Anda di halaman 1dari 30

10 JENIS SENSOR BESERTA CARA KERJANYA DAN CONTOH APLIKASI

SENSOR TERSEBUT
1. Sensor gerak (PIR)

Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama pemancar
infrared, sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor ini ada yang
melewatinyan bagian pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian penerima.
Selanjutnya, penerima akan memberi perintah pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu
atau mengeluarkan suara, tergantung system aplikasi yang diterapkan.
Contoh aplikasi :
Pintu yang bisa membuka sendiri secara otomatis Jika ada yang lewat atau masuk maupun
keluar. Alat sensor tersebut melakukan deteksi terhadap suatu gerakan yang disebut Namanya
adalah PIR (Passive Infrared Sensor)

2. RTD (Resistance Temperature Detectors)

Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan
ini disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga
berubahsehingga jembatan tidak dalam kondisi setimbang. Hal ini menyebabkan adanya
bedapotensial antara titik A dan B. Begitu juga yang berlaku pada keluaran
penguat diferensial.
Contoh Aplikasi :
Pada proses pengontrolan temperatur di line fuel gas (pipa berbahan bakar gas) ini
diperlukan pengontrolan (pengendalian) temperatur agar suhu yang ada pada pipa tersebut
selalu dalam keadaan stabil sehingga dapat dijadikan bahan bakar kompresor. Uap gas
(vapour) yang dihasilkan dari produk drum akan di panaskan di Heat Exchanger sehingga uap
gas tersebut dapat dijadikan bahan bakar kompressor. Alat yang digunakan untuk mengontrol
temperatur uap gas, merupakan salah satu peralatan atau instrument pabrik. Apabila alat ini
tidak beroperasi maka temperatur yang diinginkan tidak akan tercapai sehingga kompressor
tidak dapat bekerja dan pabrik tidak dapat beroperasi secara normal dan secara otomatis
produksi pabrik pun menjadi berkurang. Untuk itu digunakan instrumen pengukur temperatur
yaitu Resistance Temperature Detector (RTD) yang berperan mengawasi dan mengontrol
temperatur gas. RTD ini bekerja berdasarkan perbandingan perubahan temperatur dengan
besaran tahanan listrik dari logam yang terdapat pada sensor RTD tersebut, dan jenis logam
yang sering digunakan adalah platina (Pt100).
3. Sensor Suhu (Thermokopel)

Jika salah satu pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang lain akan
muncul beda potensial (emf). Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck pada
tahun 1820. Tegangan keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangatrendah,
hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh
karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui
tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk
mengukur suhu yang tinggi makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan
sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).

Contoh Aplikasi :
· Industri besi dan baja
· Pengaman pada alat-alat pemanas
· Untuk termopile sensor radiasi
· Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile

4. Sensor Suhu (IC IM35)


Tegangan keluaran rangkaian betaambah 10 mV/0C. Dengan memberikan tegangan
referensi negtif (-Vs) Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian,
sesor ini mampu bekerja pada rentang suhu -550C – 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur
0 V pada suhu 00C dan ketelitian sensor ini adalah ±10C.

Contoh Aplikasi :
Sistem monitoring suhu ruangan pada laboratorium kimia, sistem monitoring suhu rumah
kaca.

5. Sensor Suhu (Thermistor)

Mengubah suhu menjadi resistansi atau hambatan listrik yang berbanding terbalik
dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansinya.
Contoh Aplikasi :
Aplikasi thermistor pada otomotif adalah pada Sensor IAT (Intake Air Temperature)
Sensor ini medeteksi temperatur udara masuk ke engine dengan mengunakan thermistor.

6. Bimetallic Temperature Sensor

Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat dari dua
buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah
setiap logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam
yang memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan
melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika terkena panas maka
bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang
analog.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah pada setrikaan listrik
pada setrika jika suhu melebihi batas yang telah ditentukan maka setrika akan mati sendiri
dan akan ada bunyi "tik", itu sebenarnya adalah Bimetallic temperature sensor yang sedang
melengkung. Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu otomatis yang akan memutus
kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang ditentukan.

7. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor
ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan
waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan
dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan
jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya
adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

Contoh Aplikasi :

Sensor ultrasonic banyak digunakan di berbagai perangkat pengukur jarak. sebagai contoh
di dunia robotika sensor ini digunakan sebagai indra utama untuk navigasi robot. sebagai
contoh tipe ultra sonic yang banyak digunakan adalah tipe SRF, dan PING pada perinsipnya
sensor jarak ultra sonic menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu pngirim sinyal dan
penerima sinyal (transmitter and receiver). sensor ini bekerja pada frequency 40 Khz.

8. Sensor Penyandi (Encoder)

Sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5 Volt dan menghasilkan
cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi maka akan menghasilkan tegangan
5V dan begitu juga sebaliknya saat terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 0V. Dimana
tegangan menjadi inputan untuk mikrokontroler.

Contoh Aplikasi :

Salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse
Analog (Mouse yang menggunakan Bola). Kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi
menggunakan Rotary Encoder.
9. Sensor Level (Silo Pilot)

Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu kemudian jika
bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian
material bisa diketahui dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan
dari Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan
pengukuran material menggunakan SiloPilot ini.
Contoh Aplikasi :

Penggunaan sensor level di pabrik semen biasanya di pasang di bin material, Silo ataupun
untuk mengetahui ketinggian/volume tandon air (water treatment). Silo pilot cocok untuk
pengukuran level di pabrik semen karena selain cukup handal sensor ini juga baik untuk
pengukuran material bulk seperti semen.
10. Sensor Level (Level Switch)
Sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini cuman melakukan pensaklaran biasa,
apabila material semen kontak dengan sensor sehingga switch tertekan maka kita cukup
menghubungkan kaki NO/NC nya dengan tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC,
yang kemudian signal kita dapat teruskan ke controller (PLC/DCS).

 Sensor Proximity

Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis
logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-
state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan
korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan
pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.

Prinsip Kerja Sensor Proximity

Sensor ini bekerja berdasarkan jarak object terhadap sensor, ketika ada object logam yang
mendekat kepadanya dengan jarak yang sangat dekat 5 mm misalkan, maka sensor akan
bekerja dan menghubungkan kontaknya, kemudian melalui kabel yang tersedia bisa
dihubungkan ke perangkat lainnya seperti lampu indikator, relay dll. Pada saat sensor ini
sedang bekerja atau mendeteksi adanya logam (besi) maka akan ditandai dengan lampu kecil
berwarna merah atau hijau yang ada dibagian atas sensor, sehingga memudahkan kita dalam
memonitor kerja sensor atau ketika melakukan preventive maintenace.

Contoh Aplikasi Sensor Proximity

Robot cerdas, proximity switch dll.



 Sensor LDR ( light dependent resistor )

Sensor LDR adalah sebuah sensor cahaya jenis photoconductive dimana jika cahaya yang
masuk kedalam sensor tersebut semakin sedikit, maka resistansinya akan semakin besar
demikian juga sebaliknya jika intensitas cahaya yang masuk semakin banyak maka
resistansinya (hambatan) akan semakin sedikit, LDR dihitung dalam satuan ohm.

Prinsip Kerja Sensor LDR

Prinsip kerja LDR itu sendiri adalah nilai resistansinya akan bertambah besar apabila tidak
terkena cahaya (malam hari) dan akan berkurang resistansinya apabila terkena cahaya (siang
hari), LDR ini umumnya digabungkan dengan beberapa transistor untuk membentuk
rangkaian lampu otomatis atau rangkaian lainnya. Kelebihannya tak ada kode spesial untuk
membaca nilai resistasi pada LDR ini.

Contoh Aplikasi Sensor LDR

Contoh Aplikasi LDR sebagai sensor cahaya diantaranya: Rangkaian alarm, indikator,
counter (penghitung), fungsi potensiometer.


 Sensor tekanan MPX4100

Sensor tekanan MPX4100 merupakan seri Manifold Absolute Pressure (MAP) yaitu sensor
tekanan yang dapat membaca tekanan udara dalam suatu manifold. Pada dasarnya sensor
tekanan MPX4100 adalah sebuah sensor tekanan yang sudah dilengkapi dengan rangkaian
pengkondisi sinyal dan temperatur kalibrator yang membuat sensor ini stabil terhadap
perubahan suhu. Untuk akurasi pengukuran sensor ini menggunakan teknik micro machine,
thin film metalization dan proses bipolar semiconductor. Bentuk fisik sensor tekanan
MPX4100 cukup kecil

Prinsip Kerja Sensor Tekanan MPX4100

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal
listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan
panjang dan luas penampang.

Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan
ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya, Aplikasi umum pengukuran tekanan balok

Contoh Aplikasi Sensor Tekanan


Pemantau cuaca, pesawat terbang, dan pengukur tekanan ban


 Sensor Suara (MIC KONDENCER)

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi besaran listrik,
dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor
suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser.

Prinsip Kerja Sensor Suara (MIC KONDENSER)


Prinsip kerja ECM adalah getaran suara yang diterima oleh dielectric berupa membran tipis
di dalam ECM akan menyebabkan perubahan nilai kapasitasnya.

Contoh Aplikasi Sensor Suara (MIC KONDENSER)


Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Aplikasi mikrofon
adalah pada system audio, sebagai sensor suara dan pada system telekomunikasi telepon
seluler.


 Load Cell Sensor

Load Cell adalah salah satu Sensor yang banyak digunakan di timbangan-timbangan
elektronika untuk mengukur berat suatu benda. Load Cell mengubah suatu gaya tekanan,
menjadi besaran listrik. Load Cell juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gerak-
gerak pada suatu objek yang hendak diotomatiskan. Contohnya mungkin diindustri beras.
Misal kita ingin mengarungkan beras dengan besar 50kg perkarung, nah disini kita bisa
memakai Load Cell untuk mendeteksi bila 50kg itu sudah tercapai. Load Cell akan mengirim
sinyal ke indikator bahwa karung tersebut sudah mencapai batasnya.

Prinsip Kerja Load Cell

Cara kerja mirip dengan sensor tekanan yaitu mengubah gaya menjadi perpindahan
Menggunakan rangkaian jembatan untuk pembacaan, kalibrasi dan kompensasi temperatur
Alternatif lain menggunakan kristal piezoelektrik untuk mengukur perubahan gaya.
Sensor Sensor Pada Mesin Mobil EFI Dan Fungsinya

Manifold Absolute
Pressure Sensor pada mobil yang menggunakan sistem EFI (Foto: Istimewa)

Djay 29 November 2016 15:42

Hampir semua kendaraan roda empat yang beredar saat ini sudah menggunakan sistem EFI
atau Electronic Fuel Injection. Sistem EFI adalah sistem dimana bahan bakar yang masuk
ke ruang bakar di kontrol secara elektronik. Pada dasarnya sistem ini memiliki 3 komponen
utama yakni sensor, ECU dan aktuator.

Sensor memiliki fungsi untuk mendeteksi keadaan mesin mulai dari bukaan throtle gas, suhu
mesin, kevakuman pada intake manifold dan lain sebagainya. Data dari sensor tersebut
kemudian diolah oleh ECU dan kemudian diteruskan ke aktuator. Dalam sistem bahan bakar,
aktuatornya adalah injektor yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Jadi
besarnya bahan bakar yang disemprotkan diatur oleh ECU berdasarkan informasi dari sensor
sensor pada mesin EFI itu sendiri. Lalu seperti apa bentuk sensor tersebut dan apa saja
macamnya? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Sensor Air Flow Meter

Sensor Air Flow Meter (Foto: KabarOto)

Sensor ini memiliki fungsi mendekteksi aliran udara (volume) yang masuk ke intake
manifold. Air flow meter berupa potensio yang dilengkapi dengan pegas pengembali dan
measuring plate. Besar kecilnya udara yang masuk akan berpengaruh pada putaran
potensiometer. Karena potensiometer berputar maka tegangan output dari potensiometer juga
berubah. Besarnya tegangan dari potensiometerini diterima ECU sebagai signal.

2. Manifold Absolute Pressure Sensor


Manifold Absolute
Pressure Sensor

Selain menggunakan air flow meter, volume udara yang masuk juga bisa dihitung dengan
MAP sensor. Sensor ini menghitung kevakuman atau tekanan pada intake manifold. Besarnya
kevakuman pada intake manifold diubah menjadi nilai tahanan pada MAP Sensor.

3. Throttle Position Sensor


Throttle Position Sensor

TPS terpasang pada throttle body. Sensor ini mendeteksi besarnya bukaan throttle dalam
bentuk nilai tahanan. Sama seperti air flow meter, TPS juga menggunakan potensiometer.
Cara kerjanya sama, ketika throttle berputar, potensiometer juga berputar dan nilai tahanan
juga berubah. Karena nilai tahananya berubah, tegangan yang dikirim ke ECU juga ikut
berubah. Nilai tegangan tersebut diterima ECU sebagai signal.

4. Water Temperatur Sensor


Water Temperatur Sensor

Pada dasarnya sensor pada mesin mobil EFI menggunakan variable resistor atau resistor yang
nilai tahananya bisa berubah ubah. Selain potensiometer, variable resistor yang digunakan
untuk sensor lainya adalah thermistor. Resistor ini nilai tahananya berubah tergantung pada
suhu. Thermistor digunakan pada water temperatur sensor atau WTS untuk mengetahui sushu
air pendingin.Semakin dingin suhu air, maka bahan bakar yang disemprotkan semakin
banyak.

5. Intake Air Temperatur Sensor


Intake Air Temperatur Sensor

Seperti namanya, IATS berfungsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk melalui intake
manifold. Sensor ini juga berupa thermistor. Semakin dingin suhu udara, maka bahan bakar
yang disemprotkan melalui injektor
semakin banyak.

6. Crankshaft Position Sensor


Crankshaft Position Sensor

Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menentukan timing pengapian.
Fungsinya mirip dengan pulser pada sepeda motor. Pada beberapa mobil, sensor ini diletakan
dekat noken sehingga bernama Crankshaft Position Sensor.

7. Oxygent Sensor
Oxygent Sensor

Oxygen sensor terletak di exhaust manifold untuk mendeteksi emisi gas buang. Sensor ini
berfungsi untuk mengevaluasi apakah campuran bahan bakar sudah tepat atau belum.

Itulah beberapa sensor pada mesin mobil EFI. Jadi konsep dari sensor sensor tersebut adalah
menggunakan variable resistor, dimana ada tegangan input dan tegangan output. Tegangan
output akan berubah ubah tergantung nilai tahanan pada sensor. Tegangan tersebut kemudian
ditangkap oleh ECU sebagai signal untuk kemudian di kalkulasi untuk menentukan
banyaknya bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bakar.

Sensor merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi sesuatu (seperti: suhu,
kecepatan, jarak dll) dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude (besaran) sesuatu.
Sensor adalah jenis transduser (mengubah daya menjadi daya yang lain) seperti mengubah
variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor
biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam
pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran,
hidung lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri. Jadi sensor
sangatlah penting dalam pembuatan alat-alat otomasi misalnya seperti dalam bidang industri,
dan lain-lain. Berikut ini merupakan macam-macam Sensor beserta Fungsi dan
Implementasinya : 1. Sensor cahaya Sensor Cahaya Sensor cahaya, seperti namanya sensor
ini digunakan terhadap objek-objek yang memiliki bentuk warna atau cahaya, yang diubah
menjadi daya yang berbeda-beda. Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori: · Fotovoltaic,
prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik,
dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan
tegangan. · Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya. prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima
sensor, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. · Fotolistrik, sensor yang berprinsip
kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau
laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
Berikut ini merupakan beberepa contoh dari sensor cahaya: a. LDR (Light Dependent
Resistor) Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik.
Prinsip kerja dari LDR (Light Dependent Resistor) yaitu, semakin tinggi intensitas cahaya
yang mengenai permukaan LDR (Light Dependent Resistor) maka hambatan listrik yang
dihasilkan semakin besar, dan sebaliknya. Sensor ini dapat diimplementasikan dalam
pembuatan lampu otomatis. Lampu yang secara otomatis hidup dimalam hari, dan mati
disiang hari. Lampu hidup dikarenakan intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor sangatlah
minim, dan sebaliknya. Gambar LDR b. Fotodiode Fotodiode ini berfungsi untuk mengubah
intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda. Fotodiode sejenis dengan dioda pada
umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah dipasangnya sebuah lensa pemfokus
sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan ”pn”. Gambar Fotodiode Prinsip kerja :
Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan sebuah elektron
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari valensi band
meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole. Contoh
produk yang menggunakan sensor Fotodiode, mungkin kawan_kawan sudah tahu tentang
robot yang satu ini, Line Follower atau lebih jelasnya Line Tracer. Sensor Fotodiode
digunakan untuk menerima input perbedaan warna dari objek garis yang dipantulkan oleh
pancaran lampu LED, sehingga Line Tracer dapat melaju dengan tepat melewati garis. c.
Fototransistor Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor.
Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Perbedaannya terletak pada,
fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan
sinar jatuh pada pertemuan ”pn”. Gambar Fototransistor 2. Sensor Tekanan Sensor Tekanan
Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan
tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas
penampangnya. Contoh produk yang menggunakan sensor Tekanan, seperti: Alat untuk
mendeteksi tekanan darah orang dewasa secara otomatis. Alat tersebut dilakukan dengan
manset yang dipasang di lengan pasien, kemudian dipompa sampai pada tekanan tertentu
yang selanjutnya baru dilakukan pengukuran tekanan darah. Gambar Sensor Tekanan 3.
Sensor Proximity Gambar Sensor Proximity Sensor Proximity Proximity sensor atau yang
disebut “ sensor jarak” adalah sebuah sensor yang mampu mendeteksi keberadaan benda
yang berada didekatnya tanpa melakukan kontak fisik secara langsung. Biasanya sensor ini
tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh
getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan
pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar. Contoh pemanfaatan dari sensor Proximity yaitu pada
Smartphone yang pada proses pengaplikasiannya menggunakan teknik Air Gesture. Dimana
penggunanya dapat melakukan manajemen akses ke smartphone tanpa melakukan kontak
fisik ke layar smartphone. 4. Sensor Ultrasonik Gambar Sensor Ultrasonik Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan
waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan
dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan
jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya
adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Banyak produk-produk yang pada
pemrosesannya menggunakan sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot
cerdas indonesia) tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga
robot dapat melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.
5. Sensor Kecepatan (RPM) Gambar Sensor Kecepatan Sensor Kecepatan (RPM) Proses
penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu
poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang
sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan
magnetis terjadi. Contohnya pada alat pengukur kecepatan speedometer. Alat tersebut
mengukur kecepatan laju motor dalam kilometer perjam. 6. Sensor Magnet Gambar Sensor
Magnet Sensor Magnet Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan
terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti
layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di
sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari
debu, kelembapan, asap ataupun uap. Implementasi dari alat ini seperti, Pengukuran medan
magnet berbasis komputer terdiri dari sensor medan magnet UGN3503, Op-Amp LM358 dan
ADC 0804. Prinsip kerja alat adalah mendekatkan magnet pada sensor. Keluaran sensor
berupa tegangan akan dikuatkan oleh op-amp agar dapat diproses oleh ADC. Selanjutnya
tegangan dikonversi oleh ADC menjadi data digital, kemudian diolah oleh komputer dengan
program visual basic dan hasilnya ditampilkan pada PC. 7. Sensor Penyandi (Encoder)
Gambar Sensor Penyandi (Encoder) Sensor Penyandi Sensor Penyandi (Encoder) digunakan
untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran
memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis
penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu
dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada
objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu
untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian,
lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk
suatu pengkodean dalam susunan tertentu. Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini
dapat dibuat menjadi suatu sistem yang dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan
menggunakan sensor incremental rotary encoder dan diolah oleh mikrokontroler. 8. Sensor
Suhu Gambar Sensor Suhu Sensor Suhu Seperti namanya, sensor ini tentunya digunakan
untuk mendeteksi suhu. Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu
thermocouple (T/C) resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor.
Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang
disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara
sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.
Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari
logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi
dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah
bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya
mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau
sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu
mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan
rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya.
Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear. Biasanya sensor ini
banyak dipasang pada alat detektor asap yang digunakan untuk melacak adanya kebakaran. 9.
Flow Meter Sensor Gambar Sensor Flow Meter Sensor Flow Meter Flow Meter merupakan
Sensor yang digunakan untuk mengetahui flow dari suatu material baik solid maupun liquid.
Di Dunia Industri terdapat macam-macam jenis dari Sensor Flow ini. Untuk Yang Liquid
biasanya menggunakan jenis Turbin, Elektromagnetic, VenturiMeter dan lain-lain.
Sedangkan untuk Solid material biasanya digunakan dari kombinasi beberapa peralatan
instrument yang dijadikan Flow Meter, contohnya Weigh Feeder.

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

macam macam sensor dan penjelasannya

Jenis-Jenis Sensor

Apa kabar kawan-kawan ku semua? Semoga kalian sehat dan baik-baik saja disana. Ngomong-
ngomong, saya akan berbagi sedikit ilmu nih. Mengenai macam-macam sensor, beserta cara
kerja dan impementasinya. Semoga Artikel ini bermanfaat bagi kawan-kawan ku semua.,

Selamat Membaca.....!!!

SENSOR

Sensor merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi sesuatu (seperti: suhu,
kecepatan, jarak dll) dan sering berfungsi untuk mengukur magnitude (besaran) sesuatu. Sensor
adalah jenis transduser (mengubah daya menjadi daya yang lain) seperti mengubah variasi
mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya
dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses
pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung lidah dan menjadi
otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri. Jadi sensor sangatlah penting dalam
pembuatan alat-alat otomasi misalnya seperti dalam bidang industri, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan macam-macam Sensor beserta Fungsi dan Implementasinya :


1. Sensor cahaya

Sensor Cahaya

Sensor cahaya, seperti namanya sensor ini digunakan terhadap objek-objek yang memiliki
bentuk warna atau cahaya, yang diubah menjadi daya yang berbeda-beda.

Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori:

Fotovoltaic, prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan
menghasilkan tegangan.

Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada


sel-selnya. prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima sensor, maka akan
semakin kecil pula nilai tahanannya.

Fotolistrik, sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan


posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri
dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

Berikut ini merupakan beberepa contoh dari sensor cahaya:

a. LDR (Light Dependent Resistor)

Sensor ini berfungsi untuk mengubah itensitas cahaya menjadi hambatan listrik. Prinsip
kerja dari LDR (Light Dependent Resistor) yaitu, semakin tinggi intensitas cahaya yang
mengenai permukaan LDR (Light Dependent Resistor) maka hambatan listrik yang dihasilkan
semakin besar, dan sebaliknya. Sensor ini dapat diimplementasikan dalam pembuatan lampu
otomatis. Lampu yang secara otomatis hidup dimalam hari, dan mati disiang hari. Lampu hidup
dikarenakan intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor sangatlah minim, dan sebaliknya.
Gambar LDR

b. Fotodiode

Fotodiode ini berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas dioda.
Fotodiode sejenis dengan dioda pada umummya, perbedaannya pada fotodiode ini adalah
dipasangnya sebuah lensa pemfokus sinar untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan
”pn”.

Gambar Fotodiode

Prinsip kerja : Energi pancaran cahaya yang jatuh pada pertemuan “pn” menyebabkan
sebuah elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron berpindah ke luar dari
valensi band meninggalkan hole sehingga membangkitkan pasangan elektron bebas dan hole.
Contoh produk yang menggunakan sensor Fotodiode, mungkin kawan_kawan sudah tahu
tentang robot yang satu ini, Line Follower atau lebih jelasnya Line Tracer. Sensor Fotodiode
digunakan untuk menerima input perbedaan warna dari objek garis yang dipantulkan oleh
pancaran lampu LED, sehingga Line Tracer dapat melaju dengan tepat melewati garis.

c. Fototransistor

Berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi konduktivitas transistor.


Fototransistor sejenis dengan transistor pada umummya. Perbedaannya terletak pada,
fototransistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar
jatuh pada pertemuan ”pn”.
Gambar Fototransistor

2. Sensor Tekanan

Sensor Tekanan

Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,
dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada
perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas
penampangnya. Contoh produk yang menggunakan sensor Tekanan, seperti: Alat untuk
mendeteksi tekanan darah orang dewasa secara otomatis. Alat tersebut dilakukan dengan
manset yang dipasang di lengan pasien, kemudian dipompa sampai pada tekanan tertentu yang
selanjutnya baru dilakukan pengukuran tekanan darah.
Gambar Sensor Tekanan

3. Sensor Proximity

Gambar Sensor Proximity

Sensor Proximity

Proximity sensor atau yang disebut “ sensor jarak” adalah sebuah sensor yang mampu
mendeteksi keberadaan benda yang berada didekatnya tanpa melakukan kontak fisik secara
langsung. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk
melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan.
Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap
terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Contoh pemanfaatan dari
sensor Proximity yaitu pada Smartphone yang pada proses pengaplikasiannya menggunakan
teknik Air Gesture. Dimana penggunanya dapat melakukan manajemen akses ke smartphone
tanpa melakukan kontak fisik ke layar smartphone.

4. Sensor Ultrasonik

Gambar Sensor Ultrasonik

Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana
sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus
dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera
diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Banyak produk-produk yang
pada pemrosesannya menggunakan sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes
robot cerdas indonesia) tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga
robot dapat melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.

5. Sensor Kecepatan (RPM)


Gambar Sensor Kecepatan

Sensor Kecepatan (RPM)


Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor,
dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu
tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur
dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat
medan magnetis terjadi. Contohnya pada alat pengukur kecepatan speedometer. Alat tersebut
mengukur kecepatan laju motor dalam kilometer perjam.

6. Sensor Magnet

Gambar Sensor Magnet

Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun
uap. Implementasi dari alat ini seperti, Pengukuran medan magnet berbasis komputer terdiri
dari sensor medan magnet UGN3503, Op-Amp LM358 dan ADC 0804. Prinsip kerja alat
adalah mendekatkan magnet pada sensor. Keluaran sensor berupa tegangan akan dikuatkan
oleh op-amp agar dapat diproses oleh ADC. Selanjutnya tegangan dikonversi oleh ADC
menjadi data digital, kemudian diolah oleh komputer dengan program visual basic dan hasilnya
ditampilkan pada PC.

7. Sensor Penyandi (Encoder)

Gambar Sensor Penyandi (Encoder)

Sensor Penyandi

Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor
ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang
mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan
membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang
memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara
kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak
yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu. Contoh
pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem yang dapat
menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor incremental rotary encoder
dan diolah oleh mikrokontroler.

8. Sensor Suhu

Gambar Sensor Suhu

Sensor Suhu

Seperti namanya, sensor ini tentunya digunakan untuk mendeteksi suhu. Terdapat 4 jenis
utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C) resistance temperature
detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang
transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat
perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi
sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada
tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini
adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan.
Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan
suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap
panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka
tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C
sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil. Sedangkan IC Sensor adalah sensor
suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan
penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear. Biasanya
sensor ini banyak dipasang pada alat detektor asap yang digunakan untuk melacak adanya
kebakaran.

9. Flow Meter Sensor

Gambar Sensor Flow Meter

Sensor Flow Meter

Flow Meter merupakan Sensor yang digunakan untuk mengetahui flow dari suatu
material baik solid maupun liquid. Di Dunia Industri terdapat macam-macam jenis dari Sensor
Flow ini. Untuk Yang Liquid biasanya menggunakan jenis Turbin, Elektromagnetic,
VenturiMeter dan lain-lain. Sedangkan untuk Solid material biasanya digunakan dari
kombinasi beberapa peralatan instrument yang dijadikan Flow Meter, contohnya Weigh
Feeder.

10. Flame sensor


Gambar Flame sensor

Flame Sensor
Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm ~ 1100
nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu aturan umum
perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat berguna, yang
dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api, atau mencari
bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot.
Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25 -85
derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor
dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor.

Sekian pembahasan mengenai sensor, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi
kawan-kawan sekalian...

Anda mungkin juga menyukai