Anda di halaman 1dari 9

SISTEM KONTROL OTOMATIS PENYORTIR LOGAM DAN NON LOGAM

BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)


OMRON CP1E-N60 DR-A

PLC-BASED PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER OMRON CP1E-N60 DR-A


AUTOMATIC CONTROL SYSTEM OF METAL AND NON-METAL SORTING

Cahyana Yuni Asmara, Ir., M. Si


UniversitasiWanita International
Emailicahyana@iwu.ac.id

Abstrak - Perkembangan teknologi di bidang pengontrolan semakin tahun semakin meningkat,


seiring dengan perkembangan zaman, tak lepas teknologi dalam bidang industri pun mengalami
perkembangan begitu pesat dan digantinya manusia dalam proses industri dengan mesin – mesin
otomatis guna menurunkan resiko kecelakaan serta untuk meningkatkan produksi agar berjalan
dengan cepat, praktis, aman dan efesien.
Sistem Penyortir logam dan non logam adalah sistem otomatis yang dilengkapi dengan photosensor
proximity dan silinder rodless. Unit produksi ini memiliki photosensor dan proximity sebagai
pendeteksi benda kerja. Benda kerja logam atau non logam diletakan di jig atau wadah yang dibuat
khusus untuk tempat benda logam atau non logam, jika benda non logam yang diletakkan maka
photosensor akan mendeteksi benda tersebut, tetapi jika benda logam yang diletakkan, maka
photosensor dan proximity akan mendeteksi secara bersamaan yang akan mengirim sinyal untuk
proses sitem tersebut menyortir benda logam.
Pengontrolan sistem penyortir logam dan non logam menggunakan Programmable Logic Controller
merek Omron type CP1E N60 DRA dengan 60 I / O sebagai kontrol utama dari sistem. Untuk
sistem sensor proximity menggunakan type sensor E2E-X3D1-N dengan merek Omron sedangkan
untuk photosensor menggunakan type E3Z-R61 merek Omron dengan Reflektor MS-2 dari
autonics. Sensor tersebut sebagai pendeteksi benda logam atau non logam.
Kata kunci Logam Dan Non Logam, PLC CP1E, Sistem control

Abstract - Evolution of technology of controlling system is increasing years by years, along with
the times, technology in the industrial sector has developed so rapidly, and replace humans in the
process industry with automatic machines in order to reduce the risk of accidents and to increase
production in order to be fast, practical, safe and efficient. Metal an non metallic sprter system is
automation system equippeped with photosensor, proximity and rodles cylinder. This production
unit has photosensor and proximity as a workpiece detector. Metal or nonmetallic workpiece is
placed in a jig or container made specifically for the place of metal or nonmetallic objects,is placed
then the photosensor will detect the object, but if the metal object is laid, the photosensor and
proximity will simultaneously detect which will send a signal to the process of the system sorting
metal objects.
Control of metal and non-metal sorting systems using the Omron type CP1E N60 DRA
Programmable Logic Controller with 60 I / O as the main control of the system. For proximity
sensor system using E2E-X3D1-N sensor type with Omron brand while for photosensor use type
E3Z-R61 Omron brand with MS-2 Reflector from autonics. The sensor is a detector of metal or
non-metallic objects.
Keyword :Metal Sorter And Non Metal, PLC CP1E, Control System.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan sistem kontrol pada industri banyak diaplikasikan dengan kombinasi antara
komponen kontroler dengan komponen pneumatik pada proses produksi. Penggunaan udara
bertekanan sudah banyak dikembangkan untuk keperluan proses produksi, misalnya untuk
melakukan gerakan mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia seperti menggeser,
mendorong, mengangkat, menekan, dan memisahkan. Pada PLC (Programmable Logic
Controller)sebagai salah satu kontrol untuk mengatur kerja antara sensor dan aktuator. PLC ini
berfungsi sebagai otak yang membagi kerja dari aktuator berdasarkan batasan – batasan sensor yang
digunakan.
Efektifitas produksi dalam industri tidak semata terpenuhi oleh adanya sistem kontrol
otomatis yang sedang gencar diterapkan dalam dunia industri, penghematan waktu dan tenaga saat
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainpun menjadi faktor pendukung efektifnya
proses produksi. Hal ini dapat diatasi dengan adanya alat yangdinamakan “pemindah barang”,
sistem ini dirancang untuk dapat mendistribusikan barang produksi secara cepat ke tempat lain
dengan pertimbangan efisiensi penggunaan energi.
Namun timbul suatu masalah yaitu pemindah barang hanya dapat digunakan untuk barang
dengan jenis yang sama dan dioperasikan secara manual , misalnya pada saat proses pengepakan
terdapat barang berupa logam dan non-logam, pemindahan barang tersebut untuk penyortiran
logam dan non logam masih dioperasikan secara manual baik pengoperasian atau penyortiran benda
tersebut. Salah satu untuk membuat sistem menjadi otomatis untuk dijadikan penelitian yaitu
“sistem handling pneumatik” yang merupakan salah satu model unit produksi yang dilengkapi
dengan dua fungsi kerja. Unit produksi ini memiliki optical diffuse sensor sebagai pendeteksi benda
kerja. Benda kerja yang sudah diproses dari station sebelumnya yang ditempatkan dalam suatu jig
atau wadah yang sengaja di desain untuk mengaktifkan sensor, yang mana sensor proximity E2E-
X3D1-N adalahsensor yang sangat kritikal dalam peyortir logam atau non logam dikarenakan
photosensor E3Z-R61 adalah type capasitive yang mana setiap benda apapun yang menghalangi
dari photosensor dengan reflector akan membuat photosensor memberikan output yang akan
diproses PLC sebagai pemisah dari sistem penyortir logam dan non logam. Ketika sudah dibaca
maka sensor tersebut akan memberikan sinyal kepada handling yang akan memilih dan memilah
tempat atau mengumpulkan benda logam dan non logam menjadi penyortir.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memperjelas arah dan tujuan dari
perancangan ini, maka penulis merumuskan tujuannya, sebagai berikut :
1. Menghasilkan sebuah sistem otomatis penyortir logam dan non logam.
2. Menghasilkan program PLC ladder diagram yang mudah di analisa oleh siapapun, sehingga
proses troubleshooting dapat dilakukan oleh siapapun yang mengerti tentang Ladder diagram.
3. Sebagai salah satu media pembelajaran sebelum nanti terjun langsung ke dunia industry

II. Kajian Pustaka


Pengertian Sistem Penyortir Logam dan Non Logam Penyortir logam dan non logam adalah
sistem yang mendeteksi material secara otomatis tanpa ada bantuan dari operator sehingga sistem
penyortir logam dan non logam dapat bergerak otomatis ketempat logam atau non logam.
`
Gambar 2.1 Penyortir Logam dan Non Logam
A. Pengertian PLC
PLC (Programmable Logic Controller)adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital
dan didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori
yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan
operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun
analog, (Capiel, 1982)
a. Programmable yaitu menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan mudah diubah-ubah
sesuai program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.
b. Logic yaitu menunjukkan kemampuannya dalam memproses inputsecara aritmatik (ALU)
dengan melakukan proses membandingkan, menjumlahkan, mengkalikan, membagi, dan
mengurangi.
c. Controller yaitu menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
B. Sensor
sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal
yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya, (D Sharon, dkk ,1982). Sensor merupakan bagian dari
transducer yang berfungsi untuk melakukan sensing atau “ merasakan dan menangkap “ adanya
perubahan energi eksternal yang akn masuk ke bagian input dari transducer, sehingga perubahan
kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konverter dari transducer untuk
diubah menjadi energi listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor
memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan
diolah oleh kontroler sebagai otaknya. Proximity sensor atau biasa disebut proximity switch adalah
sensor
yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam atau benda padat lainnya tanpa adanya kontak
fisik.

Gambar 2.2 Proximity Sensor

III. Metode dan Objek Penelitian


A. Metode3Penelitian
Metode penelitian berisi uraian yang menjelaskan tentang bagaimana suatu penelitian
dilakukan. Penjelasan ini juaga bisa digunakan untuk menilai apakah hasil suatu penelitian dapat
dipercaya, dan apakah kesimpulan penelitian ini dapat digunakan untuk kepentingan secara praktis
atau digunakan dalam kajian pustaka dalam penelitian berikutnya. Selain itu metode penelitian
membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian
membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian.
Metode penelitian yang digunakan untuk mendukung penulisan ini dilakukanmelalui 5 metode
sebagai berikut :
1. Penelusuran Literatur
2. Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak
3. Diskusi
4. Pembuatan alat dan program
5. Metode analisis
B. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk merancang dan membuat sistem “pembuatan rancang bangun
penyortir logam dan non logam yang dilakukan di PT. Sekawan Global Enginering yang beralamat
JL. Kayu Manis I, Blok F10-3G, Delta Silicon III – Lippo Cikarang, Cikarang Selatan 17530, kab.
Bekasi Jawa barat.
C. Konfigurasi Sistem Penyortir Logam dan Non Logam

Gambar 3. Konfigurasi Sistem


Berikut adalah penjelasan dari blok rangkaian di atas:
1. Setiap blok rangkaian akan bekerja apabila mendapat tegangan dari power supply.
2. Sensor digunakan untuk mendeteksi benda kerja. Pada sistem inidigunakan sensor proximity,
photosensor mendeteksi benda kerja dan limitswitch untuk mendeteksi posisi silinder roodless
untuk posisi logam dannon logam.
3. Push button digunakan sebagai device kontrol input untuk membuat sinyaltrigger baik untuk
mode manual atau syarat utama dalam proses auto.
4. PLC pada blok diagram merupakan komponen utama yang digunakan dalam sistem kontrol
otomatis penyortir logam dan non logam. PLC berfungsi sebagai pemproses data inputan dari
sensor-sensor atau trigger yang kemudian diolah untuk menentukan output yang akan
dikeluarkan.
5. Pilot lamp dan solenoid adalah aktuator dari sistem penyortir logam dan non logam. Dari sinyal
trigger baik dari sensor, push button, limit switch yang diproses melalui PLC yang akan
mengaktifkan pilot lamp dan solenoid tergantung proses yang dibuat di PLC

V. HASILiDANiPEMBAHASAN
A. Perancangan Sistem
Dalam proses perancangan flow sistem antara lain meliputi langkah – langkah seperti di bawah
ini :
1. Pendekatan Diagram Alir (Flowchart )
2.

Gambar 3.9 Flow chart


1. Circuit Protector on dengan sumber 220 VAC
2. Ss Power on aktif, push button emergency realased maka relay device normal akan on
sehingga push button master on dapat dioperasikan
3. Saat control power on aktif setelah pb master on ditekan maka ada dua pilihan untuk
pengoperasian sistem penyortir logam dan non logam mode manual atau mode auto.
4. Jika proses mode manual maka pengoperasian secara manual menggunakan push button yang
sudah dibuat di antarannya, pb up / down, pb clamp / unclamp, pb logam / non logam.
5. Sebaliknya jika mode auto yang dipilih maka proses auto akan berjalan esuai program yang
sudah di buat yang menjadi device utama penyortir logam dan non logam adalah sensor
proximity.
3. Pemetaan I/O
Tabel 4.1 Pemetaan I/O
4. Time Chart
Perancangan time chart penyortir logam dan non logam bertujuan untuk lebih memahami sistem
penyorti logam dan non logam. Selaian untuk memahami sistem ini juga dapat mempermudah
membuatladder diagram dan program PLC. Time chart ini memiliki 3 bagian seperti berikut :
a) Time chart process manual dan pb master on aktif baru proses manual yang dapat di operasikan
seperti contohnya pb logam ditekan maka solenoid logam akan aktif dan begitu seterusnya
sesuai tabel pada time chart.
b) Time Chart Auto memperjelas dari program PLC yang dibuat tentang time chart diatas seperti
syarat atau rangkaian or yang dibuat sebelum mengaktifkan output atau proses yang diinginkan,
contohnya pada proses time 1, didalam table time chart sudah diterangkan untuk input yang
harus aktif sebelum mengaktifkan output yang diproses oleh PLC bahwa master on harus on,
mode auto
c) harus on, limit switch home on maka akan mengaktifkan atau memerintahkan yang diproses
dengan PLC bahwa lampu homepost akan on. Program tersebut akan countinue selama proses
logam.
d) Time Chart Proses Non Logam seperti halnya dengan time chart proses logam, cara pembacaan
sama berfungsi untuk mempermudah membuat program PLC dan menganalisa tentang sistem
otomatis penyortir logam dan non logam. Dalam proses non logam perbedaannya dengan proses
logam ada pada device proximity, jika benda non logam proximity tidak akan mendeteksi karena
proximity yang digunakan adalah proximity tipeinduktif
B. Pengujian Sistem
Dalam pengujian dan prinsip kerja berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program
pengujian didemonstrasikan disuatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan untuk
mengetahui kehandalan dari sistem dan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan perencanaan
atau belum. Pengujian dan analisa yang dilakukan meliputi beberapa bagian yaitu : 1. Pengujian dan
analisa program PLC dengan Software CX- Programmer. 2. Pengujian drawing electrical yang
sudah dibuat melalui Software Autocad Electrical 2012. 3. Pengujian dan analisa wiring dari
drawing electrical yang sudah dibuat. 4. Pengujian dan analisa pemindahan part logam dan non
logam pada tiap – tiap part yang sudah di sediakan. 5. Pengujian trial error pada sistem otomatis
penyortir logam dan non logam. 6. Pengujian sistem keseluruhan.

IV. Kesimpulan dan Saran


A. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diberikan dimulai dari perancangan, pembuatan,
pengujian dan analisa, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan suatu sistem otomasi memerlukan konsep drawing ladder diagram untuk
mempermudah pembuatan sistem kontrol maupun troubleshoot pada sistem otomasi
khususnya sistem penyortir logam dan non logam.
2. Konfigurasi sistem kontrol yang penulis rancang telah sesuai dan terintegrasi dengan baik
antara hardware maupun software.
3. Gambar ladder diagram sistem kontrol penyortir logam dan non logam dibuat dengan nomor
atau alamat pada line yang di aplikasikan pada wiring di kabel untuk mempermudah
pengecekan input atau output sehingga saat terjadi troubleshoot pada sistem kontrol penyortir
logam dan non logam mepermudah mencari trouble pada sistem.
4. Gambar ladder diagram yang dirancang mengutamakan keselamatan bagi operator atau
pengguna dan sistem yang dioperasikan.
5. Komponen utama sebagai device penyortir logam dan non logam adalah proximity E2E-
X3D1
6. Pembuatan program PLC (Programmable Logic Controller) menggunakan software cx-
programmer.
7. Pembuatan gambar ladder diagram sistem penyortir logam dan non logam menggunakan
software autocad electrical 2012.
8. Program PLC dibuat dengan 4 section antaranya main, manual, auto, dan output untuk
mempermudah monitoring di saat terjadi troubleshooting.
9. Semua input yang masuk ke sistem adalah jenis input digital yaitu push button, limit switch,
photosensor dengan common negatif, dan sensor proximity, sehingga dalam hal ini
memudahkan penulis dalam pembuatan desain drawing ladder diagram dan pembuatan
program PLC untuk integrasi antara hardware wiring dan software PLC omron CX-
Programmer.
10. Adapun output dari sitem penyortir logam dan non logam seperti, pilot lamp, buzzer, dan
solenoid menggunakan common positif.
B.Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan kepada pengguna ataupun pihak- pihak yang akan
melakukan pengembangan pada alat penyortir logam dan non logam supaya dapat mengembangkan
atau mempelajari lebih baik diantaranya :
1. Dalam proses pembuatan hendaknya menggunakan peralatan pendukung dan mesin – mesin
yang masih bagus atau layak pakai sehingga tercapainya alat yang maksimal.
2. Dalam melakukan perancangan dan pembuatan trainer penyortir logam dan non logam perlu
diperhatikan untuk desain mekanik sehingga untuk instalasi perkabelan dapat lebih rapih.
3. Dari segi mekanis diharapkan dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Salah satunya
adalah penempatan photosensor yang dinilai kurang bagus karena mengangu untuk keamanan
sistem penyortir logam dan non logam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Dewanti, Ferdika putri. (2015). Sistem pendeteksi dan pemisah material logam dan non logam
memanfaatkan electromagnet. Jember.
2. Hartono.(1998). Debit kompresor yang harus dialirkan kedalam silinder pneumatik. Surabaya.
Indonesia.
3. Imaduddin, Muhammad. (2015). Rancang Bangun Trainer Alat Penyortir Barang Logam dan
Non Logam sebagai Media Pembelajaran pada Mata Kuliah Dasar Sistem Kontrol. Tugas
akhir. Fakultas teknik Universitas Negeri Semarang.
4. Ladjamudin Al-Bahra Bin (2005), Analisis & Desain Sistem Informasi Surabaya, penerbit
sinar jaya
5. Ngadiyono, yatin. (2006). Dasar Autodesk inventor. Modul. Fakultas teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
6. Said, Hanif. (2012). Elemen kerja actuator bagian akhir dari sistem pneumatik yang berfungsi
untuk mengubah energi suplai angin bertekanan menjadi energi kerja. Bandung. Indonesia.
7. Sastranegara, Azhari. (2009). Mengenal inventor lebih cepat. Diakses 15 Maret, 2017 dari
wordWide Web https://www.slideshare.net/cruzsarwan/buku-jurus-cepat-belajar-inventor
8. Sarwono, J. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta Penerbit Andi.
9. Sisjono. 2005. Komponen Pneumatik Departemen Pendidikan Nasional. PPPG Teknologi
Bandung.
10. HM, Jogiyanto. (2005) Analisis dan Desain Sistem surabaya, penerbit Robi.
.

Anda mungkin juga menyukai