Anda di halaman 1dari 37

MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya penyusunan Buku Panduan Trainer HMI Omron
NB5Q TW008 dapat diselesaikan. Buku panduan ini disusun dalam bentuk
MODUL yang berisi materi – materi dan lembar praktikum untuk mendukung
penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis secara sistimatis dan sesuai dengan
prinsip pembelajaran dengan pendekatan kompetensi. MODUL ini ditujukan untuk
siswa tingkat XII yang sangat sesuai dan mudah dipahami oleh siswa secara
mandiri.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seuruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan modul ini baik moril maupun materil. Penulis
menyadari, bahwa modul pembelajaran ini masih banyak kekurangan baik dari segi
isi, bahasa maupun sistimatikanya. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendidik dari
pembaca sekalian agar penulisan modul pembelajaran yang selanjutnya menjadi
lebih baik. Akhirnya, semoga modul pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua, Amin.

Bekasi, Juli 2021


ttd

Penulis

1|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….…… 1
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….……. 2

BAB 1 TRAINER HMI NB5Q TW00B …………………..…………………….…….. 3


1.1 Bagian – bagian Trainer HMI ………………………………………………. 3
1.2 Wiring Trainer HMI ……………………………………………………………. 4

BAB 2 DASAR – DASAR PLC DAN HMI ……………………………………...…… 5


2.1 Pengertian PLC …………………………………………………………………. 5
2.2 Pengertian HMI ………………………………………………………………… 16

BAB 3 MEMPROGRAM PLC MENGGUNAKAN CX-PROGRAMMER ………… 19


3.1 Membuat ladder diagram ……………………………………………………. 19
3.2 Simulasi program ………………………………………………………………. 21
3.3 Membuat designer menggunakan CX-Designer …………………….. 21
3.4 Menjalankan simulasi CX-Designer ………………………………………. 24

BAB 4 MEMPROGRAM HMI OMRON N5BQ TW008 MENGGUNAKAN


APLIKASI NB DESIGNER ……….……………………………………..…….. 26
4.1 Pemrograman star – stop motor 3 fasa ……………….….……………. 33
4.2 Pemrograman forward reverse motor 3 fasa .……………………….. 34
4.3 Pemrograman star delta motor 3 fasa ………..……………………….. 35
4.4 Pemrograman Liquid Pump Control …..………..……………………….. 36

2|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

BAB 1
TRAINER HMI NB5Q TW00B

1.1 Bagian Trainer HMI NB5Q TW00B

11 10 9

5 6 7 8

Gambar 1.1 Bagian - bagian Trainer HMI

Penjelasan dari masing – masing bagian yang ada pada bagian control adalah
sebagai berikut :
1. Port USB, sebagai port untuk mentransfer desain HMI dari PC ke HMI.
2. Port RS 232, sebagai com 1 untuk menghubungkan HMI ke PLC.
3. Port RS 232, sebagai com 2 untuk menghubungkan HMI ke PLC.
4. Terminal power supply 24 VDC, untuk power supply komponen input dan
output PLC.
5. Terminal Input PLC, sebagai terminasi antara device input PLC dengan
peralatan input yang akan dipasang.
6. Peralatan Input yang terdiri dari push button dan deten switch.
7. Terminal Output PLC, sebagai terminasi antara device input PLC dengan
peralatan input yang akan dipasang.
8. Peralatan Output yang berupa lampu indicator ( pilot lamp ).
9. Tombol on – off, digunakan untuk mnghidupkan dan mematikan HMI.
10. HMI, merk Omron dengan type NB5Q TW00B sebagai monitoring plan.
11. PLC Unit, PLC sebagai pusat control pada trainer ini menggunakan PLC
Omron CP1E N20 SDRA.

3|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

1.2 Wiring Trainer HMI NB5Q TW00B


Dalam proses wiring ini, kita membutuhkan kabel jumper untuk
menghubungkan terminal input dan output PLC ke komponen input dan output
PLC yang akan kita gunakan. Pada trainer ini sudah dilengkapi dengan label pada
masing – masing terminal, sehingga kita tinggal menghubungkan saja.

4|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

BAB 2
DASAR – DASAR PLC DAN HMI

2.1 Pengertian PLC

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah


digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam [2]. Definisi Programmable Logic Controller
menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-
instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau
proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :


Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara
aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain
sebagainya. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan
mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam
suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah
dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan
menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah
dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari
keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-
OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan
terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga
dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. Fungsi
dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum
dan secara khusus.

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan

5|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam
proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut
pada operator.

Bagian – Bagian PLC


Hingga akhir tahun 1970, sistem otomasi mesin dikendalikan oleh relay
elektromagnet. Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi, tugas-
tugas pengendalian dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram yang dapat
dilakukan antara lain menggunakan PLC. Dengan PLC, sinyal dari berbagai
peralatan luar di-interface sehingga fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali.
Disamping itu, kemampuannya dalam komunikasi jaringan memungkinkan
penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem. Dalam sistem
otomasi, PLC merupakan Jantung sistem kendali. Dengan program yang disimpan
dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem
melalui sinyal dari peralatan input, kemudian didasarkan atas logika program
menentukan rangkaian aksi pengendalian peralatan output luar.PLC dapat
digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana yang berulang-ulang,
atau diinterkoneksi dengan yang lain menggunakan komputer melalui sejenis
jaringan komunikasi untuk mengintegrasikan pengendalian proses yang kompleks.
Cara kerja sistem kendali PLC dapat dipahami dengan diagram blok seperti
ditunjukkan pada Gambar dibawah:

Dari gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas CPU,
peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu daya. Penjelasan
masing-masing komponen sebagai berikut:

1) CPU
PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface input
dan output program kendali disimpan dalam memori program. Program
mengendalikan PLC sehingga saat sinyal input dari peralatan input ON, timbul
respon yang sesuai. Respon ini umumnya meng-ON-kan sinyal output pada

6|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

peralatan output. CPU adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem


PLC. Ia mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan
mengkomunikasi-kan dengan peralatan luar. Memori adalah daerah yang
menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya
software sistem yang mengkordinasikan PLC. Program kendali disimpan dalam
memori pemakai. Ada dua jenis memori yaitu: ROM (Read Only Memory) dan RAM
(Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram
sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan
untuk menyimpan sistem operasi. Ada memori sejenis ROM, yaitu EPROM
(Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus dengan
cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi program ulang
menggunakan PROM Writer. Interface adalah modul rangkaian yang digunakan
untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interface input menyesuaikan
sinyal dari peralatan input dengan sinyal yang dibutuhkan untuk operasi sistem.
Interface output menyesuaikan sinyal dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan
peralatan output.

2) Perangkat Input
Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya
PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan
input itu antara lain:
a) Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar
level, saklar tekan, saklar proximity.
b) Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level.
c) Rotary encoder

3) Peralatan output
Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan.
Peralatan output itu misalnya:
a) Kontaktor
b) Motor listrik
c) Lampu
d) Buzer

4) Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC,
tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya, peralatan
ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkait dengan aktifitas
pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain :
a) Berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, softwarer ladder, konsol
pemprogram, programmable terminal, dan sebagainya.
b) Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
c) Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD , flash disk.
d) Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter.

7|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

5) Catu Daya
PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital membutuhkan
catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau dari dalam PLC itu sendiri.
PLC tipe modular membutuhkan catu daya dari luar, sedangkan pada PLC tipe
compact catu daya tersedia pada unit.

Komponen Unit PLC


Unit PLC dibuat dalam banyak model/tipe. Pemilihan suatu tipe harus
mempertimbangkan: yang dibedakan menurut:
1) Jenis catu daya
PLC adalah sebuah peralatan elektronik. Dan setiap peralatan elektronik
untuk dapat beroperasi membutuhkan catu daya. Ada dua jenis catu daya untuk
disambungkan ke PLC yaitu AC dan DC.
2) Jumlah terminal input/output
Pertimbangan lain untuk memilih unit PLC adalah jumlah terminal I/O nya.
Jumlah terminal I/O yang tersedia bergantung kepada merk PLC. Misalnya PLC
merk OMRON pada satu unit tersedia terminal I/O sebanyak 10, 20, 30, 40 atau
60. Jumlah terminal I/O ini dapat dikembangkan dengan memasang Unit I/O
Ekspansi sehingga dimungkinkan memiliki 100 I/O. Pada umumnya, jumlah
terminal input dan output megikuti perbandingan tertentu, yaitu 3 : 2. Jadi, PLC
dengan terminal I/O sebanyak 10 memiliki terminal input 6 dan terminal output
4.
3) Tipe rangkaian output
PLC dibuat untuk digunakan dalam berbagai rangkaian kendali. Bergantung
kepada peralatan output yang dikendalikan, tersedia tiga tipe rangkaian output
yaitu: output relay, output transistor singking dan output transistor soucing. Di
bawah ini diberikan tabel yang menunjukkan jenis catu daya, jumlah I/O, dan
tipe rangkaian output.

8|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

Perbandingan Sistem Kendali Elektromagnet dan PLC


Pada sistem kendali relay elektromagnetik (kontaktor), semua pengawatan
ditempatkan dalam sebuah panel kendali. Dalam beberapa kasus panel kendali
terlalu besar sehingga memakan banyak ruang (tempat). Tiap sambungan dalam
logika relay harus disambung. Jika pengawatan tidak sempurna, maka akan terjadi
kesalahan sistem kendali. Untuk melacak kesalahan ini, perlu waktu cukup lama.
Pada umumnya, kontaktor memiliki jumlah kontak terbatas. Dan jika diperlukan
modifikasi, mesin harus diistirahatkan, dan lagi boleh jadi ruangan tidak tersedia
serta pengawatan harus dilacak untuk mengakomodasi perubahan. Jadi, panel
kendali hanya cocok untuk proses yang sangat khusus. Ia tidak dapat dimodifikasi
menjadi sistem yang baru dengan segera. Dengan kata lain, panel kendali
elektromagnetik tidak fleksibel.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan adanya kelemahan sistem kendali relay
elektromagnetik sebagai berikut:
1) Terlalu banyak pengawatan panel
2) Modifikasi sistem kendali sulit dilakukan
3) Pelacakan gangguan sistem kendali sulit dilakukan
4) Jika terjadi gangguan mesin harus diistirahatkan untuk melacak kesalahan
sistem.
Kesulitan-kesulitan di atas dapat diatasi dengan menggunakan sistem kendali PLC.

9|P age
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

Keunggulan Sistem Kendali PLC


Sistem kendali PLC memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem
kendali elektromagnetik sebagai berikut:
1) Pengawatan sistem kendali PLC lebih sedikit.
2) Modifikasi sistem kendali dapat dengan mudah dilakukan dengan cara
mengganti program kendali tanpa merubah pengawatan sejauh tidak ada
tambahan peralatan input/output.
3) Tidak diperlukan komponen kendali seperti timer dan hanya diperlukan
sedikit kontaktor sebagai penghubung peralatan output ke sumber tenaga
listrik.
4) Kecepatan operasi sistem kendali PLC sangat cepat sehingga produktivitas
meningkat.
5) Biaya pembangunan sistem kendali PLC lebih murah dalam kasus fungsi
kendalinya sangat rumit dan jumlah peralataninput/outputnya sangat
banyak.
6) Sistem kendali PLC lebih andal
7) Program kendali PLC dapat dicetak dengan cepat

Penerapan Sistem Kendali PLC


Sistem kendali PLC digunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain
untuk mengendalikan:
1) Traffic light
2) Lift
3) Konveyor
4) Sistem pengemasan barang
5) Sistem perakitan peralatan elektronik
6) Sistem pengamanan gedung
7) Robot

Langkah-Langkah Desain Sistem Kendali PLC


Pengendalian sistem kendali PLC harus dilakukan melalui langkah-langkah
sistematik sebagai berikut:
1) Memilih PLC dengan spesifikasi yang sesuai dengan sistem kendali yang
akan dibuat
2) Membuat daftar input dan output
3) Membuat program PLC
4) Menguji coba program
5) Menyambung pengawatan I/O
6) Pengecekan hasil pengawatan I/O
7) Mengubungkan PLC dengan PC menggunakan kabel komunikasi
8) Mentransfer program ke dalam PLC
9) Menjalankan program

10 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

Membuat wiring input dan output pada PLC


Perhatikan gambar rangkaian berikut :
+24V 1 Dari gambar disamping, dapat dibuat daftar
input dan outputnya sebagai berikut :

OFF

INPUT OUTPUT KETERANGAN


ON R

0.00 - OFF

0.01 - ON
R

0V
- 10.00 R

Dari daftar I/O diatas maka dapat digambarkan wiring input dan outputnya sebagai
berikut :

Wiring input : Wiring Otput :

L1 L2 COM 0.00 0.01 COM 100.00

ON OFF
R
F N

+ 24VDC
+ 24VDC

- 24VDC
- 24VDC

Pemrograman PLC

a. Unsur-Unsur Program
Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu: alamat, instruksi, dan
operand. Alamat adalah nomor yang menunjukkan lokasi, instruksi, atau data
dalam daerah memori. Instruksi harus disusun secara berurutan dan
menempatkannya dalam alamat yang tepat sehingga seluruh instruksi
dilaksanakan mulai dari alamat terendah hingga alamat tertinggi dalam program.
Instruksi adalah perintah yang harus dilaksanakan PLC. PLC hanya dapat
melaksanakan instruksi yang ditulis menggunakan ejaan yang sesuai. Oleh karena
itu, pembuat program harus memperhatikan tata cara penulisan instruksi. Operand
adalah nilai berupa angka yang ditetapkan sebagai data yang digunakan untuk
suatu instruksi. Operand dapat dimasukkan sebagai konstanta yang menyatakan
nilai angka nyata atau merupakan alamat data dalam memori.

11 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

b. Bahasa Pemrograman
Program PLC dapat dibuat dengan menggunakan beberapa cara yang disebut
bahasa pemrograman. Bentuk program berbeda-beda sesuai dengan bahasa
pemrograman yang digunakan. Bahasa pemrograman tersebut antara lain:
diagram ladder, kode mneumonik, diagram blok fungsi, dan teks terstruktur.
Beberapa merk PLC hanya mengembangkan program diagram ladder dan kode
mneumonik.
1) Diagram Ladder
Diagram ladder terdiri atas sebuah garis vertikal di sebelah kiri yang disebut
bus bar, dengan garis bercabang ke kanan yang disebut rung. Sepanjang garis
instruksi, ditempatkan kontak-kontak yang mengendalikan mengkon-disikan
instruksi lain di sebelah kanan. Kombinasi logika kontak-kontak ini
menentukan kapan dan bagaimana instruksi di sebelah kanan dieksekusi.
Contoh diagram ladder ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Terlihat dari gambar di atas bahwa garis instruksi dapat bercabang


kemudian menyatu kembali. Sepasang garis vertikal disebut kontak (kondisi).
Ada dua kontak, yaitu kontak NO (Normally Open) yang digambar tanpa garis
diagonal dan kontak NC (Normally Closed) yang digambar dengan garis
diagonal. Angka di atas kontak menunjukkan bit operand.

2) Kode Mnemonik
Kode mneumonik memberikan informasi yang sama persis seperti halnya
diagram ladder. Sesungguhnya, program yang disimpah di dalam memori PLC
dalam bentuk mneumonik, bahkan meskipun program dibuat dalam bentuk
diagram ladder. Oleh karena itu, memahami kode mneumonik itu sangat
penting.

c. Intruksi Pemrograman
Pada dasarnya, tingkat pemahaman pemakai PLC ditentukan oleh seberapa
banyak instruksi yang telah dipahaminya. Oleh karena itu, untuk pemula berikut
ini hanya dijelaskan beberapa instruksi saja. Untuk pendalaman lebih lanjut dapat
mempelajari manual pemrograman yang diterbitkan oleh pemilik merk PLC.

12 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

1. LD ( LOAD ) 0.00
MNUMONIC :
Perintah ini digunakan untuk mengawali setiap LD 0.00
baris baris program, perhatikan ladder diagram start

disamping.

2. OR 0.00 MNUMONIC :
LD 0.00
Perintah ini digunakan untuk rangkaian yang start
OR 10.00

bersifat pararel, perhatikan ladder diagram 10.00

dismping.
K1

3. AND
Perintah ini digunakan untuk rangkaian yang 0.00 0.01
MNUMONIC :
LD 0.00
bersifat seri, perghatikan ladder diagram AND 0.01
start stop
disamping.

4. NOT
Perintah ini berfungsi untuk membalikkan keadaan
0.00
atau sebagai kontak NC. Perintah NOT tidak dapat MNUMONIC :
LDNOT 0.00
berdiri sendiri melainkan harus digabung dengan
start
perintah lain seperti LD NOT, AND NOT dan lain
sebagaiya. Perhatikan ladder diagram disamping

5. OUT
MNUMONIC :
Perintah ini digunakan untuk mengakhiri baris 0.00 0.01
10.00
LD 0.00
program sekaligus sebagai pengalamatan output, AND 0.01
OUT 10.00
perhatikan ladder diagram disamping. start stop

6. AND LD 0.00 0.01


MNUMONIC :
LD 0.00
Perintah ini digunakan untuk mengserikan dua OR 10.00
LD 0.01
perintah yang diparalelkan, perhatikan ladder start stop
OR 10.01
10.00 10.01 ANDLD
diagram dismping.
K1 K2

7. OR LD 0.00 0.01
MNUMONIC :
LD 0.00
Perintah ini digunakan untuk memparalelkan dua AND 0.01
LD 10.00
perintah yang diserikan, perhatikan ladder diagram
start stop
AND 10.01
10.00 10.01 ORLD
dismping.
K1 K2

8. SET & RSET 0.00 MNUMONIC :


Perintah SET digunakan untuk mempertahankan SET LD 0.00
SET 200
agar kondisi selalu ON, sedangkan perintah RSET 200 LD 0.01
RSET 200
digunakan untuk mereset perintah SET, perhatikan 0.01
RSET
ladder diagram disamping. K1 200

13 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

9. TIMER
Perintah ini digunakan untuk memanggil timer
0.00 MNUMONIC :
internal. Timer berfungsi untuk menunda waktu CNT LD 0.00
pengontakkan jumlah timer yang ada tergantung LD 0.01
0002 CNT 0002 #50
dari tipe PLC itu sendiri. Settingan waktu timer 0.01

pada PLC adalah 100 ms atau 0,1 detik. Yang perlu #5

diperhatikan adalah bahwa penggunaan alamat


timer dan counter dalam satu program tidak boleh sama, perhatikan ladder
diagram disamping.

10. COUNTER
Perintah ini digunakan untuk memanggil counter
internal. Couter berfungsi untuk mencacah 2.00 MNUMONIC : H0.00 MNUMONIC :
0.00 0.01 LD 0.00 0.00 0.01 LD 0.00
inputan yang masuk. Ketika settingan
AND 0.01 AND 0.01
pencacahan terlampaui, maka kontak pada
OUT 2.00 OUT H0.00
counter akan bekerja. Jumlah counter yang ada start stop start stop
tergantung dari tipe PLC itu sendiri. Pada
counter terdapat dua inputan, inputan yang pertama adalah untuk
memasukkan sinyal cacahan, dan input yang kedua adalah untuk mereset
counter. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa penggunaan alamat counter
dan timer dalam satu program tidak boleh sama, perhatikan ladder diagram
diatas.

11. Relay Internal


Pada PLC terdapat fasilitas relay internal yang dapat kita gunakan untuk
keperluan tertentu. Relay internal pada PLC terdidri relay dengan alamat 200
s/d 215, H0.00 – H0.15, perhatikan ladder diagram berikut :
0.00 MNUMONIC :
LD 0.00
TIM
TIM 0001 #50
start 0001

#50

Mode Operasi PLC


Operasi PLC dikategorikan dalam tiga mode yaitu: PROGRAM, MONITOR,
dan RUN. Pilihan mode operasi harus dipilih dengan tepat sesuai dengan aktifitas
dalam sistem kendali PLC. Mode PROGRAM digunakan untuk membuat dan
mengedit program, menghapus memori, atau mengecek kesalahan program. Pada
mode ini, program tidak dapat dieksekusi/dijalankan. Mode MONITOR digunakan
menguji operasi sistem, seperti memonitor status operasi, melaksanakan instruksi
force set dan force reset bit I/O, merubah SV (Set Value) dan PV (Present Value)
timer dan counter, merubah data kata, dan mengedit program online. Mode RUN
digunakan untuk menjalankan program. Status operasi PLC dapat dimonitor dari

14 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

peralatan pemrogram, tetapi bit tidak dapat di paksa set/reset dan SV/PV timer
dan counter tidak dapat diubah.

Jenis-Jenis Alat Pemrogram


Ada beberapa jenis alat untuk memasukkan program ke dalam PLC yaitu
komputer yang dilengkapi dengan software ladder misalnya SYSWIN Programmer,
CX-Programmer, atau meneggunakan Konsol Pemrogram, dan Programmable
Terminal. Dengan software CX-Programmer, program yang dimasukkan ke dalam
PLC dapat berbentuk diagram ladder atau kode mneumonik, tetapi Konsol
Pemrogram hanya dapat memasukkan program dalam bentuk kode mneumonik.

Sambungan Alat Pemrogram


PLC dapat disambung ke Konsol Pemrogram atau komputer dengan
software ladder seperti CX-Programmer, SSS (Sysmac Support Software), atau
Syswin, dan Programmable Terminal.
1) Sambungan Konsol Pemrogram
Hubungkan Konsol Pemrogram ke
port peripheral PLC. Konsol Pemrogram
tidak dapat disambung ke port RS-232C.
PLC akan otomatis berkomunikasi dengan
Konsol Pemrogram tanpa memandang
metode komunikasi yang dipilih pada
saklar komunikasi PLC.

2) Sambungan Komunikasi Host Link

Komunikasi Host Link adalah komunikasi antara PLC dan komputer yang
didalamnya diinstal software ladder. Komputer dapat disambung ke port
peripheral atau port RS-232C PLC. Port peripheral dapat beroperasi dalam
mode Host Link atau mode peripheral bus. Port RS-232C beroperasi hanya
dalam mode Host Link. Komputer dapat disambung ke port peripheral PLC
dengan adapter RS- 232C: CQM1-CIF02 atau CPM1-CIF01.

15 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

3) Sambungan Komunikasi NT Link

Komunikasi NT Link adalah komunikasi antara PLC dan Programmable


Terminal. Pada Link NT 1:1, PLC dapat disambung langsung ke Programmable
Terminal yang disambung ke port RS-232C. Ia tidak dapat disambung ke port
peripheral.

2.2 Pengertian HMI dan SCADA

SCADA bukan teknologi khusus, melainkan sebuah aplikasi. SCADA adalah


singkatan dari Supervisory Control And Data Acquisition. Semua aplikasi yang
mendapatkan data dari suatu sistem di lapangan untuk tujuan mengendalikan
sistem adalah aplikasi SCADA. Aplikasi SCADA terdiri dari dua elemen, yaitu:

1. Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikendalikan — mungkin


dalam bentuk pembangkit listrik, sistem irigasi, jaringan komputer, sistem
lampu lalu lintas atau lainnya;
2. Jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka sistem melalui sensor dan
output Control. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA,
memungkinkan Anda untuk memantau dan mengontrol komponen sistem.
Anda dapat membuat sistem SCADA menggunakan berbagai teknologi dan
protokol yang berbeda.

Apa perbedaan antara scada dan HMI?

Di dunia industri, ada banyak yang tahu dan tahu apa itu Scada atau HMI, fungsi
dari Scada dan HMI sebenarnya hampir serupa. HMI adalah subsistem dari Scada.
HMI biasanya dikaitkan dengan atau di dekat mesin industri dan hanya
menampilkan data grafis yang mudah dipahami operator. Meskipun SCADA adalah
ibu, Scada terletak jauh dari mesin industri dan Scada dapat digunakan untuk
mengontrol tampilan dan pengambilan data dalam proses sistem yang dipantau.
Jadi dapat dikatakan bahwa jika ada Scada, harus ada sistem HMI, jika ada, tetapi
belum tentu Scada, karena Scada umumnya digunakan untuk mengendalikan
industri besar.

(HMI) Human Machine Interface adalah suatu sistem yang menghubungkan antara
manusia dan teknologi mesin. Sistem HMI sebenarnya sudah cukup popular di
kalangan industri. Pada umumnya HMI berupa komputer dengan display di Monitor

16 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

CRT/LCD dimana kita bisa melihat keseluruhan sistem dari layar tersebut.
Layaknya sebuah komputer, HMI biasanya dilengkapi dengan keyboard dan mouse
dan juga bisa berupa touch screen. Tujuan dari HMI adalah untuk meningkatkan
interaksi antara mesin dan operator melalui tampilan layar komputer serta
memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi sistem yang sedang
berlangsung.

Terdapat banyak cara untuk membuat sebuah tampilan HMI seperti dengan
aplikasi Visual Studio hingga dengan Hardware Touch Screen Panel. HMI akan
memberikan suatu gambaran kondisi mesin yang berupa video, grafik, lampu dan
lain-lain. Dimana pada tampilan tersebut operator dapat melihat parameter suatu
system yang sedang beroperasi.

Apa itu HMI dalam Dunia Industri?

HMI dalam industri berupa sebuah tampilan layar komputer yang akan dihadapi
oleh operator mesin maupun pengguna yang ingin mendapatkan data kerja mesin.
Dalam penerapannya di industry Touch Screen Panel HMI lebih umum digunakan,
karena kemudahan dalam pemrograman dan ketahanannya di lingkungan kerja
industry. Gambar di bawah menunjukkan contoh HMI yang lazim digunakan di
industry. Pada HMI juga terdapat visualisasi pengendali mesin berupa tombol,
slider dan sebagainya yang dapat difungsikan untuk mengontrol atau
mengendalikan mesin. Selain itu dalam HMI juga ditampilkan alarm jika terjadi
kondisi emergency dalam sistem. Beriku fungsi lain dari HMI :
1. Mengawasi, dimana kita dapa mengawasi kondisi plant secara real time
tanpa perlu keluar dari ruang kontrol.
2. Pengaturan (berdasarkan level keamanan) dimana kita dapat merubah
pengaturan misal pengaturan alarm untuk high priority dan low priority.
3. Alarm, disediakan Alarm History dan Summary. Sehingga nantinya kita bisa
memilih alarm-alarm aa saja yang aktif dan bisa mendapatkan alasan atau
pesan kenapa suatu sistem tiba-tiba mengalami trip atau mati.
4. Menampilkan grafik dari sebuah proses, misal temperatur dari sistem yang
bersangkutan.

HMI Touch Screen Panel diproduksi oleh banyak merk perusahaan otomasi seperti
Omron, Mitsubishi, Keyence, Siemens dan lainnya dimana diperlukan software
khusus untuk pengisian programnya. HMI umumnya dipasangkan dengan PLC,
namun demikian keduanya tidak selalu harus berasal dari merk yang sama asalkan
memiliki tipe komunikasi yang sama. Komunikasi standard yang dimiliki oleh HMI
untuk berkerja bersama PLC adalah komunikasi serial.

17 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

Gambar di atas menunjukkan HMI yang diprogram dengan menggunakan PC


melalui kabel USB dan berkomunikasi dengan PLC dengan kabel serial RS 232.
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan komunikasi serial antar ke dua
komponen tersebut. HMI dapat mengakses alamat bit bit dalam PLC untuk
difungsikan sebagai tombol atau display lampu. HMI juga dapat mengakses
memory data pada PLC, sehingga data tersebut dapat ditampilkan menjadi grafik,
level meter dan lain -lain.

18 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

BAB 3
CARA MEMPROGRAM PLC MENGGUNAKAN CX-
PROGRAMMER
3.1 Membuat Ladder Diagram

1. Buka aplikasi CX-Programmer dengan doube klik icon CX-Programmer,


atau melalui menu start, pilih omron, pilih CX-One, pilih CX-
Programmer. Maka akan tampil lembar kerja CX-Programmer.

2. Buat file baru dengan memilih menu file, kemudian pilih new. Maka akan
tampil kotak dialog sebagai berikut :

Sesuaikan type PLC yang akan diprorgam Settig jenis CPU yang digunakan

19 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

3. Setelah settingan selesai, klik OK. Maka akan tampil lembar kerja CX-
Programmer sebagai berikut :

4. Letakkan symbol – symbol ladder pada baris program sambil mengisi addres /
alamat progranya dan labelnya / comment, seperti terlihat pada gambar berikut
:

5. Setelah alamat dan labelnya di isi, maka akan tampil ladder seperti gambar
dibawah ini :

6. Lakukan hal serupa untuk masing – masing symbol laddernya sesuai dengan
gambar rancangan.

20 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

3.2 Simulasi program


1. Untuk melakukan simulasi program pilih icon Work Online Simulator seperti
tampak pada gambar disamping. Perlu diketahui bahwa tidak semua type PLC
dapat disimulasikan. Ketika icon work on line simulator tidak aktif, berarti type
PLC yang dipilih tidak dapat disimulasikan. Salah satu type PLC yang bisa
disimulasikan adalah type CP1E.

2. Ladder yang telah dibuat akan secara otomatis ditransfer ke PLC yang ada pada
memory software CX-Programmer.
3. Lakukan tes program dengan mengaktifkan / menekan input start dengan cara
arahkan kursor ke tombol start, kemudian tekan enter, masukkan
logic 1 untuk menekan dan logic 0 untuk melepas kembali tombol.
4. Untuk mematikan output 1000, tekan input stop dengan arahkan kursor ke
tombol stop, kemudian tekan enter, masukkan logic 1 untuk menekan
dan logic 0 untuk melepas kembali tombol.
5. Perlu diperhatikan, jika akan mengedit / merubah ladder, non aktifkan lagi icon
work online simulatornya dengan cara mengklik satu kali icon tersebut.

3.3 Membuat designer pada CX-Designer


Selain dapat disimulasikan di CX-Programmer, kita juga dapat membuat simulasi
kerja pada CX- Designer.

1. Buka aplikasi CX-Designer dengan cara double klik icon CX-Designer atau
buka menu file, pilih All program, pilih OMRON, pilih CX-One, pilih CX-
Designer seperti tampak pada gambar. Maka akan tampil lembar kerja CX-
Designer seperti terlihat pada gambar.

21 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

2. Buat file baru dengan cara klik menu file, pilih New seperti tampak pada
gambar disamping. Maka akan tampil kotak dialog seperti gambar disamping.
Isi kolom File Name dengan nama file, misalkan COBA1 , kemudian klik
OK, maka akan tampil lembar kerja CX-Designer ( layar berwarna hitam ).

3. Mulailah dengan membuat gambar input dan output sesuai dengan ladder
diagram yang telah kita buat sebelumnya. Untuk membuat tombol, klik icon
ON/OFF Button pada menu part seperti tampak pada gambar dibawah.
Kemudian arahkan kursor ke lembar kerja, klik kiri dan ditahan, geser ke
sembarang arah dan lepaskan kursor. Maka akan terbentuk gambar push button
seperti tampak pada gambar dibawah.

4. Kemudian sesuaikan alamat push button yang telah kita buat dengan alamat
pada ladder diagram yang telah kita buat dengan cara klik icon setting, maka
akan tampil kotak dialog seperti gambar disamping.

22 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

5. Isikan alamat pada kolom Number sesuai dengan alamat pada ladder yang telah
kita buat sebelumnya ( tombol start alamat 00), kolom word diisi 0 dan kolom
bit disi 0 kemudian klik OK.
6. Beri nama label pada push button yaitu start dengan cara klik kolom text
dan ketik nama labelnya (start) pada kolom label seperti tampak pada gambar
disamping. Maka pada push button yang telah kita buat akan tertulis START.
Lakukan hal yang sama untuk membuat tombol stop.

7. Langkah selanjutnya adalah membuat kompnen output sesuai dengan ladder


yang telah dibuat. Klik icon Bit Lamp, arahkan kursor ke lembar kerja. Klik
kiri mouse sambil ditahan dan gerakkan ke sembarang, kemudian lepaskan,
maka akan terbentuk gambar outputnya seperti tampak pada gambar berikut.

8. Sesuaikan alamat output tersebut dengan ladder yang telah dibuat ( alamat 100
) dan buat labelnya ( K ). Caranya sama seperti pada pengisian alamat dan label
pada push button yang telah dibahas sebelumnya. Maka hasilnya akan tampak
seperti gambar berikut.

23 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

9. Setelah semua komponen input dan output selesai digambar pada CX-Designer,
lakukan penyimpanan file dengan cara klik file, pilih save all dan program
siap untuk disimulasikan.

3.4 Menjalankan simulasi CX-Designer


Setelah semua komponen digambar pada CX-Designer, maka untuk
menjalankan simulasinya dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Buka kembali ladder yang sebelumnya telah dibuat pada CX-Designer. Klik
icon Start PLC-PT Integrated Simulation seperti tampak pada gambar
berikut.

2. Akan tampil kota dialog yang menanyakan persetujuan untuk menhubungkan


ladder yang telah kita buat dengan gambar pada CX-Designernya seperti
tampak pada gambar disamping, kemudian klik OK.

3. Maka secara otomatis, ladder akan dikoneksikan ke gambar yang telah dibuat
pada CX-Designer.
4. Untuk menampilkan simulasi-
nya, klik icon tes mode
seperti tampak pada gambar
disamping.

24 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

5. Tekan tombol strat untuk menyalakan kontaktor dengan cara mengkliknya


dengan mouse. Tekan tombol stop untuk mematikan kontaktor.

25 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

BAB 4
PEMROGRAMAN HMI NB5Q TW008 MENGGUNAKAN
APLIKASI NB DESIGNER

Dalam meemprogram HMI NB5Q TW008B, aplikasi yang akan kita gunakan adalah
NB – Designer. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Sebelum memulai membuat sebuah layout HMI, terlebih dahulu kita membuat
program PLC dengan aplikasi CX-Programmer. Sebagai contoh, kita buat
sebuah program untuk menyalakan dan mematikan sebuah lampu (Jangan lupa
untuk mensetting tipe PLC yang kita gunakan)

Setelah program tersebuat dibuat, transfer program tersebut ke PLC yang


ada pada trainer HMI.

2. Selanjutnya membuka aplikasi NB-Designer

3. Maka akan tampil lembar kerja NB Designer seperti gambar berikut

26 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

4. Buat file baru dengan memilih menu file, kemudian pilih “New”, maka akan akan
muncul kotak dialog sebagai berikut :

Masukan nama Project

5. Klik OK, maka akan muncul layar seperti gambar berikut

6. Pilih tipe HMI, PLC, dan Connector yang akan digunakan (misalnya
menggunakan HMI dengan tipe NB5Q-TW00B, PLC OMRON tipe CP1H/L/E dan
kabel komunikasi menggunakan Serial Port)

Pilih jenis konektor pada menu


“Connector”

Pilih tipe PLC pada menu “PLC”

Pilih tipe HMI pada menu “PT”

27 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

7. Komponen yang telah dipilih akan tampak seperti digambar

Connector Serial Port


Komponen PLC
Komponen HMI

8. Hubungkan COM pada PLC ke COM pada HMI dengan Serial Port sesuai pada
wiring (misalnya COM0 pada PLC ke COM2 pada HMI)

9. Klik HMI0 pada menu Project Work Space untuk memulai mendesain layout HMI

10. Maka akan tampak lembar kerja sebagai berikut :

28 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

11. Untuk menambahkan sebuah button, pilih “Bit Button” pada menu Part

12. Maka akan muncul dialog seperti gambar berikut

Dialog untuk mengatur alamat Bit Button


(Sesuaikan pada alamat di program PLC)

13. Pilih tipe Button menjadi “Momentary” (Button akan aktif hanya saat ditekan)

14. Klik OK, lalu letakan Bit Button di tempat yang diinginkan

29 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

15. Untuk membuat sebuah lampu, pilih “Bit Lamp” pada menu Part

16. Maka akan muncul dialog seperti gambar berikut:

Dialog untuk mengatur


alamat Bit Lamp
(Sesuaikan pada alamat
di program PLC)

17. Klik OK, lalu letakan Bit Lamp ditempat yang diinginkan

30 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

18. Jika sudah selesai membuat Layout HMI, pilih Compile pada menu Tools,
kemudian pilih Download pada menu Tools

19. Maka akan muncul dialog seperti gambar berikut

Pilih
“Download”
untuk
memulai
proses
download
20. Kemudian akan muncul Dialog konfirmasi, pilih “Yes” untuk memulai
layout keproses
download layout ke HMI HMI

31 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

21. Ketika proses Download berjalan, maka tampilan layar akan seperti gambar
berikut.

22. Saat proses Download selesai, akan tampil pemberitahuan seperti gambar
berikut, menandakan bahwa proses download layout sudah berhasil.

Klik OK untuk menyelesaikan.

23. Setelah proses Download selesai, maka tampilan pada HMI akan tampak
seperti di gambar berikut :

32 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

4.1. Pemrograman star – stop motor 3 fasa


1. Buatlah program PLC menggunakan CX – Programmer untuk rangkaian
star stop motor listrik 3 fasa seperti tampak pada gambar berikut :

2. Buatlah desain pada HMI menggunakan NB – Designer seperti tampak


pada gamar berikut :

3. Sesuaikan alamat pada HMI dengan alamat yang digunakan pada


pemrograman PLC.
4. Lakukan compile desain HMI.
5. Hubungkan input dan output PLC sesuai dengan program yang sudah
dibuat.
6. Nyalakan trainer HMI.
7. Transfer program PLC yang telah dibuat ke trainer.
8. Nyalakan modul HMI dengan menekan tombol on – off HMI.
9. Transfer desain HMI yang telah dibuat ke traner.
10. Hubungkan kabel RS 232 dari PLC ke HMI sesuai dengan com yang sudah
dipilih pada saat membuat desain HMI.
11. Lakukan uji coba pada HMI dengan menyentuh tombol – tombol yang
tampil pada HMI.

33 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

4.2. Pemrograman forward reverse motor 3 fasa


1. Buatlah program PLC menggunakan CX – Programmer untuk rangkaian
forward reverse motor listrik 3 fasa seperti tampak pada gambar berikut :

2. Buatlah desain pada HMI menggunakan NB – Designer seperti tampak


pada gamar berikut :

3. Sesuaikan alamat pada HMI dengan alamat yang digunakan pada


pemrograman PLC.
4. Lakukan compile desain HMI.
5. Hubungkan input dan output PLC sesuai dengan program yang sudah
dibuat.
6. Nyalakan trainer HMI.
7. Transfer program PLC yang telah dibuat ke trainer.
8. Nyalakan modul HMI dengan menekan tombol on – off HMI.
9. Transfer desain HMI yang telah dibuat ke traner.

34 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

10. Hubungkan kabel RS 232 dari PLC ke HMI sesuai dengan com yang sudah
dipilih pada saat membuat desain HMI.
11. Lakukan uji coba pada HMI dengan menyentuh tombol – tombol yang
tampil pada HMI.

4.3. Pemrograman star delta motor 3 fasa


1. Buatlah program PLC menggunakan CX – Programmer untuk rangkaian
stars delta motor listrik 3 fasa seperti tampak pada gambar berikut :

2. Buatlah desain pada HMI menggunakan NB – Designer seperti tampak


pada gamar berikut :

35 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

3. Sesuaikan alamat pada HMI dengan alamat yang digunakan pada


pemrograman PLC.
4. Lakukan compile desain HMI.
5. Hubungkan input dan output PLC sesuai dengan program yang sudah
dibuat.
6. Nyalakan trainer HMI.
7. Transfer program PLC yang telah dibuat ke trainer.
8. Nyalakan modul HMI dengan menekan tombol on – off HMI.
9. Transfer desain HMI yang telah dibuat ke traner.
10. Hubungkan kabel RS 232 dari PLC ke HMI sesuai dengan com yang sudah
dipilih pada saat membuat desain HMI.
11. Lakukan uji coba pada HMI dengan menyentuh tombol – tombol yang
tampil pada HMI.

4.4. Pemrograman Liquid Pump Control


1. Buatlah program PLC menggunakan CX – Programmer untuk rangkaian
liquid pump control seperti tampak pada gambar berikut :

36 | P a g e
MODUL TRAINER HMI OMRON NB5Q TW00B

2. Buatlah desain pada HMI menggunakan NB – Designer seperti tampak


pada gamar berikut :

3. Sesuaikan alamat pada HMI dengan alamat yang digunakan pada


pemrograman PLC.
4. Lakukan compile desain HMI.
5. Hubungkan input dan output PLC sesuai dengan program yang sudah
dibuat.
6. Nyalakan trainer HMI.
7. Transfer program PLC yang telah dibuat ke trainer.
8. Nyalakan modul HMI dengan menekan tombol on – off HMI.
9. Transfer desain HMI yang telah dibuat ke traner.
10. Hubungkan kabel RS 232 dari PLC ke HMI sesuai dengan com yang sudah
dipilih pada saat membuat desain HMI.
11. Lakukan uji coba pada HMI dengan menyentuh tombol – tombol yang
tampil pada HMI.

37 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai