Anda di halaman 1dari 28

MODUL PEMBELAJARAN

HYDRAULIC ALAT BERAT KELAS XI

NAMA NA
: OKTAVIANUS SELENG, SP.d

JABATAN : GURU KEJURUAN

UNIT KERJA : SMK NEGERI 1 MIMIKA

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

1
PENDAHULUAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,sehingga materi Kejuruan

Hydraulic Alat Berat Kelas XI untuk SMK dapat diselesaikan.

Sulit dibayangkan di dalam situasi wabah virus corona yang melanda dunia

mengakibatkan semua kegiatan di luar rumah untuk sementara waktu dihentikan,demi

menghindari perkembangan virus corona yang menelan korban jiwa.

Untuk mengantisipasi situasi wabah virus corona yang melanda dunia maka

dibuatlah kesepakatam metode belajar mengajar oleh dewan guru SMK Negeri 1

Mimika,bahwa cara belajar yang diterapkan kepada siswa-siswi selama situasi wabah

virus corona adalah dengan modul pembelajaran yang dibagikan kepada siswa-siswi untuk

dipelajari di rumah.

Sehubungan dengan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dan modul

pembelajaran ini, maka peserta didik dapat mengikuti proses belajar dengan baik di

rumah.semoga modul pembelajaran ini bermamfaat .

PENYUSUN :

 Oktavianus Seleng, S.Pd

2
HYDRAULIC FUNDAMENTAL

PENDAHULUAN / INTRODUCTION
Sistem hydraulic sangat penting artinya dalam pengoperasian berbagai peralatan
berat. Dasar-dasar hydraulic dipakai dalam merancang berbagai terapan sistem hydraulic,
sistem steering, sistem pengebrakean, pengemudian dengan power / tenaga bantuan, sistem
rangkaian power / tenaga, dan transmisi otomatis. Sebelum melanjutkan ke sistem mesin,
pemahaman akan dasar-dasar hydraulic harus dikuasai terlebih dahulu.

Hydraulic memegang peranan penting dalam pertambangan, konstruksi, pertanian,


dan peralatan untuk mengangkat barang-barang berat.

Hydraulic digunakan untuk mengoperasikan peralatan untuk mengangkat,


mendorong dan menggerakkan barang-barang berat. Sebelum tahun 1950, hydraulic belum
dipakai sebagai peralatan pengolah tanah. Sejak saat itulah, bentuk power / tenaga ini
menjadi standar pengoperasian mesin.

Dalam sistem hydraulic, gaya / force yang diberikan terhadap fluid / cairan
dialirkan ke dalam mekanisme mesin. Untuk memahami bagaimana sistem hydraulic
berjalan, anda perlu memahami dasar-dasar hydraulic. Hydraulic merupakan ilmu yang
mempelajari fluid / cairan dalam kaitannya dengan gerakan dan pressure dalam pipa dan
cylinder.

MENGAPA MENGGUNAKAN SISTEM HYDRAULIC?


Ada banyak alasan. Beberapa diantaranya adalah bahwa sistem hydraulic ini sangat
multi-guna, efisien dan sederhana untuk pengalihan power / tenaga. Ini merupakan tugas
sistem hydraulic, yang mengubah power / tenaga dari suatu bentuk menjadi bentuk yang
lainnya.

Ilmu hydraulic dapat dibagi menjadi dua bidang besar:

 Hydrodynamic
 Hydrostatics.
Hydrodynamics / Hidrodinamika
Hydrodynamic / Hydrodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan
carian.

3
Gambar 1a & 1b

Penerapan pemanfaatan hidrodinamika:

 Kincir air atau turbin; energy yang dipergunakan adalah yang tercipta dari gerakan
air (Gambar 1a).
 Converter torque (Gambar 1b)

Hydrostatistika / Hydrostatics
Hydrostatistika adalah ilmu yang mempelajari tentang fluid / cairan yang diberi
pressure.

Penerapan pemanfaatan hydrostatistika:

 Jack hydraulic atau mesin press hydraulic.


 Actuator cylinder hydraulic.
Dalam peralatan yang menggunakan hydrostatistika, dorongan atau pressure
terhadap fluid / cairan yang ditempatkan dalam suatu wadah (dikurung) menimbulkan
power / tenaga. Jika fluid / cairan bergerak atau mengalir dalam suatu sistem, maka akan
terjadi pergerakan dalam sistem tersebut. Contohnya, ketika kita menjack mobil dengan
jack hydraulic, maka fluid / cairan bergerak sehingga jack akan terangkat, menjack mobil
kita. Kebanyakan mesin atau peralatan hydraulic yang digunakan sekarang menggunakan
dasar-dasar hydrostatistika.

Dasar-dasar Hydraulic
Ada beberapa kelebihan dengan menggunakan fluid / cairan:

1. Fluid / cairan mampu menyesuaikan diri sesuai dengan bentuk wadahnya.


2. Fluid / cairan tidak dapat dimampatkan.
3. Fluid / cairan mampu meneruskan pressure ke segala penjuru.

Fluid / cairan / zat cair mampu menyesuaikan diri sesuai bentuk wadahnya

Gambar 2

4
Fluid / cairan akan selalu menyesuaikan diri dengan segala bentuk wadah yang
melingkupinya. Fluid / cairan juga akan mengalir ke segala penjuru melalui line / saluran
dan hose yang memiliki berbagai jenis ukuran dan bentuk.

