Anda di halaman 1dari 42

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN

SENSOR SUHU

Anggota Kelompok 7 Penyusun :

Bianca Miraprilia 04211540000092


Enggar Dywari Suminta 04211640000022
Afanda Dwi R 04211640000023
Dennis Chaniago Ramadhan 04211640000067
Himmawan Aan L 04211640000093
Alem Reyhan Savero Saputra 04211640000105
Jenis-Jenis Sensor Suhu

• 1. Thermocouple
• 2. RTD (Resistance Temperature Detector )
• 3. Thermistor
• 4. IC SENSOR SUHU
• 5. Termostat
1. Thermocouple

• adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi


atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor
berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan
efek “Thermo-electric”.
1.1 Prinsip Kerja Thermokopel

• Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang
berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang
terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan
(tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi
suhu panas.
1.2 Jenis Jenis Thermokopel
1.3 Konfigurasi Thermokopel

• Komponen utama dari thermocouple adalah dua jenis logam konduktor listrik yang
berbeda yang dirangkai sedemikian rupa sehingga pada saat salah satu logam
terkena sumber panas, sedangkan logam yang lain dijaga di temperatur yang tetap,
maka rangkaian tersebut akan menghasilkan tegangan listrik tertentu yang nilainya
sebanding dengan temperatur sumber panas. Penentuan kombinasi logam
konduktor yang digunakan pada thermocouple mempengaruhi besar energi listrik
yang akan dibangkitkan. Karakteristik yang berbeda-beda dari setiap kombinasi
logam konduktor ini akan bermanfaat bagi kita dalam menentukan thermocouple
yang tepat untuk digunakan pada berbagai rentan temperatur dan media yang
berbeda-beda.
1.4 Kelebihan Kekurangan Thermokopel

• kelebihannya adalah:
· Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah
keruh dan skala yang jelas
• · Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
• · Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
• · Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak kurang dari 1 cm
• kekurangan dalam pemakaiannya, yakni:
• · Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang tertera adalah
suhu pada ruangan tersebut, Termokopel tidak dapat mengukur suhu awal dari suatu
termometer pada suhu awal dari suatu termometer pada umumnya karena alat ini
tidak dapat dikalibrasi. Sehinnga ketika termokopel pada posisi ON, langsung
muncul suhu ruangan.
• · Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
• · Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang harganya biasanya
cukup mahal
1.5 Aplikasi Thermokopel

• • Industri besi dan baja


• • Pengaman pada alat-alat pemanas
• • Untuk termopile sensor radiasi
• • Pembangkit listrik tenaga panas
radioisotop
• Next RTD
2. RTD (Resistance Temperature Detector )

• RTD yang merupakan singkatan dari Resistance Temperature Detector


adalah sensor suhu yang pengukurannya menggunakan prinsip perubahan
resistansi atau hambatan listrik logam yang dipengaruhi oleh perubahan
suhu. RTD adalah salah satu sensor suhu yang paling banyak digunakan
dalam otomatisasi dan proses kontrol.
2.1 Prinsip Kerja RTD

• Ketika suhu elemen RTD meningkat, maka resistansi elemen tersebut


juga akan meningkat. Dengan kata lain, kenaikan suhu logam yang
menjadi elemen resistor RTD berbanding lurus dengan resistansinya.
elemen RTD biasanya ditentukan sesuai dengan resistansi mereka
dalam ohm pada nol derajat celcius (0 ⁰ C). Spesifikasi RTD yang
paling umum adalah 100 Ω (RTD PT100), yang berarti bahwa pada
suhu 0⁰ C, elemen RTD harus menunjukkan nilai resistansi 100 Ω.
• Dalam prakteknya, arus listrik akan mengalir melalui elemen RTD
(elemen resistor) yang terletak pada tempat atau daerah yang mana
suhunya akan diukur. Nilai resistansi dari RTD kemudian akan diukur
oleh instrumen alat ukur, yang kemudian memberikan hasil bacaan
dalam suhu yang tepat, pembacaan suhu ini didasarkan pada
karakteristik resistansi yang diketahui dari RTD.
2.2 Elemen RTD

• 1. Wire-wound 2. Thin-film
2.3 Konfigurasi Koneksi Kabel RTD

• 1. RTD 2 Kabel
• 2. RTD 3 Kabel

• 3. RTD 4 Kabel
2.4 Kelebihan dan Kekurangan RTD

• Rentang pengukuran: RTD dapat mengukur suhu hingga 1000 ⁰ C, akan


tetapi sulit mendapatkan pengukuran yang akurat dari RTD dengan suhu
diatas 400⁰ C. Termokopel dapat mengukur suhu sampai 1700 ⁰ C.
Umumnya RTD digunakan pada suhu dibawah 850 ⁰ C, dan bila suhu
diatas 850⁰ C biasanya menggunakan termokopel. Pengukuran suhu di
industri biasanya 200⁰ C sampai 400⁰ C, sehingga RTD mungkin menjadi
pilihan terbaik dalam kisaran suhu tersebut.
• Waktu respon (response time): RTD mempunyai respon yang cepat
terhadap perubahan suhu akan tetapi kemampuan termokopel dalam
merespon suhu jauh lebih cepat.
• Getaran (vibration): termokopel tidak terpengaruh terhadap getaran,
sedangkan RTD terpengaruh bila ada getaran atau goncangan, sehingga
bila RTD diperlukan maka RTD thin-film biasa digunakan karena RTD
thin-film lebih tahan terhadap getaran bila dibandingkan dengan RTD
standar.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan RTD

• Akurasi pengukuran: secara umum RTD lebih akurat daripada termokopel.


RTD menghasilkan akurasi hingga 0,1⁰ C sedangkan termokopel hanya 1 ⁰
C.
• Stabilitas: stabilitas jangka panjang dari RTD sangat baik, yang berarti
pembacaan yang akan berulang dan stabil dalam waktu yang lama.
Sedangkan termokopel cenderung tidak stabil karena EMF yang dihasilkan
oleh termokopel dapat berubah dari waktu ke waktu karena oksidasi,
korosi, dan perubahan lain dalam sifat metalurgi dari elemen sensor atau
penginderaan.
• Harga: meskipun ini bukan masalah teknis tapi mungkin ini penting,
termokopel memiliki harga yang jauh lebih murah daripada RTD.
2.5 Aplikasi RTD dalam Industri

• 2.5.1 Penggunaan dan Prinsip Kerja RTD (PT100) pada


Crystalizer Tank
• Pada proses pengkristalan/ pendinginan minyak, RTD (PT100)
digunakan untuk mengukur dan mengatur penurunan suhu dari
minyak RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil).
• Next Thermistor
3. Thermistor

Thermistor adalah gabungan dari 2 kata yaitu thermo


yang berarti suhu dan resistor atau pengukur tekanan.
Fungsinya yaitu pengatur suhu ruangan otomatis.
Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor
PTC (Positive Temperature Coefficient).
Jenis dan Bentuk Thermistor

▰ Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu


Thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient).

▰ Thermistor NTC atau Thermistor PTC merupakan komponen Elektronika yang


digolongkan sebagai Komponen Transduser, yaitu komponen ataupun perangkat yang
dapat mengubah suatu energi ke energi lainnya. Dalam hal ini, Thermistor merupakan
komponen yang dapat mengubah energi panas (suhu) menjadi hambatan listrik.
▰ Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu
di sekitar Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding
terbalik / Negatif). Nilai resistansinya menurun ketika
suhunya meningkat tinggi.

▰ Sedangkan untuk Thermistor PTC, semakin tinggi


suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai
resistansinya (berbanding lurus / Positif).PTC
(Positive Temperature Coefficient) yang nilai
resistansinya akan meningkat tinggi ketika suhunya
tinggi
SISTEM KERJA THERMISTOR

Cara kerjanya, jika suatu ruangan sudah mencapai


suhu yang telah kita tentukan, maka thermistor ini akan
mengirim signal ke PCB Modul untuk memutus arus
listrik yang ke unit outdoor. Dengan begitu, maka mesin
akan beristirahat atau standby beberapa menit,
kemudian thermistor akan mengirim signal kembali
untuk memerintahkan mesin hidup lagi setelah suhu
ruangan mulai naik. Tentunya ini sangat bagus, karena
dapat mencegah terjadinya panas berlebihan.
Menggunakan Thermistor untuk Mendeteksi Suhu
pada Heat Detector

Timbulnya api dapat menyebabkan peningkatan suhu ruangan. Oleh sebab


itu panas adalah salah satu detektor dalam fire detector. Untuk mendeteksi
panas pada ruangan dapat digunakan heat detector.Untuk mendeteksi panas
pada ruangan dapat digunakan heat detector. Heat detector berfungsi untuk
mendeteksi peningkatan suhu ruangan secara drastis pada suatu ruangan. Cara
kerja heat detector ini terhubung dengan fire alarm control panel dan pada
saat terjadi peningkatan suhu ruangan, alarm bel dan indicator lamp akan
menyala seiring dengan suara indikator fire pada panel. Fungsi dari thermistor
ini sendiri adalah medeteksi peningkatan suhu ruangan dan juga arus.
1. MENGATUR SUHU

Mungkin ini sudah sangat jelas, termistor berfungsi sebagai sensor suhu yang
biasa digunakan dalam berbagai aplikasi. Termistor merupakan salah satu jenis
sensor suhu yang paling akurat dalam pengukurannya, selain itu termistor memiliki
stabilitas jangka panjang yang sangat baik (tidak terpengaruh oleh penuaan), mungkin
inilah salah satu alasan yang menjadikan termistor begitu di terima menjadi sensor
yang paling menguntungkan untuk banyak aplikasi, termasuk pengukuran suhu dan
kontrol. Termistor berbeda dengan RTD (Resistor Temperature Detector), bahan-
bahan termistor umumnya merupakan keramik atau polimer, sementara RTD
menggunakan logam murni. Termistor juga memiliki waktu respon yang lebih cepat
dari pada RTD. Selain itu RTD juga digunakan dalam rentang suhu yang lebih besar,
sementara termistor hanya dalam rentang suhu yang terbatas sekitar – 90⁰ C sampai
130⁰ C, namun termistor mungkin memiliki ke akuratan pengukuran yang lebih baik
dibanding RTD.
2. PEMBATAS LONJAKAN ARUS

Termistor biasanya juga digunakan sebagai pembatas lonjakan arus. Termistor


membatasi lonjakan arus untuk menghindari kerusakan komponen secara
bertahap dan untuk mencegah sekring atau juga circuit breaker putus atau trip.
Jenis termistor yang biasanya digunakan sebagai pembatas arus ini adalah
termistor NTC. Jadi pada awalnya resistansi termistor yang tinggi akan menahan
aliran arus yang besar, dan ketika dalam beberapa detik arus terus mengalir,
termistor NTC akan memanas, sehingga resistansinya menurun dan
memungkinkan arus normal mengalir ke rangkaian.
APLIKASI

Beberapa aplikasi Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-hari antara
lain sebagai pendeteksi Kebakaran pada kapal.

Sensor suhu di Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk memonitor suhu Battery Pack
(Kamera, Handphone, Laptop) saat Charging, Sensor untuk memantau suhu
Inkubator, Voltage Regulator, sensor suhu kulkas, pendeteksi kebakaran, Sensor
suhu pada Otomotif, Sensor suhu pada Komputer, sensor untuk memantau
pengisian ulang Baterai pada ponsel, kamera dan Laptop.
PERBANDINGAN

Keuntungan dari Thermistor adalah sebagai berikut :


Memiliki Respon yang cepat atas perubahan suhu.
Lebih murah dibanding dengan Sensor Suhu jenis RTD (Resistive Temperature Detector).
Rentang atau Range nilai resistansi yang luas berkisar dari 2.000 Ohm hingga 10.000 Ohm.
Memiliki sensitivitas suhu yang tinggi.
Kekurangan Termistor
Tidak linier
Range pengukuran suhu yang sempit
Rentan rusak
Memerlukan supply daya
Mengalami self heating
Next IC SENSOR SUHU
4. IC SENSOR SUHU

• Sensor suhu IC merupakan sensor suhu yang prinsip kerjanya didasarkan


pada sifat atau perilaku PN junction silikon terhadap suhu, dimana
tegangan maju PN junction akan menurun dengan meningkatnya suhu,
sehingga pada beberapa sensor suhu IC akan menghasilkan sinyal output
(tegangan, arus) yang berbanding lurus dengan suhu.
• Sensor suhu IC merupakan sensor dengan rangkaian terpadu yang
menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai
konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.

• Gambar IC Sensor Suhu


4.1 Karakteristik

• Salah satu jenis IC sensor suhu adalah IC sensor suhu tipe LM35.IC sensor
suhu LM 35 ini memiliki output yang linier dan bekerja dengan tegangan 5
volt DC. IC sensor suhu LM 35 sering digunakan sebagai pengindera
temperature atau suhu ruangan.

• Gambar Grafik Karakteristik IC Sensor Suhu


4.2 Jenis-Jenis Sensor Suhu

a. Sensor IC AD590
• Sensor IC AD590 adalah 2-terminal integrated circuit temperature
transducer yang menghasilkan arus output berbanding lurus dengan suhu.
Tegangan suplainya 4 V dan 30 V, memiliki impedansi yang tinggi dengan
arus konstan 1 μA/K. Dapat digunakan pada suhu di bawah 150°C.

• Gambar Sensor IC AD590


b. Sensor IC LM335
• Sensor IC LM335 merupakan salah satu jenis IC sensor suhu yang
memiliki tingkat presisi yang tinggi, mudah dikalibrasi dan beroperasi
sebagai 2-terminal zener. Memiliki kapabilitas tegangan yang berbanding
lurus dengan suhu pada +10 mV/ ̊K dan bekerja pada arus dengan interval
400 μA to 5 mA. Sensor ini beroperasi pada jangkauan suhu −40 ̊C hingga
100 ̊C. Spesifikasi lebih lengkapnya dapat dilihat pada datasheet seperti
pada gamba di bawah ini :

• Gambar Sensor IC LM335


c. Sensor IC LM34
Sensor IC LM34 adalah IC sensor suhu yang memiliki presisi tinggi pula yang
tegangan outputnya berbanding lurus dengan suhu dalam skala Fahrenheit.
Sensor ini memiliki jangkauan suhu yaitu −50°F to 300°F. Memiliki
kapabilitas tegangan yang berbanding lurus dengan suhu pada 10.0 mV/°F.
Sensor ini memiliki self-heating yang sangat rendah karena bekerja pada 75
μA dari suplainya. Spesifikasi lebih lengkapnya dapat dilihat pada datasheet
seperti pada gamba di bawah ini :

Gambar Sensor IC LM34


d. Sensor IC LM35
• Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen
elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor.
LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika
dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai
keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak
memerlukan penyetelan lanjutan.

• Gambar IC Sensor Suhu


4.3 Sistem kerja
• Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan
suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada
penempatannya sensor dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula
disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang
sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara
seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat
dideteksi oleh sensor sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara
disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan,
maka sensor berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

• Gambar Skema Sensor IC LM35


4.4 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihannya adalah sebagai berikut :


• Output paling linier
• Perubahan level output yang tinggi
• Harga murah

Kekurangannya adalah sebagai berikut :


• Temperatur kerja dibawah 200 0C (T < 200 0C)
• Memerlukan supply daya
• Respon time yang lambat
• Mengalami self heating
4.5 Aplikasi

• Contoh dari pengaplikasian dari IC sensor suhu LM35 adalah sistem


monitor suhu rumah kaca dan sistem monitor dari suhu ruang pada
laboratorium kimia. Contoh aplikasi IC sensor suhu yang lain adalah pada
peralatan medis seperti jenis LMT84.

• Gambar Sensor Suhu IC LMT84


• Next Termostat
5. Termostat

• Ternostat berasal dari kata Yunani θερμός termos, "panas" dan στατός
statos, "berdiri, stasioner", adalah perangkat sensor suhu yang dapat
memutuskan dan menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi
perubahan suhu di lingkungan sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu
yang ditentukan.
• Pada umumnya, Termostat yang digunakan saat ini dapat kita bedakan
menjadi dua jenis utama yaitu Termostat Mekanikal dan Termostat
Elektronik. Termostat Mekanikal pada dasarnya merupakan jenis Sensor
suhu Kontak (Contact Temperature Sensor) yang menggunakan prinsip
Electro-Mechanical sedangkan Termostat Elektronik menggunakan
komponen-komponen elektronika untuk mendeteksi perubahan suhunya.
5.1 Jenis Termostat dan Cara Kerjanya

a. Termostat Strip Bimetal (Bimetallic Strips Thermostat)


• Sebuah Termostat mekanikal terdiri dari dua jenis logam yang berbeda dan ditempel
bersama sehingga menjadi bentuk yang disebut dengan Bi-Metallic strip (atau Bi-
Metal Strip). Dua Strip tersebut akan berfungsi menjadi jembatan untuk
menghantarkan atau memutuskan arus listrik ke rangkaian sistem pemanas atau
pendinginnya.
• Pada saat Normal, Strip yang berfungsi sebagai jembatan tersebut akan selalu dalam
kondisi terhubung dan mengaliri arus listrik, rangkaian yang terhubungnya akan dalam
kondisi ON juga. Ketika Strip tersebut menjadi panas, salah satu logam diantaranya
akan mengembang dan merubah bentuk menjadi sedikit melekuk dan akan semakin
melekuk seiring dengan semakin panasnya strip tersebut yang pada akhirnya akan
memisahkan hubungan strip dengan rangkaiannya sehingga aliran listrik ke rangkaian
sistem pemanas atau pendingin juga menjadi terputus atau menjadi kondisi OFF.
Termostat kemudian berubah menjadi kondisi OFF (Switch OFF) atau terjadi
pemutusan arus listrik ke sistem pemanas atau pendingin yang terhubung ke Termostat
tersebut..
b. Termostat Elektronik (Electronic Thermostat)
• Selain Termostat Strip Bimetal yang menggunakan prinsip elektro-mekanikal,
terdapat pula Termostat yang menggunakan komponen-komponen elektronika
untuk mendeteksi perubahaan suhu dan sistem pemutusan dan penyambungan
aliran listriknya juga menggunakan sistem elektronika, Termostat tersebut
adalah Termostat Elektronik.
• Prinsip Kerja Termostat Elektronik ini sedikit berbeda dengan Prinsip Kerja
Termostat Bi-Metal yang menggunakan konsep Elektro-Mekanikal . Termostat
Elektronik pada dasarnya berbentuk rangkaian elektronika yang terdiri dari
berbagai komponen-komponen elektronika. Komponen utama untuk
mendeteksi perubahan suhu adalah Thermistor yaitu resistor yang nilai
hambatannya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature) sekitarnya.
Thermistor terbagi menjadi dua jenis yaitu Thermistor PTC dan Thermistor
NTC. Kelebihan dari Termostat Digital atau Elektronik ini adalah lebih
hemat energi dan mencegah pemborosan pada penggunaan listrik.
Termostat jenis ini dapat diprogram sehingga kita dapat melakukan
pengaturan suhu sesuai dengan periode yang kita inginkan.
5.2 Pengaturan Thermostat

• Pengaturan thermostat ada 2 macam :


(I) pengaturan range
• Mengatur range adalah cara pengaturan cut in dan cut out thermostat yang
menghasilkan daerah pengaturan amplitudo. Cut on dan cut off akan
kembali bersamaan tetapi dengan differensial yang tetap sama.
• Biasanya pada baut pengaturan range ada petunjuk arah putaran baut
pengatur rangeyang memberikan pengaturan sebagai berikut :
(i) Memutar baut searah jarum jam — suhu kerja naik
(ii) Memutar baut rangge melawan jarum jam — suhu kerja turun
(iii) Memutar baut range satu putaran akan mengubah suhu kerja antara 5o
– 8oC
• (II) pengaturan diferential.
• Mengatur differensial adalah mengatur kerja thermostat
atau mengatur perbedaan titik cut in dan titik cut out.
Perbedaan (differensial) ini tergantung pada aplikasi atau
kondisi pendinginannya. Meskipun begitu perlu berhati-hati
waktu melakukan pengaturan ini sebab bila perbedaan ini
terlalu kecil maka sistemnya akan dapat mengalami “short
cycle”.Short cycle adalah selang waktu cut ini dan cut out
yang sangat singkat sehingga kerja kompresor terputus-
putus. Hal ini dapat membahayakan kompresor. Namun bila
perbedaan ini terlalu besar maka temperatur pendinginan
akan meningkat menjadi tinggi sebelum terjadi cut in.

Anda mungkin juga menyukai