Anda di halaman 1dari 14

Perawatan dan Tips Supaya Air Brake

Tetap Bekerja Optimal


Apa itu sistem  air brake atau rem angin? 

• Sistem pengereman dengan


menggunakan angin pada  dasarnya memanfaatkan tekanan udara
untuk menekan sepatu rem.  Di sini,  pedal rem yang diinjak
pengemudi hanya berperan  membuka dan menutup katup rem (Brake
valve) serta mengatur aliran udara yang bertekanan  keluar dari
tangki udara (Air Tank).
Beberapa keuntungan penggunaan sistem  air brake di
banding sistem pengereman konvensional :

·         Sistem pengendalian yang lebih ringan.
·         Bisa diperoleh daya pengereman yang lebih besar.
·         Jika ada kerusakan, maka perbaikannya lebih sederhana
·         Tidak akan terjadi kebocoran pelumas diskitar  tromol
·         Lebih ramah lingkungan
Penggunaan
• Karena daya pengereman yang lebih besar di banding dengan sistem
yang lainnya semisal AOB.(Air Over Brake).  Maka sistem ini di
gunakan di kendaraan-kendaraan berat supaya  beban yang berat
mampu di imbangi dengan sistem  pengereman yang mumpuni yang 
kemampuannya  lebih berat juga.
Komponen-komponen  system air brake

Sistem ini memiliki beberapa komponen untuk mendukung kerja dari suatu kom
1.      Air tank
2.      Air kompresor
3.      Brake Valve
4.      Relay valve
5.      Brake cember
6.      Cam shaft
7.      Air dryer
8.      Fressur Regulator
Fungsi komponen
Komponen ini berfungsi sebagai penampung
udara sementara yang di suplai dari kompresor
udara. Sebelumnya udara tersebut sudah
melalui tahapan penyaringan oleh filter udara
dan air dryer agar udara yg masuk kedalam
tangki dalam keadan bersih, tidak terdapat
kotoran atau air yang masuk ke sistem saluran.
Untuk sistem pengamanan di terapkan dalam
sistem air brake ini. Tekanan di dalam tangkipun
selalu harus sesuai yaitu 740 -840 kPa (7,5 – 8,5
kgf/cm2). Apabila tekanan melebihi batas yang
ditentukan maka udara di dalam air tank akan di
buang ke atmosfer agar udara di dalam tank
tetep stabil. Selain itu juga, tangki dilengkapi
dengan ckeck valve yaitu suatu komponen air
tank yang berfungsi untuk menjaga saluran
udara balik ke kompresor disaat mesin mati
maka check valve menutup saluran air tank yang
menuju kompresor
2 . Air Compressor

Kendaraan truk menggunakan udara


bertekanan dalam sistem pengeremannya dan
peralatan tambahan lainya . Udara tersebut
dihasilkan oleh kompresor udara yang
kemudian dialirkan terlebih dahulu  ke air
dryer untuk disaring dimana uap air yang
terkandung diudara dibersihkan dan setelah
melalui proses penyaringan selanjutnya
dialirkan ke tangki udara. Karena kompresor
udara kerjanya tergantung putaran engine,
maka kompresor udarapun dilengkapi dengan
sistem pelumasan dan pendinginan yang
maksimal agar  kompresor udara tetap
bekerja dengan normal.
Udara di dalam air tank digunakan untuk menunjang sistem-sistem yang membutuhkan tekanan udara seperti Clutch
Boster (Boster Kopling), Sistem Rem, Klakson, Exhaust Brake Cylinder dan peralatan tambahan lainnya. Telah
disebutkan tekanan dalam tangki dijaga pada tekanan tertentu yang di lakukan oleh Pressure Regulator. Ketika tekanan
naik melebihi standar, proses pemberian tekanan udara dihentikan oleh Pressure Regulator  yang akan menekan
Unloader Valve yang posisinya berada pada cylinder head kompresor. Ketika tekanan sudah turun di bawah standar
Unloadder Valve pun di naikan oleh pegas dan pemberian tekanan udara di lanjutkan kembali .
Brake Valve

Katup rem brake valve  terpasang di bawah


pedal rem.  Katup ini mengendalikan rem
dengan cara membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian
rem untuk roda depan dan belakang dilakukan
secara terpisah.  Saat pedal rem ditekan sebuah
plunger dan pegas bergerak menekan primary
piston dan menutup lubang ventilasi atas.
Secondary piston akan menutup lubang ventilasi
bawah. Ketika pedal di tekan lebih dalam  feed
valve  atas  dan feed valve bawah terbuka
sehingga udara bertekanan dari tangki udara
mengalir masuk ke power cylinder boster rem
atau relief valve. Ketika pedal dilepas aliran
udara berbalik dan tekanan udara dilepaskan ke
atmosfer  melalui katup buang ( exhaust valve)
yang berada di bawah katup rem. 
Relay Valve
Relay valve dikendalikan oleh udara
bertekanan dari brake valve, relay valve
membuka dan menutup aliran udara
bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake
chamber). Untuk mengaktifkan dan
membatalkan rem dengan cepat. Kontruksi
relay valve seperti pada gambar di bawah.
Rem depan dan belakang memiliki relay
valve tersendiri.
Brake Chamber
Brake chamber berfungsi unuk merubah
Ketika pedal rem dilepas, push rod dan diafragma ditekan balik
tekanan udaara menjadi gerakan mekanis
oleh sebuah pegas pembalik, mengembalikan posisi cam dan
yang melalui sebuah push rod untuk
membantu pembuangan udara. Dengan memutar adjuster screw,
menggerakan tuas slack adjuster. Walaupun
worm gear dan camshaft akan berputar dan akan mengatur
brake chamber  depan dan belakang
celah kanvas dengan tromol. Pada ujung adjusting screw
kontruksinya sama, brake chamber 
dipasang sistem pengunci posisi yang terdiri dari spring dan
beakang biasanya dilengkapi dengan spring
ball.  Walaupun umumnya dipasang pada roda bagian belakang
brake.  Saat udara bertekanan dialirkan ke
dan normalnya digunakan sebagai rem utama, di dalamnya
dalam brake chamber, diafragma dan push
dipasang spring brake yang dapat membantu pengereman pada
rod tertekan dengan kekuatan sesuai gaya
saat darurat atau parkir.  Secara struktural brake chamber
yang ditekan pada diafragma, menggerakan
terbagi 2 bagian: Bagian rem utama (service brake) dan bagian
sebuah cam rem melalui tuas pada slack
spring brake chamber.  
adjuster. 
Bagian rem utama bekerja sebagai brake
chamber biasa. Bagian spring brake,
pegas di tekan terus menerus pada posisi
tertekan oleh udara yg bertekanan dari
lubang tabung spring brake.  Ketika
udara pada spring brake chamber
dibuang, piston terdorong oleh gaya
pegas,  sleeve bergerak menekan push
rod utama untuk mengaktifkan rem 
Untuk menekan penuh spring brake di
perlukan tekanan 490 kPa (5,0
kgf/cm2).
Tabung spring brake dilengkapi dengan baut pembebas (release bolt) untuk melepaskan rem secara manual pada
kondisi udara yg bertekanan kurang atau tidak ada. Sebelum melepas chamber, putar baut pelepas untuk
menghindari kecelakaan seandainya pushrod terdorong keluar chamber.
Air dryer
 air dryer berfungsi sebagai pembuang uap air dan kotoran
sebelum udara masuk ke tangki udara. Di dalam air dryer ini
uap air dan kotoran disaring terlebih dahulu agar udara yang
masuk ke air tank betul-betul bersih.
Perawatan dan Tips 
• Beberapa pengemudi mengeluhkan sistem rem angin yang lambat respon. Itulah waktu yang
dibutuhkan udara untuk melewati pipa dan memaksa plat rem untuk mengontak kampas. Ketika
pengemudi menginjak pedal rem, pengemudi sudah harus bisa memperkirakan waktu jika suatu
saat sistem rem tidak bekerja.
• “Ini biasanya orang-orang menyebut rem blong. Sangat fatal jika lagging yang dibutuhkan lama”
ungkap Kartiko Karsa, Kepala Bengkel Roda Kalangan, Kedurus. Jeda waktu kurang dari satu
detik, bukan jadi masalah besar. Kunci utama sistem pengereman menggunakan udara adalah 
pasokan udara dalam tabung. Selain itu, aliran udara menggunakan energi tekanan dan
mengubahnya menjadi kekuatan mekanik. “Jadi kalu ke-vacuum-annya kurang bagus, remnya
juga kurang maksimal. Suplai udara inilah yang harus selalu dijaga atau diketahui oleh
pengemudi” tambahnya.
Beberapa tips untuk maintanance rem agar tetap pakem:

1.  Pastikan tekanan minimum untuk kendaraan sistem udara tidak kurang dari 100 psi.

2. Periksa suplai udara pada air compressor yang dibutuhkan tidak lebih dari dua menit untuk tekanan udara
meningkat  dari 85  psi sampai 100 psi pada 600 hingga 900 rpm. Ketika menggunakan rem terlalu sering, perhatikan
jumlah tekanan udara pada indikator.

3. Injak pedal gas, kemudian dengarkan apakah ada kebocoran udara pada saluran pipa. Tahan pedal rem, serta lihat
indikator tekanan udara, jika ada penurunan tekanan berarti ada kebocoran

4. Periksa pada tangki penyimpanan udara apakah ada air atau tidak, jika truk tidak menggunakan air dryer, buka pipa
pembuangan, keringkan air pada tangki. Jika menggunakan air dryer, tetapi masih ada air pada tanki segera ganti air
dryer cartridge untuk menjaga tangki tetap kering. Air pada tangki bisa menggannggu pada sistem rem angin
.
5. Perangkat kampas rem bisa overheat jika terlalu sering bergesekan dengan tromol, akibat jeda pengereman yang
singkat. Jeda pengereman yang pendek tidak memberikan waktu untuk tromol ataupun kampas menjadi mendingin.
Saat kampas rem panas, pengeremen tidak bisa maksimal dan cenderung licin. Perhatikan juga intensitas pengereman.

Anda mungkin juga menyukai