti untuk dari port P dari port P tertutup
naik. terhubung dengan terhadap output port
6. Ketika spool tergerakkan kebawah dan balance spring output port
tertekan, arah tekanan ke bagian permukaan bawah dari F balance spring > F balance spring <
spool naik hingga tekanan seimbang dengan F Output F Output
bertambahnya gaya spring. Bertambahnya tekanan ini
menjadi tekanan di output port.
F F
C. Langkah Penuh (full stroke)
1. Ketika control lever dimiringkan/ditekan dengan penuh
(full sroke), pusher (pada front attechment/swing pilot
valve) atau cam (pada travel pilot valve) akan tergerak ke
cam berkontak
bawah hingga bersentuhan/berkontak langsung dengan langsung
casing. dengan casing
2. Pada saat itu, permukaan bawah dari pusher menekan
spool secara langsung. Oleh karena itu, walaupun jika
tekanan di output port bertambah terus menerus, lubang Pusher
di spool akan tetap terbuka. berkontak
langsung
3. Konsekuensinya, tekanan di output port sama dengan
dengan casing
port P.

Lubang pada
F output port = spool akan F output port =
F port P tetap terbuka F port P

D. Grafik Perubahan Control Lever


Terhadap Tekanan Pilot.
1. A sampai B: A adalah Control Lever dalam keadaan
netral karena tidak ada pergerakan Control Lever dan
perubahan tekanan pilot. A-B adalah keadaan ketika
Control Lever digerakkan sedikit dan tidak terjadi
perubahan tekanan pilot karena lubang spool tidak
terhubung dengan port P.
2. B sampai C: Ketika Lubang Spool sedikit terhubung
(sedikit terbuka) dengan port P maka tekanan akan naik
sedikit demi sedikit hingga titik C walaupun control
lever diam.
3. C sampai D: Ketika Control Lever ditekan/dimiringkan
dengan terus menerus hingga titik D maka tekanan pilot
juga akan bertambah terus sampai titik D dan akan a= Tekanan Pilot
membentuk grafik linear. b= Control Lever
4. D sampai E: Ketika di titik D, Control Lever diam maka
tekanan akan bertabah terus menerus hingga tekanan di
output port akan mendorong spool ke atas hingga
lubang spool tertutup karena gaya Output Port lebih
besar dari gaya balance spring.
5. E sampai F: Tetapi, ketika Control Lever
ditekan/dimiringkan lanjut secara penuh (maksimal)
hingga maka lubang spool akan selalu terbuka penuh
karena spool tertekan Cam pada travel pilot valve atau
Spool pada front attechment pilot valve dan tekanan
akan bertambah hingga titik E (tekanan maksimum).
Sehingga, suatu saat tekanan Output Port sama dengan
P Port, maka ketika Control Lever ditekan/dimiringkan
hingga titik F tekanannya tidak berubah.
Fungsi
Shockless
Travel Pilot Valve memiliki Damper (pengatur) (1)
memungkinkan untuk mengatur perubahan kecepatan secara
mendadak oleh Travel Control Lever (4). Damper (1) terdiri
dari Support (5), Gear 1 (9), Gear 2 (8), dan lainnya. Gear 1
(9) terhubung dengan Support (5). Support (5) terkunci ke
Bracket (6) oleh Spring Pin (2).Travel Control Lever (4) dan
Travel Pedal (3) terkunci ke Bracket (6).Oleh karena itu,
Support (5) berputar secara transversal mengelilingi Pin (7)
mengikuti pergerakan dari Travel Control Lever (4).