Fluid / cairan tidak dapat dimampatkan

Gambar 3

Oli hydraulic memampat kira-kira 1-1,5% pada pressure 3000 psi (20.685 kPa).
Untuk penerapan mesin hydraulic, oli hydraulic dianggap sangat ideal dan tidak
memampat sama sekali. Jika ada suatu unsur yang memampat, maka unsur tersebut
membutuhkan ruang yang lebih kecil. Fluid / cairan menempati jumlah ruangan atau
volume yang sama, bahkan ketika menerima pressure. Gas kurang sesuai untuk
dipergunakan dalam sistem hydraulic karena gas akan memampat dan membutuhkan
tempat yang lebih sempit.
Fluid / cairan dapat meneruskan pressure ke segala penjuru

Gambar 4

Fluid / cairan mampu menyebarkan pressure dengan merata. Pressure jika diukur
pada sembarang titik pada cylinder hydraulic atau line / saluran akan sama besar,
dimanapun pengukuran tersebut dilakukan (Gambar 4).

5
Gambar 5

Jika ada sebuah pipa yang menghubungkan dua cylinder yang berukuran sama
(Gambar 5), maka perubahan volume pada satu cylinder akan menyalurkan volume yang
sama ke bagian lainnya. Ruang atau volume yang dihuni suatu unsur disebut sebagai
pengalihan (displacement). Fluid / cairan sangat bermanfaat untuk mengalihkan power /
tenaga melalui pipa, baik untuk jarak dekat maupun jarak jauh, dan di sekitar sudut serta
naik dan turun. Gaya / force yang diberikan pada satu ujung pipa akan langsung disalurkan
dengan besar gaya / force yang sama di ujung pipa yang lainnya.
Kebanyakan sistem hydraulic menggunakan oli karena tidak akan memampat dan
mampu melumasi sistem yang dipergunakan.

Air tidak cocok dipakai karena:

1. Air dapat membeku pada temperature / suhu yang dingin dan mendidih pada
temperature / suhu 100ºC.
2. Air menyebabkan korosi dan karat serta hanya memberi sedikit lubrication.

Tujuan dari Fluid / zat cair


Ada berbagai jenis fluid / zat cair yang dipakai dalam sistem hydraulic karena
berbagai alasan, tergantung kepada tugas dan lingkungan kerjanya, namun kesemuanya
menjalankan fungsi yang mendasar berikut:

Pertama, fluid / zat cair digunakan untuk menyalurkan gaya / force dan tenga melalui
line / saluran (atau jalur) menuju actuator yang akan memanfaatkannya.

Kedua, fluid / zat cair merupakan media lubrication untuk komponen-komponen hydraulic
yang dipakai dalam sebuah circuit.

Ketiga, fluid / zat cair juga dapat berperan sebagai media pendingin / cooler, yang mampu
mengalihkan panas dari suati titik panas dalam circuit ataupun komponen hydraulic dan
drainnya di tempat lain.

6
Keempat, fluid / zat cair mampu memberikan jarak aman antara bagian yang bergerak
dlaam berbagai komponen untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi panas yang
tercipta akibat terjadinya kebocoran yang berlebihan.

TENAGA FLUID / ZAT CAIR


Pada abad ke tujuh belas, seorang filusuf dan ahli matematika Perancis yang
bernama Blaise Pascal, merumuskan hukum dasar yang menjadi dasar hydraulic.

Hukum Pascal menyebutkan:

“Pressure yang diberikan terhadap fluid / cairan yang berada dalam suatu wadah
tidak akan berkurang ketika dialihkan ke segala arah, dan akan menimbulkan gaya /
force yang seimbang pada semua daerah secara merata, dan pada sudut yang tepat
pada seluruh daerah tersebut.”

Gambar 6 – Memberikan pressure pada fluid / cairan

Prinsip ini, juga mengacu pada hukum fluid / cairan dalam ruang tertutup / close,
sangat tepat mengingat hasil dari memberikan pressure pada botol kaca yang terisi penuh
(Gambar 6).

7
Gambar 7 - Wadah meledak karena adanya pressure

Karena pada dasarnya fluid / cairan tidak dapat dimampatkan, dan gaya / force
yang disalurkan tidak berkurang ketika melalui fluid / cairan dan memberi dampak yang
sama di segala daerah botol tersebut, dan karena luas wilayah / area badan botol lebih besar
dibanding dengan leher botol, maka badan botol akan pecah dengan adanya sedikit
pressure yang diberikan pada sumbatnya. Gambar 7 menggambarkan fenomena ini.

Gambar 8 – Hubungan antara pressure, wilayah / area dan gaya / force

Gambar 8 menggambarkan hubungan antara wilayah / area yang menyebabkan


gaya / force yang lebih besar pada badan botol dibanding pada wilayah / area leher botol.
Dalam gambar ini, wilayah / area leher botol memiliki daerah lintang seluas 0,001 m 2.
Ketika pressure tercipta dari adanya gaya / force ini disalurkan melalui fluid / zat cair, hal
tersebut mempengaruhi semua wilayah / area yang berdekatan dengannya dengan besaran

8
yang sama. Hal tersebut berarti bahwa untuk wilayah / area yang lebih besar (jumlah inci
persegi yang lebih besar) akan dipengaruhi pula oleh kekuatan gabungan yang lebih besar

Dasar dari botol dalam Gambar 8 memiliki luas wilayah / area 0,2m 2 seperti yang
terlihat diatas, dan gaya / force yang ditimpakan pada fluid / cairan tersebut adalah 50N.
sehingga gabungan gaya / force pada keseluruhan wilayah / area pada bagian dasar botol
adalah 50N untuk tiap 0,001m2 pada wilayah / area tersebut. Karena ada 20 wilayah / area
pada bagian 0,001m2 sehingga membentuk wilayah / area seluas 0,02m2 dan 50N pada tiap
wilayah / areanya, digabungkan dengan gaya / force pada dasar botol adalah 1000N.

Hubungan tersebut digambarkan dengan rumus berikut:

Gaya / force = Pressure x Area. F = P . A

Rumus ini dapat dipergunakan untuk mencari besarnya gaya / force dan pressure dan
wilayah / area jika dua dari ketiganya telah diketahui.

Gambar 9

P = Pressure = Gaya / force pada tiap unit area.

Unit pengukuran yang digunakan untuk pressure adalah Pascal (Pa).

F = Gaya / force – yang merupakan kekuatan mendorong atau menarik terhadap suatu
badan. Gaya / force sama dengan pressure dikalikan dengan wilayah / areanya (F = P x A).

Gaya / force diukur dengan satuan Newton (N).

A = Wilayah / area – yaitu luasnya permukaan. Kadang-kadang, luasnya permukaan


dianggap sebagai wilayah / area efektif. Wilayah / area efektif adalah keseluruhan
permukaan yang digunakan untuk menciptakan gaya / force ke arah yang diinginkan.

Wilayah / area diukur dalam meter persegi (m2).

Luasnya wilayah / area suatu lingkaran (seperti dalam piston) dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

9
Wilayah / area = Pi (3,14) dikalikan dengan jarak-persegi.

Gambar 10 – Pressure diciptakan oleh adanya load / beban

Hubungan yang serupa juga digunakan untuk menentukan pressure dalam fluid /
zat cair jika ada pressure atas fluid / zat cair tersebut. Gambar 10 diatas menunjukkan
adanya load / beban yang ditunjang oleh fluid / zat cair pada wilayah / area seluas 0,01m2.
dengan menggunakan rumus diatas, maka jika pressure yang menekan fluid / zat cair
adalah sebesar 1000.000Ps maka dapat ditentukan bahwa:

Pressure = Gaya / force ÷ Area.

Gambar 11
Pascal mendemonstrasikan penggunaan hukumnya secara nyata dengan gambar
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 11 diatas. Diagram tersebut menunjukkan bahwa,
dengan menerapkan prinsip-prinsip yang sama seperti yang dijelaskan diatas, maka gaya /
force masuk kecil yang diberikan atas daerah kecil dapat menciptakan gaya / force yang
besar dengan memperbesar wilayah / area outputnya.
Pressure ini, yang menimpa wilayah / area output yang lebih besar, akan
menimbulkan gaya / force yang lebih besar seperti yang dinyatakan dalam rumus pada
halaman sebelumnya. Sehingga, kita mendapatkan suatu metode utnuk menggandakan
besarnya gaya / force, sama seperti halnya pada penggunaan tuas pengangkat atau tuas,
bisa didapatkan dengan menggunakan fluid / zat cair sebagai mediumnya.

10
KEUNGGULAN FlUID POWER
Menggandakan gaya / force hanyalah salah satu keunggulan penggunaan fluid / zat
cair untuk mengalihkan power / tenaga. Seperti yang tampak dalam diagram pada Gambar
11 diatas, maka gaya / force tidak harus disalurkan melalui jalur lurus (secara linear). Gaya
/

force dapat dialihkan melewati sudut atau secara tidak linear serta memperbesarnya.
Konsep kekuatan fluid / zat cair merupakan konsep yang fleksibel untuk pengalihan
kekuatan.

Sebenarnya, kekuatan fluid / zat cair merupakan pengalihan power / tenaga dari
sumber rotary (motor listrik atau mesin dengan pembakaran internal) yang pada dasarnya
stasioner ke rotary yang berada di tempat lain (memutar) atau piranti penguat gaya / force
linear (garis lurus) yang disebut actuator. Kekuatan fluid / zat cair ini juga dapat dilihat
sebagai bagian dari proses pengalihan dari pengubahan energy dari energy potensial (listrik
maupun bahan bakar) menjadi bentuk mekanika aktif (gaya / force linear atau rotary dan
power / tenaga).

Ketika energy dasar telah dirubah menjadi kekuatan fluid / zat cair, maka akan
timbul keunggulan lainnya:

1. Gaya / force dapat diubah dengan mudah dengan mengubah arah atau
membaliknya.
2. Anda bisa menambahkan peralatan perlindungan tambahan agar peralatan tetap
berada di tempatnya, namun tidak menyebabkan penggerak utama (motor atau
mesin) menjadi kelebihan load / beban dan menyebabkan komponen peralatan
mendapatkan pressure yang berlebihan.
3. Kecepatan / velocity komponen mesin yang berbeda, seperti boom (lengan) dan
winch dari crane, yang masing-masingnya dapat dikontrol secara independen, serta
kecepatan / velocity penggerak utama yang juga dapat dikontrol secara
independen.

Gambar 12 – Circuit Hydraulic yang disederhanakan

11
Sistem circuit hydraulic yang lengkap terdiri dari sebuah reservoirfluid / zat cair,
sebuah pump / pompa hydraulic yang digerakkan dengan mesin pembakaran dalam (IC)
atau motor elektrik, sebuah sistem valve untuk mengendalikan dan mengarahkan flow /
aliran pump / pompa, dan actuator yang menggunakan kekuatan untuk melakukan
pekerjaan yang diinginkan. Gambar 12 merupakan gambaran sederhana dari komponen-
komponen utama ini.

PRESSURE

Gambar 13 – Pressure pada outlet reservoir

Sistem fluid / zat cair didorong keluar dari reservoirmemasuki inlet oleh pump /
pompa dengan adanya pressure pada fluid / zat cair (Gambar 13). Pressure pertama
disebabkan

oleh load / beban fluid / zat cair; yang kedua ditimbulkan oleh adanya load / beban
atmosfir; dan yang ketiga terjadi jika ada reservoiryang diberi pressure.

Load / beban zat cair

Gambar 14 – Pressure yang disebabkan oleh load / beban air

Satu meter kubik air memiliki load / beban sekitar 1000kg. Load / beban ini akan
menekan ke bawah karena adanya pressure gravitasi, dan menyebabkan pressure pada
dasar fluid / zat cair. Gambar 14 menunjukkan bagaimana load / beban ini disebarkan pada
keseluruhan bagian dasari volume air. Dalam contoh ini, keseluruhan load / beban
ditunjang oleh wilayah / area berukuran satu meter kali satu meter atau 1m2.

12
Besarnya pressure yang menimpa dasar 1 meter kubik air adalah 9810kPa.

Tiang air setinggi dua meter akan menghasilkan pressure dua kali lebih besar jika luasnya
wilayah / area adalah sama (misalnya 19620 Pa).

Pressure ini sama seperti yang dirasakan oleh gendang telinga ketika kita
menyelam dalam air, dan pengalaman membuktikan bahwa pressure akan bertambah
seiring dengan kedalaman. Pressure dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pressure (Pa) = kedalaman air (m) x 9810 Pa per meter kedalaman.

Fluid / zat cair lainnya juga berlaku seperti halnya air, perbedaan yang muncul hanyalah
pada perbedaan berat fluid / zat cair. Perbedaan ini biasanya dinyatakan dengan Gravitasi
Khusus / Specific Gravity (SG) fluid / zat cair, yang merupakan perbandingan antara berat
fluid / zat cair dibandingkan dengan berat air.

SG = Berat Fluid / zat cair ÷ Berat Air.

Gravitasi khusus sejenis untuk oli juga dipakai dalam sistem hydraulic yaitu sekitar 0,92,
yang berarti bahwa berat oli adalah 92% dari berat air. Hubungan dengan rumus
pertamanya menjadi:

Pressure (Pa) = Kedalaman Fluid / zat cair / Fluid Depth(m) x 9180 Pa/m air x SG.

Gambar 15 – Pressure yang ditimbulkan oleh load / beban oli

Berat air murni adalah sebesar 1000kg per meter kubik pada temperature / suhu
40C, yang merupakan temperature / suhu paling padat. Beratnya akan sedikit menurun pada
temperature / suhu yang lebih tinggi, namun perbedaannya tersebut biasanya diabaikan
untuk perhitungan hydraulic.

Oli hydraulic yang sejenis tersebut dalam suatu reservoirakan menimbulkan


pressure sebesar 9200 Pa per meter tingginya, seperti yang digambarkan dalam Gambar 15.
pressure pada dasar reservoirakan membantu mendorong fluid / zat cair keluar dari

13
reservoirdan masuk ke inlet pump / pompa hydraulic, jika inlet pump / pompa tersebut
lebih rendah dari permukaan fluid / zat cair.

Tekanan Atmosfer

Wilayah / area = 1 m2
Batang berisi udara satu meter kubik dalam bagian melintang dan setinggi atmosfir …

…Berat sekitar 10.000 kg di permukaan laut

Sehingga, Pressure Atmosfir adalah sebesar 100.000 kP

Gambar 16 – Berat udara menyebabkan terjadinya pressure atmosfir

Pada umumnya, udara tidak dianggap memiliki berat. Karena sangat ringan, maka
seringkali berat udara diabaikan. Satu btang berisi udara yang berukuran satu meter kali
satu meter (satu meter persegi), dan mencuat dari permukaan bumi di atas permukaan laut
mencapai atmosfir, memiliki berat yang lumayan. Beratnya adalah sekitar 10.000 kg,
seperti yang tergambar dalam Gambar 16. sehingga, pressure yang menimpa permukaan
laut karena berat udara yang berada di atasnya adalah 100.000 kPa. Ini disebut sebagai
atmosfir standar, atau pressure atmosfir pada hari biasa di atas permukaan laut yang juga
dikenal sebagai 1 bar atau 1000 milibar.

Pressure ini, yang terjadi pada reservoirfluid / zat cair, juga membantu dalam
mendorong fluid / zat cair keluar dari reservoirdan masuk ke dalam inlet pump / pompa.

Orang-orang telah terbiasa dengan pressure ini, dan karena pressure ini terjadi selength /
panjang waktu maka pressure dalam kondisi ini biasanya dianggap ‘nol’. Pressure gauge
juga berada pada bacaan ‘nol’, sehingga pressure atmosfir standar sering juga disebut
sebagai bacaan gauge. Tentu saja kita bisa mendapatkan pressure di bawah pressure ini

14
dengan menghilangkan pressure atmosfir, dan kondisi ini biasa disebut sebagai hampa
udara.

Gambar 17 – Gauge dan pressure absolut

Dengan menghilangkan semua pressure atmosfir, maka kita akan mendapatkan


“titik nol” baru, dan ini disebut sebagai “nol absolut”. Nol absolut adalah 100 kPa
dibawah nol gauge, dan dianggap sebagai kondisi hampa sepenuhnya (Gambar 17). Tidak
ada pressure di bawah titik nol absolut.
Untuk membedakan antara kedua pressure tersebut, gauge yang mencerminkan
nilai absolut harus diberi label tambahan yang menjelaskan bahwa nilai yang dipakai
adalah nol absolut. Ini berarti bahwa titik nol untuk pressure ini adalah nol absolut, dan
semua bacaan pressure positif dimulai dari titik ini. Jika pressure dimulai dari pressure
absolut sebagai “titik nol”-nya, maka yang dipakai adalah pressure gauge. Gauge dengan
bacaan nilai tersebut biasanya tidak diberi label tambahan.

Pressure Barometer
Sekarang kita dapat melihat bahwa ketika kita bergerak di atas permukaan laut,
misalnya di atas gunung, maka jarak udara diatas kita menjadi makin pendek, dan sehingga
load / beban udara di atas kita menjadi lebih ringan. Pressure atmosfirnya akan turun, dan
udara tidak terlalu padat seperti sebelumnya. Kita mengenalnya sebagai fenomena “tipis”-
nya udara pada

daerah yang tinggi, dan kita merasa susah bernafas; oleh karena itu maka kita hanya
menghirup udara yang lebih sedikit ke dalam paru-paru kita.
Sangat penting bagi kita untuk memahami fenomena ini; pada daerah yang lebih
tinggi, maka pressure atmosfir yang dapat membantu mendorong fluid / zat cair naik dari

15
dasar reservoirhydraulic dan masuk ke inlet relatih lebih kecil dibanding pada daerah yang
lebih rendah.

Gambar 18 – Prinsip kerja


barometer
Pressure atmosfir
diukur dengan
menggunakan
barometer, dan ini digambarkan
dalam Gambar 18. Sebuah tabung (Tube) berisi merkuri penuh dibalikkan dalam sebuah
wadah reservoiryang juga berisi merkuri seperti yang tampak pada gambar. Merkuri akan
turun melalui tabung (Tube) sampai mencapai ketinggian tertentu. Ruang kosong di atas
merkuri dalam tabung (Tube) tersebut menjadi hampa sepenihnya dengan pressure 0 kPa.
Ketinggian merkuri dalam tabung (Tube) tersebut berhubungan dengan pressure atmosfir,
karena pressure atmosfirlah yang mencegah merkuri tersebut turun sepenuhnya dari tabung
(Tube).
Pressure atmosfir standar 100 kPa merkuri akan turun dalam tabung (Tube) sampai
mencapai ketinggian 760mm diatas wadah reservoirtersebut. Karena pressure atmosfir
senantiasa berubah-ubah (sesuai dengan kondisi cuaca atau perubahan ketinggian), maka
ketinggian merkuripun akan berubah sesuai dengan hal tersebut.

FLOW / ALIRAN (Q)


Flow / aliran diartikan sebagai pergerakan sejumlah fluid / zat cair dalam jangka
waktu tertentu. Fluid / zat cair dalam hydraulic dikurung dalam wadah tertentu, seperti
hose, tabung (Tube), reservoirdan komponen-komponen lainnya, sehingga flow / aliran
merupakan pergerakan fluid / zat cair melalui wadah yang melingkupinya.

Flow / aliran biasanya ditulis dengan symbol huruf “Q”, dan biasanya dinyatakan dalam
liter per menit, atau LPM, namun juga dapat dinyatakan dalam sentimeter kubik per menit
(cm3/mnt) atau per detik (cm3/det).
Untuk menggunakan rumus diatas, kita harus menggunakan unit ukur yang benar,
sehingga akan sesuai pada kedua sisi persamaan yang kita hitung. Misalnya, jika wilayah /
area dinyatakan dalam sentimeter persegi, maka kecepatan / velocitynya adalah dalam
sentimeter per detik atau sentimeter per menit. Sehingga flow / alirannya akan dinyatakan
dalam sentimeter kubik (cc) per detik atau menit.
Pada dasarnya, flow / aliran merupakan kecepatan / velocity dari sejumlah fluid /
zat cair untuk melalui suatu daerah menuju suatu titik. Untuk menggambarkan hal ini,
bayangkan suatu wilayah / area potongan melintang dari fluid / zat cair dalam tabung

16
(Tube). Jika “potongan” melintang dari fluid / zat cair ini menunjukkan fluid / zat cair
bergerak dengan kecepatan / velocity satu meter per satu detik, maka fluid / zat cair
tersebut akan mendorong fluid / zat cair lain di depannya sejauh satu meter setiap detiknya.
Volume fluid / zat cair adalah wilayah / area melintang tersebut dikalikan dengan length /
panjang daerah

tempuhnya. Waktunya,d alam contoh ini, adalah satu detik. Ini akan memunculkan rumus
dasar untuk menghitung flow / aliran dalam hydraulic:

Flow = Area x Velocity, atau Q = A x V.

Laminar Flow

Gambar 19 – Flow / aliran Laminar


Hal ini berarti kita membayangkan flow / aliran fluid / zat cair dalam sistem
hydraulic berjalan lancar dari satu titik ke titik lainnya; segala partikel fluid / zat cair
bergerak parallel satu sama lain, dan tidak terjadi kekacauan dalam fluid / zat cair. Ini
disebut sebagai flow / aliran laminar (gambar 19), dan ini adalah kondisi yang paling ideal.

Turbulence Flow

Gambar 20 – Flow / aliran Turbulence

Pada kenyataanya, flow / aliran dalam sistem hydraulic seringkali mengalami


kekacauan di dalamnya, bukan seperti yang diinginkan. Meskipun fluid / zat cair bergerak
pada arah yang ditentukan, namun fluid / zat cair tersebut bergerak melalui media yang
kecil, yang memiliki sudut-sudut tajam, melalui orifice-orifice kecil, melewati tikungan
yang tajam, dan bahkan semua jalurnya berpotensi menimbulkan gangguan atas flow /
alirannya.
Partikel fluid / zat cair bergerak saling tumpang tindih dan bertubrukan satu sama lain
(lihat Gambar 20), yang menyebabkan terjadinya gesekan dan pergerakan yang tidak
efisien. Laju flow / aliran inilah yang disebut sebagai flow / aliran turbulence, yang sangat

17
tidak diinginkan dan merugikan. Sayangnya, aspek ekonomi dan praktis power / tenaga
fluid / zat cair bergerak kebanyakan menghasilkan flow / aliran yang turbulence dalam
berbagai bentuk.

PRESSURE DROP

Gambar 21 – Flow / aliran yang melewati suatu orifice menyebabkan penurunan


pressure
Ketika fluid / zat cair mengalir melewati suatu orifice, seperti yang terlihat pada
Gamabr 21, maka fluid / zat cair tersebut akan kehilangan pressure setelah melewati orifice
tersebut, seperti tampak pada kedua gauge. Perbedaan antara daerah awal dan daerah akhir
pressure ini disebut sebagai penurutan pressure; yaitu pressure drop / turunnya pressure
yang disebabkan oleh flow / aliran dan adanya hambatan (orifice).
Besarnya penurunan pressure beragam, tergantung pada:
 Besarnya flow / aliran yang melewati orifice tersebut.
 Ukuran orifice tersebut.
 Mudah tidaknya fluid / zat cair mengalir (viscosity).
Besarnya flow / aliran sisi daerah akhir harus sama dengan flow / aliran pada sisi
daerah awal seperti pada Gambar 21, karena fluid / zat cair tidak keluar. Namun, jika
pressure dalam fluid / zat cair lebih rendah, maka energy dalam fluid / zat cair juga akan
ikut turun. Hukum fisika menyebutkan bahwa energy tidak dapat dihancurkan, sehingga
perbedaan energy akan dikeluarkan dalam bentuk panas.

18
Gambar 22 – Jika tidak ada flow / aliran melewati orifice, maka tidak terjadi
penurunan pressure
Jika besarnya penurutan pressure tergantung pada besarnya flow / aliran yang
melewati hambatan tersebut, maka kita dapat mengatakan bahwa jika tidak ada flow /
aliran, maka tidak akan terjadi penurunan pressure. Ini ditunjukkan dalam Gambar 22;
dimana tidak terjadi flow / aliran yang melewati orifice sehingga pressure pada kedua sisi
sama. Dengan tidak adanya flow / aliran dan penurunan pressure, maka tidak ada panas
yang terdrain karena penurunan energy.
Hubungan langsung antara flow / aliran dan penurunan pressure ini merupakan
pertimbangan yang sangat penting dalam hidarulik; jika tidak ada flow / aliran antara titik
A dan titik B, maka tidak akan terjadi penurunan pressure. Sebaliknuya, jika tidak ada
perbedaan pressure antara titik A dan titik B, maka tidak ada fluid / zat cair yang mengalir
diantara kedua titik tersebut.

Hukum Bernouli

Gambar 23
Hukum Bernouli menyatakan bahwa jika flow / aliran senantiasa konstan/tetap,
maka jumlah pressure dan energy kinetik pada berbagai titik dalam suatu sistem harus

19
senantiasa tetap/konstan pula. Jika suatu fluid / zat cair mengalir melewati sebuah daerah
yang memiliki diameter berbeda seperti tampak pada Gambar 23, maka akan terjadi
perubahan kecepatan / velocity. Pada sisi kiri, karena wilayah / area tersebut lebih luas,
maka kecepatan / velocitynya rendah. Pada bagian tengah, kecepatan / velocitynya
meningkat karena wilayah / areanya lebih sempit. Kembali, pada bagian kanan, luas
wilayah / areanya sama seperti bagian kiri, sehingga kecepatan / velocity fluid / zat cair
kembali menurun seperti kecepatan / velocity awalnya.
Bernouli membuktikan bahwa pressure komponen pada bagian C harus lebih kecil
bila dibandingkan dengan pressure pada bagian A dan B karena kecepatan / velocitynya
lebih tinggi. Peningkatan kecepatan / velocity pada bagian C berarti bahwa terjadi
peningkatan energi kinetik. Energi kinetik hanya dapat ditingkatkan jika pressure
diturunkan. Pada bagian B, energi kinetik kembali diubah menjadi pressure dan flow /
alirannya menurun. Jika tidak ada friction, maka seharusnya besarnya pressure pada bagian
B sama dengan besarnya pressure pada bagian A.

Gambar 24
Gambar 24 menunjukkan pengaruh gabungan dari friction dan kecepatan / velocity
berubah. Pressure turun dari tingkat maksimal pada bagian C menjadi nol pada bagian B.
Pada bagian D, kecepatan / velocity meningkat, sehingga puncak pressure naik. Pada
bagian E, puncaknya juga turut naik karena sebagian besar dari energy kinetik yang ada
diberikan kepada energy pressure karena kecepatan / velocity menurun. Kembali, pada
bagian F, puncaknya turun karena kecepatan / velocity meningkat.
Maka secara sederhana, Hukum Bernouli menyatakan bahwa:
 Jika flow / aliran naik, maka pressure akan turun.
 Jika flow / aliran turun, maka pressure akan naik.

Ringkasan tentang beberapa prinsip dasar Hydraulic


Pelaksanaan kerja dengan menggunakan prinsip hydraulic adalah gabungan antara
pressure, dan flow / aliran, melalui waktu.
Pressure tanpa flow / aliran akan menimbulkan dampak apapun juga.
Flow / aliran tanpa pressure tidak akan menimbulkan dampak apapun juga.
Pressure hydraulic merupakan hasil dari adanya hambatan atas flow / aliran dan gaya /
force:

20
 Jika terjadi peningkatan flow / aliran, maka terjadi penurunan pressure.
 Jika terjadi penurunan flow / aliran, maka terjadi peningkatan pressure.
Flow / aliran hydraulic pada dasarnya adalah suatu bentuk pergerakan.
Circuit Seri dan Parallel

Gambar 25
Kebanyakan mesin membutuhkan berbagai komponen yang dapat dihubungkan
baik melalui circuit seri ataupun parallel (Gambar 25).
Ketika komponen dihubungkan dengan rangkaian seri (1), maka fluid / zat cair mengalir
dari satu komponen ke komponen berikutnya, sebelum akhirnya kembali lagi ke tank
reservoir. Jika komponen terhubung secara parallel, (2) maka fluid / zat cair mengalir
melalui setiap komponen secara simultan.

Restriction / Hambatan dalam rangkaian Seri

Gambar 26
Dalam Gambar 26, dibutuhkan pressure sebesar 620 kPa (90 psi) untuk
mengalirkan 4 liter fluid / zat cair per menit (lpm) melalui circuit.
Orifice atau relief valve dalam rangkaian seri dalam circuit hydraulic menawarkan
hambatan yang serupa dengan resistor pada rangkaian seri circuit elektrik, sehingga oli
harus mengalir melalui tiap hambatan. Jumlah keseluruhan hambatan sama dengan jumlah
dari tiap hambatan.

21
Restriction / Hambatan dalam rangkaian Parallel

Gambar 27
Dalam rangkaian circuit parallel, pump / pompa oli berisaha mencari hambatan
yang terkecil. Pada Gambar 27, pump / pompa memasok peluas ke tiga circuit parallel.
Circuit tiga memiliki tingkat hambatan yang tertinggi, sehingga mendapat prioritas paling
kecil. Sebaliknya, circuit satu memiliki tingkat hambatan paling kecil, oleh karena itu
menjadi prioritas utama.
Ketika pump / pompa oli mengalir memenuhi rongga dari pump / pompa menuju ke valve,
pressure pump / pompa oli meningkat menjadi 207 kPa (30 psi). Pressure yang tercipta
karena adanya hambatan terhadap laju oli, membuka valve ke circuit satu dan oli mengalir
ke dalam circuit.
Pressure circuit tidak akan meningkat sampai circuit satu terisi penuh. Ketika
circuit satu telah terisi penuh, maka pressure fluid / zat cair akan meningkat menjadi 414
kPa (60 psi) dan membuka valve pada circuit dua. Kembali, pressure circuit tidak akan
meningkat kecuali circuit dua telah terisi penuh. Pressure pump / pompa oli tidak boleh
melebihi 620 kPa (90 psi) untuk dapat membuka valve menuju circuit ketiga.
Dalam sistem ini, harus ada relief valve pada salah satu circuit atau pada pump / pompa
untuk membatasi pressure tertinggi dalam sistem.

PENERAPAN HYDRAULIC

Gambar 28
Agar dapat berguna, maka sistem hydraulic harus mengubah dan mengendalikan
energy ketika energy tersebut mengalir dari satu komponen ke komponen berikutnya.

22
Gambar 28 diatas menunjukkan titik pengalihan dan controlan utama dalam suatu sistem.
Sistem hydraulic menerima input energy dari suatu sumber, biasanya dari mesin atau
putaran roda gear. Pump / pompa hydraulic mengubah energy menjadi energy hydraulic
dalam bentuk flow / aliran dan pressure. Valve-valve yang ada akan mengendalikan
pengalihan

energy hydraulic melalui sistem dengan mengendalikan flow / aliran fluid / zat cair dan
arahnya. Actuator (yang bisa berbentuk cylinder atau motor hydraulic) mengubah energy
hydraulic menjadi energy mekanis dalam bentuk gerakan linear ataupun rotary, yang
dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan.

Untuk melaksanakan kerja hydraulic, dibutuhkan baik flow / aliran maupun


pressure. Pressure hydraulic merupakan gaya / force dan flow / aliran yang akan
menyebabkan terjadinya gerakan.

Beberapa faktor Konversi Imperial/Metrik


Length / panjang
0,03937 inci (ins) = 1 milimeter (mm)
0,3937 inci (ins) = 1 sentimeter (cm)
39,37 inci (ins) = 1 meter (m)
1 inci (in atau “) = 25,4 milimeter (mm)
1 kaki (ft atau ‘) = 0,3048 meter (m).

Luas wilayah / area


0,00155 ins2 = 1 mm2
0,155 ins2 = 1 cm2
1 inci persegi (in2) = 6,452 sentimeter persegi (cm2)

Volume/isi
0,061 in3 = 1 cm3
61,02 in3 = 1 liter (L)
0,22 galon imperial = 1 liter (L)
0,2642 galon AS = 1 liter (L)
1 inci kubik (in3) = 16,39 sentimeter kubik (cm3 atau cc)
1 galon imperial (imp gal) = 4,546 liter (lt)
1 galon AS (US Gal) = 3,785 liter (lt).

Massa
2,205 pound (lb) = 1 kilogram (kg)
0,9844 ton (t) = 1 tonne (t)

23
1 pound (lb) = 0,4536 kilogram (kg).

Kecepatan / velocity
196,8 kaki per menit (ft/min) = 1 meter per detik (m/det).

Gaya / force
0,2248 pound gaya / force (lb.force) = 1 Newton (N)
0,1004 ton gaya / force (t.force) = 1 KiloNewton (kN).

Pressure
0,145 pound per inci persegi (psi) 1 Kilopascal (kPa)
Catatan: 101.325 kPa = 1 Atmosfir (atm).

1 kg/cm2 = 14,22 psi atau 0,9678 atm atau 100 kPa.

Torque
O,7376 pound kaki (lb.ft) = I Newton Meter (Nm)
7,23 (lb.ft) = 1 kg/m.

Temperature / suhu
Derajat Fahrenheit (0F) = 0C x 1,8 +32 (derajar Selsius 0C).

Kekuatan
1 kilowatt (kW) = 1,341 power / tenaga kuda (hp).
Catatan: 1 watt (w) = 1 Nm/det.

Imbuhan yang lazim dipakai dalam ukuran-ukuran dasar


Mikro = 0,000001 Sepersejuta
Mili = 0,001 Seperseribu
Senti = 0,01 Seperseratus
Desi = 0,1 Sepersepuluh
1,0 = Satu
Deka = 10,0 Sepuluh
Hekto = 100,0 Seratus
Kilo = 1000,0 Seribu
Mega = 1000000,0 Satu juta

24
SOAL LATIHAN

1.1 Benar atau Salah? Tekanan mendorong atau menggunakan kekuatan dalam sirkuit
hidraulik.
Benar
Salah
1.2 Benar atau Salah? Aliran adalah pergerakan cairan yang disebabkan oleh perbedaan
tekanan.
Benar
Salah
1.3 Benar atau Salah? Hidrodinamika dipergunakan untuk menjelaskan perilaku cairan
ketika menerima tekanan.
Benar
Salah
1.4 Sebutkan contoh penerapan prinsip hidrodinamika dalam kehidupan sehari-hari
1.5 Jelaskan pengertian ‘hidrostatik’.
1.6 Sebutkan contoh penerapan hidrostatik dalam kehidupan sehari-hari.
1.7 Apa yang akan terjadi pada gas jika ditempatkan dalam ruang tertutup dan diberi
tekanan?
Gas tersebut tidak akan memampat dan volumenya akan tetap sama.
Gas tersebut akan memampat dan volumenya akan turun.
Gas akan memuai dan volumenya akan naik.

Gambar 1
1.8 Jelaskan apa yang terjadi terhadap cairan, jika ditempatkan dalam ruangan tertutup
dan diberi tekanan atas cairan tersebut (Gambar 1)?
1.9 Benar atau Salah? Cairan bukan merupakan medium yang baik untuk mengalihkan
tenaga
Benar
Salah

Gambar 2

25
1.10 Lihat keterangan yang ada pada Gambar 2, lalu hitung tekanan sistem.

Gambar 3
1.11 Lihat keterangan yang ada pada Gambar 3, lalu hitung kekuatan yang menimpa
piston besar.
1.12 Ada dua dua (2) silinder hydraulic (aktuator), satu sepanjang 2 meter, yang lainnya
sepanjang 4 meter, keduanya memiliki volume 20 liter dan sebuah sistem pemompa
pasok yang mampu memompa sebanyak 40 liter per menit.
Silinder mana yang akan pertama menyelesaikan titik jalan sepenuhnya? Jelaskan
mengapa demikian.
1.13 Ada dua (2) silinder hydraulic (aktuator), satu sepanjang 2 meter, yang lainnya 4
meter, keduanya memiliki volume yang sama yaitu 20 liter dan sebuah sistem
pemompa pasok yang mampu memompa sebanyak 40 liter per menit.
Silinder mana yang memiliki gaya tekanan lebih besar? Jelaskan mengapa demikian.

Gambar 4
1.14 Jelaskan pengaruh terhadap tekanan dalam suatu sirkuit hydraulic, jika terdapat
hambatan terhadap laju (Gambar 4).

Gambar 5
1.15 Lihat Gambar 5, tunjukkan arah (menggunakan panah) pergerakan batang (ram)
jika ada tekanan hydraulic yang sama diberikan pada kedua ruang A dan B. Jelaskan
mengapa demikian.

26
Gambar 6
1.16 Lihar Gambar 6, tunjukkan silinder yang mana ( A atau B) yang memiliki
pergerakan piston lebih cepat, jika laju aliran ketiap silinder adalah sama. Tegaskan
mengapa demikian.

Gambar 7
1.17 Jika kedua silinder memiliki jumlah tekanan yang sama, maka silinder mana dari
Gambar 7 yang memiliki kekuatan terbesar dan mengapa demikian?
1.18 Sebutkan tiga unit ukuran tekanan.
1.19 Ada berapa Pascal terdapat dalam satu kiloPascal?
1.20 Ada berapa kiloPascal dalam satu bar? Pilih jawaban yang benar.
a. 1000
b. 10
c. 100
1.21 Tuliskan penjelasan penuh untuk kg/cm2.
1.22 Tuliskan skala dalam ukuran tekanan yang anda pakai untuk mengukur pembatasan
saluran masuk dalam pompa hydraulic..
1.23 Benar atau Salah? Tekanan “Gauge” merupakan bacaan tekanan pada ukuran
tekanan dari suatu nilai absolut (mutlak).
Benar
Salah
1.24 Benar atau Salah? Gas tidak sesuai untuk dipergunakan dalam sistem bidraulis
karena gas dapat memampat.
Benar
Salah
1.25 Berikan alasan mengapa air tidak sesuai dipergunakan dalam sistem hydraulic
1.26 Benar atau Salah? Sebuah tabung air setinggi 2 meter akan menghasilkan tekanan
yang sama pada dasar tabung seperti tabung air setinggi 1 meter.
Benar
Salah
1.27 Pilih jawaban yang paling tepat. Berat 1 meter kubik pelumas adalah?
a. Sama dengan satu meter kubik air.
b. Kurang dari 1 meter kubik air.
c. Lebih besar dari 1 meter kubik air.
1.28 Benar atau Salah? Nol absolut adalah 100 kPa dibawah nol ukuran (gauge).
Benar
Salah

27
1.29 Benar atau Salah? Tekanan atmosfir akan berkurang sesuai dengan ketinggiannya.
Benar
Salah
1.30 Nyatakan rumus untuk mengukur laju aliran cairan dalam suatu tabung.
1.31 Benar atau Salah? Laju aliran tanpa hambatan (laminar) dalam suatu sirkuit
hydraulic adalah tidak dikehendaki.
Benar
Salah
1.32 Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi besarnya turunnya tekanan yang melintas
diatas lubang?
1.33 Benar atau Salah? Selesainya suatu pekerjaan dalam sirkuit hydraulic merupakan
hasil dari tekanan dan laju aliran.
Benar
Salah

Gambar 8
1.34 Apakah Gambar 8 merupakan rangkaian sirkuit paralel atau sirkuit seri?
1.35 Apakah arti awalan Hekto?
1.36 Unit ukuran apa yang digunakan untuk mengukur tenaga hydraulic?
1.37 Jika tidak ada cairan yang mengalir melewati suatu lubang, apakah akan tetap
terjadi penurunan tekanan? Ya atau tidak.
Ya
Tidak
1.38 Manakah yang paling anda harapkan dari laju aliran dalam suatu rangkaian mesin
hydraulic, laminar atau turbulen?
1.39 Benar atau Salah? Hydraulic dipergunakan untuk mengubah tenaga dari suatu
bentuk ke bentuk lainnya.
Benar
Salah
1.40 Benar atau Salah? Berjalannya silinder hydraulic merupakan contoh dari
hidrodinamika.
Benar
Salah

28

Anda mungkin juga menyukai