Disusun Oleh:
Lingga Wiyandi 207002063
Kelas B
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELKTRO
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
SENSOR ANALOG DAN DIGITAL PLC
Lingga Wiyandi
Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRAKSI
Karena kebutuhan otomatisasi meningkat secara signifikan, sistem kontrol harus mudah
diprogram, fleksibel, andal, kuat, mudah dioperasikan dan hemat biaya. Namun Programmable
Logic Controller (PLC) tidak dapat bekerja sendiri, oleh karena itu dibutuhkan adanya sensor
sebagai alat pendeteksi agar PLC dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan. Dalam paper ini dibahas
tentang penerapan sensor baik analog maupun digital pada programmable logic controller PLC
serta contoh implementasinya. Paper ini menyimpulkan macam-macam sensor yang dapat dan
umum digunakan pada PLC.
Kata kunci: PLC, sensor, analog, digital
A. Pendahuluan
Programmable Logic Controller (PLC) secara global dikenal sebagai “Kunci Utama” dalam
dunia industri. Tujuan diciptakannya PLC adalah untuk menggantikan sirkuit relai pada sistem
kontrol. PLC pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1960-an.
Disisi lain, sensor merupakan perangkat penting dalam sistem elektronik. Menurut definisi,
sensor adalah sebuah perangkat, module atau subsistem yang dapat mendeteksi, dan mengukur
perubahan keadaan disekitar lingkungannya dan mampu mengolah informasi tersebut menjadi
sinyal listrik. Tanpa sensor, mustahil PLC dapat bekerja sesuai kebutuhannya.
Sensor sendiri dibagi menjadi dua bagian; sensor analog dan sensor digital.
B. Klasifikasi sensor
1. Sensor analog
Sensor analog adalah sensor non-digital yang dapat mengukur perubahan eksternal dan
menghasilkan sinyal berupa tegangan sebagai output hasil. Sensor analog menghasilkan sinyal
atau tegangan kontinu yang sebanding dengan kuantitas yang diukur.
1.1 Sensor jarak Ultrasonik
Sensor jarak ultrasonik bekerja dengan prinsip sonar, sensor akan menghasilkan impuls
suara ultrasonik dan hasil pengukuran dihasilkan dengan menghitung waktu yang diperlukan dari
sinyal gema hingga dideteksi kembali yang dipantulkan oleh objek yang terdeteksi. Gelombang
ultrasonik dipantulkan dengan baik oleh hampir semua bahan (logam, kayu, plastik, kaca, cair,
dll.) sensor ini tidak terpengaruh oleh benda berwarna, transparan, atau permukaan mengkilap.
Sensor ultrasonik memungkinkan pengguna menggunakan satu sensor untuk banyak bahan
yang hendak diseortir tanpa pengaturan tambahan.
Spesifikasi Teknis sensor jarak ultrasonik komponen TU1-CO-OE
Tipe TU1-CO-OE
Jarak sensor nominal 300 ~ 2500 mm
Tegangan 19 – 30 VDC
Arus kerja 0.5 mA
Temperatur kerja -25O ~ 70 OC
Berat 124 g
Kemampuan pencacah sensor ultasonik sangat baik, seperti yang telah disinggung sebelumnya
bahwa sensor ini mampu melakukan deteksi hampir pada semua bahan.
Sensor tekanan adalah alat untuk mengukur tekanan gas atau cairan. Tekanan adalah
besarnya gaya yang bekerja pada satuan luas, dan dinyatakan dalam gaya (F) per satuan luas (A).
Sensor tekanan biasanya bekerja sebagai transduser; yaitu alat yang menghasilkan sinyal sebagai
fungsi dari tekanan yang dikenakan. Dalam sensor tekanan, sinyal bersifat elektrik.
Sensor tekanan digunakan untuk kontrol dan pemantauan dalam banyak aplikasi sehari-
hari. Sensor tekanan umumnya digunakan untuk mengukur tekanan aliran fluida atau gas,
kecepatan, ketinggian air, dan ketinggian permukaan. Sensor tekanan sering juga disebut
transduser tekanan.
Spesifikasi Dasar Teknis sensor tekanan tipe PS-3000
Tipe PS-3000
Range tekanan 0 ~ 3000 psi
Tegangan 5 VDC
Arus kerja 0.5 mA
Temperatur kerja -25O ~ 70 OC
Berat 35 g
Tabel spesifikasi teknis sensor tekanan komponen PS-3000[2]
Dalam sensor tekanan, kemampuan pencacah ditentukan oleh akurasi. Akurasi adalah
seberapa dekat nilai terukur yang dilaporkan oleh sensor tekanan dibandingkan dengan tekanan
sebenarnya. biasanya dinyatakan sebagai perbedaan antara dua nilai.
Lalu seberapa akurat sensor tekanan?
Sebagian besar sensor dengan akurasi yang ditentukan misalnya +/-0,25% atau +/-0,1%
dari skala penuh (FS). Kesalahan sensor FS 100 psi dengan akurasi +/-0,1% FS tidak akan melebihi
+0,1 psi atau -0,1 psi – pada titik mana pun dalam rentang pengukuran sensor. Yang mana itu
berarti bahwa sensor cukup akurat.
1.3. Sensor Temperatur (Termocouple)
Sensor temperatur, transduser suhu atau termokopel adalah perangkat yang mengubah
kuantitas termal dari lingkungan luar menjadi sinyal listrik. Sensor temperatur bekerja dengan
memanfaatkan efek Seeback.
Sensor suhu atau termokopel terdiri dari dua jenis logam yang berbeda, digbungkan bersama
di salah satu ujungnya. Ketika sambungan dari dua logam dipanaskan atau didinginkan, akan
menghasikan tegangan yang dapat dikonversi ke suhu.
Secara sederhana, dalam termokopel perbedaan potensial listrik dihasilkan karena perbedaan
suhu dujung terminalnya.
Spesifikasi Dasar Teknis sensor temperatur tipe RS Pro type K
Tipe RS Pro type K
Tipe termokopel Tipe K
Rentang suhu -40 ~ 100OC
Waktu respon suhu 5s
Konstruksi Stainless steel 310 probe
Tabel spesifikasi teknis sensor temperatur tipe RS Pro type K[3]
Kemampuan pencacah sensor suhu dtentukan oleh tipe termokopel yang menyusunnya,
untuk tipe K yang digunakan pada sample, kemampuan pencacah atau akurasi pembacaan
suhunya adalah kurang lebih 0.75% atau sekitar 2.2OC dari suhu asli.
2. Sensor Digital
Sensor digital adalah sensor elektronik, di mana konversi dan transmisi data dilakukan secara
digital.
2.1. Limit Switch
Sensor paling umum adalah limit switch, perangkat elektromekanis yang digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya suatu objek. Didalam limit switch terdapat saklar yang mengoperasikan
rangkaian kontaknya ketika aktuatornya melakukan kontak fisik dengan objek yang dipindai.
Aktuator memiliki kontak khusus yang berbeda tergantung pada tipe, seperti roller, tuas, pegas,
tongkat, plunger, dan lain sebagainya.
Namun, karena terdiri dari bagian yang bergerak, limit switch rentan terhadap keausan dan
kerusakan. Hal tersebut membuat kontak fisik dengan objek yang dipindai tidak selalu akurat.
Secara sederhana, limit switch terdiri dari aktuator yang terhubung secara mekanis ke sakelar
listrik. Ketika suatu benda menyentuh aktuator, sakelar akan beroperasi menyebabkan listrik
tersambung atau terputus.
Sensor jarak induktif adalah saklar non-kontak yang paling umum dan murah dalam
teknologi penginderaan, digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda logam tanpa benar-benar
menyentuh benda tersebut.
Kecepatan deteksi yang tinggi serta ukurannya yang kecil membuatnya sangat diperlukan
dalam aplikasi otomasi. Sensor jarak induktif terdiri dari koil yang digerakkan oleh osilator.
Osilator menciptakan medan elektromagnetik yang muncul dipermukaan sensor. Jika sebuah
target logam memasuki area ini, medan elektromagnetik berkurang dan sakelar menyala atau mati.
Beberapa aplikasi sensor induktif yang umum adalah untuk menghitung benda berupa logam,
merasakan keberadaan bagian logam seperti sekrup, dan mengukur kecepatan putar suatu rotor.
Sensor kapasitif adalahh sensor yang mendeteksi objek dengan cara mengukur konstanta
dielektrik yang berbeda dari udara. Sensor kapasitif ideal untuk jangkauan deteksi material yang
lebih luas dari sensor jarak lainnya. Operasinya mirip dengan sensor induktif, tetapi menciptakan
medan elektrostatik yang dipengaruhi oleh objek.
Sensor fotolistrik adalah sensor yang digunakan untuk menentukan jarak, ketiadaan, atau
keberadaan suatu objek dengan menggunakan pemancar cahaya, seringkali inframerah, dan
penerima fotolistrik biasanya reciever inframerah. Sensor ini sebagian besar digunakan dalam
industri manufaktur.
Sensor fotolistrik menggunakan berbagai teknologi penginderaan yang menggunakan
berkas cahaya sebagai media pendeteksi. Sumber cahaya yang digunakan adalah cahaya tampak,
inframerah, LED, atau laser yang masing-masing mempengaruhi jarak kemampuan sensor.