Operasi

1. Jika Control Lever dilepaskan, gaya spring


dari Return Spring mengembalikan Travel
Pilot Lever ke posisi netral.
2. Pada saat itu, Gear 1 dan Gear 2 di dalam
Damper menerima gaya
bertentangan/berlawanan karena gesekan.
3. Akibatnya, ketika Control Lever kembali ke
posisi netral secara berangsur-angsur, tingkat
berhenti mendadak pada saat itu dari
kekasaran pelepasan Travel Control Lever
terkurangi.
BAGIAN PILOT
VALVE 2 PORT
No. Keterangan
1
1. Cam 2
2. Pusher
3. Casing
4. Spring Guide E
5. Return Spring
6. Balance Spring 3
7. Spool 4
5
8. Hole 6 11
9. Output Port 7
10. Port P 8
11. Port T 9
10
E Stroke Dimension

Simbol Hidrolik Pilot Valve 2 Port


operasi
PILOT VALVE
2 Port
A. Netral
1. Ketika posisi netral tekanan oli dari port P (pressure from
pilot pump) tebendung seluruhnya oleh spool. Output port
terbuka ke port T (to hydraulic oil tank) melewati saluran
dalam spool.
2. Oleh karena itu, tekanan di output port sama dengan tekanan
di port T (to hydraulic oil tank). Port T
3. Ketika Control Lever sedikit ditekan/dimiringkan, cam
tertekan sedikit dan pusher tertekan ke bawah. Pusher Output Port
menekan Return Spring dan Spring Guide secara bersamaan.
4. Pada waktu yang bersamaan, Tekanan pada output port Control Lever
sama dengan tekanan di port T, Spool bergerak ke bawah posisi netral
karena gaya balance spring terhadap permukaan head spool
yang berkontak langsung dengan spring guide.
P output port = P port T
5. Keadaan ini akan berlanjut sampai lubang di spool
terhubung dengan port P. F

Port T
Output Port

Control Lever
sedikit
ditekan/dimiringkan
B. Beroperasi
F
1. Ketika Control Lever lebih dimiringkan/ditekan dan
pusher akan lebih tertekan, sehingga lubang pada spool
terhubung dengan port P dan tekanan oli hidrolik dari port
P akan mengalir ke Output port.
2. Tekanan di output port di alirkan ke permukaan bawah
spool sehingga spool tertekan ke atas. Port T
3. Ketika gaya untuk memindahkan spool lebih kecil Output Port
daripada gaya dari balance spring, balance spring tidak
akan tertekan sehingga spool tidak naik dan tekanan di Control Lever
output port naik. ditekan/dimiringkan dan lubang
4. Ketika tekanan di output port naik lebih jauh, gaya untuk spool dari port P terhubung
F balance spring > F Output dengan output port
menaikkan spool bertambah. Ketika gaya ini lebih besar
daripada gaya balance spring, spool menekan balance
spring dan bergerak ke atas.
5. Ketika spool bergerak ke atas, lubang spool tertutup
F
sehingga tekanan oli dari pilot P berhenti mengalir ke
output port dan tekanan pada output port berhenti untuk
naik.
6. Ketika spool tergerakkan kebawah dan balance spring
tertekan, arah tekanan ke bagian permukaan bawah dari
spool naik hingga tekanan seimbang dengan kenaikan
gaya spring. Naiknya tekanan ini menjadi tekanan di
output port. Port T
Output Port
Control Lever
ditekan/dimiringkan dan lubang
spool dari port P tertutup
F balance spring < F Output terhadap output port

C. Grafik Perubahan Control Lever


Terhadap Tekanan Pilot.
1. A sampai B: A adalah Control Lever dalam keadaan
netral karena tidak ada pergerakan Control Lever dan
perubahan tekanan pilot. A-B adalah keadaan ketika
Control Lever digerakkan sedikit dan tidak terjadi
perubahan tekanan pilot karena lubang spool tidak
terhubung dengan port P.
2. B sampai C: Ketika Lubang Spool sedikit terhubung
(sedikit terbuka) dengan port P maka tekanan akan naik
sedikit demi sedikit hingga titik C walaupun control
lever diam.
3. C sampai D: Ketika Control Lever ditekan/dimiringkan
dengan terus menerus hingga titik D maka tekanan pilot a= Tekanan Pilot
juga akan bertambah terus sampai titik D dan akan b= Control Lever
membentuk grafik linear.

Anda mungkin juga menyukai