Anda di halaman 1dari 12

SENSOR DAN SIGNAL

NAMA KELOMPOK
1.R I P A N P A J A R M A U L A N A (5190711040)
2.I K H S A N N O V I Y A N T O (5190711051)
3.F A H R I R I F K I U B A I D U L L A H ( 5 1 9 0 7 1 1 0 0 5 )
 Macam-macam sensor
1. Sensor proximity
 Sensor induktif
Sensor induktif adalah sensor jarak elektronik yang mendeteksi benda
logam tanpa menyentuhnya. Ketika jarak pendeteksian adalah 5mm
atau kurang dari 1 inci dan aplikasi membutuhkan penginderaan
logam, inductive proximity (IP) memberikan solusi yang dibutuhkan.

 Sensor kapasitif
Capacitive Proximity Sensor dapat digunakan untuk mendeteksi target
logam dan juga non logam seperti kertas, kayu, plastik, kaca, kayu,
bubuk, dan cairan.etc tanpa kontak fisik. Capacitive Proximity Sensor
merasakan objek “target” karena kemampuan target untuk diisi listrik.
Karena bahkan non-konduktor dapat menahan muatan, ini berarti
hampir semua objek dapat dideteksi dengan sensor jenis ini.
2. Sensor cahaya
 Photoresistor or Light Dependent Resistor (LDR)
LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung
pada intensitas cahaya yang diterimanya

 Photodiode
Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda. Dioda Foto
memiliki Lensa dan Filter Optik yang terpasang dipermukaannya
sebagai pendeteksi cahaya.
 Phototransistor
Phototransistor adalah sebuah komponen yang sangat penting. Phototransistor
merupakan transistor yang mampu mengubah energi cahaya sehingga menjadi
energi listrik. Kemudian komponen ini juga mempunyai penguat atau gain
internal.
3. Sensor temperature

 Thermistor
Thermistor atau resistor termal adalah salah satu jenis resistor
yang hambatan listriknya bervariasi dengan perubahan suhu.
Meskipun semua tahanan resistor berfluktuasi sedikit dengan
suhu, termistor sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

 Thermostat
Termostat adalah suatu perangkat yang dapat memutuskan dan
menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi perubahan
suhu di lingkungan sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu
yang ditentukan. Pada umumnya, Termostat dibedakan menjadi
dua jenis utama yaitu Termostat Mekanikal dan Termostat
Elektronik.
 Perbedaan sensor analog dan digital

 Sensor analog  Sensor digital


Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal
sinyal output yang kontinu atau berkelanjutan. keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan
Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah
analog ini sebanding dengan pengukuran. Berbagai sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan
parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, pemancar. Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format
tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau
logika 0 (ON atau OFF).
Transmitter
Pengertian dan Fungsi Transmitter

Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah satu elemen dari
sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari suatu proses digunakan alat ukur
yang disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan langsung dengan medium yang diukur),
dimana transmitter kemudian mengubah sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal
standart. 
 Sinyal Transmitter
Sinyal transmitter adalah suatu tanda ataupun sinyal yang diberikan ke alat penerima seperti pencatat,
penunjuk yang berupa skala angka – angka.
Jenis – jenis sinyal yang terdapat pada transmitter adalah :
1. Sinyal pneumatik atau tekanan udara
Besaran standart sinyal pneumatik ini adalah 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kg/cm2.
2. Sinyal elektrik
Besaran standart sinyal elektrik ini adalah 4 mA – 20 mA dan skala kerja sinyal tegangan ada yang
berkisar 1 – 5 VDC dan ada juga 0 – 10 VDC.
Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem sinyal yang dapat dipergunakan pada transmitter yaitu sinyal
pneumatik dan sinyal elektrik. Berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat digolongkan menjadi
dua jenis yaitu :
1. Transmitter elektrik
2. Transmitter pneumatic.
 Sensor Gauge

Sensor Load Cell merupakan sensor yang dirancang untuk


mendeteksi tekanan atau berat sebuah beban. Sensor load cell
umumnya digunakan sebagai komponen utama pada sistem
timbangan digital.

Strain gauge adalah sebuah konduktor yang diatur sedemikian


rupa dengan pola zig-zag dan terdapat di permukaan
membrane. Ketika terjadi peregangan membrane, otomatis
resistansinya mengingkat. Strain gauge berfungsi sebagai
sensor untuk mengukur berat benda atau barang dalam ukuran
besar.

Umumnya strain gauge memiliki sensor tipe metal foil dimana


proses photoeching kemudian membentuk konfigurasi grid.
Prosiesnya sendiri sangat sederhana sehingga bisa dibuat
beragam ukuran gauge maupun bentuk grid.
 Proximity swirtch
Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja
berdasarkan jarak obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah
menditeksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai
beberapa centi meter saja sesuai type sensor yang digunakan.

Proximity Sensor terbagi dua macam, yaitu:


• Proximity Inductive
• Proximity Capacitive
Proximity Inductive berfungsi untuk mendeteksi obyek besi/metal. Meskipun terhalang oleh benda non-
metal, sensor akan tetap dapat mendeteksi selama dalam jarak (nilai) normal sensing atau jangkauannya.
Jika sensor mendeteksi adanya besi di area sensingnya, maka kondisi output sensor akan berubah nilainya.
Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak sensingnya baik metal maupun
non-metal.
 System 4-20
adalah standar sinyal analog, artinya arus listrik digunakan untuk merepresentasikan pengukuran atau sinyal
perintah secara proporsional. Biasanya, nilai arus 4 miliamp mewakili skala 0%, nilai arus 20 miliamp mewakili skala
100%, dan nilai arus di antara 4 dan 20 miliamp mewakili persentase yang sepadan di antara 0% dan 100%.

Tabel dibawah menunjukkan nilai arus dan persentase yang sesuai untuk setiap kenaikan 25% antara 0% dan 100%.

Nilai Arus Skala %

4 mA 0%

8 mA 25 %

12 mA 50 %

16 mA 75 %

20 Ma 100 %

Setiap teknisi instrumen yang ditugaskan untuk memaintain instrumen 4-20 mA menyimpan nilai-nilai ini ke dalam
memori, karena mereka sangat sering berhubungan langsung dengan instrumen tersebut:
 Fieldbus
Adalah sebuah protocol yang menghubungkan antar device-device seperti sensor, PLC, DCS, aktuator, valve dan
sebagainya.
Tujuan penggunaan FieldBus sendiri adalah untuk mengganti sambungan “point-to-point” antara perangkat
lapangan (Sensor,Aktuator lapangan,dll) ke pengontrolnya (PLC,CNC,dll) dengan satu penyambung digital dimana
semua informasi di transmisikan secara serial dan multiplex.

Mengapa menggunakan FieldBus ?


Ada dua alasan utama mengapa suatu industry atau pabrik memilih system FieldBus sebagai metode
penghubungan perangkat di sepanjang pabrik, berikut alasannya :

1. Pentransmisian data dilakukan dalam bentuk standar untuk memenuhi permintaan khusus dari komunikasi
pabrik.

2. Pertukaran Kata di sepanjang “Bus” tersedia dengan mudah untuk semua node pada saat yang sama ( tidak
memerlukan kabel tambahan untuk menghubungkan node tertentu ke yang lain).
 HART
HART merupakan open protokol yang berarti dapat digunakan dan dikembangkan oleh siapapun. HART memiliki
dua modulasi sekaligus dalam komunikasinya yaitu menggunakan analog (4-20mA) dan Digital yaitu FSK
(Frequency Shift Keying).
Protokol HART menggunakan sinyal analog 4-20mA sebagai sinyal yang ditumpangi dari hasil mengkonversi
pengukuran di Transmitter.
protokol HART yang menumpang dijalur analog 4-20mA menggunakan modulasi digital untuk berkomunikasi
dengan cara mengirimkan data serial yang di modulasi dengan FSK (Frequency Shift Keying). data Analog di
konversi kedalam digital kemudian dikirimkan melalui serial line dan dimodulasi. Sebelumnya, FSK adalah sebuah
metode penyisipan data melalui gelombang sinyal  dengan cara menyisipkan frekuensi.

Anda mungkin juga menyukai