Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SENSOR TRANDUSER
10 MACAM SENSOR

Nama : Fleydi N. Mandey


NIM : 13101104013
Prodi : Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas perkenaannya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang 10 Macam Sensor ini dengan baik, meskipun saya sadar bahwa
dalam makalah ini terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan-kekurangan didalamnya.
Namun saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan untuk mempelajari tentang macam-macam sensor, dan juga bagaimana cara kerja
dari beberapa sensor yang telah dibahas pada makalah ini.
Menyadari akan keurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini maka saya
harapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah
ini. Selebihnya saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengajar yang sudah menuntun
saya dalam Mata Kuliah ini dan kepada pembaca yang sudah membaca makalah ini.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
Bab I. Pendahuluan.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................................................
1.3 Manfaat........................................................................................................................
Bab II. Isi..........................................................................................................................
2.1 Sensor PIR...................................................................................................................
2.2 RTD (Resistance Temperature Detectors)..5
2.3 Sensor Suhu (Thermokopel)........................................................................................
2.4 Sensor Suhu (IC IM35)...............................................................................................
2.5 Sensor Suhu (Thermistor)...........................................................................................
2.6 Bimetallic Temperature Sensor...................................................................................
2.7 Sensor Ultrasonic........................................................................................................
2.8 Sensor Penyandi (Encoder).........................................................................................
2.9 Sensor Level (Silo Pilot)...........................................................................................10
2.10 Sensor Level (Level Switch)...................................................................................10
2.11 Lampiran..................................................................................................................11
Bab III. Penutup............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan memacu perkembangan teknologi yang bermanfaat dalam


mempermudah pekerjaan dan segala aktifitas manusia. Manusia akan lebih tertarik terhadap
suatu produk atau rancangan yang dapat meningkatkan dan mempermudah suatu pekerjaan,
misalnya ; Thermometer Suhu Badan Digital Dengan Output Suara. Macam-macam thermometer
terus berkembang, antara lain thermometer digital biasanya dengan melakukan konversi dari data
suhu menjadi tegangan oleh sensor LM35, kemudian data tegangan dari LM35 dikonversi kedata
digital oleh ADC internal pada mikrokontroler ATmega8535. Termometer Suhu Badan dengan
suara ini. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD. Mekanik
Thermometer Suhu Badan dikendalikan dengan beberapa rangkaian elektronik yang di dalamnya
terdapat sebuah otak sebagai pusat pengendalian yang disebut prosesor atau mikrokontroler.

1.2. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini diantaranya:

Dapat mengetahui berbagai macam jenis sensor


Untuk mengetahui jenis-jenis sensor serta kegunaannya
Untuk mngetahui cara menjalankan sensor

1.3. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini kiranya agar pembaca dapat memahami serta menjalankan sensorsensor dan cara penggunaannya.

BAB II. ISI

2.1. Sensor gerak PIR

Sensor gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama pemancar infrared,
sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor ini ada yang melewatinyan bagian
pemancar akan mengirim tanda atau sinyal ke bagian penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi
perintah pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara, tergantung system aplikasi
yang diterapkan.
Contoh aplikasi :
Pintu yang bisa membuka sendiri secara otomatis Jika ada yang lewat atau masuk maupun keluar. Alat
sensor tersebut melakukan deteksi terhadap suatu gerakan yang disebut Namanya adalah PIR (Passive
Infrared Sensor).
Fitur
penguat operasional 2-tahap untuk filter
CDS untuk menonaktifkan output selama siang hari
Waktu sepenuhnya disesuaikan dengan RC eksternal
komponen
Output tingkat tinggi untuk relay dan triac drive dengan
optik-coupler
Built-in sirkuit penolakan noise
On-chip regulator
Angkatan pada fungsi
4

Kedua AC dan DC operasi


Operasi tegangan: 5V
Beberapa komponen eksternal

Gambaran umum
The PT8A2620 adalah CMOS campuran sinyal LSI dirancang untuk aplikasi biaya rendah menggunakan
PIR sebagai sensor gerak. Sensor PIR mendeteksi variasi daya inframerah disebabkan oleh gerakan dari
tubuh manusia dan transfer ke variasi tegangan. Jika variasi tegangan output PIR sesuai dengan kriteria,
lampu dihidupkan untuk durasi disesuaikan. CDS dapat mengaktifkan atau menonaktifkan keluaran
dengan pembagi tegangan eksternal.

