Modul I
Sensor Suhu dan Flow
1. Tujuan
2. Alat – alat
3. Landasan Teori
Temperatur dan flow seringkali menjadi komponen penting yang perlu diketahui dalam
sebuah proses kontrol.Sensor suhu dan flow dapat membantu dalam mengukur nilai temperatur
dan kecepatan aliran fluida / gastersebut secara tepat.
Temperatur suatu benda dapat diukur dari nilai energi panas yang dimiliki benda tersebut.
Molekul – molekul benda akan bervibrasi dan menghasilkan energi pada saat terkena panas.
Rata – rata energi panas dari molekul – molekul tersebut yang kemudian diukur dengan
menggunakan sensor.
1. Pengukuran kuantitas
2. Pengukuran laju aliran
1/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
(b)venturi tube,
(c)flow nozzle dan
(d) pitot tube
Bagian 3.1 sampai dengan bagian 3.5 akan membahas mengenai beberapa jenis sensor
suhu dan sensor flow.
Berasal dari kata “Thermo” yang berarti energi panas dan “Couple” yang berarti
pertemuan dari dua buah benda. Thermocouple adalah tranduser aktif suhu yang tersusun
dari dua buah logam berbeda jenis dengan titik pembacaan pada pertemuan kedua logam dan
titik yang lain sebagai output-nya. Sensor thermocouple ini bekerja dengan menggunakan
prinsip thermoelectric. Sensor ini dibuat dengan menghubungkan dua buah logam yang
berbeda pada ujungnya seperti pada Gambar 2.1.
Pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck.
Dalam percobaannya, Seebeck menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian.
Di titik perhubungan kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas. Ketika ujung
logam lainnya dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak. Hal ini terjadi karena adanya
aliran elektron yang disebabkan oleh perbedaan kemampuan dari kedua logam dalam
melepaskan elektron. Akibat adanya hal ini, maka timbul suatu medan magnet. Medan
magnet ini dapat diukur dan perubahannya sebanding dengan perubahan panas yang terjadi.
Keberadaan medan magnet inilah yang kemudian dapat menggerakkan jarum kompas.
Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan efek seebeck.
Grafik thermocouple penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles
Peltier untuk melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Beliau mengalirkan listrik pada dua
buah logam berbeda jenis yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik
dialirkan, terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan
panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini akan berbalik arah
jika arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini kemudian dikenal dengan
efek peltier. Sir William Thomson, menemukan arah arus mengalir dari titik panas ke titik
dingin dan sebaliknya. Efek seebeck, peltier, dan thomson inilah yang kemudian menjadi
dasar pengembangan teknologi termoelektrik.
2/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
● Tipe K {Chromel (Ni-Cr alloy)/Alumel (Ni-Al alloy)}, digunakan untuk mengukur rentang
suhu antara -200°C hingga +1350°C.
● Tipe E {Chromel/Constantan (Cu-Ni alloy)}. Tipe ini memiliki output yang besar (68
µV/°C) dan memiliki rentang pengukuran -50 hingga+740 oC
● Tipe J (Iron/Constantan), hanya digunakan untuk mengukur rentang suhu -40°C sampai
+750°C sehingga jarang digunakan dibanding dengan tipe K. Tipe J memiliki sensitivitas
sekitar 52 µV/°C.
● Tipe N {Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy)/Nisil (Ni-Si alloy), tipe ini sangat stabil dan memiliki
resistansi yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe ini cocok untuk pengukuran suhu
yang tinggi. Tipe ini dapat mengukur suhu di atas 1200°C. Sensitivitasnya sekitar 39 µV/°C
pada 900°C.
● Tipe T (Copper/Constantan), cocok untuk pengukuran antara -200°C hingga +350°C. Tipe
ini mempunyai sensitivitas ~43 µV/°C.
● Tipe B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh), cocok untuk mengukur suhu di atas 1800°C. Tipe ini
memberi output yang sama pada suhu 0°C hingga 42°C sehingga tidak dapat dipakai di
bawah suhu 50°C.
● Tipe R (Platinum dengan 7% Rhodium), cocok mengukur suhu sampai 1600°C.
Sensitivitasnya rendah yaitu sekitar 10 µV/°C dan harganya yang sangat mahal membuat
termokopel tipe ini jarang digunakan untuk tujuan umum.
● Tipe S (Platinum dengan 10% Rhodium), tipe ini sama halnya dengan tipe R.
3/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Termokopel cocok digunakan untuk mengukur suatu sistem yang memiliki rentang
suhu yang luas. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang
kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0°C hingga 100 °C
dengan keakuratan 0,1 °C. Untuk aplikasi seperti ini, sensor lain seperti RTD lebih cocok
digunakan.
Sensor Pt 100 merupakan salah satu jenis sensor RTD (Resistance – Temperature
Detector) yang terbuat dari bahan platinum. RTD itu sendiri dapat terbuat dari berbagai
macam logam selain platinum seperti nickel, chopper, dan beberapa jenis logam
lainnya.Prinsip kerja dari sensor ini memanfaatkan sifat bahan metal yang pada umumnya
memiliki nilai resistansi yang meningkat pada saat temperatur di lingkungan sekitar sensor
bertambah.
Pt100 merupakan jenis sensor RTD yang sampai saat ini banyak digunakan. Pemberian
nama Pt 100 memiliki makna yaitu, “Pt” mengindikasikan sensor ini terbuat dari bahan
platinum, dan “100” yang artinya sensor ini memiliki nilai resistansi 100 Ω pada suhu 0⁰C
Rumus diatas berlaku untuk rentang suhu (T) 0ºC sampai 850ºC, dengan
Rumusan pada persamaan (2.1) pada kenyataannya tidak terlalu sering digunakan,
karena sensor ini lebih banyak digunakan untuk pengukuran dibawah suhu 150⁰C. Untuk
pengukuran dibawah suhu 150⁰C, dapat digunakan Persamaan (2.2)
4/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
5. Merupakan tipe sensor pasif (tidak memerlukan power supply pada saat bekerja)
6. Output berupa resistansi yang akan meningkat dengan meningkatnya suhu pengukuran
Gambar 2.4 menunjukkan cara koneksi terhadap sensor. Tegangan supply yang dapat
digunakan bernilai 4 sampai dengan 30V. Tegangan keluaran diukur pada pin ‘Vout’ dan
temperatur yang dapat terukur dapat mencapai nilai 100 oC.
5/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Jika tiga sensor suhu sebelumnya merupakan jenis sensor suhu analog, maka akan
berbeda untuk jenis sensor DS18B20. Sensor DS18B20 merupakan salah satu jenis sensor
digital yang mengukur perubahan suhu (dalam derajat Celcius) dengan resolusi sebesar 9 bit
sampai 12 bit. Komunikasi sensor ini dilakukan melalui 1-Wire bus yang artinya hanya
membutuhkan sebuah kabel sebagai jalur data (transmit dan receive) untuk berkomunikasi
dengan microprocessor. Dapat beroperasi pada rentang suhu -55°C sampai +125°C dan
memiliki akurasi sebesar ±0.5°C jika pengukuran dilakukan pada rentang -10°C sampai
+85°C. Setiap sensor DS18B20 memiliki 64-bit serial kode yang unik, yang memungkingkan
banyak sensor DS18B20 dapat difungsikan pada satu buah bus data yang sama. Sensor ini
juga dilengkapi dengan alarm yang berguna untuk memudahkan identifikasi apabila ada
perangkat yang mengukur suhu diluar rentang yang diinginkan.
Gambar 2.5 menunjukkan koneksi dari sensor. Tegangan supply yang dapat digunakan
bernilai 3V sampai dengan 5.5V.
6/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Sensor flow berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran dengan mengubah besaran
jumlah volume air per satuan waktu yang masuk ke sensor menjadi sinyal tegangan.Keluaran
yang dihasilkan berupa sinyal dengan nilai frekuensi yang berubah – ubah sesuai dengan
kecepatan aliran yang diukur.
Model sensor flow yang dipakai pada percobaan adalah tipe DBS026, seperti terlihat
pada Gambar 2.6. Karakteristik DBS026 ini dapat menghasilkan 800 pulsa setiap liter air
yang mengalir sehingga dapat diketahui laju aliran.Dalam perhitungan pulsanya, sensor ini
menggunakan fototransistor dan supply untuk sensor ini menggunakan tegangan dengan
rentang 6V sampai 9V. Sensor flow ini biasanya digunakan untuk mengukur aliran fluida,
contohnya minuman bir, wine, dan lain sebagainya.
7/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Referensi :
http://rezero.blogspot.com/2013/12/rtd-resistance-temperature-detector-dan.html
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/tipe-tipe-termokopel-dan-penggunaan.html
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-thermocouple/
http://www.drinkbrook.co.uk/Pages/dbs0265.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Flow_sensor
http://maniacinstrument.wordpress.com/2012/06/06/thermocouple/#more-75
http://www.flowmeters.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Thermocouple
http://en.wikipedia.org/wiki/Resistance_thermometer
http://www.facstaff.bucknell.edu/mastascu/elessonshtml/Sensors/TempLM35.html
http://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm35.pdf
8/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
Modul II
Lembar Kerja
Gambar 2.7 Kit Sensor Suhu Gambar 2.8 Kit Sensor Flow
9/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
7. Gambarkan grafik suhutermometer terhadap suhu LM35 dari data yang telah
didapatkan. Berikan pula kesimpulan dari data dangrafik yang diperoleh!
10/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
5. Gambarkan grafik suhutermometer terhadap suhu Pt100 dari data yang telah didapatkan.
Berikan pula kesimpulan dari data dangrafik yang diperoleh!
10
11/12
KSK/PRODITE/UKM/2020
Praktikum KSK - Laboratorium Sistem Kontrol
9. BerikankesimpulanAnda!
2 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑉𝐿𝑀35
𝑆𝑢ℎ𝑢 𝐿𝑀35 (°𝐶 ) = 10 𝑥 10−3
𝑅𝑃𝑡100 −100
𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑃𝑡100 (℃) = 0,385
12/12
KSK/PRODITE/UKM/2020