Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Programmable
Logic Controller ( PLC ) 1.
Laporan ini merupakan realisasi dari hasil kegiatan perkuliahan berupa praktikum di
Laboratorium PLC pada minggu pertama pada semester 4 perkuliahan di Politeknik
Mananufaktur Negeri Bandung yang penulis lakukan untuk melaksanakan kewajiban sebagai
Mahasiswa kepada dosen mata kuliah PLC.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan ilmu dan berbagai
pengalaman. Berkat panduan, bimbingan, juga dorongan baik secara langsung dari berbagai
pihak secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang membantu pengerjaan
serta penyelasaian laporan ini. Maka melalui kesempatan yang sangat berharga ini saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan praktikum dan proses penyelesaian laporan ini, terutama
kepada:
1. Mas Ridwan, S.S.T, M.Eng. selaku dosen mata kuliah PLC
2. Rekan rekan grup AE B 2017 absen bawah
Mohon maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis masih
banyak memiliki kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan laporan.
Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk lebih menyempurnakan laporan ini
dan menjadi bahan pertimbangan penulisan dan penyusunan laporan yang selanjutnya.
Februari 2019
Penulis
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem otomasi mesin dikendalikan oleh relay elektromagnet hingga akhir
tahun 1970. Dengan semakin berkembangnya teknologi, tugas-tugas pengendalian
dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram yang dapat dilakukan salah satu
caranya antara lain menggunakan PLC (Programmable Logic Controller).
PLC (Programmable Logic Control) adalah sebuah alat yang digunakan
untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui
sensor-sensor yang terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan
sesuai yang dibutuhkan, bisa berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya
(logik, 0 atau 1, hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya dinamakan ladder
diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan kata
lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran
berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar di-interface sehingga
fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali. Disamping itu, kemampuannya dalam
komunikasi jaringan memungkinkan penerapan yang luas dalam berbagai operasi
pengendalian sistem. Dalam sistem otomasi, PLC merupakan ‘jantung’ sistem
kendali. Dengan program yang disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya,
PLC dapat memonitor keadaan sistem melalui sinyal dari peralatan input, kemudian
didasarkan atas logika program menentukan rangkaian aksi pengendalian peralatan
output luar. PLC juga dapat digunakan untuk mengendalikan tugas-tugas sederhana
yang berulang-ulang, atau di-interkoneksi dengan yang lain menggunakan komputer
melalui jaringan komunikasi untuk mengintegrasikan pengendalian proses yang
kompleks
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti perkuliah ini mahasiswa dapat :
Memahami konsep dan cara kerja PLC
Dapat membuat program logika dan ladder diagram menggunakan software CX-
One untuk PLC Omron
Mengetahui Wiring pada PLC Omron
Mengetahui Special Fuction yang dapat digunakan pada PLC Omron
Dapat mengoperasikan Distributing Plan PLC Omron
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari gambar diatas didapat kesimpulan bahwa fungsi dari PLC adalah untuk
menggantikan fungsi dari relay, counter, dan 6ias6try6v lainnya sehingga kemudahan dalam
penggunaan teknologi. Jika kita mempunyai rangkaian konvensional menggunakan relay :
Maka rangkaian tersebut kita ganti dengan menggunakan PLC, maka rangkaiannya
menjadi sebagai berikut :
Sejarah PLC
PLC yang pertama adalah MODICON 084 yakni pada tahun 1969 yangditemukan oleh
Dick Morley. Sebuah perusahaan yang ada di Amerika menggunakannya untuk mengganti
7ias7t 7ias7tr mesin yang menggunakan relai dan mengurangi beban ongkos perawatan. Begitu
banyak masalah yang timbul karena adanya tuntutan proses produksi yang meningkat dan harus
7ias7try. Membutuhkan perawatan yang cermat dan cepat, sehingga ini harus diganti dengan
7ia
Sekitar tahun 1970-an, teknologi PLC yang sering digunakan adalahmesin sequence
dan CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup digunakan dalam
MODICON dan PLC A-B. Pada awal tahun 1973 berkembang PLC dengan kemampuan
komunikasi. Sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON dan sukses secara komersial
yaitu model 184, yang didesain oleh Michael Greenberg Pada tahun 1980-an terjadi
standarisasi komunikasi milik General Motor.
Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi baru dan mederenisasi lapisan fisik dari protokol
yang ada pada tahun 1980-an Standard terakhir yaitu IEC 1131-3, berusaha menggabungkan
bahasa pemograman PLC dibawah satu standard.
Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan
PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja,
moulding dan sebagainya.
4) LR (Link Relay)
Digunakan untuk data link pada PLC link system. Artinya untuk tukar-menukar
informasi antara dua PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling
berhubungan satu dengan yang lain dan menggunakan banyak PLC.
5) HR (Holding Relay)
Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian PLC yang
sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan
menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah dimatikan
6) TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder diagram
yang mempunyai titik percabangan khusus
7) DM (Data Memory)
Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan hilang
(reset) walaupun sumber tegangan PLC mati.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
a. Masukan–masukan PLC
Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC
untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan lainnya.
Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut, dibutuhkan sumber
tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12 ditunjukkan contoh menghubungkan sebuah
sensor dengan tipe keluaran sinking(menyedot arus) dengan masukan PLC yang bersifat
sourcing(memberikan arus).
b. Keluaran PLC
Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat atau
piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator dan sebagainya.
d. Programming Console
Perangkat ini merupakan panel pemrograman yang didalamnya terdapat RAM
(Random Access Memory) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan semi
permanen pada sebuah program yang sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang
dituliskan ke dalam console harus dalam bentuk mnemonic. Perangkat ini dapat
dihubungkan langsung ke CPU dengan menggunakan kabel ekstention yang dapat
dipasang dan dilepas setiap saat. Apabila proses eksekusi program telah melewati satu
putaran maka panel (Programming Console) ini dapat dicabut dan dipindahkan ke CPU
lain, sedangkan CPU yang pertama tadi masih tetap bisa untuk menjalankan
programnya, tetapi harus pada posisi RUN atau MONITOR
2. Tipe Modular
Berukuran besar
Adapun Jenis PLC yang kita gunakan pada praktikum kali ini yaitu PLC jenis OMRON type
CP1H seperti gambar dibawah ini :
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
4. SOFTWARE
Untuk dapat memprogram PLC Omron CP1H ini, diperlukan software dimana pada
praktikum kali ini kita menggunakan software Cx-One yang terdiri dari Cx-Programmer
dan Cx-Designer. Dengan software tersebut kita dapat melakukan pengendalian dan
pemantauan alamat bit-bit pada PLC (kecuali bit Channel Input hanya aktif dengan Force
On atau diberi tegangan 24V). ON/OFF Button dapat digunakan untuk mengaktifkan
alamat tertentu dan Bit Lamp dapat digunakan dengan memantau kondisi bit yang sedang
aktif atau non-aktif.
Cx-Designer dapat digunakan sebagai simulator (visual) yang dikombinasikan dengan Cx-
Programmer untuk menguji kerja program PLC sebelum ditransfer ke dalam PLC.
4.1 CX-Programmer
a. Mengistal CX – Programmer
Untuk mengistal CX- Programmer terbagi atas dua komponen yaitu CX-server
dan CX- Programmer. Fasilitas autoturn, maka tahap instalasi dapat langsung
dilanjutkan dengan langsung memilih icon setiap yang muncul pada layar pertama kali.
Kemudian dilanjutkan dengan memilih install Cx-Programmer yang selamjutnya akan
menampilkan pilihan Bahasa. Setelah mengikuti instruksi yang ada selanjutnya adalah
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
pengisian nomor lisensi yang dapat diisi dengan memasukkan 16 angka yang terdapat
pada cover CD CX-Programmer . Selanjutnya proses pengistallan berlangsung.
Membuat Project baru pada PLC Omron hampir mirip dengan membuat file
baru pada MS Word, bedanya pada program PLC kita harus memilih PLC yang sesuai
dengan yang kita miliki mulai dari tipe PLC hingga CPU nya.
Pilih Tipe PLC Omron sesuai dengan yang anda miliki pada Device Type,misalkan disini kita
menggunakan CP1H kemudian pilih CPU yang sesuai pada Setting. Setelah itu, anda akan
memiliki halaman pemrograman sebagai berikut.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Beberapa bagian utama CX-Programmer berikut fungsinya dapat dilihat pada table
berikut :
Anda dapat membuat program PLC sederhana yang berisi 1 kontak dan 1 coil sebagai
langkah awal. Klik toolbar kontak pada Instruksi, kemudian masukkan alamat kontak tersebut.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Anda juga dapat memasukkan Comment untuk menandai kontak tersebut. Kemudian
masukkan Coil Output dengan Klik Coil lalu masukkan alamatnya.
Saat telah selesai, anda dapat menyambungkan PC ke PLC Omron dengan langkah langkah
dibawah ini :
2. Compile program yang telah dibuat untuk memastikan bahwa program tersebut tidak
terdapat sesuatu yang Error. (Tekan F7)
3. Klik perintah Work Online untuk menghubungkan ke sistem PLC. (Tekan Ctrl+W)
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Keep
Kegunaan special function KEEP seperti rangkaian self holding. Saat 0.00
diaktifkan, output 100.00 akan tetap ON hingga input 0.01 diaktifkan. Dengan
kata lain KEEP berfungsi untuk mempertahankan status bit (ON/OFF) dengan
kondisi latching.
Compare
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
ANDL
ANDL atau Doule Logical And digunakan untuk gerbang logika AND. Dimana
kedua input harus dalam keaadan aktif untuk mengaktifkan output. Pada contoh
di atas, K2 dan K3 harus dalam keadaan aktif untuk mengaktifkan K5 dan
menyalakan output 100.03.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Mengaktifkan Bit pada SET akan menghasilkan kondisi ON, Kondisi kembali akan
Off jika Bit pada RSET diaktifkan.
4.2 CX-DESIGNER
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Untuk memutus koneksinya yaitu dengan cara klik simulation lalu pilih Work
line Simulation . Seperti gambar berikut :
5. WIRING
Wiring pada PLC Omron CP1H dapat dilakukan seperti di bawah ini menggunakan
panel input, panel output dan Power Supply.
Input
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Output
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
1. Simulasi Traffic Light
a. Peralatan dan Bahan
o Laptop
o CX-Programmer
o CX-Designer
o PLC Omron
b. Deskripsi
Pada praktikum Traffic Light ini pada CX-Designer terdapat 1 buah push
button dan 3 buah bit lamp sedangkan pada CX-Programmer terdapat 1 buah
kontak NO dan 3 buah kontak NC , 3 buah relay output , 3 buah kontak relay , dan
4 buah timer . Push Button berfungsi untuk menyalakan program sesuai dengan
urutan kerja lampu lalu lintas.
d. CX-Designer
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
e. Simulasi
o Kondisi ketika tombol ON belum ditekan
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
o Kondisi ketika tombol ON ditekan :
f. Analisa
Ketika push button (I:0.00) ditekan maka arus akan mengalirkan output relay
lampu merah (Q : 10.00) dan sekaligus menyalakan timer 1 (70s) dan timer 2
(50s) kemudian kontak timer 2 menyalakan lampu kuning sehingga lampu merah
dan kuning nyala bersamaan selama 2 detik kemudian kontak NC timer 1
mematikan lampu merah dan lampu kuning tetap menyala selama 3 detik sesuai
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
dengan timer 3 yang menyala akibat self holding dari kontak relay lampu kuning
setelah itu kontak NC timer 3 mematikan lampu kuning dan kontak NO timer 3
menyalakan lampu hijau dan timer 4 selama 5 detik setelah itu lampu mati .lampu
akan menyala kembali ketika tombol ON dinyalakan kembali.
e. Simulasi
o Kondisi ketika tombol start (Normal) ditekan
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
o
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Lampu akan berhenti pada posisi nyala masing masing ketika di pause
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
o Kondisi ketika tombol Reset ditekan
d. CX-Designer
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
e. Simulasi
o Kondisi ketika koin dimasukkan dan memilih salah satu minuman
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
o Kondisi ketika memasukkan koin dan menekan tombol reject
Pada kondisi ini maka koin yang dimasukkan akan kembali keluar dan
tidak bisa memilih option makanan.
f. Analisa
Praktikum ketiga ini merupakan simulasi PLC dengan system yang
menggunakan solenoid dimana terdapat 6 input tombol dan 6 output yang
dihasilkan. Ketika koin masuk maka bisa memilih option minuman sesuai
selera ,namun tidak bisa memilih lebih dari satu kali jadi satu koin hanya
untuk satu jenis minuman.Ketika option dipilih silinder bergerak maju dan
minuman akan keluar kemudian silinder akan mundur kembali sesuai timer
yang disetting. Sedangkan ketika koin dimasukkan dan ingin membatalkan
nya maka hanya dengan tekan reject , koin akan kembali.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
4. Simulasi Distributing Station Machine
a. Peralatan dan Bahan
o Laptop
o CX-Programmer
o CX-Designer
o PLC Omron
b. Deskripsi
Input Address
Emergency 0.00
Start 0.01
Stop 0.02
Tombol Reset 0.03
Step/Auto 0.04
Single/Cycle 0.05
Connect On/Off 0.06
Benda 0.10
Limit Switch 0.09
Sensor Hisap 1.01
Arm di kiri 0.11
Arm di Kanan 1.00
Output Address
Silinder 100.03
Arm bergerak ke kiri 100.05
Arm bergerak ke Kanan 100.04
Hisap 100.06
Lepas benda 100.07
d. Analisa :
Ladder diagram di atas merupakan program yang berfungsi untuk
mengoperasikan Distributing Station berbasis PLC Omron CP1H. Saat tombol
Start ditekan, lampu hijau akan menyala. Jika sensor benda 0.10 mendeteksi
adanya benda, maka silinder akan maju mendorong benda sehingga menyentuh
switch 0.09. Maka, Arm akan bergerak ke kiri dan menghisap benda. Setelah
sensor 1.01 mendeteksi ada benda terhisap, silinder akan kembali ke tempat
semula dan arm akan bergerak ke kanan. Setelah arm berada di posisi
maksimum, benda akan dilepas oleh 100.07. Jika sensor 0.10 masih mendeteksi
adanya benda, maka sekuensialnya akan berulang. Jika tidak ada benda, maka
silnder tidak akan maju.
Terdapat dua pilihan sekuensial, SINGLE untuk satu kali sekuensial dan
CYCLE untuk pengulangan. Jika memilih STEP, maka setiap langkah hanya
bisa dimulai dengan menekan tombol Start. Sementara jika memilih AUTO,
maka cukup hanya satu kali menekan tombol Start.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Terdapat tombol Stop untuk memberhentikan proses sementara, untuk
memulainya kembali, cukup dengan menekan tombol Start. Tombol Emergency
digunakan untuk menghentikan semua proses yang ada, ditandai dengan
berkedipnya lampu bewarna kuning.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari Praktikum yang saya lakukan pada minggu praktikum PLC 1 dapat saya
simpulkan bahwa : PLC adalah sebuah peralatan kontrol otomatis yang mempunyai
memori untuk menyimpan program masukan guna mengontrol peralatan atau proses
melalui modul masukan dan keluaran baik digital maupun analog. Komponen yang
digunakan adalah PLC OMRON type CP1H.. Software yang digunakan untuk
memrogram kontrol suatu sistem sebelum ditransfer kedalam modul relay PLC adalah
CX-Programmer dan CX-Designer . Kelebihan menggunakan PLC Omron CP1H
dibandingkan dengan memakai rangkaian rangkaian kontrol konvensional adalah:
Wiring relatif sedikit, PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan
dengan system kontrol proses konvensional (berbasis relai), fungsi diagnostik pada
sebuah kontroler PLC membolehkan pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat,
perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan dengan
mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian program, baik melalui
terminal konsol maupun komputer PC, tidak membutuhkan spare part yang banyak,
perangkat kontroler sederhana, lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional,
Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai automekanik, Gambar
sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti, Standarisasi sistem kontrol lebih mudah
diterapkan, Troubleshooting lebih mudah, dan programnya dapat menggunakan teks
dan grafik.
b. Saran
o Sebaiknya dosen lebih memberi pemahaman kepada mahasiswa agar kegiatan
belajar menjadi lebih terarah dan mahasiswa akan lebih memahami secara
lebih detail dan jelas.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB