Anda di halaman 1dari 7

Devanda Ghean Nurmalita

04211740000068

5.1. Jawaban Pertanyaan


1. Jelaskan hubungan besarnya tekanan dengan gaya!
Jawab: Seperti yang diketahui dari rumus P = AF bahwa hubungan tekanan (P)
dan gaya (F) adalah berbanding lurus. Jadi dari pernyataan tersebut dapat
diartikan apabila tekanan diperbesar maka gaya akan membesar, begitupula
sebaliknya, bila tekanan diperkecil maka nilai gaya yang didapat akan turun.
2. Jelaskan pengaruh tekanan terhadap waktu bergeraknya aktuator!
𝑚𝑥𝑣
Jawab: Sesuai dengan rumus 𝑃 = bahwa hubungan tekanan (P) dengan
𝑡𝑥𝐴

waktu (t) adalah berbanding terbalik. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh


tekanan terhadap waktu bergeraknya aktuator adalah apabila tekanan semakin
besar maka waktu aku semakin cepat, sedangkan waktu akan melambat
apabila tekanan diperkecil.
3. Jelaskan hubungan tekanan dengan kecepatan lengan aktuator bergerak!
Jawab: Pada actuator single acting maupun actuator double acting, hubungan
tekanan dengan kecepatan lengan aktuator sama yaitu berbanding lurus.
Semakin besar tekanan yang diberikan, maka akan semakin tinggi nilai
kecepatan pada aktuator. Begitupula sebaliknya, jika tekanan diperkecil akan
menurunkan kecepatan lengan aktuator tersebut.
4. Jelaskan pengaruh tekanan terhadap luas penampang!
Jawab: Dari rumus P = AF dapat ditarik kesimpulan bahwa antara tekanan (P)
dan luas penampang (A) adalah berbanding terbalik. Sehingga pengaruh
tekanan yang besar akan memperkecil luas penampang dan semakin kecil
tekanan akan memperbesar nilai A atau luas penampang tersebut.
5. Rumus apa saja yang digunakan dalam perhitungan sistem pneumatis?
Jelaskan!
Jawab:
a) P = AF , merupakan rumus hukum Pascal yang menyatakan
bahwa besar tekanan berbanding lurus dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan luas penampang.
b) P1.V1 = P2.V2, merupakan rumus hukum Boyle yang
menyatakan bahwa nilai tekanan yang diberikan pada gas akan
sebanding dengan volumenya jika temperatur gas dijaga.
𝑃1 𝑇1
c) = 𝑇2 , merupakan rumus hokum Gay Lussac yang
𝑃2
menyatakan bahwa kenaikan tekanan dan temperatur terjadi
secara bersamaan pada bejana tertutup

6. Gambarkan simbol katup-katup pengarah yang digunakan dalam praktikum


sistem pneumatis, dan jelaskan maksud dari gambar tersebut!
Jawab:
a) Katup 3/2

Katup 3/2 berarti 3 lubang dengan 2 chamber. Panah menunjukkan


arah aliran, panah diagonal berarti pembuangan
b) Katup 3/2

Katup 3/2 berarti 3 lubang dengan 2 chamber. Panah menunjukkan


arah aliran, panah diagonal berarti pembuangan
c) Katup 5/2

Katup 5/2 berarti 5 lubang dengan 2 chamber. Panah menunjukkan


arah aliran, panah diagonal berarti pembuangan

7. Jelaskan perbedaan antara single action dan double action actuator!


(Perbedaan meliputi cara kerja dan simbol)
Jawab:
a) Single action actuator
Single action actuator merupakan actuator yang hanya memiliki satu
port sebagai tempat masuknya udara bertekanan. Actuator ini
memanfaatkan udara yang masuk sebagai pendorong awal, namun
untuk mengembalikan ke posisi semula biasanya memanfaatkan pegas.

b) Double action actuator


Double action actuator merupakan actuator yang memiliki dua buah
port, masing-masing sebagai tempat masuknya udara bertekanan.
Actuator ini memanfaatkan udara yang masuk ke dalam instroke
sebagai pendorong awal dan menggunakan udara lagi outsroke untuk
mengembalikan actuator ke posisi semula.

8. Berikan minimal 10 keunggulan dan kerugian sistem pneumatis jika


dibandingkan dengan sistem hidrolis!
Jawab:
a. Keunggulan:
1) Ketersediaan yang tak terbatas dari udara
2) Mudah disalurkan
3) Fleksibilitas temperatur
4) Aman
5) Bersih
6) Pemindahan daya dan kecepatan sangat mudah diatur
7) Dapat disimpan pada tangka untuk menjaga ketersediaan udara
tekan bagi sistem
8) Ramah lingkungan
9) Mudah dimanfaatkan
10) Murah
b. Kekurangan:
1) Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
2) Mudah terjadi kebocoran dan sulit untuk dideteksi
3) Menimbulkan suara bising
4) Mudah mengembun karena udara mengandung air
5) Tidak cocok untuk menggerakkan alat yang berat karena gaya
yang dihasilkan tidak besar jika dibandingkan dengan sistem
hidrolis.
6) Perawatan sistemnya tidak tahan lama
7) Pipa yang menyuplai udara tidak mudah untuk di control
8) Terkadang memiliki zat kimia yang beracun
9) Lebih sulit mengontrol gas
10) Sulit menjalankannya secara paralel

9. Berikan minimal 5 contoh pengaplikasian sistem pneumatis di bidang marine,


dan 5 contoh pengaplikasian untuk bidang non-marine! (dengan gambar/foto)
Jawab:
 Non-Marine
a) Pintu Bus Otomatis

b) Sistem Rem Otomatis untuk Kendaraan Besar

c) Pemotong Plat
d) Control Air/Control Pneumatik

 Marine
a) Engine Start Kapal

b) Blow Pipe
c) Quick Close Valve
10. Apa yang dapat anda simpulkan dari praktikum sistem pneumatis yang telah
anda lakukan?
Jawab:
a) Sistem pneumatis adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara
terkompresi untuk memberikan efek gerakan mekanis. Udara
tekompresi yang dimaksud disini adalah udara sekeliling yang telah
dimampatkan dengan mengunakan pemampat udara (kompresor) yang
dikendalikan dengan motor listrik.
b) Dasar hukum yang mendasari sistem pneumatis berupa Hukum Boyle,
Hukum Charles, Hukum Gay Lussac, dan Hukum Pascal, sedangkan
jenis kompresi yang terlibat berupa Kompresi Adiabatik, Isotermal dan
Polytropik.
c) Sistem pneumatik memiliki komponen sebagai berikut :
 Actuator (single and double acting), berfungsi untuk mengubah
gaya tekanan fluida gas menjadi energi mekanik.
 Valve 3/2 dan 5/2, berfungsi untuk mengatur aliran fluida.
 Pipa Fleksibel, sebagai tempat mengalirnya fluida.
 Manifold, berfungsi untuk mendistribusikan aliran fluida.
 Kompresor & Air Receiver, berfungsi dalam memampatkan
dan menampung udara bertekanan dari kompresor.
 Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu.
 Flow Control, berfungsi untuk mengukur besar kecilnya
kapasitas aliran fluida.
 Pressure Gauge, berfungsi mengukur besar kecilnya tekanan
fluida kerja.
 Jangka Sorong, berfungsi mengukur panjang lengan dan
diameter actuator.

5.2. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
d) Sistem pneumatis adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara
terkompresi untuk memberikan efek gerakan mekanis. Udara
tekompresi yang dimaksud disini adalah udara sekeliling yang telah
dimampatkan dengan mengunakan pemampat udara (kompresor) yang
dikendalikan dengan motor listrik.
e) Dasar hukum yang mendasari sistem pneumatis berupa Hukum Boyle,
Hukum Charles, Hukum Gay Lussac, dan Hukum Pascal, sedangkan
jenis kompresi yang terlibat berupa Kompresi Adiabatik, Isotermal dan
Polytropik.
f) Sistem pneumatik memiliki komponen sebagai berikut :
 Actuator (single and double acting), berfungsi untuk mengubah
gaya tekanan fluida gas menjadi energi mekanik.
 Valve 3/2 dan 5/2, berfungsi untuk mengatur aliran fluida.
 Pipa Fleksibel, sebagai tempat mengalirnya fluida.
 Manifold, berfungsi untuk mendistribusikan aliran fluida.
 Kompresor & Air Receiver, berfungsi dalam memampatkan
dan menampung udara bertekanan dari kompresor.
 Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu.
 Flow Control, berfungsi untuk mengukur besar kecilnya
kapasitas aliran fluida.
 Pressure Gauge, berfungsi mengukur besar kecilnya tekanan
fluida kerja.
 Jangka Sorong, berfungsi mengukur panjang lengan dan
diameter actuator.

5.3. Saran
Untuk keseluruhan alat sudah bekerja dengan baik namun alangkah lebih baiknya
jika alat penyambung untuk pipa fleksibel diperbaiki atau diganti baru karena
menyebabkan kebocoran. Selain itu diharapkan adanya alat penghitung waktu
otomatis dikarenakan ada beberapa data yang kurang teliti dikarenakan waktu yang
dibutuhkan terlalu cepat jika menggunakan stopwatch manual.

Anda mungkin juga menyukai