Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

PLC
MODUL 1

OLEH :
NAMA : MUHAMMAD SYARIQ ROSHID S
NIM : 2211211030
PROGRAM STUDI : S1 SEMESTER V (A)
WAKTU PRAKTIKUM :-
PUKUL - WIB

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1. praktikum dapat membuat program PLC menggunakan software CX-
Programmer.
2. praktikum dapat mengerti fungsi dari OR dan AND pada program PLC.
3. Peserta praktikum dapat membuat program PLC menggunakan PLC
Omron untuk instruksi timer dan counter.
4. Peserta praktikum dapat membuat ladder diagram PLC pada CX-
Programmer dengan menterjemahkan mnemonic code.
5. Peserta praktikum dapat mengetahui prinsip counter dan timer untuk
program pengepakan apel.
BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Teori Dasar


Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer
yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang
dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-
sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi,
dilakukan secara berulang-ulang seperti pada mesin pengeboran, sistem konveyor
dan lain sebagainya.
A. Logika OR dan AND
Dalam pemograman PLC merupakan tindak lanjut dari materi sistem digital
dimana dikenal logika OR dan AND merupakan aplikasi dari sistem pensaklaran
untuk rangkaian paralel dan seri. Penggunaan logika OR dan AND digunakan
dalam pemograman PLC menggunakan mnemonic atau ladder.

Gambar 2.1 Ladder Diagram OR

Gambar 2.2 Ladder Diagram AND


B. Operasi Instruksi Timer dan Counter
Timer adalah fasilitas delay ON untuk menghitung turun pada PLC terdapat
sebanyak 512 timer (dari nomor timer 000 s.d 511).
Gambar 2.3 Timer
N = Merupakan nomor timer yang digunakan.
SV = Nilai timer yang digunakan dengan notasi #, contoh#100.
Berarti timer di setting pada waktu 10 detik, karena satu scan timer sebesar 0,1
detik.
Counter adalah fasilitas hitung turun, counter akan ON sampai hitungan yang
ditentukan, contoh penggunaan counter digunakan untuk menghitung produk.

Gambar 2.4 Counter


CP = Counter adalah pulse hitung.
R = Reset berfungsi meng-offkan counter dan kembali untuk berikutnya.
N = Number atau nomor counter yang digunakan.
SV = Set Value atau setting angka untuk hitung, gunakan #, contoh #12.
Berarti Counter digunakan untuk menghitung angka sebesar 1 lusin atau 12 buah.
C. Mnemonic Code
Mnemonic Code (Kode Mnemonik) merupakan perintah dasar yang sederhana
dan umum digunakan oleh PLC. Dalam penulisan Mnemonic Code mempunyai
hubungan erat dengan ladder diagram yang dibuatnya. Apabila memasukkan
program ke PLC dengan menggunakan Programming Console, Mnemonic Code
haruslah lebih dulu dipahaminya. Apabila Mnemonic Code salah maka ladder
diagram pun akan menjadi salah, begitu juga dengan sebaliknya sehingga PLC
tidak dapat dioperasikan. Perintah Mnemonic Code ini selalu digunakan apabila
PLC tersebut menggunakan programming console. Mnemonic Code bisa juga
disebut instruction list pada pemograman PLC lain.

Gambar 2.5 Mnemonic code


2.2 Teori Tambahan
2.2.1 PLC

PLC pada dasarnya adalah bentuk khusus perangkat kontroler digital berbasis
mikroprosesor yang menggunakan memori programmable untuk menyimpan
instruksi sekaligus digunakan untuk mengimplementasikan berbagai fungsi
logika, aritmatika, seqeunce, counting, timing(6). Berbeda dengan personal
computer (PC), PLC tidak berjalan di atas sistem operasi yang rumit, serta
difasilitasi bahasa pemrograman yang memudahkan engineer dengan pemahaman
pemrograman terbatas untuk membuat program, seperti bahasa pemrograman
logika ladder, sequential function chart, structured text, instruction list atau
function block diagram.

Tipikal perangkat keras PLC terdiri dari central processing unit (CPU), unit catu
daya, perangkat pemrograman, memori, perangkat antar muka input/output, dan
antar muka komunikasi seperti terlihat pada Gambar 1 berikut:

Gambar 2.6 Tipikal Sistem PLC


Prosessor atau dikenal juga sebagai CPU berfungsi untuk menginterpretasi sinyal
input dan melakukan aksi kontrol sesuai dengan logika program yang tersimpan
dalam memori, untuk selanjutnya mengkomunikasikan keputusan yang
diambilnya dengan antar muka output. Sedangkan perangkat pemrograman hanya
digunakan untuk merancang program sebelum diunggah ke unit memori PLC.
Perlu dicatat bahwa unit memori juga digunakan untuk menyimpan data dari antar
muka input untuk diproses dan untuk antar muka output, sedangkan antar muka
input output bisa merespon dan memberikan sinyal diskret (hanya sinyal on/off),
sinyal digital (urutan pulsa) dan sinyal analog (sinyal yang besarnya berhubungan
dengan besaran kuantitas yang diukur). Hal yang penting dalam implementasi
sistem PLC adalah pemrosesan input dan output agar sinyal yang diperoleh sesuai
level yang disyaratkan PLC tanpa merusak PLC itu sendiri dan disisi lain sinyal
yang dikeluarkan sesuai yang diperlukan oleh peralatan penggerak (actuator). [1]
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


1. Modul Praktikum
2. Komputer
3. Software CX-Programmer

3.2 Langkah Kerja


A. Program Ladder Logika AND, OR, Timer dan Counter
1. Nyalakan Komputer.
2. Gunakan Software PLC Omron (CX-Programmer) menggunakan tipe plc jenis
CP1E.
3. Buat rangkaian ladder diagram a, b, c sesuai perintah.

Gambar 4.1 Rangkaian A

Gambar 4.2 Rangkaian B


Gambar 4.3 Rangkaian C

4. Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software CX-Programmer tiap
rangkaian.

B. Program Operasi Kendali Barang


1. Nyalakan Komputer.
2. Gunakan Software PLC Omron (CX-Programmer) menggunakan tipe plc jenis
CP1E.
3. Pahami soal cerita berikut.
Disebuah industri terdapat mesin pengepak barang, cara kerja mesin tersebut
ketika tombol START di tekan maka conveyor akan ON, setelah itu ketika 5
barang yang berada di atas conveyor melewati sensor maka selenoid akan ON dan
conveyor akan OFF selama 3 detik saat selenoid mendorong 5 barang tersebut ke
dalam box. Proses
tersebut akan berulang hingga ditekan tombol STOP.
Gambar 4.4
4. Buat rangkaian ladder diagram dari kode mnemonic operasi kendali barang
berikut.

Gambar 4.5 Ladder diagram operasi kendali barang


6. Istilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software rangkaian.
LAPORAN PRAKTIKUM
PLC
MODUL 1

OLEH :
NAMA : FAZAR FAZRUDIN
NIM : 2211211046
PROGRAM STUDI : S1 SEMESTER V (B)
WAKTU PRAKTIKUM :-
PUKUL - WIB

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada saat sekarang ini.
Berbagai macam teknologi banyak bemunculan mulai dari teknologi yang baru
ditemukan, sampai teknologi yang merupakan perkembangan dari teknologi-
teknologi sebelumnya. Khususnya pada bidang kontrol, teknologi-teknologi yang
diterapkan berkembang dengan pesat pula dimana pada saat ini proses didalam
sistem kontrol tidak hanya berupa suatu rangkaian kontrol dengan menggunakan
peralatan kontrol yang dirangkai secara listrik. Tetapi sudah menggunakan
peralatan kontrol dengan sistem pemograman yang dapat diperbaharui atau lebih
populer disebut dengan nama PLC ( Programmable Logic Controller) selain itu
juga pada saat ini di industri-industri sistem pengontrolan tidak hanya
menggunakan PLC saja tetapi sudah dipadukan dalam penerapannya dengan HMI
( Human Machine Inteface) sehingga dalam pengontrolannya sudah dapat
dilakukan dari depan monitor komputer saja dengan tampilan simulasi yang
menarik. Sebuah PLC memiliki modul input, output, CPU dan power supply
dalam satu modul. PLC memiliki keunggulan pada software sehingga akan lebih
mudah dibuat, dirubah, dimodifikasi dengan merubah program didalamnya dan
memiliki akurasi yang tinggi dalam melakukan eksekusi program[2]. Salah satu
software yang sangat terkernal dari PLC Omron adalah CX-Programmer. Degan
software ini kita akan lebih mudah dalam memonitor dan menemukan
troubleshooting dengan bantuan program simulator. Pada penelitian sebelumnya
yaitu pengendali alat musik angklung menggunakan PLC, Output dari PLC
digunakan untuk mengontrol solenoid aktuator[3]. Sedangkan pada penelitian ini
output dari PLC digunakan untuk mengontrol water solenoid valve. Untuk
menentukan kejelasan bentuk objek dari air yang dihasilkan digunakan metode
logika fuzzy. Logika fuzzy merupakan suatu cara untuk memetakan suatu ruang
input ke dalam suatu ruang output[4]. Setingan timer dalam PLC dan tekanan air
didalam close loop water system dijadikan input dari logika fuzzy untuk
menghasilkan sebuah output yang berupa keluaran air dalam bentuk objek 2
dimensi dan tulisan 2 dimensi,
1.2 Tujuan

1 Peserta praktikum dapat membuat HMI menggunakan EasyBuilder.


2 Peserta praktikum dapat menghubungkan CX-Programmer dengan
EasyBuilder.
3 Peserta praktikum dapat memahami metode pengkabelan sinking dan
sourcing.
4 Peserta praktikum dapat mewiring PLC dengan metode sourcing.
5 Peserta praktikum dapat mengirimkan program pada CX-Programmer dari
PC ke PLC.
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1 Easy Builder
EasyBuilder merupakan software keluaran Weintek yang digunakan untuk
mendesain HMI (Human Machine Interface) atau antarmuka pada mesin yang
digunakan untuk mengatur, memonitori, maupun mengontrol operasi mesin
tersebut. EasyBuilder memungkinkan membuat program dengan mudah dan cepat
dengan objek fungsional termasuk objek numerik, objek lampu, combo-button,
alarm, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan EasyBuilder,pengguna dapat
menciptakan tampilan layar dengan beberapa fungsi grafik dan animasi yang
cocok dengan permintaan dari yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks untuk kebutuhan programming. Pada EasyBuilder tidak dilakukan
pemrograman khusus seperti yang dilakukan pada CX- Programmer karena pada
software ini cukup mengatur pengalamatan input dan output yang digunakan pada
program yang telah dibuat pada CX-Programmer.

1. Metode Sinking dan Sourcing


Penggunaan istilah sinking dan sourcing pada instrumen industri merujuk pada
arah arus mengalir masuk atau keluar dari suatu instrumen ke instrumen yang lain
khususnya pada instrumen diskrit. Arus konvensional mengalir dari potensial
(tegangan) yang positif menuju potensial negatif. Pada instrumen tipe sinking,
maka arus mengalir menuju ke dalam instrumen. Sedangkan pada instrumen tipe
sourcing, arus mengalir keluar dari instrumen. Hal ini berlaku pula jika terdapat
dua buah instrumen yang terhubung satu dengan lain. Sebuah instrumen tipe
sourcing seharusnya dihubungkan dengan instrument lain bertipe sinking. Contoh
hubungan dua tipe instrumen yang sesuai dapat dilihat pada Gambar 1. sebuah
sensor tipe sourcing terhubung dengan masukan (input modul) PLC yang bertipe
sinking. Contoh lain pada Gambar 2. sensor tipe sinking terhubung dengan
masukan PLC bertipe sourcing.
Gambar 2.1 Sensor tipe sourcing terhubung dengan masukan PLC tipe
sinking

Gambar 2.2 Sensor tipe sinking terhubung dengan masukan PLC tipe
sourcing
2.2 Teori Tambahan
2.2.1 Fungsi CX-Programmer
1.Pembuatan Program PLC
X-Programmer memungkinkan pengguna untuk membuat program PLC
menggunakan antarmuka grafis yang intuitif. Pengguna dapat mengatur logika
kontrol, input-output, dan variabel-variabel program.
2. Simulasi
Sebelum memuat program ke PLC, CX-Programmer menyediakan fasilitas
simulasi. Ini memungkinkan pengguna untuk menguji program mereka dalam
lingkungan virtual sebelum menerapkannya di lapangan.
3. Debugging
CX-Programmer dilengkapi dengan alat-alat debugging yang memudahkan
pengguna untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dalam program PLC.

4. Manajemen Proyek

Program-program PLC dapat dikelola dalam proyek-proyek yang terorganisir


dengan baik. Pengguna dapat menyimpan, mengelola, dan mendokumentasikan
program-program PLC mereka.

5. Komunikasi dengan PLC

X-Programmer mendukung berbagai metode komunikasi dengan PLC, termasuk


pengaturan parameter koneksi dan transfer program ke PLC.
2.2.2 rangkaian Sourcing dan sinking.

1.

Gambar 2.1 rangkaian Sourcing

2.

Gambar 2.2 Rangkaian Sinking

3. Pengertian Rangkaian Sourcing


Adalah konsep dalam dunia elektronika, terutama dalam konteks penggunaan
perangkat elektronik seperti sensor atau sakelar. Ada dua jenis rangkaian yang
umum digunakan: rangkaian sourcing (source) dan rangkaian sinking (sink).

4. Pengertian Rangkaian Singkin

Rangkaian sinking adalah tipe rangkaian di mana arus mengalir melalui beban ke
ground (tanah). Dalam konteks elektronika dan kontrol, rangkaian sinking sering
kali terkait dengan perangkat keluaran (output) seperti transistor PNP (Positive-
Negative-Positive) atau perangkat elektronika lain yang mengalirkan arus ke
ground saat dalam keadaan aktif.
Fungsi Rangkaian Sourcing & Singkin

5. Identifikasi Sumber Daya

Rangkaian sourcing membantu organisasi untuk mengidentifikasi sumber daya


manusia, teknologi, keuangan, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai
tujuan bisnis atau proyek.

6. Pengelolaan Risiko

Identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko yang terkait dengan sumber daya dan
kegiatan sourcing. Ini mencakup risiko hukum, keamanan, keuangan, dan
operasional.

2.2.3
BAB III ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Modul Praktikum
2. Komputer
3. Software CX-Programmer
4. Software EasyBuilder
5. Kabel Power
6. Kabel USB A to B
7. Kabel RS232
8. Kabel USB to Micro USB
9. Kabel Jumper banana male to male secukupnya
10. Trainer PLC CP1E
11. Trainer PLC CP1H
3.2 Langkah Kerja
A. Percobaan CX-Programmer dengan EasyBuilder
1. Nyalakan komputer.
2. Jalankan software CX-Programmer dan buka program mesin pengepak barang.
3. Pastikan program sudah benar dan dapat dijalankam.

Gambar 4.1 Program mesin pengepak barang

Gambar 4.2 software EasyBuilder


4. Jalankan software EasyBuilder.
Pada tampilan pertama klik new project.

Gambar 4.3 Tampilan pertama EasyBuilder


5. Pilih model device MT6071iP (800 x 480) kemudian klik OK

Gambar 4.4 Model device MT607 lip (800 x 480)


6. Pada tampilan Sistem Parameter Setting klik New Device/Server.

7. Klik Device tipe kemudian pilih tipe PLC OMRON Corporation dengan tipe
OMRON C/CQM 1 Series pada Device Properties dan klik OK.

Gambar 4.6 Memilih tipe PLC OMRON


7. Kembali pada tampilan Sistem Parameter kemudian klik OK.

Gambar 4.7 Tampilan system parameter


9. Pilih Set Bit Button dan Bit Lamp pada functional object dan letakkan pada
layar utama.

Gambar 4.8 Ikon Set Bit button dan bit lamp


10. Beri penamaan pada dengan menggunakan label serta pengalamatan IR
(Internal
Relay) untuk setiap Set Bit Button dan Bit Lamp sesuai dengan program yang
telah dibuat pada CX-Programmer.
Masukan Input / Output Alamat pada CX- Alamat pada Easy
Programmer Builder
START 0.01 0.01
STOP 0.02 0.02
SENSOR 0.03 0.03
CONVEYOR 100.00 100.00
SELENOID VALVE 100.04 100.04

Gambar 4.9 Memberikan label dan pengalamatan IR


11. Buat 3 Set Bit Button dan 2 Bit Lamp seperti pada gambar di bawah.

Gambar 4.10 3 set button dan 2 bit lamp


12. Pilih Text/Comment pada function object.

Gambar 4.11 New text/Comment Object


13. Beri penamaan sesuai dengan program seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.12 3 set bit button dan 2 bit lamp


14. Hubungkan perangkat PLC ke PC menggunakan kabel USB A to B.
15. Hubungkan perangkat HMI ke PC menggunakan Kabel USB to micro USB.
16. Hubungkan perangkat PLC ke HMI menggunakan kabel RS232.
17. Hubungkan panel ke sumber tegangan AC.
18. Pastikan saklar MCB pada posisi ON. Pada menu Project klik Download (PC -
> HMI) kemudian save data terlebih dahulu.
19. Pilih Set Bit Button dan Bit Lamp pada functional object dan letakkan pada
layar utama.

Gambar 4.13 Set Bit Button dan Bit Lamp pada fuctional object
20. Pada menu Download (PC->PLC) pilih mode USB Cable lalu klik Download.

Gambar 4.14 Download (PC => PLC)


Tampilan pada HMI akan sama seperti program yang telah dibuat di EasyBuilder
Gambar 4.15 Tampilan HMI
22. Buka program yang telah dibuat pada CX-Programmer kemudian klik work
online pada menu PLC atau tekan Ctrl+W

Gambar 4.16 Cara menghubunngakn program


23. Lakukan transfer program dari PC ke PLC dengan klik Transfer to PLC pada
menu PLC atau tekan Ctrl+T.
Gambar 4.17 Transfer program dari PC ke PLC
24. Tekan tombol OK pada Download Options

Gambar 4.18 Tampilan pada download option


B. Pecobaan Wiring PLC Metode Sinking
1. Nyalakan komputer.
2. kan software CX-programmer dan buka program mesin pengepak barang.
3. Wiring kabel pada panel PLC CP1H dengan teliti sesuai dengan gambar kerja
di bawah.

Gambar 4.19 Gambar Rangkaian wiring PLC metode sourcing


4. Hubungkan sumber tegangan AC F dan N ke channel input PLC port F dan N
5. Hubungkan COM pada channel input ke + pada channel output.
6. Hubungkan alamat channel input 0.01 ke Push Button Hijau, 0.02 ke Push
Button
Merah dan 0.03 ke Selector Switch.
7. Hubungkan setiap port lainnya pada Push Button Hijau, Push Button Merah,
dan
Selector Switch ke channel output 100 untuk tipe sourcing.
8. Hubungkan Indicator Hijau ke channel output 100.00 untuk conveyor dan
Indicator
Kuning ke channel output 100.04 untuk selenoid valve.
9. Hubungkan setiap port lainnya pada Indicator Kuning dan Indicator Hijau ke N
10. Hubungkan setiap port COM- pada output 100.00 dan 100.04 ke F pada
sumber tegangan AC.
11. Cek kembali rangkaian kabel setelah selesai melakukan wiring.
12. Minta bantuan asisten lab untuk mengaktifkan panel PLC dan mentransfer
programdari PC ke PLC apabila telah yakin pada wiring PLC.
13. Amati setiap perubahan yang terjadi dan dokumentasikan hasil kerja.
14. Buatlah laporan praktek sesuai format dan hasil kerja

Anda mungkin juga menyukai