Sensor Proximity
Oleh :
1217030013
JURUSAN FISIKA
2022
Abstrak
Proximity sensor experiments have been carried out with the aim of knowing the
working principle of the proximity sensor, knowing the factors that affect the proximity sensor
circuit, and being able to make a proximity sensor circuit. The important components of this
circuit are photodiode, buzzer, and IR emitter. Proximity sensor is a sensor that serves to
determine the presence or absence of an object. This sensor can work without direct physical
touch. If an object has approached the sensor, the buzzer will sound.
Abstrak
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
DASAR TEORI
• Sensor Proximity
Sensor proximity adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya
suatu objek. Sensor ini dalam dunia robot digunakan sebagai pendeteksi ada atau tidaknya
suatu garis pembimbing gerak robot yang biasa disebut dengan “ Line Follower Robot “ atau
“ Line Tracer Robot “. Karakterisitik dari sensor ini adalah mendeteksi objek benda Proximity
dapat bekerja dengan baik dan semua komponen merespon dengan baik pada saat uji
coba.dengan jarak yang cukup dekat yaitu 1 mm sampai beberapa cm saja tergantung
jenisnya. Sensor ini mempunyai tegangan kerja antara 10–30 Vdc dan ada pula yang
menggunakan tegangan 100–200 VAC. [1]
• Jenis-jenis sensor proximity
a. Proximity sensor kapasitif
Sensor proximity kapasitif bekerja untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek dengan
melihat perubahan nilai kapasitansi ketika didekatkan dengan benda tertentu. Sensor ini akan
membangkitkan medan elektrik dan nantinya akan mendeteksi nilai kapasitansi ketika medan
elektrik ini memotong suatu objek. Dalam fisika kita punya persamaan untuk besarnya nilai
kapasitansi suatu benda. Dari sini kita lihat bahwa perubahan nilai kapasitansi tergantung
beberapa faktor yaitu Jarak dan posisi benda di depan sensor proximity,Ukuran dan bentuk
objek, Konstanta dielektrik benda tersebut. Karena hubungan perubahan jarak dengan benda
dan nilai kapasitansi tidak linier, maka sensor ini sulit dipakai sebagai pendeteksi jarak.
Aplikasinya hanya sebagai pendeteksi ada atau tidaknya benda (baik logam maupun
nonlogam) dengan mengatur nilai set point kapasitansinya terhadap benda yang akan kita
deteksi. Prinsip kerja sensor kapasitif yaitu dengan cara mengukur perubahan kapasitansi
medan listrik sebuah kapasitor yang disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya.
Capacitive proximity ini biasanya digunakan pada bumper mobil atau bagian mobil yang
lainnya. Manfaat sederhananya adalah untuk memudahkan mobil parkir, karena sensor ini
akan bekerja apabila mendekteksi benda-benda pada jarak tertentu sehingga mobil tidak akan
menabrak benda tersebut. [2]
b. Induktif proximity sensor
Proximity Inductive Sensor memakai 2 lempeng dengan 1 bagian lempeng pembuat
medan dari sistem induksi. Bila objek mendekat maka medan akan dipantulkan dan
menghasilkan induktansi tertentu sesuai jaraknya. Objek yang dideteksi umumnya dari metal
dan repon frekuensi switch umumnya tinggi.
Prinsip kerja Proximity Inductive Sensor bekerja sama dengan koil elektromagnetik akan
mendeteksi kehadiran suatu objek logam. Sensor ini mempunyai empat elemen utama yaitu
Koil, Osilator, Rangkaian Trigger, dan sebuah output [2]
• Kondisi Listrik, berupa tegangan kerja dan sumber tegangan yang dipakai (AC/DC).
• Kondisi lingkungan, berupa temperature atau kelambaban, lingkungan sekitar dan udara,
bahan kimia khusus. [3]
• Buzzer
Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran
suara berupa gelombang bunyi. Buzzer akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah
tegangan listrik dengan taraf tertentu. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai
alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka
buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar
manusia. [5]
• Photodioda
Photodioda adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Sebuah photodioda biasanya mempunyai karakteristik yang lebih baik dari pada
phototransistor dalam responya terhadap cahaya infra merah. Photodioda mempunyai respon
100 kali lebih cepat dari pada phototransistor. Sebuah photodioda biasanya dikemas dengan
plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa fresnel. Lensa ini merupakan lensa
cembung yang mempunyai sifat mengumpulkan cahaya. Lensa tersebut juga merupakan filter.
Semakin besar area penerimaan suatu dioda infra merah maka semakin besar pula intensitas
cahaya yang dikumpulkannya sehingga arus bocor yang diharapkan pada teknik ‘reversed
bias’ semakin besar. [2]
• Infrared
LED Infra Merah merupakan salah satu jenis LED (Light Emiting Diode) yang dapat
memancarkan cahaya infra merah yang tidak kasat mata. LED infra merah dapat memacarkan
cahaya infra merah pada saat dioda LED ini diberikan tegangan bias maju.
pada anoda dan katodanya. LED infra merah ini dapat memancarkan gelombang cahaya infra
merah karena di buat dengan bahan khusus untuk memendarkan cahaya infra merah. Bahan
pembuatan LED infra merah tersebut adalah bahan Galium Arsenida (GaAs). Secara teoritis
LED infra merah mempuyai panjang gelombang 7800 Å dan mempuyai daerah frekuensi
sampai Hz. Dilihat dari jangkah frekuensi yang begitu lebar, infra merah sangat fleksibel
dalam pengunaanya. LED ini akan menyerap arus yang lebih besar dari pada dioda biasa.
Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar daya pancarnya dan semakin jauh
jarak sapuannya. [4]
• Resistor
Resistor merupakan suatu komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan
tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika.
Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan
dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah
OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang
juga merupakan seorang Fisikawan Jerman. Dalam membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm. [5]
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Project board 1
2. PCB 1
3. Solder 1
4. Timah Secukupnya
5. Header Secukupnya
6. Transistor TIP41C 1
7. Photodioda 1
Gambar 3.7 Photodioda
8. IR Emitter 1
9. LED 1
14. Penggaris 1
Komponen pada
projectboard
disusun.
Dirangkai
Rangkaian diuji coba ulang
Tidak menyala dengan
benar
Menyala
Rangkaian
dipatenkan pada
PCB dengan
menyolder
Resistansi
diganti untuk
mencari data
A. DATA PRAKTIKUM
1. 4 cm Bunyi redup
2 cm Mati
2. 4 cm Bunyi redup
2cm Mati
3. 4 cm Mati
2 cm Mati
B. PEMBAHASAN
Pada rangkaian sensor proximity ini, saat infrared menangkap pergerakan objek ia
akan mengedarkan cahaya merah yang akan ditangkap oleh photodiode dan akan menyalakan
buzzer. Sehingga pada saat suatu objek mendekat, buzzer akan menyala. Semakin dekat
objek, buzzer akan berbunyi sangat kencang.
Ada banyak hal yang menjadi faktor pada rangkaian sensor proximity yaitu, IR
emitter atau infrared, photodiode, dan resistor. IR emitter menangkap pergerakan objek dan
akan memancarkan infrared lalu akan ditangkap oleh photodiode yang akan menyalakan
buzzer. Pada resistor 330 Ohm dan 120 Ohm dalam keadaan objek mendekati dengan jarak
3cm, buzzer akan berbunyi kencang sedangkan pada resistor 10k Ohm pada saat jarak objek
3cm buzzer hanya menyala redup dikarenakan nilai resistansi yang terlalu besar.
Inovasi yang dapat dikembangkan dari rangkaian sensor proximity ada banyak sekali
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya pada bumper mobil. Pada saat parkir, sensor ini
akan bekerja mendeteksi objek yang akan mendekati mobil. Semakin dekat objek, sensor
akan berbunyi kencang untuk memperingati bahwa mobil telah dekat dengan objek.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Mengetahui prinsip kerja sensor proximity tercapai. Kita tau bahwa sensor proximity
merupakan sensor yang berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu objek
tanpa sentuhan fisik
2. Mengetahui faktor rangkaian sensor proximity tercapai. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu photodiode dan IR emitter.
3. Mampu membuat rangkaian sensor proximity tercapai. Data yang diambil pada
praktikum ini berasal dari rangkaian yang telah dibuat secara hardware menggunakan
projectboard dan papan PCB
REFERENSI
[1] K. Umam and R. Alfita, “Rancang Bangun Robot Pembersih Kaca Otomatis Berbasis
Mikrokontroler ARM STM32 Dengan Sensor Proximity,” 2019. [Online]. Available:
https://journal.unesa.ac.id/index.php/inajet
[2] Nama, “LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SENSOR Sensor Kapasitif Dan Induktif
Proximity.”
[3] “Gambar 1. Sensor Proximity Ada beberapa hal atau kondisi digunakannya sensor ini antara
lain.”