KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan ridho-Nya penyusunan Buku PanduanTrainer PLC
Omron CP1E dapat diselesaikan. Buku panduan ini disusun dalam bentuk
MODUL yang berisi materi – materi dan lembar praktikum untuk mendukung
penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis secara sistimatis dan sesuai dengan
prinsip pembelajaran dengan pendekatan kompetensi. MODUL ini ditujukan
untuk siswa tingkat XII yang sangat sesuai dan mudah dipahami oleh siswa
secara mandiri.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seuruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan modul ini baik moril maupun materil. Penulis
menyadari, bahwa modul pembelajaran ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, bahasa maupun sistimatikanya. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendidik dari
pembaca sekalian agar penulisan modul pembelajaran yang selanjutnya menjadi
lebih baik. Akhirnya, semoga modul pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua, Amin.
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar …………………………………………………………………………… 1
Dafrat Isi ……………………………………………………………………………………. 2
Pengertian PLC
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam
suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan,
dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang
pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman
yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan
sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan
tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-
ON atau meng- OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang
diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak
terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki
output banyak. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC
dapat dibagi secara umum dan secara khusus.
Dari gambar terlihat bahwa komponen sistem kendali PLC terdiri atas CPU,
peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu daya.
Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut:
1) CPU
PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface input
dan output program kendali disimpan dalam memori program. Program
mengendalikan PLC sehingga saat sinyal input dari peralatan input ON, timbul
respon yang sesuai. Respon ini umumnya meng-ON-kan sinyal output pada
peralatan output. CPU adalah mikroprosesor yang mengkordinasikan kerja sistem
PLC. Ia mengeksekusi program, memproses sinyal input/ output, dan
mengkomunikasi-kan dengan peralatan luar. Memori adalah daerah yang
menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya
software sistem yang mengkordinasikan PLC. Program kendali disimpan dalam
memori pemakai. Ada dua jenis memori yaitu: ROM (Read Only Memory) dan
RAM (Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat
diprogram sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia
digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada memori sejenis ROM, yaitu
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory ) yang isinya dapat dihapus
dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi
program ulang menggunakan PROM Writer. Interface adalah modul rangkaian
yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interface input
menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan sinyal yang dibutuhkan untuk
operasi sistem. Interface output menyesuaikan sinyal dari PLC dengan sinyal
untuk mengendalikan peralatan output.
2) Perangkat Input
Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya
PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan
input itu antara lain:
a) Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar togel, saklar batas, saklar
level, saklar tekan, saklar proximity.
b) Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level.
c) Rotary encoder
3) Peralatan output
Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan output yang dikendalikan.
Peralatan output itu misalnya:
a) Kontaktor
b) Motor listrik
c) Lampu
d) Buzer
4) Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC,
tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya, peralatan
ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkait dengan aktifitas
pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain :
a) Berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, softwarer ladder, konsol
pemprogram, programmable terminal, dan sebagainya.
b) Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
c) Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD , flash disk.
d) Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer, misalnya printer, plotter.
5) Catu Daya
PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital membutuhkan
catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar, atau dari dalam PLC itu
sendiri. PLC tipe modular membutuhkan catu daya dari luar, sedangkan pada PLC
tipe compact catu daya tersedia pada unit.
OFF
0.00 - OFF
0.01 - ON
R
0V
- 10.00 R
Dari daftar I/O diatas maka dapat digambarkan wiring input dan outputnya
sebagai berikut :
L1L2COM 0.00 0.01
Wiring
ONinput
OFF : Wiring Otput :
COM 100.00
F N
+ 24VDC
+ 24VDC
R
- 24VDC
- 24VDC
Pemrograman PLC
a. Unsur-Unsur Program
Program kendali PLC terdiri atas tiga unsur yaitu: alamat, instruksi, dan
operand. Alamat adalah nomor yang menunjukkan lokasi, instruksi, atau data
dalam daerah memori. Instruksi harus disusun secara berurutan dan
menempatkannya dalam alamat yang tepat sehingga seluruh instruksi
dilaksanakan mulai dari alamat terendah hingga alamat tertinggi dalam program.
Instruksi adalah perintah yang harus dilaksanakan PLC. PLC hanya dapat
melaksanakan instruksi yang ditulis menggunakan ejaan yang sesuai. Oleh
karena itu, pembuat program harus memperhatikan tata cara penulisan instruksi.
Operand adalah nilai berupa angka yang ditetapkan sebagai data yang digunakan
untuk suatu instruksi. Operand dapat dimasukkan sebagai konstanta yang
menyatakan nilai angka nyata atau merupakan alamat data dalam memori.
b. Bahasa Pemrograman
Program PLC dapat dibuat dengan menggunakan beberapa cara yang
disebut bahasa pemrograman. Bentuk program berbeda-beda sesuai dengan
bahasa pemrograman yang digunakan. Bahasa pemrograman tersebut antara
lain: diagram ladder, kode mneumonik, diagram blok fungsi, dan teks terstruktur.
Beberapa merk PLC hanya mengembangkan program diagram ladder dan kode
mneumonik.
1) Diagram Ladder
Diagram ladder terdiri atas sebuah garis vertikal di sebelah kiri yang
disebut bus bar, dengan garis bercabang ke kanan yang disebut rung.
Sepanjang garis instruksi, ditempatkan kontak-kontak yang mengendalikan
mengkon-disikan instruksi lain di sebelah kanan. Kombinasi logika kontak-
kontak ini menentukan kapan dan bagaimana instruksi di sebelah kanan
dieksekusi. Contoh diagram ladder ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
2) Kode Mnemonik
Kode mneumonik memberikan informasi yang sama persis seperti halnya
diagram ladder. Sesungguhnya, program yang disimpah di dalam memori
PLC dalam bentuk mneumonik, bahkan meskipun program dibuat dalam
bentuk diagram ladder. Oleh karena itu, memahami kode mneumonik itu
sangat penting.
c. Intruksi Pemrograman
Pada dasarnya, tingkat pemahaman pemakai PLC ditentukan oleh seberapa
banyak instruksi yang telah dipahaminya. Oleh karena itu, untuk pemula berikut
ini hanya dijelaskan beberapa instruksi saja. Untuk pendalaman lebih lanjut
dapat mempelajari manual pemrograman yang diterbitkan oleh pemilik merk
PLC.
1. LD ( LOAD )
Perintah ini digunakan untuk mengawali setiap 0.00
MNUMONIC :
LD 0.00
baris baris program, perhatikan ladder diagram
start
disamping.
2. OR 0.00
MNUMONIC :
Perintah ini digunakan untuk rangkaian yang LD 0.00
sta 10.0 OR 10.00
bersifat pararel, perhatikan ladder diagram rt 0
dismping. K1
3. AND
Perintah ini digunakan untuk rangkaian yang 0.00 0.01
MNUMONIC :
LD 0.00
bersifat seri, perghatikan ladder diagram AND 0.01
disamping. start stop
4. NOT
Perintah ini berfungsi untuk membalikkan
0.00
keadaan atau sebagai kontak NC. Perintah NOT MNUMONIC :
tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus LDNOT 0.00
10. COUNTER
Perintah ini digunakan untuk memanggil
counter internal. Couter berfungsi untuk 0.00 0.01 2.00MNUMONI
0.00C: 0.01 H0.00MNUMONIC:
mencacah inputan yang masuk. Ketika LD0.00 LD0.00
settingan pencacahan terlampaui, maka kontak AND0.01 AND0.01
pada counter akan bekerja. Jumlah counter OUT2.00 OUTH0.00
yang ada tergantung dari tipe PLC itu sendiri.
start stop start stop
Pada
counter terdapat dua inputan, inputan yang pertama adalah untuk
memasukkan sinyal cacahan, dan input yang kedua adalah untuk mereset
counter. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa penggunaan alamat counter
dan timer dalam satu program tidak boleh sama, perhatikan ladder diagram
diatas.
#50
2. Buat file baru dengan memilih menu file, kemudian pilih new. Maka akan
tampil kotak dialog sebagai berikut :
Sesuaikan type PLC yang akan diprorgam Settig jenis CPU yang digunakan
3. Setelah settingan selesai, klik OK. Maka akan tampil lembar kerja CX-
Programmer sebagai berikut :
4. Letakkan symbol – symbol ladder pada baris program sambil mengisi addres /
alamat progranya dan labelnya / comment, seperti terlihat pada gambar
berikut
:
5. Setelah alamat dan labelnya di isi, maka akan tampil ladder seperti gambar
dibawah ini :
6. Lakukan hal serupa untuk masing – masing symbol laddernya sesuai dengan
gambar rancangan.
2.2 Simulasi program
1. Untuk melakukan simulasi program pilih icon Work Online Simulator
seperti tampak pada gambar disamping. Perlu diketahui bahwa tidak semua
type PLC dapat disimulasikan. Ketika icon work on line simulator tidak aktif,
berarti type PLC yang dipilih tidak dapat disimulasikan. Salah satu type PLC
yang bisa disimulasikan adalah type CP1E.
2. Ladder yang telah dibuat akan secara otomatis ditransfer ke PLC yang ada
pada memory software CX-Programmer.
3. Lakukan tes program dengan mengaktifkan / menekan input start dengan
cara arahkan kursor ke tombol start, kemudian tekan enter,
masukkan logic 1 untuk menekan dan logic 0 untuk melepas
kembali tombol.
4. Untuk mematikan output 1000, tekan input stop dengan arahkan kursor
ke tombol stop, kemudian tekan enter, masukkan logic 1 untuk
menekan dan logic 0 untuk melepas kembali tombol.
5. Perlu diperhatikan, jika akan mengedit / merubah ladder, non aktifkan lagi
icon work online simulatornya dengan cara mengklik satu kali icon tersebut.
3. Mulailah dengan membuat gambar input dan output sesuai dengan ladder
diagram yang telah kita buat sebelumnya. Untuk membuat tombol, klik icon
ON/OFF Button pada menu part seperti tampak pada gambar dibawah.
Kemudian arahkan kursor ke lembar kerja, klik kiri dan ditahan, geser ke
sembarang arah dan lepaskan kursor. Maka akan terbentuk gambar push
button seperti tampak pada gambar dibawah.
4. Kemudian sesuaikan alamat push button yang telah kita buat dengan alamat
pada ladder diagram yang telah kita buat dengan cara klik icon setting,
maka akan tampil kotak dialog seperti gambar disamping.
5. Isikan alamat pada kolom Number sesuai dengan alamat pada ladder yang
telah kita buat sebelumnya ( tombol start alamat 00), kolom word diisi 0 dan
kolom bit disi 0 kemudian klik OK.
6. Beri nama label pada push button yaitu start dengan cara klik kolom text
dan ketik nama labelnya (start) pada kolom label seperti tampak pada gambar
disamping. Maka pada push button yang telah kita buat akan tertulis START.
Lakukan hal yang sama untuk membuat tombol stop.
8. Sesuaikan alamat output tersebut dengan ladder yang telah dibuat ( alamat 100
) dan buat labelnya ( K ). Caranya sama seperti pada pengisian alamat dan
label pada push button yang telah dibahas sebelumnya. Maka hasilnya akan
tampak seperti gambar berikut.
9. Setelah semua komponen input dan output selesai digambar pada CX-
Designer, lakukan penyimpanan file dengan cara klik file, pilih save all dan
program siap untuk disimulasikan.
1. Buka kembali ladder yang sebelumnya telah dibuat pada CX-Designer. Klik
icon Start PLC-PT Integrated Simulation seperti tampak pada gambar
berikut.
3. Maka secara otomatis, ladder akan dikoneksikan ke gambar yang telah dibuat
pada CX-Designer.
4. Untuk menampilkan simulasi-
nya, klik icon tes mode
seperti tampak pada gambar
disamping.
5. Tekan tombol strat untuk menyalakan kontaktor dengan cara mengkliknya
dengan mouse. Tekan tombol stop untuk mematikan kontaktor.
BAB 3
BAGIAN – BAGIAN TRAINER PLC
Trainer PLC ini dapat digunakan untuk praktikum pemrograman PLC dengan
input push button dan detent switch, sedangkan untuk outputnya berupa pilot
lamp, relay, buzzer dan simulsi traffic light. Selain itu, karena modelnya adalah
terminasi, maka untuk input dan outputnya bisa diexpan menggunakan input dan
outup luar seperti sensor, solenoid valve dll. Secara rinci, bagian – bagian trainer
dapat dijelaskan sebagai berikut :
TERMINAL INPUT PUSH BUTTON TERMINAL INPUT PLC
MCB PLC
OUTPUT RELAY
PUSH BUTTON
TERMINAL USB
DETENT SWITCH
SWITCH POWER
TRAFFICT LIGHT
PILOT LAMP
BUZZER
TERMINAL RS 232
TERMINAL OTPUT
TRAFFICT LIGHT
3. PLC
Programmable Logic Control, merupakan peralatan kontrol yang dapat
diprogram.
5. Output Relay
Terpasang 2 buah output relay dengan tegangan kerja 24 VDC yang dapat
digunakan untuk pengontrolan system.
6. Terminal USB
Terminal yang berfungsi untuk saluran transfer program dari PC ke PLC.
7. Traffic Light
Digunakan sebagai simulasi untuk traffic light pada perempatan jalan.
12. Buzzer
Peralatan output yang menghasilkan bunyi.
18. Fuse
Digunakan sebagai pengaman rangkaian jika terjadi hubung singkat pada
saat perakitan elektrikalnya.
BAB 4
MERAKIT PLC
Dalam merakit sebuah PLC, harus dilakukan dengan hati – hati dan teliti. Karena
kesalahan sekecil apapun dapat menyebabkan rusaknya PLC. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam merakit sebuah PLC, yaitu :
1. Pastikan PLC terhubung dengan sumber tegangan yang benar sesuai
dengan typenya ( lihat kode terakhir PLC, jika “A” berarti sumber
tegangannya AC 220 V, jika “D” berarti sumber tegangannya DC 24V ).
2. Untuk wiring input harus terpasang ke sumber tegangan 24 VDC.
3. Untuk wiring output dapat dipasang ke sumber tegangan AC ataupun DC
tergantung dari jenis outputnya. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam
1 com output tidak boleh menggunakan 2 buah sumber tegangan.
4. Jangan lupa untuk selalu mengecek hubungan pada wiring PLC untuk
memastikan rangkaian PLC nya sudah benar dan aman untuk dinyalakan.
Dalam merakit sebuah PLC, ada berapa istilah yang harus dipahami, yaitu :
1. Com input internal, dalah com yang terdapat pada input PLC itu sendiri.
Terminal com input internal pada sebuah PLC hanya ada satu.
2. Com input eksternal, adalah com yang ada pada komponen input dan
jumlahnya tergantung dari jumlah input yang terpasang.
3. Com output internal, adalah com yang terdapat pada output PLC itu
sendiri. Terminal com output eksternal pada sebuah PLC lebih dari satu
tergantung dari jenis PLC itu sendiri.
4. Com output ekstternal, adalah com yang ada pada komponen output dan
jumlahnya tergantung dari jumlah output yang terpasang.
Perhatikan gambar wiring PLC berikut :
COM INPUT INTERNAL
Dalam mendesain sebuah program PLC, langkah yang harus dilakukan adalah :
0.01 - ON
R
- 10.00 R
0V
Dari gambr diatas, putar kearah horizontal seperti tampak pada gambar berikut :
R
2
1
R
OFF
ON
0V
+24V
Ubah symbol – simbolnya menjadi symbol ladder diagram, maka ladder diagram
dari rangkaian diatas akan menjadi seperti ini :
Dengan menggunakan aplikasi CX-Programmer, silahkan anda buat ladder
diagram diatas dan lakukan simulasi programnya dengan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Dalam pemilihan type PLC, pilih type PLC CP1E agar kita dapat melakukan
simulasi.
2. Setelah selesai membuat ladder diagram, klik icon Work Online Simulator,
maka ladder diagram akan seolah olah ditransfer ke PLC.
3. Arahkan kursor ke tombol ON, kemudian tekan enter. Masukkan digit 1
untuk logika menekan tombol, apa yang terjadi pada outputnya?
4. Arahkan kembali kursor ke tombol ON, kemudian tekan enter. Masukkan
digit 0 untuk logika melepas tombol, apa yang terjadi pada outputnya?
5. Arahkan kursor ke tombol stop, kemudian tekan enter. Masukkan digit 1
untuk logika menekan tombol, apa yang terjadi pada outputnya?
6. Arahkan kursor ke tombol stop, kemudian tekan enter. Masukkan digit 0
untuk logika melepas tombol.
Penjelasan program :
1. Ketika input 0.01 (on) ditekan maka output 100.00 akan menyala dan
kontak 100.00 akan tertutup.
2. Ketika input 0.01 (on) dilepas kembali, maka output 100.00 akan tetap
menyala karena arus terkunci oleh kontak 100.00 yang tertutup tertutup.
3. Ketika input 0.02 (off) ditekan maka output 100.00 akan mati karena
arusnya terputus.
Dari deskripsi kerja diatas, terdapat 2 buah tombol ( on dan off ) sebagai input
dan 2 buah lampu sebagai outputnya. Maka table daftar I/O dapat dibuat
sebagai berikut :
Input Output Ketrangan
0.00 - On
0.01 - Off
- 100.00 Lampu 1
- 100.01 Lampu 2
F0
95 97
F1
96 98
F2
Es
1 3 5
S0
K
2 4 6
S1
1 3 5
F1
S2 S3 K K K
2 4 6
U V W A1
BUZZER
K H1 H2 H3
( Merah ) ( Hijau )( Kuning )
A2
X Y Z
RANGKAIAN KONTROL
RANGKAIAN TENAGA
Dari rangkaian kendali diatas dapat dibuat tabel Daftar I/O sebagai berikut :
Input Output Ketrangan
0.00 - F1 (TOR)
0.01 - Es Catatan:
0.02 - S0 Untuk input F1 dan TOR gunakan
0.03 - S1 input Deten switch (DT) pada
0.04 - S2 rainer.
0.05 S3
Untuk input S0 – S3 gunakan input
- 100.00 K
Push Button (PB) pada trainer.
- 100.01 H1
- 100.02 H2 Untuk output K, gunakan relay.
- 100.03 H3
- 100.04 Buzzer
F0
F2
95 97
F1
96 98
135 135
K1K2Es 246246
S0
135
F1 K1 S2 K2
S1 K1 K1
246
K2 K1
UVW
A1 A1
XYZ
K1 K2 BUZZER
H1 H2H3
( Merah) ( Hijau)( Kuning)
RANGKAIAN TENAGA A2 A2
RANGKAIAN KONTROL
Dari rangkaian kendali diatas dapat dibuat tabel Daftar I/O sebagai berikut :
Input Output Ketrangan
0.00 - F1 (TOR)
0.01 - Es Catatan:
0.02 - S0 Untuk input F1 dan TOR gunakan
0.03 - S1 input Deten switch (DT) pada
0.04 - S2 rainer.
- 100.00 K1 Untuk input S0 – S2 gunakan input
- 100.01 K2
Push Button (PB) pada trainer.
- 100.02 H1
- 100.03 H2 Untuk K1 dan K2 gunakan relay.
- 100.04 H3
- 100.05 Buzzer
F0
95 97
F1
9698
F3 F4
95 97
F2
9698
1 3 5 1 3 5
K1 K2 Es
2 4 6 2 4 6
1 3 5 1 3 5
F1 F2 S0 K2
2 4 6 2 4 6
S2
U V W U V W S1 K1 K1
K1
S3 K2
X Y Z X Y Z
A1 A1
RANGKAIAN KONTROL
Dari rangkaian kendali diatas dapat dibuat tabel Daftar I/O sebagai berikut :
Input Output Ketrangan
0.00 - F1 (TOR)
0.01 - Es Catatan:
0.02 - S0 Untuk input F1 dan TOR gunakan
0.03 - S1 input Deten switch (DT) pada
0.04 - S2 rainer.
0.05 - S3 Untuk input S0 – S3 gunakan input
- 100.00 K1
Push Button (PB) pada trainer.
- 100.01 K2
- 100.02 H1 Untuk K1 dan K2 gunakan relay.
- 100.03 H2
- 100.04 H3
- 100.05 Buzzer
Perhatikan program PLC berikut :
Keterangan :
On dan Off menggunakan push button
H1 – M4 menggunakan output traffic light
Untuk setting waktu lampu hijau dan merah adalah 5 detik
Untuk setting waktu lampu kuning adalah 2 detik
Perhatikan program PLC berikut :
Uji coba ditrainer :
1. Lakukan perakitan rangkaian pada trainer sesuai dengan langkah – langkah
yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
2. Buat program PLC nya menggunakan CX-Programmer sesuai dengan langkah
– langkah yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
3. Lakukan transfering program sesuai dengan langkah – langkah yang sudah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
4. Lakukan jalankan program PLC sesuai dengan langkah – langkah yang sudah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
5. Matikan PLC sesuai dengan prosedur yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
6. Rapihkan kembali alat dan bahan yang sudah digunakan.