Anda di halaman 1dari 7

-PENDAHULUAN

Pentingnya Pengukuran Ketinggian Air:

Pengukuran ketinggian air memiliki peran penting dalam berbagai bidang, seperti:

 Industri: Pemantauan level air di tangki, kolam, dan waduk untuk memastikan pasokan air
yang memadai dan mencegah overflow.
 Pertanian: Pengaturan irigasi untuk memastikan tanaman mendapatkan air yang cukup dan
mencegah kerusakan akibat genangan air.
 Lingkungan: Pemantauan ketinggian air di sungai dan danau untuk mewaspadai potensi
banjir dan kekeringan.
 Rumah Tangga: Pemantauan level air di toren air untuk memastikan pasokan air yang
memadai di rumah.
Sensor Potensiometer sebagai Solusi:

Sensor potensiometer adalah sensor yang murah, mudah digunakan, dan


serbaguna untuk mengukur ketinggian air. Sensor ini bekerja dengan prinsip resistif,
di mana nilai resistansi sensor berubah seiring dengan perubahan ketinggian air.

Keuntungan Sensor Potensiometer:


 Murah: Sensor potensiometer mudah didapat dan harganya relatif murah.
 Mudah digunakan: Sensor potensiometer mudah dihubungkan dan diintegrasikan dengan
sistem elektronik lainnya.
 Serbaguna: Sensor potensiometer dapat digunakan untuk berbagai aplikasi pengukuran
ketinggian air.
 Tahan lama: Sensor potensiometer umumnya memiliki ketahanan yang tinggi dan dapat
digunakan dalam jangka panjang.
Kekurangan Sensor Potensiometer:
 Akurasi: Akurasi sensor potensiometer dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
temperatur dan kotoran.
 Rentang pengukuran: Rentang pengukuran sensor potensiometer terbatas, dan mungkin
tidak cocok untuk aplikasi dengan ketinggian air yang sangat tinggi atau sangat rendah.
Kesimpulan:

Sensor potensiometer merupakan solusi yang ideal untuk pengukuran ketinggian air
dalam berbagai aplikasi. Sensor ini menawarkan banyak keuntungan seperti murah,
mudah digunakan, dan serbaguna. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, sensor
potensiometer tetap menjadi pilihan yang menarik untuk berbagai kebutuhan
pengukuran ketinggian air.
-DASAR TEORI

Dasar Teori Resistor Variabel

POTENSIOMETER

Definisi:

Resistor variabel adalah komponen elektronik yang memiliki nilai resistansi yang
dapat diubah secara manual atau otomatis. Resistor ini berbeda dengan resistor
biasa yang memiliki nilai resistansi tetap.

Parameter:
 Batas merasakan: Batas minimum dan maksimum nilai resistansi yang dapat diubah pada
resistor variabel.
 Sensitivitas: Perbandingan antara perubahan nilai resistansi dengan perubahan input
(misalnya, putaran knob).
 Respontime: Waktu yang dibutuhkan resistor variabel untuk mencapai nilai resistansi yang
baru setelah perubahan input.
Karakteristik:
 Tipe: Ada beberapa jenis resistor variabel, seperti potensiometer, rheostat, dan trimmer.
 Resistansi: Nilai resistansi resistor variabel dapat berkisar dari beberapa ohm hingga
beberapa megaohm.
 Material: Resistor variabel dapat terbuat dari berbagai material, seperti karbon, logam, dan
plastik.
 Toleransi: Toleransi resistor variabel menunjukkan tingkat akurasi nilai resistansinya.
 Daya: Daya maksimum yang dapat ditahan oleh resistor variabel.

-Penjelasan Rinci:
Batas merasakan:

Batas merasakan resistor variabel ditentukan oleh konstruksinya. Potensiometer,


misalnya, memiliki batas merasakan yang ditentukan oleh jumlah putaran knob.
Rheostat memiliki batas merasakan yang ditentukan oleh panjang elemen
resistifnya.

Sensitivitas:

Sensitivitas resistor variabel menunjukkan seberapa besar perubahan nilai resistansi


yang terjadi untuk setiap perubahan input. Sensitivitas yang tinggi berarti bahwa nilai
resistansi akan berubah dengan cepat dengan perubahan input yang kecil.
Respontime:

Respontime resistor variabel menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai


nilai resistansi yang baru setelah perubahan input. Respontime yang cepat penting
untuk aplikasi yang membutuhkan perubahan resistansi yang cepat.

Karakteristik:

 Tipe:
Potensiometer: Potensiometer memiliki tiga terminal: dua terminal untuk menghubungkan
ke sumber tegangan dan satu terminal untuk output. Nilai resistansi output potensiometer
dapat diubah dengan memutar knob.
Rheostat: Rheostat memiliki dua terminal: satu terminal untuk menghubungkan ke sumber
tegangan dan satu terminal untuk output. Nilai resistansi output rheostat dapat diubah
dengan menggeser slider.
Trimmer: Trimmer adalah potensiometer kecil yang biasanya digunakan untuk pengaturan
internal sirkuit.
 Resistansi:
Nilai resistansi resistor variabel dapat berkisar dari beberapa ohm hingga beberapa
megaohm.
 Material:
Resistor variabel dapat terbuat dari berbagai material, seperti karbon, logam, dan plastik.
 Toleransi:
Toleransi resistor variabel menunjukkan tingkat akurasi nilai resistansinya.
 Daya:
Daya maksimum yang dapat ditahan oleh resistor variabel.

-RELAY
DI-Relay 1 adalah modul relay SPDT (single pole double throw) yang memiliki
ketahanan yang lebih baik terhadap arus dan tegangan yang besar, baik dalam
bentuk AC maupun DC.

Sebagai electronic switch yang dapat digunakan untuk mengendalikan ON/OFF


peralatan listrik berdaya besar.

Spesifikasi:

a. Menggunakan relay HKE HRS4H-S-DC5V.

b. Menggunakan tegangan rendah +5 volt sehingga dapat langsung dihubungkan


pada sistem.

c. Tipe relay SPDT (single pole double throw): 1 common, 1 NC (normally close) dan
1 NO (normally open).

d. Memiliki daya tahan sampai dengan 10A.

e. Driver bertipe active high atau kumparan relay akan aktif saat pin pengendali
diberi logika 1.

5. Metode Pengukuran Ketinggian cairan Ada bermacam cara untuk mengukur


ketinggian cairan atau air pada suatu wadah, salah satunya adalah dengan meteran
pelampung yang dioperasikan secara elektrik. Suatu meteran pelampung
dioperasikan secara elektris ditunjukkan oleh gambar 6.

Pelampung dirancang untuk mengikuti perubahan tingkatan cairan. Ketika tingkatan


berubah, bergeraknya pelampung menghasilkan suatu pergerakan pisau pelat
potensiometer. Perubahan beda potensial ini, menghasilkan suatu pembacaan
tegangan yang secara langsung dihubungkan dengan tingkatan cairan. Skala
voltmeter dapat dikalibrasi sesuai volume, massa, atau tingginya. Karena tingkatan
isyarat adalah elektris, mungkin Gambar 6. Potensiometer Multiturn yang
difungsikan sebagai sensor ketinggian air.dikondisikan untuk tampilan atau
digunakan sebagai suatu isyarat umpan balik di dalam suatu sistem kendali.

-METODE PENELITIAN

Metode Pengukuran Ketinggian cairan Ada bermacam cara untuk mengukur


ketinggian cairan atau air pada suatu wadah, salah satunya adalah dengan meteran
pelampung yang dioperasikan secara elektrik. Suatu meteran pelampung
dioperasikan secara elektris ditunjukkan oleh gambar 6. Pelampung dirancang untuk
mengikuti perubahan tingkatan cairan. Ketika tingkatan berubah, bergeraknya
pelampung menghasilkan suatu pergerakan pisau pelat potensiometer. Perubahan
beda potensial ini, menghasilkan suatu tingkatan hambatan yang secara langsung
dihubungkan dengan tingkatan cairan dan mengontrol relay. Skala voltmeter dapat
dikalibrasi sesuai volume, massa, atau tingginya. Karena tingkatan isyarat adalah
elektris, mungkin Gambar 6. Potensiometer Multiturn yang difungsikan sebagai
sensor ketinggian air.


 Perancangan perangkat keras

 Penggunaan potensio meter sebagai sensor posisi


Potensiometer, sebuah komponen elektronik yang familiar, dapat difungsikan
sebagai sensor posisi yang handal. Kemampuannya untuk mengubah posisi mekanis
menjadi sinyal listrik membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi, seperti:

Pengaturan volume: Pada audio, potensiometer digunakan untuk mengontrol


volume dengan memvariasikan resistansi dan membagi tegangan.
Joystick: Potensiometer digunakan untuk mendeteksi gerakan joystick dalam dua
dimensi (X dan Y) pada konsol game dan alat kontrol lainnya.

Pengukuran sudut: Potensiometer putar dapat mengukur sudut rotasi suatu benda,
seperti pada robot atau mesin industri.

Sensor jarak: Potensiometer linier dapat diubah menjadi sensor jarak dengan
menghubungkannya ke mekanis pegas. Pergerakan mekanis akan mengubah
resistansi potensiometer, menunjukkan perubahan jarak.
Prinsip Kerja:

Potensiometer memiliki tiga terminal: dua terminal ujung terhubung ke resistor dan
terminal tengah terhubung ke wiper (kontak geser). Saat wiper bergerak sepanjang
resistor, resistansi antara terminal tengah dan terminal ujung berubah. Perbedaan
resistansi ini menghasilkan sinyal analog yang mewakili posisi wiper.

Keuntungan:
Harga Terjangkau: Potensiometer relatif murah dan mudah didapatkan,
menjadikannya pilihan ekonomis untuk sensor posisi.
Kesederhanaan: Prinsip kerja potensiometer mudah dipahami dan implementasinya
pun relatif sederhana.
Ketahanan: Potensiometer cukup tahan lama dan dapat beroperasi di berbagai
kondisi lingkungan.

Kekurangan:
Resolusi Terbatas: Akurasi pengukuran potensiometer terbatas oleh jumlah putaran
wiper dan resolusi ADC yang digunakan untuk mengonversi sinyal analog.
Ketidaklinearan: Potensiometer ideal memiliki hubungan linear antara posisi dan
resistansi, namun dalam kenyataannya, terdapat sedikit ketidaklinearan yang perlu
diperhitungkan.
Keausan: Gesekan mekanis antara wiper dan resistor dapat menyebabkan keausan
seiring waktu, mengurangi akurasi dan keandalan sensor.

 K3 Dalam Praktikum
- Sebelum Praktikum:
Pahami prosedur praktikum: Bacalah instruksi praktikum dengan seksama dan
pahami semua langkah yang harus dilakukan.
Gunakan Alat Pelindung Diri (APD): Gunakan APD yang sesuai dengan jenis
praktikum, seperti jas lab, kacamata safety, sarung tangan, dan sepatu tertutup.
Periksa peralatan: Pastikan semua peralatan praktikum dalam kondisi baik dan siap
digunakan.
Siapkan tempat kerja: Rapikan area praktikum dan bersihkan dari benda-benda yang
tidak diperlukan.
Selama Praktikum:

Bekerja dengan teliti: Lakukan semua langkah praktikum dengan hati-hati dan
perhatikan instruksi dengan seksama.
Hindari bercanda: Praktikum bukan waktu untuk bercanda, fokuslah pada tugas dan
perhatikan keselamatan diri dan orang lain.
Gunakan bahan kimia dengan hati-hati: Bacalah label bahan kimia dengan seksama
dan ikuti semua instruksi keselamatan.
Jaga kebersihan: Segera bersihkan tumpahan bahan kimia dan cuci tangan setelah
selesai praktikum.
Setelah Praktikum:

Matikan peralatan: Matikan semua peralatan yang digunakan setelah selesai


praktikum.
Bersihkan tempat kerja: Rapikan dan bersihkan area praktikum dari bahan kimia dan
peralatan.
Cuci tangan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah selesai praktikum.
Laporkan kecelakaan: Segera laporkan kepada pengawas praktikum jika terjadi
kecelakaan atau cedera.

Anda mungkin juga menyukai