Anda di halaman 1dari 14

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th

h 2005

PENGANTAR OTOMASI
Kata automation diperkenalkan oleh Demar S. Harder dari Ford Motor Company untuk menyatakan suatu perpindahan secara otomatis dan terarah sifatnya dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya. Adapun inti dari konsep otomasi adalah adanya prinsip umpan balik (feed back), yaitu kemampuan suatu mesin merasa, mengetahui, dan membetulkan kekeliruan atau kesalahan yang terjadi. Sistem otomasi dimulai dengan hard automation dimana jika terjadi perubahan proses maka dilakukan perubahan pada rangkaian fisiknya. Dengan kemajuan teknologi dikenal adanya sistem komputer dan software yang dikenal dengan soft automation, dimana perubahan tidak dilakukan pada rangkaian fisik melainkan dengan memprogram ulang. Secara garis besar sistem otomasi meliputi : a. b. c. Sensor Controller Aktuator

SENSOR Sensor dapat disebut sebagai converter, yaitu alat yang dapat mengubah variabel fisik, misalnya temperatur, jarak, tekanan, dsb., variabel yang mudah dievaluasi untuk proses selanjutnya. Biasanya berupa sinyal elektris (tegangan, frekuensi vibrasi, ataupun hambatan. Berdasarkan output yang dihasilkan, sensor dapat dibedakan menjadi binary sensor dan analogue sensor Binary sensor mengeluarkan dua output sinyal, yaitu status switching On dan Off. Kedua status ini dikonversikan ke bilangan biner dengan 1 untuk On dan 0 untuk Off. Sedangkan analogue sensor merupakan tranduser dimana merubah besaran fisis menjadi besaran elektris. Dengan kata lain, sensor analog membangkitkan perubahan sinyal elektris berupa perubahan arus (4-20 mA) atau tegangan (0-10 VDC) secara terus menerus sesuai sinyal inputannya. Yang termasuk sensor jenis ini adalah sensor untuk pengukuran misalnya temperatur, jarak, tekanan, dsb.

Jenis sensor biner yang sering digunakan dalam industri berbasis otomasi adalah: 1. 2. 3. Sensor manual, sensor ini berupa tombol atau stop kontak (push button) Sensor batas (limit switch) Sensor Proximity

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Sensor Manual Normally open contact Pada bentuk normally open, sirkuit akan terbuka saat push button dalam posisi normal, tidak ditekan. Sirkut akan menutup sehingga mengalirkan arus ke alat saat gagang pengontol diaktifkan.

Normally closed contact Pada bentuk normally closed, sirkuit dalam keadaan menutup saat push button pada keadaan normal. Bila push button ditekan, kontak switching akan terbuka dan aliran listrik ke alat terhenti.

Changeover contact Kontak ini merupakan kombinasi dari Normally open contact dan normally closed contact dalam satu unit. Changeover contact digunakan untuk menutup aliran listrik pada satu sirkuit dan secara simultan membuka aliran listrik pada sirkuit yang lainnya.

Limit Sensor

Limit switch mirip dengan sensor manual tetapi tidak dikendalikan oleh operator. Switch yang ada berfungsi sebagai sensor. Pada saat suatu benda kerja menekan switch tersebut maka pengungkit akan merubah internal connectinnya. Kebanyakan switch yang ada berupa single throw switch yang hanya memiliki dua posisi. Jenis yang lain adalah double throw. Limit switch pada umumnya dilengkapi dengan changeover contact.

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Sensor proximity Sensor proximity yaitu sensor yang bekerja tanpa melakukan sentuhan langsung dengan benda kerja atau obyek yang dimaksud. Yang termasuk Sensor proximity induktif antara lain sensor induktif, sensor kapasitif dan sensor optik.

Sensor induktif Sensor ini mampu mendeteksi benda kerja berwarna dan berbahan metal seperti perak, besi, dll. Sensor ini bekerja dengan memanfaatkan sebuah kumparan metal yang akan menimbulkan medan magnet bila ada benda metal didekatnya. Sehingga mampu mendeteksi benda logam.

Inductive proximityy sensor, cylindrical

Simbol

Prinsip Kerja: DC supply membangkitkan arus AC pada internal coil. Dengan adanya kumparan, maka dihasilkan medan magnet. Jika ada benda dari logam mendekat medan magnet akan terganggu (atenuasi), maka sensor akan memberikan informasi tentang keberadaan benda dari logam.

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Sensor kapasitif Sensor ini mampu mendeteksi benda kerja berbagai warna dan berbagai bahan. Karena sensor ini memanfaatkan perbedaan pengukuran kapasitive pada tiap benda.

Capacitive proximityy switch,


cylindrical

Simbol

Sensor Optik Sensor optik dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu through beam sensor, retro reflective sensor dan diffuse sensor. Through beam sensor Through beam sensor akan mendeteksi keberadaan benda yang menghalangi sinar yang dikeluarkan sensor. Though beam sensor terdiri dari transmitter dan receiver yang dipasang sedemikian rupa dalam posisi sejajar sehingga transmitter tepat mengarah pada receiver.

Retroreflective sensor Seperti halnya through beam sensor, retroreflective sensor juga dilengkapi dengan transmitter dan receiver yang dipasangkan secara berhadapan dan tegak lurus. Sensor mendeteksi

keberadaan benda jika receiver (pada light sensor) menerima sinar yang dipantulkan oleh benda.

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Diffuse sensor Pada diffuse sensor, transmitter akan mengarahkan pada obyek yang

melewatinya dan kemudian sinar dari benda akan direfleksikan dan diterima receiver sehingga dapat membangkitkan sinyal switching.

AKTUATOR Aktuator bekerja setelah mendapatkan instruksi (sinyal) dari bagian output controller. Sinyal controller diterima oleh output modul untuk diubah sinyalnya menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh aktuator. Dengan demikian actuator akan melakukan gerakan yang diinginkan. Jenis actuator dalam sistem otomasi diantaranya: Silinder Silinder digunakan untuk menentukan jenis gerakan yang bersifat lurus. Ada dua macam silinder, yaitu silinder pneumatic dan silinder hidrolik. Silinder Pneumatik menghasilkan 80-100 psi, sedangkan hidrolik dapat menghasilkan tekanan lebih dari 2000 psi. Solenoid Solenoid berfungsi sebagai output dan digunakan untuk jenis gerakan yang cepat, kecil dan ringan. Solenoid terdiri dari electromagnet dan kadang-kadang dilengkapi dengan besi batangan. Solenoid dapat berfungsi sebagai relay yang memungkinkan sumber arus lebih rendah menggerakkan switch pengontrol arus pada sumber arus besar. Relay Relay banyak digunakan sebagai pembangkit sinyal dan sebagai pengunci. Pada rangkaian listrik, relay berfungsi sebagai actuator yaitu menggerakkan silinder atau menyalakan lampu. Driver Merupakan penggerak dalam system otomasi, misalnya memutar piston, atau menggerakkan silinder. Contoh driver adalah motor.

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

CONTROLLER Controller merupakan pusat controlleran dari sistem otomasi. Controller terdiri dari mikroprosesor sebagai puat operasi matematik dan operasi logika, memory sebagai penyimpan data, dan power supply. Jenis-jenis dari controller meliputi ProgrammableLogic Controller (PLC), Personal Computer (PC), Fuzzy Logic Controller (FLC), serta controller relai konvensional.

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER


Programmable Logic Controller pertama kali dikembangkan oleh General Motor tahun 1968. Sistem kontrol ini digunakan sebagai alternatif untuk mengganti sitem relay control yang kompleks. Aplikasi PLC ini banyak digunakan dalam proses permesinan, pengepakan, material handling, assembly terotomasi dan sebagainya. Menurut IEC 1131 part 1, pengertian PLC adalah PLC merupakan sistem elektronik yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memory untuk internal storage yang berorientasi kepada user, untuk melakukan fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, arithmetic; untuk dikendalikan melalui input, baik analog maupun digital; berbagai mesin ataupun proses. PC dan periperal lain yang digunakan, didesain sehingga dengan mudah dapat diintegrasikan dengan sistem kontrol industri dan digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi yang diharapkan. Penggunaan otomasi pada sistem produksi berarti penggunaan komputer untuk memprogram peralatan otomasi tersebut, sehingga dapat mengoperasikan komponen yang ada pada stasiun kerja. Dalam penggunaan PLC sebagai salah satu system otomasi, controlleran komponen pada stasiun kerja dapat dilakukan secara langsung melalui software. Sifatnya sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhan proses yang diinginkan. Metode yang digunakan untuk pemrograman PLC antara lain Ladder Logic (Ladder Diagram), Boolean (Statement List), Functional Block (Function Chart) dan bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya seperti bahasa C.

Keuntungan dari PLC 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Fleksibel Memiliki contact yang banyak Biaya yang lebih rendah Aman Dapat diamati secara visual Waktu operasi yang cepat Relatif mudah dari segi pemrograman Tingkat kehandalan yang tinggi dan murah pemeliharaan Mudah dari segi pemesanan komponen

10. Dokumentasi yang mudah dilakukan 11. Keamanan dari segi pemrograman 12. Adaptif terhadap perubahan produksi

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Kelemahan dari PLC 1. 2. 3. Karena merupakan teknologi baru, sehingga harus membutuhkan pelatihan. Beberapa aplikasi yang menjalankan satu fungsi tunggal, tidak efisien dalam penggunaan PLC. Terbatas lingkungan penggunaannya, suhu tinggi dan getaran keras dapat mengganggu peralatan elektronik pada PLC. 4. 5. Butuh peralatan pengaman tambahan seperti relay. PLC dirasa tidak dibutuhkan bila diterapkan pada system industri yang tidak perlu melakukan pengubahan pengkabelan.

Sistem Komponen PLC

Input/ Output Modul Input modul berfungsi untuk merubah sinyal yang datang dari sensor/ transducer menjadi sinyal yang dapat diproses oleh PLC melalui CCU. Sinyal yang datang merupakan informasi hasil deteksi oleh sensor. Sedangkan output modul berfungsi mengubah sinyal keluaran PLC menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh actuator.

Input Modul memiliki fungsi: Mendeteksi sinyal dari luar system Melakukan pengubahan dari control voltage ke logic voltage Melindungi komponen elektronik yang sensitive dari external voltage Sceening sinyal akibat adanya interferensi

Output Modul memiliki fungsi: Melakukan pengubahan dari logic voltage ke control voltage Melindungi komponen elektronik yang sensitive dari voltage controller Memberikan power yang cukup untuk menggerakkan actuator. Perlindungan terhadap hubungan pendek dan overload
Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Program PLC Berdasarkan standart IEC 1131-3, terdapat 5 bahasa pemrogrman yang digunakan pada PLC. Bahasa tersebut adalah Ladder Diagram, Function Block Diagram, Statement List, Structured Text, dan Sequential Function Chart.

Ladder Diagram
Coil
I0.0 I0.1 I0.2

F0.0

Power rail
Switching element

Power rail

Ladder Diagram mempunyai bentuk seperti rangkaian listrik. Sebuah Ladder diagram terdiri dari power rail pada sisi kanan dan kiri diagram, dihubungkan dengan rung oleh switching element dan coil element tertentu.

Function Block Diagram (FBD)


Part_TypeA

OR
Part_TypeB Part_present

AND

Pada FBD, fungsi dan blok fungsi digambarkan dengan grafik dan dihubingkan melalui jaringan. FBD berasal daro logic diagram pada sirkit elektronik.

Statement List (STL) Statement List merupakan bahasa assembler yang disusun dari instruksi kontrol yang terdiri dari operator dan operand. Contoh Statement List: LD OR AND AND ST Part_typeA Part_typeB Part_presentD Drill_OK Sleeve_on

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Structured Text (ST) Structured Text merupakan bahasa tingkat tinggi berbasis Pascal, yang terdiri dari ekspresi dan instruksi. Contoh Structured Text:

Sleeve_on:=(Part_TypeA OR Part_TypeB) AND Part_present AND Drill_OK

Sequential Function Chart SFC merupakan language resource untuk membentuk sequence oriented control program. Elemen dari SFC meliputi step, transition, alternative dan parallel branching. Tiap step menunjukkan status yang diproses pada control program, baik dalam keadaan aktif atau tidak.
Step Status

1 2
transisi

Initial Position

S S

Cylinder 1.0 to advance

silinder maju

Cylinder 1.0 to retract

Central Control Unit (CCU) Central Control Unit terdiri dari mikroprosesor sebagai puat operasi matematik dan operasi logika, memory sebagai penyimpan data, dan power supply. Dalam pengoperasiannya CCU melibatkan aplikasi counter dan timer. Counter dan timer pada PLC juga tidak memiliki bentuk fisik, jadi hanya berupa program yang berfungsi sebagai counter. Meskipun hanya berupa program, counter pada PLC juga dapat digunakan untuk perhitungan maju (1,2,3, ) dan atau perhitungan mundur( 3, 2, 1). Output relay menhubungkan PLC dengan dunia luar dan berfungsi mengirim sinyal on/ off. Output relay mempunyai bentuk fisik, biasanya berupa transistor, relay, atau triac. Data storage digunakan untuk penyimpanan tetap yang digunakan untuk keperluan matematika dan manipulasi data. Selain itu juga digunakan untuk menyimpan data pada saat tidak ada power pada PLC. Berdasarkan bagaimana CCU dihubungkan dengan input/ output, maka PLC dapat dibagi dalam 2 (dua) tipe yaitu:

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Compact PLC
I/O Terminal

Pada compact PLC modul input, output dan CCU berada dalam satu housing. Contoh: A120 Medicon, FX0 Controller (Mitsubishi), PLC Omron CPM1A.
A120 Medicon FX0 Controller (Mitsubishi)

Modular PLC Pada Modular PLC, input, output dan CCU tidak tergabung dalam satu housing, tapi diletakkan pada rak dengan masing-masing dihubungkan melalui bus system. Sistem ini disebut juga series technology. Contoh: FPC 405

Memory Memory pada PLC CPU dibagi dalam dua jenis, yaitu fixed memory dan alterable memory. Fixed memory mengandung program yang dibuat oleh manufacturer. Operating system program ini disimapan di dalam ROM (read only memory) dan tidak dapat dihapus selama CPU dalam kondisi operasi maupun pada saat tidak ada power. Alterable memory disimpan di random access memory (RAM) chip. Informasi ynag tersimpan di RAM dapat dimodifikasi oleh user.

PEMROGRAMAN ON - 0FF Input merupakan salah satu komponen dari PLC. Beberapa tipe input sudah dibahas diatas. Salah satunya adalah sensor. Output pada PLC bias berupa coil, indicator, DC motor, dan lain sebagainya. Coil pada PLC program berhubungan dengan sinyal output yang dikirim ke eksternal device. Tidak semua coil yang digunakan pada PLC program berhubungan dengan output. Beberapa coil hanya digunakan untuk internal logic.

Relay Logic

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

10

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Connection Diagram

Ladder Diagram

PLC Connection Pemrograman On Off

Proses Scanning pada PLC Proses scanning terdiri dari tiga bagian, input scan, program scan, dan output scan. Total waktu yang dibutuhkan tergantung pada kecepatan processor dan panjang program. Selama input scan, dilakukan pembacaan pada input terminal dan peng-update-an status input. Setelah input scan, dilakukan program scan. Selama program scan, data pada input status table diaplikasikan ke program, eksekusi program dan update output status table. Pada output scan, data diasosiasikan dengan output status table dan ditransfer ke output terminal.

Operational Cycle

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

11

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

Input Terminal

Input Status Table

User Program

Output Status Table

Output Terminal

Input

Program Scan

Output

PLC Scanning

Pada ladder diagram, scanning dilakukan dari kiri ke kanan untuk tiap rung dan dari atas kebawah untuk antar rung.

PLC Scanning Sequence

Tabel Simbol Pemrograman Pada Software Laddsim

Contact NO (Normally Open) NC (Normally Close) Coil NO (Normally Open) NC (Normally Close) Latching Un-Latching Reset Box Tim (Timer) C (Counter)

Symbol

Nilai 0 1 0 1 Nilai 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 Nilai 0 1 0 1

Kondisi Off On On Off Kondisi Off On On Off Off On State On Off State Off Reset On Reset Kondisi Off Inisialisasi On Inisialisasi Off Inisialisasi On Inisialisasi

Symbol ( ) ( ) (L) (U) ( RES ) Symbol


Timer Counter

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

12

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

SOAL LATIHAN PEMROGRAMAN PADA SOFTWARE LADDSIM :

1.

Traffic Light

Suatu sistem lampu lalu lintas dengan tiga buah lampu, lampu merah (OP0), lampu kuning (OP1), dan lampu hijau (OP2). Lampu hijau akan menyala terlebih dahulu selama 10 detik, kemudian lampu kuning akan menyala selama 5 detik dan lampu hijau akan OFF. Kemudian lampu merah akan ON dan lampu kuning akan OFF, lampu merah akan menyala selama 5 detik....dan seterusnya. Untuk memulainya dengan menekan sebuah tombol (IP0).

2.

Car Park

Suatu sistem parkir kendaraan secara otomatis. Apabila mobil mendekati pintu masuk maka sensor IP0 akan ON dan pintu masuk (OP3) akan terbuka/ON selama 3 detik dan akan menutup kembali. Kemudian setiap mobil yang masuk akan dihitung pada Count. Apabila mobil mendekati pintu keluar sensor IP1 akan ON dan pintu keluar parkir (OP4) akan terbuka/ON selama 3 detik kemudian menutup kembali serta jumlah mobil yang parkir akan berkurang. Lampu Full (OP0) akan menyala apabila jumlah mobil yang parkir sebanyak 6 mobil atau memenuhi seluruh tempat parkir. Lampu Spaces (OP1) akan menyala apabila masih ada ruang/tempat untuk memarkir mobil. Lampu Empty (OP2) akan menyala apabila ruang/tempat parkir masih kosong.
Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

13

3rd Basic Manufacturing Automation Training dedicated for Senior High School Teacher Bandung, February 14th 25th 2005

3.

Packing Line

Suatu sistem pengepakan yang memisahkan antara box besar dan box kecil secara otomatis. Tombol Start (IP8) digunakan untuk menghidupkan tiga buah konveyor OP2 OP3 dan OP4. Sensor IP0 dan IP1 sebagai alat untuk membedakan antara box kecil dan box besar. Jika box besar yang lewat maka Rotary Table akan berputar searah jarum jam (OP5) dan apabila box kecil yang lewat maka Rotary Table akan berputar berlawanan arah jarum jam (OP6). Untuk box besar setelah berputar searah jarum jam, satu detik kemudian didorong oleh silinder OP0. Untuk box kecil setelah berputar berlawanan jarum jam, satu detik kemudian didorong oleh silinder OP1.

4.

Drinks Machine

Suatu mesin penjual minuman otomatis. Apabila koin dimasukkan akan mengenai sensor IP0 dan silinder OP0 akan menahan koin tersebut. Jika menginginkan minuman Cola maka tekan tombol IP1 maka OP1 akan membuka dan minuman OP2 akan keluar. Jika menginginkan minuman Lemon maka tekan tombol IP2 maka OP1 akan membuka dan minuman OP3 akan keluar. Jika menginginkan minuman Cherry maka tekan tombol IP3 maka OP1 akan membuka dan minuman OP4 akan keluar.

Arief Nur Khoerudin for Production System and Automation Laboratory - STT Telkom Bandung

14

Anda mungkin juga menyukai