Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Termistor (Tahanan Termal) adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai
koefisien temperatur yang tinggi, dimana komponen ini dapat mengubah nilai
resistansi karena adanya perubahan temperatur. Termistor dibedakan dalam 3 jenis,
yaitu termistor yang mempunyai koefisien negatif, disebut NTC ( Negative
temperature Coefisient), termistor yang mempunyai koefisien positif, disebut PTC
(Positive Temperature Coefisient) dan termistor yang mempunyai tahanan kritis,
yaitu CTR ( Critical Temperature Resistance).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah thermistor itu?
2. Bagaimana cara kerjanya?
1.3. Tujuan
1. Memahami fungsi sensor temperature.
2. Memahami klasifikasi sensor temperature.
3. Memahami prinsip kerja sensor temperature.

Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Nama termistor berasal dari Thermally Sensitive Resistor. Termistor ini
merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika
yang dipakai untuk mengukur suhu. Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada
tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491.
Apakah definisi/pengertian dari thermistor? Berikut penjelasan tentang
thermistor menurut pengetahuan saya. Thermistor adalah komponen elektronika
yang sensitif terhadap perubahan temperatur, seperti sebuah resistor tetapi nilai
tahanannya dapat berubah mengikuti perubahan temperatur/suhu. Materi yang
digunakan dalam pembuatan sebuah thermistor umumnya keramik atau polimer.
Thermistor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, tergantung pada
koefisien (tanda k). Jika k adalah positif, resistansi/tahanan meningkat dengan
meningkatnya suhu, dan thermistor jenis ini disebut koefisien suhu positif (PTC)
thermistor, atau posisotor. Jika k negatif, resistansi menurun dengan meningkatnya
suhu, thermistor jenis ini disebut koefisien suhu negatif (NTC) thermistor.

Gambar 1.1 . koefisien (tanda k): (a) PTC


(b) NTC

Page | 2
2.1 Karakteristik Thermistor
 Resistansi tinggi 1 kΩ sampai 100 kΩ
 Respon waktu cepat, untuk thermistor manik ½ detik
 Lebih murah daripada RTD Sensitivitas sangat tinggi (1000 kali lebih
sensitif daripada RTD
 Perubahan resistansi 10% per ºC. Misal resistansi nominal 10 kΩ maka
resistansi akan berubah 1 kΩ utk setiap perubahan temperatur 1 ºC
 Tidak sensitif terhadap shock dan vibrasi Dilindungi capsul (plastik,
teflon/material lembam) Memperlambat waktu respon karena kontak
termal kurang baik
 Daerah kerja NTC lebih luas
 Daerah kerja PTC lebih pendek dari NTC, karena PTC memiliki Tmin &
Tmax, dan saat tertentu akan menjadi NTC

Gambar 2.1 Grafik Thermistir


2.3 Symbol

Gambar 3.1 Symbol Thermistor


2.4 Jenis-jenis
Termistor atau Thermistor (inggris) ada 2 jenis yakni:
1. NTC (Negative Temperature Coefisient)
NTC merupakan termistor yang mempunyai koefisient negatif.
Termistor ini terbuat dari logam oksida yaitu dari serbuk yang halus
kemudian dikompress dan disinter pada temperatur yang tinggi.
Kebanyakan material penyusun termistor mengandung unsur – unsur seperti
O3,Cu2 O, Mn2 O3, NiO,CO2, Fe2 O3 TiO2, dan U2 O3. Oksida-oksida
tersebut sebetulnya mempunyai resistansi yang cukup tinggi, akan tetapi

Page | 3
bisa diubah menjadi semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur
lain.
2. PTC (Positive Temperature Coefisient)
PTC merupakan termistor dengan koefisien yang positif. Termistor
PTC memiliki perbedaan dengan NTC antara lain:1. Koefisien temperatur
dari thermistor PTC bernilai positif hanya pada interfal suhu tertentu,
sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negatif. Nilai dan
koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor
NTC.
2.5 Pengaplikasian
a. PTC
PTC adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya
terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi
makin besar nilai hambatannya. PTC merupakan resistor dengan koefisien
positif. dalam hal ini, termistor PTC berbeda dengan temistor NTC, antara
lain: 1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya
dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan
bernilai nol atau negatif; 2. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari
termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC.
Contoh Penggunaan PTC

Gambar 3.2 Rangkaian PTC :


(a) Relay (b) Off Relay

Page | 4
b. NTC
NTC kebalikan dari PTC, makin tinggi suhu yang mempengaruhi
maka makin kecil nilai hambatannya. NTC mempunyai koefisient negatif
yang tinggi, termistor jenis ini dibuat dari oksida logam yang terdapat dari
golongan transisi, seperti ZrO2 - Y2P3 NiAI2O3 Mg(Al, Cr,Fe). Oksida-
oksida ini mempunyai resistansi g sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi
bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa ion lain yang
mempunyai valensi berbeda yang disebut dengan doping, dan pengaruh dari
resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang diberikan.
Contoh Penggunaan NTC sebagai thermometer elektronik

Gambar 3.3 Rangkaian Jembatan


Aplikasi lain:
- Proteksi motor listrik terhadap kenaikan V mendadak (PTC)
- Detektor pada peralatan tertentu / alarm
- Kompensasi panas dalam rangkaian
2.6 Kontruksi

Gambar 4.1 Kontruksi Thermistor tipe GM102


Thermistor dibentuk dari bahan oksida logam campuran, kromium, kobalt,
tembaga, besi atau nikel.

Page | 5
Bentuk Thermistor :
a. Butiran,Digunakan pada suhu > 7000C dan memiliki nilai resistansi
100 Ω hingga 1 MΩ.
b. Keping,Digunakan dengan cara direkatkan langsung pada benda
yang diukur panasnya.
c. Batang,Digunakan untuk memantau perubahan panas pada peralatan
elektronik, mempunyai resistansi tinggi dan disipasi dayanya
sedang. Thermistor dibuat sekecilkecilnya agar mencapai kecepatan
tanggapan (respon time) yang baik.

Pemakaian thermistor didasarkan pada tiga karakteristik dasar, yaitu:


d. Karakteristik R (resistansi) terhadap T (suhu)
e. Karakteristik R (resistansi) terhadap t (waktu)
f. Karakteristik V (tegangan) terhadap I (arus)

Page | 6
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

1. Transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam
sebuah sitem transmisi, menyalusrkan energi dalam bentuk yang sama atau
dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua.
2. Transducer dikelompokkan menjadi dua yaitu transducer aktif dan
transducer pasif.
3. Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan
singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor)
yang berkaitan dengan Panas (Thermal).

Page | 7
DAFTAR PUSTAKA
wikipedia.org/thermistor
google.co.id/thermistor
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/19570
8071982112-WIENDARTUN/7.Wien-ITB-SIBF
28_Agts_2008rev.pdf
http://dwisudarnoputra.wordpress.com/2012/04/11/materi
sensor-tranduser-setelah-uts/#more-734
http://all-thewin.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
http://dwisudarnoputra.wordpress.com/tag/thermistor/
http://apardamean.blogspot.com/2013/03/thermistor.html
http://teuinsuska2009.files.wordpress.com/2010/10/didaktik-4
sensor-temperatur.ppt
http://www.elektro.undip.ac.id/sumardi/www/komponen/4_4.ht
m

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai