A. Tujuan
Setelah selesai pelajaran siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Pembangkit FM
2. Menjelaskn kebebihan FM
3. Menjelaskan Teori Modulator FM
4. Menggambarkan rangkaian modulator FM
B. Uraian Materi.
1. Pengertian FM
Modulator FM digunakan untuk menghasilkan sinyal FM, yang merupakan sinyal
hasil penumpangan sinyal pemodulasi dengan sinyal pembawa yang berubah
terhadap frekuensinya
2. Kelebihan FM
c. Fidelitas Tinggi
Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50
Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo
sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon transien yang
bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM
memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio dan menyediakan
hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah
ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.
d. Transmisi Stereo
Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan
harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa,
memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini
merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran untuk memberikan kualitas
reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia pada rekaman
atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio digital lainnya
akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan teknisi siaran lebih jauh
untuk memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara keseluruhan.
Uc = Ac sin (wc θ + c)
Dalam modulasi amplitudo (AM) maka nilai ‘Ac‘ akan berubah-ubah menurut fungsi
dari sinyal yang ditumpangkan. Sedangkan dalam modulasi sudut yang diubahubah
adalah salah satu dari komponen ‘wc θ+ c‘. Jika yang diubah-ubah adalah komponen
‘wcθ‘ maka disebut Frekuensi Modulation (FM), dan jika komponen ‘c‘ yang
diubahubah maka disebut Phase Modulation (PM).
Jadi dalam sistem FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan
frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan frekuensi dari
sinyal modulasi. Sedangkan pada PM perubahan dari sinyal modulasi akan merubah
fasa dari gelombang pembawa. Hubungan antara perubahan frekuensi dari
gelombang pembawa, perubahan fasa dari gelombang pembawa, dan frekuensi
sinyal modulasi dinyatakan sebagai indeks modulasi (m) dimana :
Dalam siaran FM, gelombang pembawa harus memiliki perubahan frekuensi yang
sesuai dengan amplituda dari sinyal modulasi, tetapi bebas frekuensi sinyal modulasi
yang diatur oleh frekuensi modulator.
6. RANGKAIAN MODULATOR FM 1
Bila tegangan input merupakan sebuah sinyal pembawa, maka frekuensi dalam
modulator akan berubah sesuai dengan perubahan sinyal pembawa. Ini sesuai
dengan prinsip modulasi frekuensi yang telah dijelaskan di awal. Output pada
modulator FM ini merupakan sinyal dari modulator yang frekuensinya telah
diubah-ubah sesuai dengan sinyal informasi.
Karena nilai kapasitansi tersebut bergantung pada nilai tegangan reverse, maka
pengo-perasian dioda varactor selalu pada posisi prategangan mundur (reverse
bias). Dioda varactor ditempatkan pada tank circuit satu osilator seperti ditunjukkan
pada gambar. Karena nilai kapasitansi dioda varactor tersebut merupakan komponen
nilai total kapasi-tansi yang menentukan besar frekuensi osilasi, maka ketika nilai
tersebut berubah-ubah sebagai fungsi tegangan sinyal pemodulasi, frekuensi osilasi
yang dihasilkan juga akan berubah sesuai keadaan itu. Dengan kata lain, telah
terjadi modulasi frekuensi pada satu sinyal carrier.
Nampak pada gambbar di atas, bahwa komponen penentu frekuensi osilasi adalah,
L, Cd, dan C, yang membentuk satu tank circuit osilator Colpitts, dan nilainya tertentu
dari persamaan berikut,
Rangkaian mendapat catu tegangan VCC melalui sebuah RFC (radio frequency
choke) yang berfungsi sebagai penahan sinyal RF masuk ke batere V CC. Sinyal
pemodulasi di-masukkan melalui satu RFC juga yang berfungsi menahan sinyal RF
untuk masuk ke sumber sinyal pemodulasi. Sementara sinyal termodulasi FM
diperoleh dari kolektor transistor.
Tegangan reverse yang dikenakan pada dioda varactor dalam hal ini, adalah V CC
yang memberikan catu tegangan pada rangkaian. Hubungan antara nilai kapasitansi
Cd de-ngan tegangan reverse tersebut ditunjukkan pada rumus
dimana,
CO = nilai kapasitansi dioda varactor pada V = 0,
Φ = potensial pada junction saat mulai on,
a = nilai index yang tergantung dari jenis junction.
V = modulus tegangan reverse yang diterima dioda varactor.
Untuk jenis dioda tertentu (silikon), maka nilai a = 0,5, dan Φ = 0,5 volt.
Deviasi frekuensi yang akan dihasilkan oleh rangkaian gambar di atas, setelah
melalui penurunan matematis, diperoleh nilai konstanta deviasi,
dimana,
k= konstanta deviasi frekuensi, Hz/volt
fO = nilai kapasitansi dioda varactor pada V = 0,
n = perbandingan nilai dua kapasitansi pada tank circuit osilator,
Vo = modulus tegangan reverse yang diterima dioda varactor = Vcc.
Modulasi frekuensi (FM) adalah teknik penumpangan sinyal informasi ke sinyal carier
di mana kerapatan frekuensi sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan besarnya
amplitudo sinyal informasi. Di bawah ini adalah rangkaian modulator FM sederhana
dengan vcc sebesar 5 v dan icc sebesar 9mA yang dibuat dengan :
• 5 resistor
• 5 kapasitor
• 2 dioda
• 1 transistor
• 1 induktor
Rangkaian FM Modulator sederhana dengan varaktor dioda
Cara kerja rangkaian di atas adalah varaktor dioda mempunyai nilai
kapasitansi nominal. Bersama dengan induktor akan membentuk rangkaian
resonansi yang akan menentukan frekuensi pembawa. Sinyal informasi akan
dimasukkan melalui V input. Perubahan tegangan sinyal informasi akan merubah
nilai kapasitansi dari varaktor dioda sehingga akan juga mengubah frekuensi.
Sehingga frekuensi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari sinyal
informasi.