Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

Programmable logic controllers (PLC)

Disusun oleh:
AGUS SETIAWAN
XI ELEKTRONIKA INDUSTRI

UPT SMKN 8 KOTA TANGERANG


Jalan H.Djasirin No. 4 Rt 01/02 kel. Jatiuwung kec. cibodas
BANTEN
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas remedial mata pelajaran sistem pengendali elektronik
dengan judul plc omron

Tangerang, 20 juni 2023

Agus setiawan

DAFTAR ISI
ii
BAB I………………………………………………………… 1
PENDAHULUAN…………………………………………….1
LATAR BELAKANG…….………………………………….. 1

BAB II…………………………………………………………2
PEMBAHASAN………………………………………………2
BAB 3…………………………………………………………23
KESIMPULAN……………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Plc (Progammable Logic Control) bersifatsoftwire, di mana fungsi kontrol dapat secara

mudah diubah dengan mengganti programnya menggunakan suatusoftware, sehingga

pemrograman merupakan hal yang sangat penting dalam pembahasan mengenai PLC. Bahasa

pemrograman PLC mudah dipahami sebab sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi

logika dan penyambungan.

B.TUJUAN

1. Mengetahuai Pengertian dari PLC

2. Mengetahui Fungsi dari PLC

3. Mengetahui Prinsip Kerja PLC

4. Mengetahui Struktur dari PLC

5. Mengetahui Wiring pada PLC

6. Mengetahui Tipe PLC

7. Mengetahui cara Pemrograman pada PLC

8. Kelebihan dan Kekurangan PLC

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian PLC

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah computer elektronik yang mudah

digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan

yang beraneka ragam

Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :

system elektronik yang beroperasi secara digital dan di desainuntuk pemakaian di lingkungan

industri, dimana system ini menggunakan memori yang dapat deprogram untuk penyimpanan

secara internal instruksi-instruksi yang mengimplemen tasikan fungsi-fungsi spesifik seperti

logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatika untuk mengontrol mesin atau

proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

a. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan

program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

b. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic

(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,

membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

c. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses

2
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.PLC ini dirancang

untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu system kontrol. Selain

dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak

memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian computer secara khusus.PLC ini memiliki bahasa

pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat

dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah

dimasukkan.

2.Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara

umum dan secara khusus.Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

a.Sekuensial ControlPLC

memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan

teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam

proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2.. Monitoring PlantPLC

secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat

ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol

(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC

(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk

kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian

3
yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing,

membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

3.Prinsip kerja PLC

Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar

berikut :

Diagram blok prinsip kerja PLC

PLC dapat menerima data berupa sinyal analog dan digital dari komponen input device. Sinyal

dari sinyal input device dapat berupa saklar-saklar, tombol-tombol tekan, peralatan pengindera

dan peralatan sejenisnya. PLC juga dapat menerima sinyal analog dari input device yang berupa

potensiometer, putaran motor dan peralatan sejenisnya. Sinyal analog ini oleh modul masukan

dirubah menjadi sinyal digital.Central Processing Unit (CPU) mengolah sinyal digital yang

masuk sesuai dengan program yang telah dimasukkan.Selanjutnya CPU mengambil keputusan

keputusan yang berupa sinyal dengan logika High (1) dan Low (0). Sinyal keluaran ini dapat

langsung dihubungkan ke peralatan yang akan dikontrol atau dengan bantuan kontaktor untuk

mengaktifkan peralatan yang akan dikontrol.Bagian PLC pada prinsipnya terdiri dari CPU

4
(Central Processing Unit), PM (Programming Memory), PD (Programming Device), modul

masukan keluaran dan unit catu daya.

4. Struktur PLC

a. CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

CPU berfungsi untuk mengambil instruksi dari memory,

mendekodekannya dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut. Selama proses tersebut CPU

akan menghasilkan sinyal kendali, mengalihkan data kebagian masukan atau keluaran dan

sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan logika juga mendeteksi sinyal luar CPU.

b. PROGRAMMING MEMORY (PM)

PM adalah bagian yang berfungsi untuk menyimpan instruksi, program dan data.Program

pada PLC ini dapat dilakukan dengan cara mengetik pada papan ketik (Keyboard) yang sesuai

dengan masing-masing PLC. Papan ketik ini sering juga disebut dengan Programming Device.

c. PROGRAMMING DEVICE (PD)

PD disebut juga Programming Device Terminal (PDT), adalah

suatu perangkat yang digunakan untuk mengedit, masukkan, memodifikasi dan memantau

program yang ada didalam memori PLC. Bagian bagian dari PDT adalah monitor dan papan

ketik (keyboard).

Dalam PLC ada tiga (3) jenis Programming Device yaitu:

-Special Purpose adalah perangkat Programming Device sejenis komputer yang khusu digunakan

untuk pemrograman PLC

5
-Keypad adalah peralatan sejenis dengan kalkulator yang khusus digunakan untuk pemrograman

PLC

-Personal Computer (PC) adalah perangkat Progamming Device yang digunakan dalam

pemrograman PLC dengan menggunakan komputer pribadi.

d. MODUL INPUT / OUTPUT

Modul masukan atau keluaran adalah suatu peralatan atau perangkat elektronika yang

berfungsi sebagai perantara atau penghubung (Interface) antara CPU dengan peralatan masukan /

keluaran luar.Modul ini terpasang secara tidak permanen atau mudah untuk dilepas dan dipasang

kembali ke dalam raknya.

5. Metode-metode pemograman pada PLC

Metode yang umum diberikan sebagai pilihan antara lain berupa metode

pemrograman dengan diagram logika tangga (ladder logic diagram), mneumonic (statement list),

dan atau diagram fungsi blok (function block diagram). Adanya pilihan metode tersebut

dimaksudkan agar pengguna dapat dengan mudah membuat program sesuai dengan keahlian

maupun metode pemrogramanyang disukai. DanBerdasarkan Standart Internasional IEC-61131-

3, bahasa pemrograman PLC ada 5 macam.

a. Ladder Diagram

Salah satu metode pemrograman PLC yang sangat umum dipergunakan yaitu

pemrograman menggunakanladder diagram(diagram tangga). Metode yang praktis dan cukup

mudah dimengerti. Diagram ini sendiri terdiri dari dua buah garis vertikal yang melambangkan

daya.Komponen-komponen rangkaian disambungkan sebagai garis-garis horisontal yang

6
merupakan anak tangga.Komponen-komponen yang dimaksud ditempatkan di antara kedua buah

garis vertical ada pun instruksi instruksi dasar dalam ladder diagram :

b. LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

LOAD adalah sambungan langsung dari line dengan logika pensakelarannya seperti

sakelar NO, sedangkan LOAD NOT logika pensakelarannya seperti sakelar NC.Instruksi ini

dibutuhkan jika urutan kerja pada sistem kendali hanya membutuhkan satu kondisi logic saja

untuk satuoutput. Simbolladder diagramdari LD dan LD NOT .

c. AND dan AND NOT

Jika memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang berada di depannya,

karena penyambungannya seri. Logika pensaklaran AND seperti sakelar NO dan AND NOT

seperti saklar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutan kerja sistem kendali lebih dari satu

kondisi logic yang terpenuhi semuanya untuk memperoleh satuoutput. Simbolladder diagramdari

AND dan AND NOT.

d. OR dan OR NOTOR dan OR NOT

dimasukkan seperti saklar posisinya paralel dengan rangkaian sebelumnya.instruksi

tersebut dibutuhkan jika urutan kerja sistem kendali membutuhkan salah satu saja dari beberapa

kondisi logic terpasang paralel untuk mengeluarkan satuoutput. Logika pensaklaran OR seperti

saklar NO dan logika pensaklaran NOT OR seperti saklar NC. Simbolladder diagramdari OR dan

OR NOT .

e. Out Dan Out Not

Digunakan untuk mengeluarkanOutputjika semua kondisi logika ladder diagram

sudah terpenuhi. . Logika pensaklaran OUT seperti sakelar NO dan logika pensaklaran OUT

NOT seperti sakelar NC. Simbolladder diagramdari OUT dan OUT NOT

7
f. Timer (TIM) Dan Counter (CNT)

—Timer

Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu yang dapat

diatur. Pengaturan waktu dilakukan melalui nilai setting (preset value). Timer tersebut akan

bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa clock sudah disediakan oleh

pembuat PLC.Besarnya nilai pulsa clock pada setiap timer tergantung pada nomor timer yang

digunakan. Saat input timer ON maka timer mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset

value. Bila sudah mencapai preset value maka akan mengaktifkan Outputyang telah

ditentukan.

—Counter

counter adalah mencacah pulsa yang masuk. Sepintas cara kerja counter dan timer mirip.

Perbedaannya adalah timer mencacah pulsa internal sedangkan counter mencacah pulsa dari

luar

a. Jumlahnya bergantung dari masing-masing tipe PLC. Jika suatu nomor sudah

dipergunakan sebagai TIMER/COUNTER, maka nomor tersebut tidak boleh lagi dipakai

lagi sebagai TIMER/COUNTER yang lain.

b. Nilai TIMER/COUNTER bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang ditetapkan

oleh program. Setelah hitungan tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO

TIMER/COUNTER akan bekerja.

c. TIMER mempunyai batas hitungan antara 0000 sampai 9999 dalam bentuk BCD (binary

Code Decimal) dan dalam orde sampai 100 ms. Sedangkan COUNTER mempunyai orde

angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.

8
TIMER. COUNTER

Keterangan : Keterangan:

N : Nomor T/C. CP: Pulsa

SV : Set Value R: reset

5. Wiring / Merangkai PLC OMRON

ada dua jenis sumber masukan pada PLC yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC

yang digunakan di Indonesia adalah 220 Volt AC, sedangkan sumber DC menggunakan 24 Volt

DC.

1. Instalasi Sumber AC pada PLC

2. Instalasi Sumber DC pada PLC

Setelah membahas instalasi sumber PLC, mari kita berlanjut ke pemasangan perangkat input

PLC.  Input yang biasa digunakan diantaranya push button, emergency stop, limit switch, level

9
switch, Door Lock Sensor, pressure switch, photoelectric sensor, dll.Pada contoh kali ini akan

ada 2 contoh yaitu pemasangan input push button dan input photoelectric sensor.

1. Instalasi Input Push Button

2. Instalasi Input Photoelectric Sensor

Setelah membahas input, kurang lengkap kalau tidak sekalian membahas instalasi perangkat

output pada PLC. Peralatan output PLC yang biasanya digunakan diantaranya :Relay, Kontaktor,

Buzzer, Solenoid, Inverter Run Input, Servo Run Input, dan Pilot Lamp. Pemasangan output PLC

harus memperhatikan seri PLC yang digunakan, apakah output berupa relay atau berupa

10
transistor, untuk bisa mengetahuinya anda dapat Membaca Seri atau Kode PLC Merk OMRON.

1. Instalasi Output PLC jenis Relay

PLC dengan output relay dapat digunakan untuk mengaktifkan peralatan output dengan tegangan

AC maupun tegangan DC.

2. Instalasi Output PLC jenis Relay

PLC dengan output jenis transistro hanya dapat digunakan untuk mengaktifkan output

tegangan DC. Jangan sampai anda memasang pada sumber AC karena akan merusak PLC

anda.

11
Tambahan :

1. Sumber untuk input adalah DC

Jangan menggunaan langsung sumber AC untuk mengaktifkan push button, untuk tegangan yang

dipersyaratkan adalah tegangan 24 Volt DC. Biasanya dalam PLC jenis compact sudah

menyediakan sumber DC internal, jadi tidak perlu repot untuk membuat atau menambahkan

power supply DC. Jika PLC yang anda gunakan tidak memiliki sumber internal, maka dapat

diambilkan dari adaptor 24 Volt eksternal.

2. Pin COM Output dapat di Jumper

Untuk memperindah rangkaian pin COM lebih baik dijadikan satu atau di jumper antar pin

COM. Selain lebih terlihat rapih juga mudah untuk diurutkan jika terjadi trouble pada rangkaian.

Prinsipnya, semakin simpel rangkaian maka semakin baik dan mudah untuk di troubleshooting

3. Output Motor Sebaiknya menggunakan Relay (Magnetic Contactor) dan dipasangkan

dengan Sumber lain

Untuk beban berupa motor listrik sebaiknya hindari pemasangan sumber listrik jadi satu dengan

sumber listrik untuk mengaktifkan PLC. Karena efek kejut yang dihasilkan untuk mengaktifkan

motor listrik kurang bagus untuk kestabilan tegangan PLC. Karena tegangan dan arus yang

digunakan besar maka gunakanlah relay untuk membantu pengaktifan motor listrik. Namun jika

beban hanya berupa lampu, bisa langsung dipasangkan secara langsung.

4. Pin NC (NOT CONNECTED) digunakan untuk bantuan

apabila dalam satu pin terdapat banyak sekali tumpukan yang membuat pengkabelan terlihat

tidak rapih dilihat.

12
6. Tipe PLC

1. OMRON CJ2M

Rangkaian prosesor PLC dan I/O CJ2M memiliki desain modular dan mendukung lebih dari

2500 I/O input dan output digital dan pulse yang dihubungkan ke card I/O di rak lokal dan

remote rak.Setiap model CPU CJ2M mendukung sejumlah besar step untuk logika

pemrograman.

2.OMRON CP2E

Untuk instalasi mesin tunggal yang lebih kecil, mikro-PLC seri CP2E adalah pilihan yang baik,

dengan I/O onboard hingga 60 point.Model ekspansi I/O dapat memperluas kemampuan I/O-nya,

termasuk input analog dan temperature.

3. OMRON CPIH DAN CP1L

Micro-PLC CP1H dan CP1L dirancang untuk alat berat yang ringkas, seperti case-packer dan

stretch-wrapper.CPU CP1H dan CP1L ini memiliki kemampuan penghitung kecepatan tinggi

(high-speed counter) dan output pulsa yang memungkinkan model PLC ini melakukan multi-axis

positioning control.Kedua model dilengkapi dengan I/O onboard dan add-on, termasuk unit

sensor suhu, I/O digital dan analog.

4.OMRON CS1

Untuk sistem yang lebih besar, CPU CS1 memiliki kapasitas maksimum lebih dari 5000 point

I/O digital melalui tujuh rak ekspansi.Kombinasi apa pun hingga 80 modul I/O dan modul

komunikasi dapat dipasang di posisi mana pun di rak I/O.CS1 memungkinkan

penggunaan bahasa pemrograman PLC Structured Text standar IEC dan ladder diagram, yang

memungkinkan fleksibilitas dalam cara penulisan program.Kemampuan penting lainnya dari

sistem berbasis CS1 adalah dukungannya untuk modul kontrol posisi dan gerakan, modul input

13
dan output analog, modul kontrol loop, interrupt dan safety relay.Varian CS1D menyediakan

beberapa opsi redundansi ganda. Model CS1 memungkinkan hot-swapping CPU, power supply,

dan unit I/O untuk meminimalkan waktu henti.

7. Cara Pemrograman pada PLC

Membuat program pada bahasa pemrograman istilahnya coding atau merancang kode/script, di

PLC membuat program disebut membuat diagram ladder. Untuk memprogram PLC Omron

dibutuhkan software. Software yang digunakan adalah CX-Programmer yang dibundling dengan

nama CX One. Didalamnya tersedia software-software pendukung, tapi yang paling sering di

gunakan adalah CX-Programmer.

Jalankan CX-Programmer, Akan Tampil Halaman antar Muka

Untuk memulai pilih File > New muncul menu dialog untuk merubah spesifikasi PLC yang

digunakan.

14
Isi device name dengan nama PLC (bebas sesuai keinginan), device type pilih tipe plc, karena

akan menggunakan PLC CP1E-N20DR-A, kita pilih CP1E. Network Type biarkan seperti itu.

Kemudian OK

Banyak icon yang tampil di antar muka cx-programmer, lebih banyak dibanding microsoft office

word 2010. Tapi jangan keburu pusing karena sedikit ikon saja yang akan dipakai selama latihan

kali ini. Jadi abaikan dulu ikon yang lainnya

15
Yang sering digunakan adalah toolbar diagram. Dan tentunya menu pada bagian atas.

16
Untuk memulai, simulasikan rangkaian sederhana yang terdiri dari baterai, switch dan led. Pada

pemrograman PLC rangkaian di sebut sebagai diagram ladder.

Switch S1 di short, Led menyala. Switch di buka, lampu padam. Di cx-programmer yang

dibutuhkan adalah New Contact (C)/kontaktor dan New Coil (O).

Pada toolbars diagram klik New contact, tempatkan ke area biru di bidang kerja cx-programmer

Akan muncul dialog untuk menambahkan alamat port. Pada PLC Omron alamat input di mulai

dengan 0.00 , 0.01, 0.02 dan seterusnya disesuaikan dengan jumlah port. Untuk output alamatnya

100.00 , 100.01, 100.02 dan seterusnya disesuaikan dengan jumlah port output. Kita tetapkan

input menggunakan port 1 dengan alamat 0.00. Outputnya memakai alamat 100.00.

Pada dialog yang muncul, isikan dengan 0.00

17
Kemudian muncul dialog lagi untuk memasukkan komentar, atau label. Isi dengan S1.

Untuk output gunakan koil. Koil adalah kumparan tapi tidak selalu harus menggunakan alat yang

mempunyai kumparan yang bisa dijadikan output, koil di sini adalah istilah yang digunakan cx-

programmer untuk mengindentifikasikan output. Output bisa berupa LED, motor, pneumatik dan

lain sebagainya.

Klik pada New Coil (O), tempatkan disamping contact tadi pada area biru. Pada dialog yang

muncul ketik alamat outputnya yaitu 100.00, label = LED

18
Diagram ladder akan tampak seperti ini

Diagram ladder tinggal di simulasikan. Ke menu Simulation > Work Online Simulator

Muncul sekejap progress diagram ladder di download. Pada kontaktor disebelah kiri, muncul

warna hijau menandakan sudah diberi arus. Tapi berhenti di kontaktor S1 karena dalam keadaan

open. Sekarang kita tutup kontaktor dengan cara memberi input 1, caranya double klik pada

kontaktor hingga muncul dialog Set New Value kemudian beri nilai 1 pada value > Klik Set.

19
Diagram ladder akan seperti ini

Arus listrik sampai ke koil dan menyalakan led. Untuk mematikan LED kembali, harus

membuka switch artinya memberi nilai 0 pada switch. Seperti langkah sebelumnya, memberi

nilai 0 pada value. diagram ladder akan seperti ini

Arus berhenti di S1.

8. Kelebihan dan Kekurangan PLC

KELEBIHAN

20
1. Compact dan kuat.

2. Sistem operasi yang sangat andal.

3. Waktu eksekusi prosesor yang cepat.

4. Hampir bebas perawatan.

5. Mudah diperkembangkan (expandable) karena desain modularnya.

6. Konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem relay.

7. Komunikasi bawaan untuk remote I / O, instrumentasi, PLC lain, dan SCADA.

8. Dapat menangani sejumlah besar input dan output digital.

9. Mampu memproses sinyal input analog dan loop PID.

10. Tersedia beberapa bahasa pemrograman.

11. Set instruksi pemrograman yang banyak.

12. Interface pemrograman yang mudah digunakan melalui PC.

13. Modifikasi kontrol logika mudah dilakukan melalui perangkat lunak (software).

14. Biaya pemasangan sangat berkurang dibandingkan dengan sistem relay.

15. Fasilitas dokumentasi yang sangat baik.

16. Peningkatan kemampuan untuk menemukan kesalahan dan diagnostik.

KEKURANGAN

• Untuk aplikasi sederhana di mana logika relai mungkin cukup, menggunakan PLC mungkin

mengeluarkan biaya karena kebutuhan untuk menyewa seorang programmer.

• Fungsi matematika dalam sebuah PLC cukup advanced, tetapi dalam hal melakukan

perhitungan • Matematika yang lebih kompleks dalam jumlah besar menggunakan Industrial PC

mungkin lebih cocok.

21
• Aplikasi robot dan positioning tertentu mungkin memerlukan eksekusi kecepatan sangat tinggi

yang mungkin tidak dapat dicapai dari PLC.

• Bisa jadi mahal untuk mengotomatisasi aplikasi dengan parameter tetap untuk produksi massal

dibandingkan dengan menggunakan mikrokontroler.

22
BAB III

KESIMPULAN

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah computer elektronik yang mudah digunakan

(user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang

beraneka ragam2. Fungsi PLC secara umum yaitu:a. Sekuensial Controlb. Monitoring

PlantFungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized

Numerical Control). 3. Prinsip kerja PLC sendiri yaitu PLC dapat menerima data berupa sinyal

analog dan digital dari komponen input device.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://esc-fteumi.blogspot.com/2013/01/bahasa-pemprograman-pada-

plc.htmlhttp://library.binus.ac.id/.../eThesisdoc/Bab2DOC/2007-2-00527-

SK_Bab%202.doc

https://installist.files.wordpress.com/2009/12/pengenalanplc1.doc

http://margionoabdil.blogspot.com/2013/01/pengertian-prinsip-kerja-

tipe-plc.html

http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-

jenis-plc.html

http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-

console.html

http://mulyoraharjo.blogspot.com/2012/12/melakukan-pemrograman-

plc-cpm1a.html

https://www.elektronikapedia.com/plc-omron /JENIS PLC OMRON

https://www.sekolahotomasi.com/2019/01/wiring-atau-merangkai-plc-

omron.html

https://www.ditempel.com/2020/10/menggunakan-cx-programmer-

untuk-membuat.html

24

Anda mungkin juga menyukai