· Sistem pengendalian yang lebih ringan.
· Bisa diperoleh daya pengereman yang lebih besar.
· Jika ada kerusakan, maka perbaikannya lebih sederhana
· Tidak akan terjadi kebocoran pelumas diskitar tromol
· Lebih ramah lingkungan
Penggunaan
• Karena daya pengereman yang lebih besar di banding dengan sistem
yang lainnya semisal AOB.(Air Over Brake). Maka sistem ini di
gunakan di kendaraan-kendaraan berat supaya beban yang berat
mampu di imbangi dengan sistem pengereman yang mumpuni yang
kemampuannya lebih berat juga.
Komponen-komponen system air brake
Sistem ini memiliki beberapa komponen untuk mendukung kerja dari suatu kom
1. Air tank
2. Air kompresor
3. Brake Valve
4. Relay valve
5. Brake cember
6. Cam shaft
7. Air dryer
8. Fressur Regulator
Fungsi komponen
Komponen ini berfungsi sebagai penampung
udara sementara yang di suplai dari kompresor
udara. Sebelumnya udara tersebut sudah
melalui tahapan penyaringan oleh filter udara
dan air dryer agar udara yg masuk kedalam
tangki dalam keadan bersih, tidak terdapat
kotoran atau air yang masuk ke sistem saluran.
Untuk sistem pengamanan di terapkan dalam
sistem air brake ini. Tekanan di dalam tangkipun
selalu harus sesuai yaitu 740 -840 kPa (7,5 – 8,5
kgf/cm2). Apabila tekanan melebihi batas yang
ditentukan maka udara di dalam air tank akan di
buang ke atmosfer agar udara di dalam tank
tetep stabil. Selain itu juga, tangki dilengkapi
dengan ckeck valve yaitu suatu komponen air
tank yang berfungsi untuk menjaga saluran
udara balik ke kompresor disaat mesin mati
maka check valve menutup saluran air tank yang
menuju kompresor
2 . Air Compressor
1. Pastikan tekanan minimum untuk kendaraan sistem udara tidak kurang dari 100 psi.
2. Periksa suplai udara pada air compressor yang dibutuhkan tidak lebih dari dua menit untuk tekanan udara
meningkat dari 85 psi sampai 100 psi pada 600 hingga 900 rpm. Ketika menggunakan rem terlalu sering, perhatikan
jumlah tekanan udara pada indikator.
3. Injak pedal gas, kemudian dengarkan apakah ada kebocoran udara pada saluran pipa. Tahan pedal rem, serta lihat
indikator tekanan udara, jika ada penurunan tekanan berarti ada kebocoran
4. Periksa pada tangki penyimpanan udara apakah ada air atau tidak, jika truk tidak menggunakan air dryer, buka pipa
pembuangan, keringkan air pada tangki. Jika menggunakan air dryer, tetapi masih ada air pada tanki segera ganti air
dryer cartridge untuk menjaga tangki tetap kering. Air pada tangki bisa menggannggu pada sistem rem angin
.
5. Perangkat kampas rem bisa overheat jika terlalu sering bergesekan dengan tromol, akibat jeda pengereman yang
singkat. Jeda pengereman yang pendek tidak memberikan waktu untuk tromol ataupun kampas menjadi mendingin.
Saat kampas rem panas, pengeremen tidak bisa maksimal dan cenderung licin. Perhatikan juga intensitas pengereman.