Anda di halaman 1dari 10

SENSOR SUHU

JOHRI SABARYATI
PENGERTIAN

 Sensor suhu adalah perangkat yang mungkin cukup sering ditemui


pada kehidupan sehari-hari. Mulai untuk penggunaan lemari es,
termometer, microwave, pemanasan air, dan masih banyak lagi.
Tidak sampai situ, perangkat yang kerap disebut temperature
sensor ini juga banyak digunakan di berbagai bidang.
 Terdapat temperature sensor untuk mengukur suhu pada tanah,
bendungan beton besar, lubang bor, ataupun bangunan.
 Alat yang digunakan untuk mendeteksi sekaligus mengukur suhu.
Temperature sensor akan mendeteksi suhu dingin dan panas
lantas mengubahnya hingga menjadi sinyal listrik yang dapat
diukur.
THERMISTOR
Jenis temperature sensor satu ini memiliki nilai resistansi yang dipengaruhi oleh
suhu. Kata Thermistor sendiri di dapat dari singkatar Thermal Resistor.

Komponen elektronika ini terdiri dari 2 jenis, yaitu PTC (Positive Temperature
Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Saat PTC memiliki nilai resistansi yang meningkat ketika suhunya tinggi, maka
NTC sebaliknya, yaitu nilai resistansi yang dimilikinya akan menurun ketika
suhunya meningkat. Terbuat dari bahan-bahan keramik semikonduktor,
Thermistor dapat menjadikan energi listrik berubah menjadi hambatan.

Termistor cukup menampilkan perubahan yang dapat diprediksi dan tepat pada
perubahan suhu yang berbeda. Karena itulah thermistor termasuk dalam jenis
temperatur sensor yang cukup sensitif dan bereaksi terhadap perubahan suhu
yang sangat kecil sekalipun dengan tepat.

PTC dan NTC sendiri biasanya diaplikasikan ke berbagai peralatan elektronika


meliputi sensor derajat suhu pada kulkas, sensor derajat suhu pada komputer,
hingga voltage regulator.
THERMOSTAT Thermostat adalah jenis temperature
sensor yang cukup banyak ditemui karena
digunakan di berbagai peralatan listrik
seperti setrika, ovel, serta pemanas air.
thermostat sendiri terdiri dari dua jenis
logam yang berbeda dan bekerja dengan
prinsip electro-mechanical.
Adapun nantinya dua dari tiga jenis logam
yang ditempel akan membentuk Bi-Metallic
Strip dan bengkok saat mendapat suhu
tertentu. Strip bergerak untuk memutus
ataupun menyambung sirkuit (ON/OFF).
Karena sistem kerjanya, tidak heran jika
Thermostat banyak digunakan untuk
berbagai peralatan listrik.
RTD (RESISTIVE TEMPERATURE SENSOR)
 RTD merupakan jenis temperature sensor
yang hampir serupa dengan Thermistor
PTC. Ini karena RTD juga dapat menjadikan
energi listrik berubah menjadi hambatan
listrik serta memiliki sifat yang sebanding
dengan perubahan suhu.
 Artinya saat suhu meningkat, maka nilai
resistansinya juga akan meningkat.
Bedanya, RTD memiliki nilai yang lebih
presisi serta akurat jika dibandingkan
Thermistor PTC. Untuk bahan
pembuatanya, biasanya RTD tersusun dari
bahan platinum PRT (Platinum Resistance
Thermometer).
 Rentang suhunya yang luas, yaitu berkisar mulai
THERMOCOUPLE dari -200 derajat celcius hingga bisa lebih dari 2000
derajat celcius.
 Bekerja dengan dua persimpangan logam berbeda
yang dimilikinya. Adapun salah satu logam akan
dijaga dengan suhu konstan yang berperan
sebagai junction referensi.
 Sementara untuk satu logam yang lainnya, maka
akan dikenakan suhu panas dan akan dideteksi.
Perbedaan suhu dalam dua persimpangan inilah
yang nantinya membentuk tegangan listrik tertentu
yang bernilai sebanding dengan suhu sumber.
 Jenis-jenis termokopel meliputi termokopel tipe E, K,
N, T, S, R, B, C, serta A. Beberapa penggunaanya
seperti untuk rumah sakit dan persiapan makanan
(termokopel tipe K).
FUNGSI SENSOR SUHU

 Termistor dan termokopel termasuk dalam sensor konta sehingga memiliki fungsi dapat mengukur benda
secara langsung. Sementara untuk sensor tipe non-kontak, maka lebih berfungsi untuk mengukur radiasi
sumber panas.
 Sesuai dengan fungsinya, sensor jenis ini hampir sebagian besar digunakan pada lingkungan yang cukup
berbahaya seperti pembangkir listrik tenaga nuklir atau tenaga panas. Selain untuk lingkup yang berbahaya
atau untuk peralatan elektronik, temperature sensor juga digunakan untuk bidang pembangunan.
 Beberapa contohnya meliputi pengukuran hidrasi pada struktur beton massal, pemantauan migrasi rembesan,
hingga pemantauan geoteknik. Temperature sensor digunakan untuk perawatan beton karena beton sendiri
biasanya harus hangat untuk pemasangan atau perawatan yang benar.
 Terdapat sensor yang cara kerjanya didasarkan pada
CARA KERJA SENSOR tegangan yang ada di terminal dioda. Pada sensor jenis
ini, maka suhu akan meningkat saat terdapat
peningkatan tegangan. Kemudian hal tersebut juga
diikuti penurunan tegangan yang terjadi di antara emitor
pada dioda dengan terminal transistor basis.
 Ada pula temperature sensor yang memiliki cara kerja
dengan didasarkan pada perubahan tegangan karena
adanya perubahan suhu.
 Sensor vibrating wire merasakan perubahan suhu dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik. Nantinya sinyal
listrik inilah yang akan ditransmisikan sebagai frekuensi
ke unit pembacaan.
 Dengan cara kerja seperti itu, temperature sensor
berfungsi untuk mengubah suhu menjadi frekuensi
sehingga bisa dibaca atau dihitung.

Anda mungkin juga menyukai