Anda di halaman 1dari 17

OHM METER

Kelompok 1
1. Aulia Wulandari(5211131004)
2. Vito Alwi Prayoga(5212131002)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Kajian Teori
A. Ohm Meter
B. Penemu Ohm mter
C. Fungsi Ohm meter
D. Prinsip Kerja Ohm Meter
E. Bagian Bagia Ohm Meter
F. Jenis Jenis Ohm Meter
G. Kelebihan dan Kekuragan Ohm Meter
H. Penggunaan Ohm Meter
Bab III penutup
I. Kesimpulan
J. Saran
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunia dan rahmat-Nya yang
limpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tugas yang kami kerjakan yaitu makalah yang berjudul Ohm Meter.
Adapun tujuan kami menyelesaikan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengkuran Listrik. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pengukuran Listrik.
Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalam makalah kami. Oleh
karena itu, saran serta kritik yang membangun dari pembaca sangat kami perlukan untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
 
 
 
 
 
Medan , 1 Septmber 2021
 
 
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah konsep Ohmmeter adalah salah satu hal penting untuk dipelajari dalam materi pengukuran listrik .Dimana kita akan mempelajari konsep dasar
dari pengukuran listrik itu sendiri. Selain itu kita juga akan mengetahui, memahami, dan mengerti tentang definisi ,Penemu, fungsi, prinsip kerja ,
Bagian-bagian, jenis jenis, kelebihan dan kekurangan Ohmmeter, dan penggunaan ohm meter itu sendiri.
 
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
Apa pengertian dari ohm meter?
Siapa penemu ohm meter?
Apa fungsi ohm meter?
Bagaimana prinsip kerja ohm meter?
Apa saja bagian bagian dari ohm meter?
Apa saja jenis jenis ohm meter?
Apa saja kelebihan dan kekurangan ohm meter?
Cara menggunakan ohm meter
 
C. Tujuan
Untuk menjelaskan pengertian dari ohm meter
Untuk mengetahui siapa penemu ohm meter
Untuk mengetahui fungsi ohm meter
Untuk mengetahui prinsip kerja ohm meter
Untuk mengetahui bagian bagian dari ohm meter
Untuk mengetahui jenis jenis ohm meter
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan ohm meter
Untuk mengetahui cara penggunaan ohm meter
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Ohm Meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu
daya yang mampu menahan aliran listrik pada
konduktor. Ohm meter juga merupakan instrument
elektronika yang berfungsi untuk mengetahui nilai
resistansi suatu beban elektronika atau komponen elekt
ronika. Ohm meter juga dapat digunakan untuk
mengetes saklar,kabel dan sekeling untuk mengetahui
apakah terputus serta rangkaian terbuka.
B. Penemu Ohm Meter
Pengukuran semacam ini selaras dengan ‘Hukum Ohm’ yang
berbunyi bahwa arus listrik pada suatu rangkaian pasti selalu
berbanding lurus dengan jumlah tegangan. Hukum ini digagas
pertama kali oleh Fisikawan asal Jerman bernama Georg Simon
Ohm.
Georg Simon Ohm (lahir 16 Maret 1789 – meninggal 6 Juli 1854
pada umur 65 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman yang
banyak mengemukakan teori di bidang elektrisitas. Karyanya
yang paling dikenal adalah teori mengenai hubungan antara aliran
listrik, tegangan, dan tahanan konduktor di dalam sirkuit, yang
umum disebut Hukum Ohm.
c. Fungsi Ohm Meter
Ohmmeter dapat digunakan untuk mengukur nilai hambatan
dari suatu komponen. Ohmmeter dipasang bersama-sama
dengan voltmeter dan amperemeter pada satu perangkat
yang disebut multimeter. Misalnya untuk mengetahui
apakah suatu transistor yang digunakan masih baik atau
tidak dengan cara menggunakan ohmmeter yang ada pada
multitester. Dan biasa digunakan untuk menentukan baik
tidaknya dioda. Jika dioda itu masih baik maka jarum
penunjuk akan bergerak dengan cara menghubngkan probe
merah (+ ) ke katode dan probe hitam ( – ) ke anode.
D. Prinsip Kerja Ohm Meter
Cara kerja dari alat ukur yang satu ini cukup simple dan sederhana dengan
cara menghasilkan aliran internal arus. Alat yang menggunakan tenaga
baterai ini akan mengukur resistensi atau hambatan yang terjadi antara dua
arah yang terdapat pada perangkat. Ujung kabel yang berwarna merah
dihubungkan ke kutub (+). Sedangkan warna yang hitam harus
dihubungkan ke kutub yang (-). Ketika arus mulai mengalir dari komponen
baterai melalui suatu unit, saat itulah Ohm-meter mulai mengukur
penurunan Voltase serta nilai Hambatan.
. Pada dasarnya prinsip kerja dari ohm-meter adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, dan ohm
menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
E. Bagian Bagian Ohm Meter
1. Sekrup.
Bagian ini bertujuan untuk mengatur kedudukan jarum meter. Sebelum memulai kegiatan
pengujian, biasanya jarum penunjuk harus diletakkan pada posisi nol. Pemutaran sekrup ini
bisa dibantu dengan obeng pipih yang kecil.
2. Tombol ‘Zero Ohm Adjust Knob’.
Tombol ini digunakan untuk mengatur jarum meter agar berada pada angka nol atau Zero.
Bagian ini memiliki peran yang penting untuk mendapatkan nilai akurasi yang tinggi.
3. Saklar Pemilih.
Bagian ini juga sering disebut dengan istilah ‘Range Selector Switch’. Tujuannya tak lain
untuk memilih batas ukuran serta posisi pengukurannya.
4. Lubang Kutub Positif dan Negatif.
Fungsi dari lubang tersebut adalah untuk memasukkan test lead atau ujung kabel. Untuk
kabel yang berwarna merah, tancapkan pada kutub yang (+). Sedangkan kabel yang
berwarna hitam ditancapkan pada kutub (-).
5. Probe (+) dan (-).
Probe di sini adalah test lead atau kabel yang yang terdiri dari dua jenis yaitu hitam dan
merah. Keduanya memiliki arah kutub yang berlawanan yaitu positif dan negatif.
F. Jenis Jenis Ohm Meter
Terdapat dua jenis Ohm-meter yang bisa digunakan oleh para ahli elektro. Berikut ini
penjelasan lengkapnya mengenai detail dari masing-masing jenis.
 Ohm-meter Analog.
Alat ukur jenis analog memiliki model penghitungan yang lebih manual dan simpel
untuk dibaca. Terdapat jarum ukur yang nantinya berhenti pada angka tertentu. Anda
harus membacanya dengan lebih jeli dan detail tentang angka yang diarahkan oleh
jarum penunjuk. Alat ukur ini biasanya lebih sering digunakan oleh tukang service TV
dan komputer.
 Ohm-meter Digital.
Jenis yang kedua yaitu digital yang memiliki tingkat akurasi jauh lebih detail dan
akurat. Nilai Hambatan yang dihasilkan oleh jenis digital memiliki tambahan satuan
yang jauh lebih terperinci. Pilihan pengukurannya pun jauh lebih variatif dibandingkan
dengan model analog. Hanya saja, model ini memiliki kekurangan yaitu susah
melakukan monitoring terutama saat Voltase tidak stabil atau naik turun.
 
Gambar ohm meter analog dan ohm meter digital,
sebagai berikut:
G. Kelebihan dan Kekurangan Ohm Meter
 Kelebihan dan Kekurangan Ohm meter Analog:

Kelebihanya yaitu mudah dalam pembacaanya dengan tampilan yang lebih


simpel. Sedangkan kekuranganya yaitu akurasinya yang rendah, jadi untuk
pengukuran yang membutuhkan ketelitian tinggi sebaiknya memakai Ohm
meter Digital.
 
 Kelebihan dan Kekurangan Ohm meter Digital:
Kelebihan ohm meter digital yaittu biasanya digunakan pada penelitian atau
pekerjaan yang membutuhkan kecermatan yang tinggi, tetapi sekarang juga
banyak teknisi komputer atau TV dan Service center yang memakai Ohm
meter digital. Kekuranganya yaitu susah untuk memonitor tegangan yang tidak
stabil, Jadi apabila ingin melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-
turun sebaiknya memakai ohm meter Analog.
H. Penggunaan Ohm Meter
1. Matikan semua daya pada setiap rangkaian yang sedang diuji dengan cara memtuskan setiap sambungan yang ada. Hal ini
tak lain bertujuan untuk mendapatkan nilai akurasi yang tepat serta menjamin keselamatan Anda.
2. Pilihlah alat ukur sesuai kebutuhan baik dalam jenis analog maupun digital dengan auto range yang umum dari 0-10 sampai
0-10.000.
3. Cek kembali kondisi baterai saat pertama membelinya. Biasanya sudah otomatis berada di dalam alat ukur tersebut atau
dalam kemasan terpisah untuk kemudian dipasang sendiri.
4. Kemudian masukan kabel timah penguji ke dalam soket meteran. Biasanya telah ditandai dengan warna merah untuk kutub
(+) dan warna hitam untuk kutub (-).
5. Aturlah meteran ke arah angka nol atau zero terlebih dahulu. Resistensi nol tersebut harus selalu diperhatikan pada saat
kedua ujung probe tersebut mulai terhubung satu sama lain.
6. Pilihlah perangkat atau rangkaian listrik yang akan diuji tingkat resistensinya. Sebagai langkah awal, coba ujikan pada benda
yang sebelumnya telah diketahui nilai hambatannya. Jika sudah akurat, silakan aplikasikan ke dalam peralatan elektronik
yang lain.
7. Sentuhkan satu probe ke ujung suatu rangkaian listrik. Lalu tempelkan ujung probe lainnya ke ujung yang berbeda. Catatlah
hasil pengukuran resistensi dari benda tersebut.
8. Cek pula kondisi resistensi pada cabang rangkaian atau kabel. Tujuannya untuk mencari tahu apakah terdapat kerusakan
terbuka atau konsleting listrik pada rangkaian listriknya. Jika menunjukkan ‘infinite Ohm’ atau Ohm tidak terbatas, ini
menunjukkan bahwa tidak ada jalur yang dapat dilalui oleh arus listrik. Artinya, telah terjadi kerusakan pada bagian
konduktor atau terdapat komponen yang terbakar.
9. Pastikan alat ini dalam kondisi Off setelah selesai digunakan. Jika tidak, dapat menyebabkan konsleting pada probe serta
menguras baterai.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Ohmmeter adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik.
2.Dapat mengukur resistansi dari komponen dan untuk menentukan kesalahan pada suatu rangkaian.
3.Selain itu, ohmmeter juga bisa digunakan untuk mengetahui kondisi suatu komponen semikonduktor seperti
dioda dan transisitor.
4.Desain asli dari ohmmeter menggunakan baterai kecil untuk menahan arus listrik.
5.Penemuan ohmmeter dan alat ukur listrik lainya adalah gergo simon ohm.
6.Ohmmeter membentuk sirkuit sendiri, karena itu mereka tidak dapat digunakan dalam sebuah sirkuit yang dirakit.
7.Jenis yang lebih akurat dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus konstan, melalui perlawanan,
dan lain sirkuit yang mengukur tegangan V.
8.Menurut persamaan yang berasal dari Hukum Ohm, nilai resistansi R ohmmeter ada dua bentuk analog dan
digital.
9.Ohmmeter analog adalah ohmmeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan oleh penunjuk di skala yang tertera.
10.Ohmmeter digital adalah ohmmeter yang hasil pengukurannya ditunjukkan langsung pada angka ( display 7 segmen ).

B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, yang belum mengerti menjadi mengerti dan
yang sudah mengerti menjadi lebih mengerti kembali.Segala sesuatu tidak ada yang sempurna, seperti kata pepatah bahwa
“Tidak Ada Gading Yang Tidak Retak”, begitupun dengan makalah ini.Maka diharapkan pada semua pihak dapat
memberikan kritik dan sarannya yang dapat membangun, agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya menjadi lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
 https://id.wikipedia.org/wiki/ohm-meter
 https://id.wikipedia.org/wiki/georg_ohm
 https://abdulelektro.blogspot.com/2019/02/ohm-
meter.html
 https://id.wikihow.com/Menggunakan-ohmmeter
 https://www.pengelasan.net/ohmmeter/.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai