Anda di halaman 1dari 5

Sensor Thermal

Oleh : Veto Krisnaldi Barus

NIM : 170402147

Sensor thermal adalah sensor yang dapat mendeteksi gejala-gejala perubahan suatu bentuk
energi ke energi lainnya.Berikut adalah beberapa contoh sensor thermal

macam-macam sensor thermal:

seperti yang kita ketahui, sensor adalah suatu piranti yang dapat mengubah besaran fisik menjadi
besaran mekanik. Jadi sensor suhu adalah suatu pirantiyang dapat mengubah besaran suhu
menjadi besaran tegangan, gerakan atau resistansi. Sensor suhu terdapat banyak macamnya,
antara lain:

1. Bimetallic temperature sensor


2. Thermocouple
3. Resistance temperature detector (RTD)
4. Thermistors
5. Integrated circuit temperature sensor (ex : lm35)

penjelasannya sebagai berikut:

1. Bimetallic temperature sensor


sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat dari dua buah
logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap
logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang
memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan
melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika terkena panas maka
bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang analog.

salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah pada setrikaan listrik pada
setrika jika suhu melebihi batas yang telah ditentukan maka setrika akan mati sendiri dan akan
ada bunyi "tik", itu sebenarnya adalah Bimetallic temperature sensor yang sedang melengkung.
Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu otomatis yang akan memutus kontak listrik jika
suhu setrika melebihi batas yang ditentukan.

2.Termokople

Termokople adalah suatu sensor suhu yang mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan.
Dasar pembuatan termokople terinspirasi oleh sifat logam yang jika kedua ujungnya diberi
perbedaan suhu dan menghasilkan tegangan.

termokopel dibagi menjadi beberapa jenis, pembagian ini didasarkan oleh logam logam
penyusun termokopel. Jenis jenis termokopel yaitu:

1.Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))


Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga
+1200 °C.

2. Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))Tipe E memiliki output yang besar (68 µV/°C)
membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non
magnetik.

3. Tipe J (Iron / Constantan)

Rentangnya terbatas (−40 hingga +750 °C) membuatnya kurang populer dibanding tipe K Tipe J
memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C

4.Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))

Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pengukuran suhu
yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C. Sensitifitasnya sekitar 39
µV/°C pada 900 °C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe KTermokopel
tipe B, R, dan S adalah termokopel logam mulia yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Mereka adalah termokopel yang paling stabil, tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10
µV/°C) mereka biasanya hanya digunakan untuk mengukur temperatur tinggi (>300 °C).

5. Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)

Cocok mengukur suhu di atas 1800 °C. Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0 °C
hingga 42 °C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 °C.

6. Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)

Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat
mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.
7. Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)

Cocok mengukur suhu di atas 1600 °C. sensitivitas rendah (10 µV/°C) dan biaya tinggi membuat
mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S
digunakan untuk standar pengukuran titik leleh emas (1064.43 °C).]

8. Type T (Copper / Constantan)

Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 °C. Konduktor positif terbuat dari tembaga, dan
yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak
penelitian kawat tembaga. Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C

Karena termokopel ini mampu mendeteksi rentang suhu yang tinggi maka termokopel ini biasa
dipakai di dunia industri atau para peneliti.

3. Resistance temperature detector (RTD)


Resistance Temperatur Detectors (RTD), seperti namanya, adalah sensor yang mengubah
mengubah data pembacaan suhu menjadi hambatan atau resistansi. Sebagian besar terdiri dari
unsur RTD panjang kawat halus melingkar melilit sebuah keramik atau gelas inti. Unsur ini
biasanya cukup rapuh, sehingga sering ditempatkan di dalam probe berselubung untuk
melindunginya. Unsur RTD terbuat dari bahan murni yang hambatan pada berbagai suhu telah
didokumentasikan. Materi yang memiliki perubahan diprediksi dalam perlawanan karena
perubahan suhu; inilah perubahan yang diprediksi

Bahan Bahan yang digunakan dalam RTD:

1. platinum (paling banyak digunakan dan paling akurat)


2. nikel
3. tembaga
4. balco (jarang digunakan)
5. tungsten (jarang digunakan)

RTD adalah salah satu sensor suhu yang paling akurat. Tidak hanya memberikan akurasi yang
baik, tapi juga memberikan stabilitas yang sangat baik . RTDs juga relatif kebal terhadap
gangguan listrik sehingga cocok untuk pengukuran suhu di lingkungan industri, terutama di
sekitar motor, generator dan peralatan tegangan tinggi lainnya.

Jenis-jenis RTD:
1. RTD elemen
RTD elemen adalah bentuk sederhana dari RTD. Ini terdiri dari sepotong kawat dibungkus di
sekitar inti keramik atau kaca. Karena ukuran kompak, elemen RTD biasanya digunakan bila
ruang sangat terbatas.

2. RTD surface elemen


RTD surface elemen adalah tipe khusus dari elemen RTD. Hal ini dirancang untuk menjadi
setipis mungkin sehingga memberikan kontak yang baik untuk mengukur suhu permukaan datar.

3. RTD Probe
RTD probe adalah bentuk paling kasar dari RTD. probe terdiri dari unsur RTD terpasang di
dalam tabung logam, juga dikenal sebagai selubung. sarung melindungi elemen dari lingkungan.

4. Termistor
Termistor memiliki sifat yang mirip dengan rtd yaitu mampu mendeteksi perubahan suhu
menjadi perubahan hambatan (resistansi). Termistor ditemukan oleh samuel ruben pada tahun
1930. Ada dua macam termistor secara umum:

Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature
Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat
NTC justru kebalikannya.
5. Integrated circuit temperature sensor (ex : lm35)

Ic sensor suhu salah satunya adalah lm 35. Lm35 memiliki dimensi seperti transistor ( memiliki 3
kaki). Lm35 ini memiliki 3 macam pin out yang memiliki konfigurasi sebagai berikut:

Lm 35 memiliki keluaran berupa tegangan listrik. Biasanya tegangan ini dibaca dengan adc
mikrokontroler kemudian ditampilkan besaran suhunya melalui LCD.

sensor ini memiliki fitur sebagai berikut:


1. terkalibrasi dalam celcius
2. faktor skala linear 10mv/derajad celcius
3. mampu mengukur suhu dengan rentang -55 sampai +150 drajad celcius
4. cocok untuk aplikasi jarak jauh
5. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30V
6. Self-heating rendah, 0.08 drajad celcius
untuk lebih jelasnya lihat didatasheet====>datasheet lm35

Aplikasi sensor suhu :


Bimetal adalah sensor suhu atau sensor temperatur yang sangat populer digunakan karena kesederhanaan
yang dimilikinya. Bimetal biasa dijumpai pada peralatan listrik seperti setrika listrik dan lampu dimer
atau lampu penerangan daya besar. Bimetal adalah sensor suhu yang terbuat dari dua buah lempengan
logam yang berbeda koefisien muainya (α) yang direkatkan menjadi satu. Bila suatu logam dipanaskan
maka akan terjadi pemuaian, besarnya pemuaian tergantung dari jenis logam dan tingginya temperatur
kerja logam tersebut. Bila dua lempeng logam saling direkatkan dan dipanaskan, maka logam yang
memiliki koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang sedangkan yang memiliki koefisien
muai lebih rendah memuai lebih pendek. Oleh karena perbedaan reaksi muai tersebut maka bimetal akan
melengkung kearah logam yang muainya lebih rendah. Dalam aplikasinya bimetal dapat dibentuk
menjadi saklar Normally Closed (NC) atau Normally Open (NO).

Aplikasi pengembangan sensor suhu bimetal :


Ide aplikasi ini saya buat untuk gedung pemadam kebakaran otomatis, dimana ketika terjadi
sebuah kebakaran pada gedung itu maka secara otomatis dapat memadamkan api. sistem kerja
sensor ini yaitu ketika terjadi kebakaran maka suhu pada ruangan tersebut akan panas, sehingga
bimetal akan dipakai sebagai saklar suhu otomatis.kemudian saklar tersebut mengirimkan
tegangan ke sebuah rangkaian yang didesain untuk keran otomatis yang terdapat pada setiap
ruangan di atap gedung tersebut. Sehingga ketika timbul kebakaran maka secara langsung katup
pada keran terbuka dan menyiram api.

Anda mungkin juga menyukai