SENSOR SUHU
• 1. Thermocouple
• 2. RTD (Resistance Temperature Detector )
• 3. Thermistor
• 4. IC SENSOR SUHU
• 5. Termostat
1. Thermocouple
• Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang
berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang
terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan
(tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi
suhu panas.
1.2 Jenis Jenis Thermokopel
1.3 Konfigurasi Thermokopel
• Komponen utama dari thermocouple adalah dua jenis logam konduktor listrik yang
berbeda yang dirangkai sedemikian rupa sehingga pada saat salah satu logam
terkena sumber panas, sedangkan logam yang lain dijaga di temperatur yang tetap,
maka rangkaian tersebut akan menghasilkan tegangan listrik tertentu yang nilainya
sebanding dengan temperatur sumber panas. Penentuan kombinasi logam
konduktor yang digunakan pada thermocouple mempengaruhi besar energi listrik
yang akan dibangkitkan. Karakteristik yang berbeda-beda dari setiap kombinasi
logam konduktor ini akan bermanfaat bagi kita dalam menentukan thermocouple
yang tepat untuk digunakan pada berbagai rentan temperatur dan media yang
berbeda-beda.
1.4 Kelebihan Kekurangan Thermokopel
• kelebihannya adalah:
· Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah
keruh dan skala yang jelas
• · Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
• · Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
• · Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang dari 1 cm
• kekurangan dalam pemakaiannya, yakni:
• · Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang tertera adalah
suhu pada ruangan tersebut, Termokopel tidak dapat mengukur suhu awal dari suatu
termometer pada suhu awal dari suatu termometer pada umumnya karena alat ini
tidak dapat dikalibrasi. Sehinnga ketika termokopel pada posisi ON, langsung
muncul suhu ruangan.
• · Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
• · Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang harganya biasanya
cukup mahal
1.5 Aplikasi Thermokopel
• 1. Wire-wound 2. Thin-film
2.3 Konfigurasi Koneksi Kabel RTD
• 1. RTD 2 Kabel
• 2. RTD 3 Kabel
• 3. RTD 4 Kabel
2.4 Kelebihan dan Kekurangan RTD
Mungkin ini sudah sangat jelas, termistor berfungsi sebagai sensor suhu yang
biasa digunakan dalam berbagai aplikasi. Termistor merupakan salah satu jenis
sensor suhu yang paling akurat dalam pengukurannya, selain itu termistor memiliki
stabilitas jangka panjang yang sangat baik (tidak terpengaruh oleh penuaan), mungkin
inilah salah satu alasan yang menjadikan termistor begitu di terima menjadi sensor
yang paling menguntungkan untuk banyak aplikasi, termasuk pengukuran suhu dan
kontrol. Termistor berbeda dengan RTD (Resistor Temperature Detector), bahan-
bahan termistor umumnya merupakan keramik atau polimer, sementara RTD
menggunakan logam murni. Termistor juga memiliki waktu respon yang lebih cepat
dari pada RTD. Selain itu RTD juga digunakan dalam rentang suhu yang lebih besar,
sementara termistor hanya dalam rentang suhu yang terbatas sekitar – 90⁰ C sampai
130⁰ C, namun termistor mungkin memiliki ke akuratan pengukuran yang lebih baik
dibanding RTD.
2. PEMBATAS LONJAKAN ARUS
Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-hari antara
lain sebagai pendeteksi Kebakaran pada kapal.
Sensor suhu di Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack
(Kamera, Handphone, Laptop) saat Charging, Sensor untuk memantau suhu
Inkubator, Voltage Regulator, sensor suhu kulkas, pendeteksi kebakaran, Sensor
suhu pada Otomotif, Sensor suhu pada Komputer, sensor untuk memantau
pengisian ulang Baterai pada ponsel, kamera dan Laptop.
PERBANDINGAN
• Salah satu jenis IC sensor suhu adalah IC sensor suhu tipe LM35.IC sensor
suhu LM 35 ini memiliki output yang linier dan bekerja dengan tegangan 5
volt DC. IC sensor suhu LM 35 sering digunakan sebagai pengindera
temperature atau suhu ruangan.
a. Sensor IC AD590
• Sensor IC AD590 adalah 2-terminal integrated circuit temperature
transducer yang menghasilkan arus output berbanding lurus dengan suhu.
Tegangan suplainya 4 V dan 30 V, memiliki impedansi yang tinggi dengan
arus konstan 1 μA/K. Dapat digunakan pada suhu di bawah 150°C.
• Ternostat berasal dari kata Yunani θερμός termos, "panas" dan στατός
statos, "berdiri, stasioner", adalah perangkat sensor suhu yang dapat
memutuskan dan menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi
perubahan suhu di lingkungan sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu
yang ditentukan.
• Pada umumnya, Termostat yang digunakan saat ini dapat kita bedakan
menjadi dua jenis utama yaitu Termostat Mekanikal dan Termostat
Elektronik. Termostat Mekanikal pada dasarnya merupakan jenis Sensor
suhu Kontak (Contact Temperature Sensor) yang menggunakan prinsip
Electro-Mechanical sedangkan Termostat Elektronik menggunakan
komponen-komponen elektronika untuk mendeteksi perubahan suhunya.
5.1 Jenis Termostat dan Cara Kerjanya