a
n
P
e
m
b Setelah melakukan kegiatan diharapkan mahasiswa dapat:
el a. Mengetahui komponen yang terdapat pada bin sorting module.
aj b. Menjelaskan elemen masukan yang terdapat pada bin sorting module.
c. Menjelaskan elemen kerja (aktuator) pada bin sorting module.
a d. Menjelaskan elemen pendukung pada bin sorting module.
r
a Uraian Materi
n
2.1 Elemen Masukan
A. Sensor Proximity
Sensor proximity atau sensor jarak adalah sensor atau alat pendeteksi yang
bekerja berdasarkan jarak benda atau objek terhadap sensor. Sensor proximity
beroperasi tanpa menggunakan kontak mekanik. Sensor ini memiliki karakteristik
yaitu hanya bisa mendeteksi objek benda dengan jarak yang cukup dekat saja
sesuai dengan jenis dan tipe sensor tersebut. Sistem sensor proximity induktif dan
kapasitif yang ada pada DLFA-PTP Pneumatic Robot Training Equipment terdiri dari
dua sensor yaitu satu sensor proximity induktif dan satu sensor proximity kapasitif.
B. Sensor Reedswitch
Gambar 2.3 Sensor Reedswitch Merk AIRTAC Tipe CS1-M dan Simbolnya
Salah satu bentuk dan simbol dari sensor reedswitch seperti yang ditunjukan
pada Gambar 2.3. Dalam aplikasi praktis, sensor ini dapat dipasang pada objek
yang diukur, misalnya dipasang pada kedua ujung sisi luar piston silinder atau piston
batang, sehingga posisi gerakan piston silinder atau silinder batang tersebut dapat
diidentifikasi menggunakan dua sensor tersebut. Gerakan/posisi piston silinder dapat
dideteksi/diketahui
9 menggunakan sinyal yang dihasilkan oleh sensor. Sensor
reedswitch merk AIRTAC tipe CS1-M yang digunakan pada trainer memiliki
spesifikasi seperti pada Tabel 2.1 sebagai berikut.
Dalam sensor reedswitch ini terdapat lampu indikator berupa LED berwarna
merah. Apabila sensor reedswitch bekerja mendeteksi adanya medan magnet maka
LED tersebut akan menyala dan apabila tidak mendeteksi adanya medan magnet
maka LED tidak menyala. Salah satu pemasangan sensor reedswitch pada trainer
ditunjukan pada Gambar 2.4 yaitu pada silinder kerja ganda.
Elemen kerja (aktuator) adalah bagian akhir dari sistem DLFA - PTP
Pneumatic Robot Training Equipment. Aktuator tersebut dibagi menjadi dua sistem
yaitu aktuator pada sistem elektropneumatik dan aktuator pada sistem konveyor. 1.
Aktuator pada Sistem Elektropneumatik Aktuator pada sistem elektropneumatik yang
ada di DLFA - PTP Pneumatic Robot Training Equipment merupakan bagian akhir
dari sistem elektropneumatik. Aktuator ini berfungsi sebagai pengubah energi suplai
udara bertekanan menjadi energi kerja yang digunakan untuk mendorong dan
mengambil benda atau objek yang akan dipindahkan. Secara umum aktuator pada
sistem elektropneumatik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu aktuator gerak lurus
(silinder) dan aktuator gerak memutar (motor pneumatik). Pada bin sorting module
elemen kerja yang lebih spesifik adalah aktuator gerak lurus (silinder) yang dimana
yang digunakan adalah silinder kerja ganda.
Letak pemasangan silinder kerja ganda pada bin sorting module dapat dilihat
pada Gambar 2.6. Silinder tersebut berfungsi untuk memposisikan wadah 1 dan
wadah 2 sebagai penempatan akhir dari benda atau objek yang dipindahkan sesuai
jenis bahan penyusun benda atau objek. Wadah 1 untuk penempatan benda yang
terbuat dari plastik (non-logam) dan wadah 2 untuk penempatan benda yang terbuat
dari logam.
Silinder kerja ganda adalah aktuator pneumatik yang digerakan oleh udara
bertekanan pada kedua sisinya sehingga menghasilkan kerja dalam dua arah.
Silinder kerja ganda sedikit berbeda dengan silinder kerja tunggal. Jika silinder
pneumatik kerja tunggal hanya dikontrol dengan salah satu sisi saja, maka silinder
pneumatik kerja ganda dikontrol pada kedua sisinya untuk mengasilkan kerja atau
gerakan maju/mundur.
Rangkaian pneumatik silinder kerja ganda pada trainer dapat dilihat pada
Gambar 2.7. Pada posisi kerja awal, udara bertekanan akan mengalir dari catu daya
melalui P ke A menuju silinder kerja ganda. Udara bertekanan dari silinder kerja
ganda akan dibuang melalui B ke S. Pada kondisi seperti ini, silinder kerja ganda
9
berada pada kondisi normal. Jika katup mendapatkan sinyal kontrol di sisi kanan,
maka posisi kerja katup akan berubah ke (posisi kerja) sebelah kanan. Perubahan
posisi kerja katup menyebabkan udara bertekanan akan mengalir dari catu daya
melalui P ke B menuju silinder kerja ganda. Udara bertekanan dari silinder kerja
A. Selang
B. 9Fitting (Sambungan)
Ada beberapa jenis fitting yang dapat dilihat seperti pada Gambar 2.9. Jenis
fitting tersebut di antaranya yaitu: (1) fitting 2 lubang, (2) fitting 3 lubang, (3) fitting 4
lubang, dan sebagainya. Pemilihan jenis fitting tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan sambungan yang akan digunakan. Cara memasukan selang ke dalam
fitting yaitu tinggal memasukan selang pada fitting tanpa menekan pengunci.
Sedangkan cara mencabut atau melepas selang dari fitting yaitu dengan menekan
pengunci selang yang ada pada fitting tersebut, kemudian selang dicabut.