Deskripsi Pin
Pin

Nama

Tipe

Deskripsi

OP1P

Non-terbalik masukan dari penguat operasional pertama, terhubung


langsung ke sumber sensor PIR

OP1N

Terbalik masukan dari penguat operasional pertama

OP1O

Output dari penguat operasional pertama

OP2O

Output dari penguat operasional kedua

OP2N

Terbalik masukan dari penguat operasional kedua

OP2P

Non-terbalik masukan dari penguat operasional kedua. Bias internal pada


standar 1.8V.

RST

Atur input, aktif rendah

2.2 RTD (Resistance Temperature Detectors)

Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah 0 Volt. Keadaan ini disebut
keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka resistansinya juga berubahsehingga jembatan tidak
dalam kondisi setimbang. Hal ini menyebabkan adanya bedapotensial antara titik A dan B. Begitu juga
yang berlaku pada keluaran penguat diferensial.
Contoh Aplikasi :
Pada proses pengontrolan temperatur di line fuel gas (pipa berbahan bakar gas) ini diperlukan
pengontrolan (pengendalian) temperatur agar suhu yang ada pada pipa tersebut selalu dalam keadaan
stabil sehingga dapat dijadikan bahan bakar kompresor. Uap gas (vapour) yang dihasilkan dari produk
drum akan di panaskan di Heat Exchanger sehingga uap gas tersebut dapat dijadikan bahan bakar
kompressor. Alat yang digunakan untuk mengontrol temperatur uap gas, merupakan salah satu peralatan
atau instrument pabrik. Apabila alat ini tidak beroperasi maka temperatur yang diinginkan tidak akan
tercapai sehingga kompressor tidak dapat bekerja dan pabrik tidak dapat beroperasi secara normal dan
secara otomatis produksi pabrik pun menjadi berkurang. Untuk itu digunakan instrumen pengukur
temperatur yaitu Resistance Temperature Detector (RTD) yang berperan mengawasi dan mengontrol
temperatur gas. RTD ini bekerja berdasarkan perbandingan perubahan temperatur dengan besaran tahanan
listrik dari logam yang terdapat pada sensor RTD tersebut, dan jenis logam yang sering digunakan adalah
platina (Pt100).

FITUR

Linear perlawanan vs suhu


Akurat dan dipertukarkan
stabilitas yang sangat baik
Teflon atau fiberglass menyebabkan kabel
Kisaran suhu Lebar
materi kasus Keramik

2.3 Sensor Suhu (Thermokopel)

Jika salah satu pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung penghantar yang lain akan muncul beda
potensial (emf). Thermokopel ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck pada tahun 1820. Tegangan
keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangatrendah, hanya beberapa milivolt.
Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur suhu
yang tidak diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference
temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi makaa akan muncul
6

tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage
(Vnet).

Contoh Aplikasi :
Industri besi dan baja
Pengaman pada alat-alat pemanas
Untuk termopile sensor radiasi
Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile

2.4. Sensor Suhu (IC IM35)


Tegangan keluaran rangkaian betaambah 10 mV/0C. Dengan memberikan tegangan referensi negtif (Vs) Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor ini mampu bekerja pada
rentang suhu -550C 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V pada suhu 00C dan ketelitian sensor ini
adalah 10C.
Contoh Aplikasi :
Sistem monitoring suhu ruangan pada laboratorium kimia, sistem monitoring suhu rumah kaca.

2.5. Sensor Suhu (Thermistor)

Mengubah suhu menjadi resistansi atau hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan perubahan
suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansinya.

Contoh Aplikasi :
Aplikasi thermistor pada otomotif adalah pada Sensor IAT (Intake Air Temperature)Sensor ini
medeteksi temperatur udara masuk ke engine dengan mengunakan thermistor.

2.6. Bimetallic Temperature Sensor

Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat dari dua buah logam
yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logam kan
mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien muai
yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya
yang bisa melengkung jika terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis
atau sebagai alat ukur suhu yang analog.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah pada setrikaan listrik pada setrika
jika suhu melebihi batas yang telah ditentukan maka setrika akan mati sendiri dan akan ada bunyi "tik",
itu sebenarnya adalah Bimetallic temperature sensor yang sedang melengkung. Disini bimetal berfungsi
sebagai saklar suhu otomatis yang akan memutus kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang
ditentukan.

2.7. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai
dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya
kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang
memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.
Contoh Aplikasi :
Sensor ultrasonic banyak digunakan di berbagai perangkat pengukur jarak. sebagai contoh di dunia
robotika sensor ini digunakan sebagai indra utama untuk navigasi robot. sebagai contoh tipe ultra sonic
yang banyak digunakan adalah tipe SRF, dan PING pada perinsipnya sensor jarak ultra sonic
menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu pngirim sinyal dan penerima sinyal (transmitter and
receiver). sensor ini bekerja pada frequency 40 Khz.

2.8. Sensor Penyandi (Encoder)

Sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5 Volt dan menghasilkan cahaya, cahaya
masuk pada photodioda tidak terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 5V dan begitu juga
sebaliknya saat terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 0V. Dimana tegangan menjadi inputan
untuk mikrokontroler.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse Analog (Mouse yang
menggunakan Bola). Kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi menggunakan Rotary Encoder.

2.9. Sensor Level (Silo Pilot)

Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu kemudian jika bandul tersebut
menyentuh material maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari
Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat Kontrol untuk memberikan
Command ke Controller jika ingin melakukan pengukuran material menggunakan SiloPilot ini.
Contoh Aplikasi :
Penggunaan sensor level di pabrik semen biasanya di pasang di bin material, Silo ataupun untuk
mengetahui ketinggian/volume tandon air (water treatment). Silo pilot cocok untuk pengukuran level di
pabrik semen karena selain cukup handal sensor ini juga baik untuk pengukuran material bulk seperti
semen.

2.10. Sensor Level (Level Switch)

Sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini cuman melakukan pensaklaran biasa, apabila
material semen kontak dengan sensor sehingga switch tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki
NO/NC nya dengan tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang kemudian signal kita dapat
teruskan ke controller (PLC/DCS).
Contoh Aplikasi :
Sama seperti sensor silo pilot, penggunaan sensor level switch ini biasa di gunakan di pabrik semen.
tetapi di bandingkan silo pilot, sensor level switch ini masih kalah.
10

2.11 . Lampiran

DATA SHEET

11

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesumpulan
Dengan adanya sensor-sensor yang memiliki berbagai macam manfaat dan berbagai macammacam jenis dengan fungsi masing-masing yang bisa digunakan di bidang elektronika maka
akan lebih mempermudah dalam perkembangan teknologi untuk membuat alat-alat elektronika
dengan komponen-komponen sensor didalamnya.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mempelajari berbagai macam komponen sensor yang telah di bahas di atas
disertai juga dengan praktek menggunakan sensor-sensor tersebut untuk lebih mempermudah
pemahamaan kita.

12

DAFTAR PUSTAKA

Chauhan andKulshreshtha,2009. Electronics Engineering : (As Per The New Syllabus, B.Tech. I
Year Of U.P. Technical University) :New Age International
http://elektronika-dasar.web.id/sensor-photodioda/
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotodiode
http://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-cara-mengukur-ldr/
Supatmi. 2010. http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v08-n02/volume-82-artikel5.pdf/pdf/volume-82-artikel-5.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai