Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM DCS 1 MODULAR PRODUCTION

SYSTEM (MPS) – PICK AND PLACE STATION


Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktikum Distributed Control System
(DCS) 1

MUHAMMAD IQBAL ZHALIFUNNAS


220441040
3 AEB-2

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id

2022
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dunia perindustrian, terutama industri manufaktur, peran otomatisasi dan


robotika sudah banyak diterapkan pada proses produksi. Bahan mentah atau raw
material akan diolah dengan beberapa tahapan. Setiap tahapan produksi terdiri dari
mesin otomatis maupun sistem robotika yang melibatkan kendali terprogram,
diantaranya kendali pneumatik, hidrolik, elektrik, PLC, DCS, hingga SCADA.
Seseorang yang ingin menekuni bidang kendali otomatis untuk produksi dapat
mempelajari simulasi industry yang bersifat modular, alat peraga simulasi ini disebut
Modular Production System (MPS). MPS dirancang sedemikian rupa menyerupai
sistem yang ada di industri untuk bisa dipelajari oleh pelajar, mahasiswa, calon pekerja,
trainee, maupun penghobi sistem kendali otomatis. Kemampuan untuk memprogram
PLC untuk membuat sistem produksi otomatis menjadi bekal penting untuk dapat
berkarir di dunia industri terutama di bagian teknisi atau engineering.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa itu Modular Production System (MPS)?


2) Apa itu testing station, handling station, dan pick and place station dan apa saja
komponen-komponen penyusunnya?
3) Bagaimana flowchart diagram dan timing diagram sistem kerja testing station,
handling station, dan pick and place station?
4) Bagaimana membuat program PLC MPS pick and place station dengan kendali
PLC Siemens?

1.3 Tujuan

1) Memahami konsep dan pengertian Modular Production System (MPS)


2) Memahami konsep, pengertian, dan komponen penyusun testing station, handling
station, dan pick and place station.
3) Menganalisis sistem kerja testing station, handling station, dan pick and place
station berdasarkan flowchart diagram dan timing diagram.
4) Memahami pembuatan program PLC Siemens untuk pick and place station
menggunnakan aplikasi Tia Portal.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Modular Production System (MPS)


Modular Production System (MPS) adalah sebuah unit stasiun terdiri dari
komponenkomponen industri berupa komponen pneumatik dan elektrik dengan
pengendali Programmable Logic Controller (PLC) yang diarahkan untuk pelatihan
kejuruan yang berorientasi ke industri. Pada umumnya MPS mempunyai fungsi sebagai
seperangkat peralatan yang mengontrol suatu produksi. Setiap bagian stasiun awal yaitu
sebagai feed station, kemudian benda yang dikirim diseleksi pada testing station, yaitu
untuk mengetahui jenis, ukuran serta warna barang yang tepat. Benda yang lolos seleksi
benda yang nantinya akan diteruskan pada stasiun yang terakhir yaitu handling station.
MPS terdiri dari beberapa bagian, antara lain sebagai berikut.
a) Station Mechanics
Station mechanics merupakan perlatan-peralatan elektro pneumatik yang
dikontrol oleh PLC. Station Mechanics terdiri dari peralatan-peralatan input dan
output sensor, solenoid, silinder dan motor.
b) Profile Plate
Profile plate adalah suatu papan aluminium tempat perlatan dipasang.
c) Mobile Base Frame

Mobile base frame adalah suatu rak dua lapis yang dilengkapi dengan roda,
sehingga sangat mudah untuk dipindah-pindahkan. Lapis yang atas digunakan
untuk profile plate, sedangkan lapis bawah digunakan untuk PLC board.
d) PLC board

PLC board merupakan pusat kontrol dari keseluruhan MPS. PLC board
terdiri dari sebuah main Central Control Unit (CCU), sebuah I/O CCU, port XMA2,
XMG2, XMF2, XMV2, PNOZ dan beberapa terminal I/O.

Main CCU merupakan pengendali utama dari PLC board. Main CCU
dibantu I/O CCU yang berfungsi sebagai tambahan I/O. kedua CCU ini
dihubungkan oleh sebuah bus agar I/O masing-masing CCU dapat saling
berkomunikasi.
Port XMA2 digunakan untuk mengubungkan I/O yang ada di PLC board
dengan terminal I/O yang terdapat di profile plat. Port XMG2 digunakan untuk
menghubungkan I/O yang ada pada PLC dengan control console. Port XMV2
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
digunakan untuk berkomunikasi dengan previous station, sedangkan port XMF2
digunakan untuk berkomunikasi dengan subsequent station.

PNOZ adalah peralatan yang digunakan untuk pengamanan. PNOZ biasa


digunakan untuk Emergency-Stop. Saat Emergency-Stop tidak diaktifkan maka
PNOZ akan melewatkan, maka PNOZ akan memutuskan jalannya arus tersebut.
Secara umum, PNOZ berupa rangkaian elektronik yang dibentuk dari relay yang
digunakan khusus untuk proses emergency.
PLC merupakan pengendali utama dari MPS yaitu input yang diterima akan
diproses dan dikeluarkan ke output. Proses pengolahan input didalam PLC
tergantung pada program yang dimasukkan ke dalam PLC tersebut. PLC yang
digunakan pada MPS dapat menggunakan berbagai tipe dan merk yang sesuai
dengan spesifikasi dan sistem kerja stasion MPS. Salah satu yang digunakan adalah
PLC merk Siemens.

MPS dengan MPS urutan berikutnya dapat berkomunikasi, tiap MPS harus
memberikan sinyal status berupa status siap (ready), busy, error, dan data yang
terkirim atau dikirim. Sinyal status yang digunakan yaitu berupa bit-bit komunikasi
yang sudah terstruktur pada MPS tersebut. Bit-bit komunikasi terdapat pada suatu
output word (OW) dan input word (IW). Untuk dapat berkomunikasi dengan
previous station digunakan OW11 dan IW11. Sedangkan untuk berkomunikasi
dengan subsequent station digunakan OW10 dan IW10.

2.2 Testing Station


Testing station merupakan stasiun kedua dari keempat stasiun MPS. Stasiun ini
menerima barang dari distribution station, kemudian mendeteksi barang tersebut untuk
diketahui jenis serta ukurannya. Kemudian mengirimkan objek tersebut beserta data
jenis dan ukurannya ke processing station. Testing station terdiri dari peralatan
pneumatik, elektrolik dan sensor.
Testing station mempunyai dua fungsi, yaitu untuk mendapatkan data
karakteristik dari suatu benda dengan mendeteksi jenis, warna dan tinggi benda.
Sedangkan fungsi keduanya yaitu membuang benda yang dinyatakan tidak layak atau
meneruskan benda ke processing station merupakan stasiun yang akan memberikan
informasi tentang karakteristik dari benda yang diterimanya. Testing station
mempunyai beberapa peralatan, antara lain sebagai berikut.
a) Detection Module

Peralatan ini digunakan untuk mengetahui karakteristik jenis dan warna


digunakan tiga buah proximity sensor yang mengeluarkan output digital. Ketiga
sensor itu adalah inductive proximity sensor (mendeteksi benda dari logam),
capacitive proximity sensor (mendeteksi semua jenis benda), dan optical proximity
sensor (mendeteksi kecerahan warna benda).
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
b) Lifting Module
Peralatan ini digunakan untuk mengangkat benda dari detection module ke
measuring module. Lifting cylinder dan ejecting cylinder digunakan sebagai
penggeraknya. Benda yang diangkat yaitu setelah dideteksi dengan magnetik atau
inductive proximity sensor.
c) Measuring Module

Peralatan ini terdiri dari sendor analog yang digunakan untuk mengukut
ketebalan benda. Benda diangkat dengan lifting module untuk diukur ketebalannya
pada modul ini.
d) Slide Module
Peralatan ini digunakan untuk mengantarkan benda ke stasiun berikutnya.
Benda yang telah diproses pada measuring module kemudian didorong dan
melewati slide module sebagai pengantarnya ke stasiun berikutnya.

Hasil pembacaan input analog akan tersimpan ke register-register yang telah


ditentukan. Demikian pula jika hendak mengeluarkan suatu nilai ke output analog,
nilai yang dikeluarkan adalah nilai yang tersimpan pada register tersebut. Hasil
pengukuran yang dilakukan pada modul tersimpan pada register 50 (R50).

2.3 Handling Station


Handling station adalah stasiun terakhir MPS. Statsiun ini berfungsi untuk
memindahkan benda dari processing station untuk kemudian ditempatkan pada
tempatnya masing-masing sesuai dengan jenis , warna dan tinggi benda tersebut.
Handling station mempunyai beberapa peralatan, antara lain sebagai berikut.
a) 3-Axis Gantry With Pneumatic Gripper

3-Axis gantry berupa sebuah lengan yang dapat bergerak. Peralatan ini
memiliki 3 macam gerakan, yaitu maju dan mundur, naik dan turun serta kiri dan
kanan. Pergerakan dari lengan tersebut digerakkan oleh 3 buah motor. Pneumatic
gripper berfungsi untuk mengambil benda yang telah diolah pada processing station
dengan cara menjepit benda
b) Magazine Module
Magazine module adalah tempat dimana untuk meletakkan objek yang
sesuai dengan karakteristik objek tersebut.

2.4 Pick and Place Station


Stasiun Pick&Place adalah perangkat penyisipan otomatis. Penyisipan adalah
cara perakitan, sedangkan komponen rakitan dimasukkan ke dalam elemen berbentuk
komponen rakitan lain. Stasiun Pick&Place memasukkan sisipan benda kerja ke dalam
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
rumah benda kerja. Sisipan benda kerja berikut: sebuah jam, termometer, dan
higrometer. Fungsi stasiun Pick&Place adalah untuk mengangkut benda kerja (rumah),
menghentikan benda kerja, memasukkan sisipan benda kerja, dan untuk memisahkan
benda kerja lengkap. Pick and Place Station terdiri dari modul pick and place dan
modul konveyor.

Modul Pick&Place adalah perangkat handling 2 sumbu. Modul ini terdiri dari
slide unit presisi tinggi. Posisi akhir slide dirasakan oleh sensor proximity. Susunan
sensor proximity serta posisi dan ketinggian pemasangan dapat disesuaikan. Benda
kerja dicengkeram oleh vakum hisap. Filter vakum dipasang langsung ke cangkir hisap,
yang memastikan tidak ada partikel kotoran yang bisa menyusup ke generator vakum.
Sakelar tekanan menunjukkan cengkeraman benda kerja yang andal. Kekuatan unit
geser vertikal (sumbu Z) dapat diatur melalui pengatur tekanan. Modul ini dilengkapi
dengan slide unit, generator vakum, filter vakum, cangkir hisap, saklar tekanan,
terminal katup, pengatur tekanan dan antarmuka listrik.

Modul Conveyor dapat dipasang pada profil pelat, kaki profil atau bingkai
pemasangan berlubang. Itu Motor DC dapat diposisikan secara bebas. Modul konveyor
cocok untuk mengangkut dan memisahkan benda kerja dengan diameter 40 mm
(misalnya "Body" atau "Silinder untuk perakitan” set benda kerja).

Modul ini disediakan sepenuhnya dirakit. Kontroler motor yang terpasang


memungkinkan searah jarum jam dan rotasi berlawanan arah jarum jam. Modul
Conveyor digunakan untuk mengangkut dan menyangga benda kerja. Saklar kedekatan
optik dengan serat optic kabel digunakan untuk memeriksa bahwa benda kerja ada di
hulu dari pemisah umpan dan di ujung konveyor. Sabuk konveyor digerakkan oleh
motor roda gigi DC. Benda kerja dapat dihentikan dan dipisahkan oleh elektromagnet
(solenoid) yang terpasang dengan pemisah. Posisi akhir dipantau oleh sensor kedekatan
induktif.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1 Flowchart dan Timing Diagram Testing Station

Distributing station atau feed station mengantarkan benda hingga holder dekat
testing station. Sensor kapasitif akan mendeteksi ada tidaknya benda dan sensor optic
akan mendeteksi kecerahan warna permukaan benda. Benda kerja terdiri dari benda
kerja berwarna merah, hitam, dan silver. Benda hitam (gelap) tidak akan dilakukan
pengecekan, melainkan langsung didorong ke pembuangan. Benda merah (terang) akan
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
diangkat oleh lifting module dan didorong menuju stasion berikutnya dengan slide
module karena ukurannya sesuai. Adapun benda berwarna silver (terang) memiliki dua
ukuran ketinggian, benda akan diangkat oleh lifting module dan dilakukan pengukuran
ketinggian oleh sensor, apabila ketinggian sesuai dengan ukuran ketinggian standar
(seperti ketinggian benda kerja merah), maka didorong menuju stasion berikutnya
dengan slide module, apabila tidak sesuai ketinggiannya maka benda akan diturunkan
kembali oleh lifting module dan didorong ke pembuangan. Berikut merupakan timing
diagram dari testing station.

Linear drive merupakan lifting module yang mengangkat dan menurunkan


benda, keadaan lifting module berada di atas atau di bawah, didteksi oleh sensor.
Adapun compact silinder yang mendorong benda ke pembuangan atau ke slide module,
bergerak dengan aksi kerja single acting dan memiliki satu sensor pendeteksi ketika
silinder dalam keadaan tidak mendorong. Sensor-sensor yang terpasang ini digunakan
untuk tanda atau trigger untuk melakukan langkah selanjutnya. Slide module atau air
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
cushioned slider memiliki lubang pada permukaannya yang akan mengeluarkan udara
pneumatik untuk menggerakkan benda menuju stasion berikutnya.
3.2 Flowchart dan Timing Diagram Handling Station
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
Ketika sensor proximity pada holder module mendeteksi adanya benda dan
tombol start ditekan oleh pengguna, maka hand gripper yang berada tepat di atas
holder module akan bergerak ke bawah dengan keadaan terbuka. Lalu, jika terdeteksi
oleh sensor sudah berada di posisi bawah, maka hand gripper akan mencapit benda
dan sensor yang berada di sisi hand gripper akan mendeteksi kecerahan warna benda.
Benda dengan warna apapun akan diangkat ke atas hingga sensor posisi atas
mendeteksi bahwa hand gripper sudah berada di atas. Kemudian, benda akan
diarahkan secara horizontal menuju salah satu dari dua buah slide module. Apabila
warna benda terang (merah atau silver), maka gerakan horizontal hand gripper akan
diberhentikan oleh sensor pada posisi slide module pertama. Namun, jika warna benda
yang terdeteksi gelap (hitam), maka gerakan horizontal hand gripper akan
diberhentikan oleh sensor pada posisi slide module kedua. Kedua keaadaan tersebut
sama-sama akan menurunkan hand gripper yang mencapit benda kerja mendekati slide
module pada posisi masing-masing dan membuka cengkeraman ketika di posisi
bawah, maka benda kerja meluncur pada slide module. Setelah itu, hand gripper akan
kembali ke posisi awal (home) dan proses kerja pun kembali ke awal. Berikut timing
diagram dari handling station.

Hand gripper dapat bergerak vertical dan horizontal dengan adanya silinder
pneumatik yang menggerakkan hand gripper ke atas dan bawah serta linear drive
pneumatik yang menggerakkan hand gripper ke kanan dan ke kiri. Pada setiap arah
pergerakan terdapat sensor-sensor pendeteksi posisi untuk menghentikan gerakan atau
sebagai trigger ke langkah kerja berikutnya. Arah vertikal hanya memiliki dua sensor
yaitu sensor bawah dan atas, sedangkan arah horizontal memiliki tiga sensor yaitu
sensor home, posisi slide module pertama, dan posisi slide module kedua.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
3.3 Flowchart dan Timing Diagram Pick and Place Station
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

Ketika tombol start deitekan, maka stasiun dalam keadaan stand by. Apabila
benda terdeteksi oleh sensor proximity di awal jalur konveyor, rotary solenoid
penghalang benda akan berubah menjadi ON juga konveyor akan menyala dan
menggerakkan benda hingga ke posisi sensor proximity tengah. Posisi tengah ini
merupakan tempat benda kerja akan diberikan sebuah jam dengan ukuran yang cukup
untuk masuk ke lubang benda kerja. Ketika sensor proximity tengah mendeteksi adanya
benda, maka solenoid pick and place module akan bergerak ke bawah dan menyalakan
vakum untuk mengangkat jam yang ada pada slider. Setelah benda terangkat silinder
akan bergerak ke atas kemudian maju menuju konveyor dan meletakkan jam pada
benda kerja. Setelah itu, rotary solenoid akan kembali ke posisi semula dan membuka
jalur benda kerja ke stasioun berikutnya. Pada posisi akhir konveyor terdapat sensor
yang dapat digunakan sebagai penghitung.
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
3.4 Rangkaian Elektrik dan Pneumatik Pick and Place Station
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

3.5 Alat dan Bahan Praktikum


1) Laptop (terinstal aplikasi Tia Portal)
2) MPS Pick and Place Station (terhubung dengan PLC Siemens S7 1200)
3) Power Supply

3.6 Daftar Alamat Input dan Output PLC

Alamat I/O Keterangan


No.
Input
Optical Proximity Sensor tengah
1 %I0.0
(PART_AV_IP2)
2 %I0.1 Proximity Sensor mundur
3 %I0.2 Proximity Sensor maju
4 %I0.3 Proximity Sensor atas
5 %I0.4 Pressure Switch vaccum
6 %I0.5 Optical Proximity Sensor (NC) akhir (B2_IP3)
7 %I0.6 Optical Proximity Sensor awal (B1_IP1)
8 %I0.7 Pushbutton Start
9 %I1.0 Pushbutton Stop (NC)
10 %I1.1 Manual/Auto switch(NC)
11 %I1.2 Pushbutton Reset
14 %I1.5 Receiver IP_FI (NC)
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

No. Output
15 %Q0.0 Konveyor
16 %Q0.1 Silinder Linear Drive (Backward)
17 %Q0.2 Silinder Linear Drive (Forward)
18 %Q0.3 Silinder Linear Drive (Down)
19 %Q0.4 Suction Cup Vaccum
20 %Q0.5 Rotary Selenoid (NC)
21 %Q0.6 Lampu Indikator Start
22 %Q0.7 Lampu Indikator Reset
23 %Q1.0 Lampu Indikator Q1
24 %Q1.1 Lampu Indikator Q2

3.7 Program Ladder Diagram Pick and Place Station


a) Program Utama
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

b) Program Sekuensial
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

c) Program Sekuensial Return


Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
d) Program Output
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika
Production Planning and Control (PPC) Sistem Otomasi 1

DAFTAR PUSTAKA

https://www.myedisi.com/kemdikbud/56165/modul-production-system-mps-stasiun-
distribusi-dengan-siemens-s7300
https://123dok.com/article/fungsi-mps-modular-production-system-mps.nzwpkpgq

Anda mungkin juga menyukai