Abstract - Evolution of technology of controlling system is increasing years by years, along with
the times, technology in the industrial sector has developed so rapidly, and replace humans in the
process industry with automatic machines in order to reduce the risk of accidents and to increase
production in order to be fast, practical, safe and efficient. Metal an non metallic sprter system is
automation system equippeped with photosensor, proximity and rodles cylinder. This production
unit has photosensor and proximity as a workpiece detector. Metal or nonmetallic workpiece is
placed in a jig or container made specifically for the place of metal or nonmetallic objects,is placed
then the photosensor will detect the object, but if the metal object is laid, the photosensor and
proximity will simultaneously detect which will send a signal to the process of the system sorting
metal objects.
Control of metal and non-metal sorting systems using the Omron type CP1E N60 DRA
Programmable Logic Controller with 60 I / O as the main control of the system. For proximity
sensor system using E2E-X3D1-N sensor type with Omron brand while for photosensor use type
E3Z-R61 Omron brand with MS-2 Reflector from autonics. The sensor is a detector of metal or
non-metallic objects.
Keyword :Metal Sorter And Non Metal, PLC CP1E, Control System.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan sistem kontrol pada industri banyak diaplikasikan dengan kombinasi antara
komponen kontroler dengan komponen pneumatik pada proses produksi. Penggunaan udara
bertekanan sudah banyak dikembangkan untuk keperluan proses produksi, misalnya untuk
melakukan gerakan mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia seperti menggeser,
mendorong, mengangkat, menekan, dan memisahkan. Pada PLC (Programmable Logic
Controller)sebagai salah satu kontrol untuk mengatur kerja antara sensor dan aktuator. PLC ini
berfungsi sebagai otak yang membagi kerja dari aktuator berdasarkan batasan – batasan sensor yang
digunakan.
Efektifitas produksi dalam industri tidak semata terpenuhi oleh adanya sistem kontrol
otomatis yang sedang gencar diterapkan dalam dunia industri, penghematan waktu dan tenaga saat
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainpun menjadi faktor pendukung efektifnya
proses produksi. Hal ini dapat diatasi dengan adanya alat yangdinamakan “pemindah barang”,
sistem ini dirancang untuk dapat mendistribusikan barang produksi secara cepat ke tempat lain
dengan pertimbangan efisiensi penggunaan energi.
Namun timbul suatu masalah yaitu pemindah barang hanya dapat digunakan untuk barang
dengan jenis yang sama dan dioperasikan secara manual , misalnya pada saat proses pengepakan
terdapat barang berupa logam dan non-logam, pemindahan barang tersebut untuk penyortiran
logam dan non logam masih dioperasikan secara manual baik pengoperasian atau penyortiran benda
tersebut. Salah satu untuk membuat sistem menjadi otomatis untuk dijadikan penelitian yaitu
“sistem handling pneumatik” yang merupakan salah satu model unit produksi yang dilengkapi
dengan dua fungsi kerja. Unit produksi ini memiliki optical diffuse sensor sebagai pendeteksi benda
kerja. Benda kerja yang sudah diproses dari station sebelumnya yang ditempatkan dalam suatu jig
atau wadah yang sengaja di desain untuk mengaktifkan sensor, yang mana sensor proximity E2E-
X3D1-N adalahsensor yang sangat kritikal dalam peyortir logam atau non logam dikarenakan
photosensor E3Z-R61 adalah type capasitive yang mana setiap benda apapun yang menghalangi
dari photosensor dengan reflector akan membuat photosensor memberikan output yang akan
diproses PLC sebagai pemisah dari sistem penyortir logam dan non logam. Ketika sudah dibaca
maka sensor tersebut akan memberikan sinyal kepada handling yang akan memilih dan memilah
tempat atau mengumpulkan benda logam dan non logam menjadi penyortir.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memperjelas arah dan tujuan dari
perancangan ini, maka penulis merumuskan tujuannya, sebagai berikut :
1. Menghasilkan sebuah sistem otomatis penyortir logam dan non logam.
2. Menghasilkan program PLC ladder diagram yang mudah di analisa oleh siapapun, sehingga
proses troubleshooting dapat dilakukan oleh siapapun yang mengerti tentang Ladder diagram.
3. Sebagai salah satu media pembelajaran sebelum nanti terjun langsung ke dunia industry
V. HASILiDANiPEMBAHASAN
A. Perancangan Sistem
Dalam proses perancangan flow sistem antara lain meliputi langkah – langkah seperti di bawah
ini :
1. Pendekatan Diagram Alir (Flowchart )
2.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewanti, Ferdika putri. (2015). Sistem pendeteksi dan pemisah material logam dan non logam
memanfaatkan electromagnet. Jember.
2. Hartono.(1998). Debit kompresor yang harus dialirkan kedalam silinder pneumatik. Surabaya.
Indonesia.
3. Imaduddin, Muhammad. (2015). Rancang Bangun Trainer Alat Penyortir Barang Logam dan
Non Logam sebagai Media Pembelajaran pada Mata Kuliah Dasar Sistem Kontrol. Tugas
akhir. Fakultas teknik Universitas Negeri Semarang.
4. Ladjamudin Al-Bahra Bin (2005), Analisis & Desain Sistem Informasi Surabaya, penerbit
sinar jaya
5. Ngadiyono, yatin. (2006). Dasar Autodesk inventor. Modul. Fakultas teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
6. Said, Hanif. (2012). Elemen kerja actuator bagian akhir dari sistem pneumatik yang berfungsi
untuk mengubah energi suplai angin bertekanan menjadi energi kerja. Bandung. Indonesia.
7. Sastranegara, Azhari. (2009). Mengenal inventor lebih cepat. Diakses 15 Maret, 2017 dari
wordWide Web https://www.slideshare.net/cruzsarwan/buku-jurus-cepat-belajar-inventor
8. Sarwono, J. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta Penerbit Andi.
9. Sisjono. 2005. Komponen Pneumatik Departemen Pendidikan Nasional. PPPG Teknologi
Bandung.
10. HM, Jogiyanto. (2005) Analisis dan Desain Sistem surabaya, penerbit Robi.
.