PENDAHULUAN
PS CPU
Expansion I/O
Secara berturut – turut dari kiri adalah PS (Power Supply), CPU (Central
Processing Unit) PLC dan expansion I/O. PS berfungsi untuk mengkonversi
tegangan bolak balik menjadi tegangan searah, didalamnya terdapat rectifier atau
penyearah dan kapasitor. PS berperan penting untuk mendistribusikan supply
internal untuk CPU dan expansion I/O.
1. Algoritma pemrograman.
3. Pengenalan software PLC Omron (CX-One) dan Instruksi dasar (NO, NC,
Holding Circuit, Timer dan Counter).
2
Modul Praktikum PLC
3
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 1
Algoritma Pemrograman
4
Modul Praktikum PLC
Untuk contoh kasus pada gambar 2 pembuatan teh panas diawali dengan
memasukkan air pada wadah, karena proses ini memberikan masukan variabel
berupa air ke dalam sistem oleh karena itu blok diagramnya berupa jajar genjang.
Langkah selanjutnya adalah menyalakan api dan memasak air selama 5 menit,
karena proses tersebut berupa kata kerja tanpa ada masukan variabel maka simbol
blok diagramnya berupa persegi. Langkah berikutnya adalah pengambilan
keputusan berupa simbol belah ketupat, simbol ini digunakan apabila terdapat
pengambilan keputusan yang menghasilkan dua atau lebih alternatif, pada contoh
gambar 2 adalah berupa kalimat tanya yang berisi “apakah sudah 5 menit?” maka
muncul 2 alternatif jawaban yaitu “ya” dan “tidak”, jika tidak maka proses
kembali menuju blok memasak air dan menunggu air dimasak selama 5 menit dan
jika iya, dapat diasumsikan bahwa air sudah matang dan siap untuk dituangkan ke
dalam cangkir untuk kemudian ditambahkan gula dan teh dan dihidangkan.
5
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 2
Pengalamatan (Addressing) dan memori (OMRON)
Tipe atau jenis memori PLC untuk omron terbagi menjadi beberapa
memori diantaranya :
Memori pada PLC menggunakan satuan bit, dimana untuk satu alamat word
memiliki resolusi 16 bit atau setara dengan 65.535 desimal atau FFFF dalam
hexadesimal.
6
Modul Praktikum PLC
CJ1M
Misalkan PLC disusun seperti gambar 3, urutan dari kiri ke kanan PS, CPU,
ID211, dan OC211, karena modul tersebut memiliki kapasitas 16 channel atau
setara dengan 16 bit maka berdasarkan urutan dapat ditentukan alamat word untuk
modul ID dimulai dari 0.xx, karena 16 bit sehingga pengalamatan bit dimulai dari
0.00 sampai dengan 0.15. modul OC dimulai dari alamat word 1.xx dengan alamat
bit dari 1.00 sampai dengan 1.15.
Alamat word untuk modul digital dihitung setelah CPU PLC, modul ke – 1
setelah CPU dimulai dari 0.xx, modul ke – 2 dimulai dari 1.xx, modul ke – 3
dimulai dari 2.xx begitu seterusnya sampai kemampuan maksimum CPU. Untuk
CPU 21/22/11 mampu mengendalikan ± 10 modul digital sekaligus dengan clock
speed optimum.
7
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 3
Pengenalan software CX one dan instruksi dasar
Dalam paket pembelian software CX One ada berbagai macam sub software
dengan fungsi dan kegunaan masing – masing, diantaranya :
8
Modul Praktikum PLC
Untuk membuat project baru dapat dilakukan dengan memilih menu file
kemudian new project, anda akan diminta untuk memilih tipe PLC dan jenis
komunikasi untuk mengkases PLC tersebut. Misalkan PLC yang akan digunakan
adalah PLC CJ1M CPU 21, untuk setting sistem komunikasi serial menggunakan
RS 232 ada dua pilihan disini yaitu menggunakan jenis komunikasi SYSMAY
WAY dan TOOLBUS. Keduanya merupakan sistem komunikasi serial sinkron,
untuk PLC tipe lama seperti CS1G, CQM, dan CPM menggunakan komunikasi
SYSMAC WAY, sedangkan TOOLBUS untuk PLC tipe terbaru seperti CJ1M
dan CJ2M. Perbedaannya hanya pada setting dip switch pada unit CPU. Apabila
dip switch no.5 pada posisi “ON” default setting pada PLC adalah TOOLBUS,
sedangkan apabila keseluruhan dip switch pada posisi “OFF” setting pada PLC
adalah SYSMAC WAY.
9
Modul Praktikum PLC
Untuk meletakkan kontaktor, coil maupun instruksi tertentu dapat dipilih pada
simbol – simbol yang tersedia pada menu bagian atas (lingkaran warna merah
gambar 8). Saat menggunakan kontaktor maupun coil anda akan diminta untuk
memasukkan alamat bit terlebih dahulu dan keterangan / comment pada kolom
selanjutnya, sesuaikan alamat bit dan keterangan seperti gambar 8. Setelah
program selesai dirancang pada umumnya programmer mencoba atau menguji
ladder diagram yang telah dirancang menggunakan simulator sebelum pada
akhirnya ladder diagram tersebut didownload kedalam PLC. Untuk merubah
mode offline ladder diagram menjadi mode online (work online simulator) dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu shortcut (ctrl+shift+w) atau melalui menu yang
tersedia pada gambar 9.
Pilih menu simulation kemudian work online simulator. Tunggu sampai jendela
ladder diagram berubah warna dari mode offline menjadi mode online.
Alamat bit pada kontaktor dapat dimodifikasi dengan nilai 1 “logika high” atau
nilai 0 “logika low” dengan klik kanan pada kontaktor kemudian pilih set on atau
off. Untuk lebih praktis arahkan kursor ke kontaktor tekan enter, ubah value 1
untuk set bit on dan value 0 untuk set bit off,
12
Modul Praktikum PLC
Langkah pertama adalah addressing, menentukan alamat dari sensor dan aktuator.
Jumlah push button = 2 dan lampu =1, modul input diletakkan pada slot ke 1 dan
modul output slot ke 2. Sehingga alamat untuk input dan output pada kasus
tersebut adalah :
13
Modul Praktikum PLC
Timer pada PLC dipakai untuk menggantikan fungsi timer eksternal, timer
pada omron bersifat on delay timer dapat diartikan timer akan bekerja atau mulai
menghitung apabila sinyal yang masuk ke instruksi timer bersifat kontinyu. Untuk
menggunakan instruksi timer pilih simbol instruction block atau ketikkan “ i ”.
kemudian anda akan diminta untuk memasukkan instruksi yang akan dipakai.
Format penulisan instruksi timer adalah :
14
Modul Praktikum PLC
T0000 merupakan kontaktor yang akan aktif ketika timer value bernilai = 0 (timer
selesai menghitung). T0000 bisa digunakan untuk mengaktifkan aktuator.
Instruksi counter ini bersifat dikrit, nilai counter value akan berkurang
apabila menerima masukan berupa sinyal diskrit. Berikut adalah format penulisan
untuk instruksi counter :
#5 : counter value
15
Modul Praktikum PLC
Sama halnya seperti timer, kontaktor C0000 akan aktif hanya ketika counter value
bernilai = 0 (instruksi counter menerima sinyal diskrit sebanyak lima kali).
Counter value dapat dikembalikan atau reset dengan memberikan sinyal high pada
line counter ke 2.
Soal 3 : gambar 16 adalah contoh sistem shortir botol, sistem akan berjalan ketika
PB 1 ditekan. Konveyor 1 aktif dan apabila proximity 1 mendeteksi adanya botol
konveyor 1 berhenti kemudian botol akan diisi dengan air mineral selama 5 detik.
setelah 5 detik konveyor 1 kembali berjalan. Jika proximity 2 mendeteksi 5 botol
telah berlalu maka konveyor 1 kembali non aktif dan operator memasukkan botol
– botol tersebut kedalam kardus, konveyor 1 berjalan kembali setelah opertor
menekan tombol PB 1. Rancanglah ladder diagram beserta penjelasan masing –
masing sub program (tugas kelompok).
16
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 4
Instruksi menengah (move, compare, aritmatik dan shift register)
MOV D0 D1
Misalkan D0 telah terisi nilai &100 (100 desimal, simbol “&” adalah penanda
bahwa nilai yang dimasukkan berupa bilangan desimal sedangkan “#” adalah
penanda bilangan heksadesimal), dengan demikian nilai tersebut akan digandakan
atau copy ke alamat D1. Gambar 17 adalah contoh ladder diagram penggunaan
instruksi MOV.
variabel saja maka kita dapat menggunakan instruksi CMP. sedangkan jika
membandingkan lebih dari dua variabel, pemrograman akan lebih efisien dengan
memasukkan operator kondisi secara langsung. Berikut format penggunaan
instruksi CMP :
CMP D0 D1
Format tersebut membandingkan nilai yang ada di dalam memori D0 dengan nilai
di dalam alamat D1. Karena berkaitan dengan perbandingan, tentu ada beberapa
kondisi yang dipakai, untuk itu pemakaian instruksi CMP tidak dapat berdiri
sendiri. Instruksi ini dibantu dengan kontaktor sesuai tujuan perbandingan itu
sendiri. Ada berbagai kontaktor bantu yang dapat digunakan diantaranya :
P_LE = Less Equal Flag, merupakan kondisi “kurang dari sama dengan”
P_GE = Greater Equal Flag, merupakan kondisi “lebih dari sama dengan”
Jika membandingkan lebih dari dua variabel maka dapat kita gunakan operator
kondisi secara langsung berikut adalah beberapa contoh format penggunaan dan
cara pembacaannya :
Dari ke enam contoh penggunaan operator kondisi tersebut, dapat diamati bahwa
akan lebih efisien membandingkan lebih dari dua variabel dengan berbagai
kondisi menggunakan operator kondisi secara langsung, gambar 19.
19
Modul Praktikum PLC
Soal 4 : gambar 20 adalah sistem pengepakan dengan 1 konveyor utama dan tiga
sub konveyor yaitu konveyor A konveyor B dan konveyor C. Konveyor utama
aktif apabila PB 1 ditekan dan nonaktif apabila PB 2 ditekan. Apabila berat kardus
hasil pembacaan sensor load cell berada di kisaran 50 – 100 kg maka kardus
diarahkan ke konveyor A (selector bernilai 100), jika dikisaran 101 – 150 kg maka
kardus diarahkan ke konveyor B (selector bernilai 010), diluar kisaran tersebut
kardus di reject dan diarahkan ke konveyor C (selector bernilai 001). Rancanglah
ladder diagram beserta masing – masing sub programnya (tugas kelompok).
+ D0 D1 D2
Untuk simbol operator dapat diganti sesuai kebutuhan (+, -, / dan *), instruksi
aritmatik membutuhkan 3 slot alamat sekaligus. Contoh format tersebut
menunjukkan hasil penjumlahan memori D0 dan D1 ditampung ke alamat D2,
misalkan D0 diisi &100 dan D1 diisi &200 maka seharusnya memori D2 bernilai
&300. Apa yang terjadi apabila hasil penjumlahan melebihi kapasitas memori
atau overflow? Jawabannya maka kelebihan nilainya akan ditampung ke alamat
selanjutnya yaitu n + 1 atau D3. Khusus untuk operator pembagian, apabila
20
Modul Praktikum PLC
hasilnya berupa angka dibelakang koma atau floating point, maka nilai sisa bagi
masuk ke alamat memori selanjutnya, contoh :
/ &10 &3 D0
21
Modul Praktikum PLC
Instruksi SFT meminta 2 alamat word, alamat word yang pertama adalah alamat
awal dan yang kedua adalah alamat akhir. Karena instruksi ini digunakan untuk
menggeser bit, maka tidak cocok untuk alamat DM atau data memory, lebih tepat
untuk alamat memori bantu W atau CIO dengan catatan selama alamat CIO tidak
digunakan sebagai alamat modul expansion I/O maupun special I/O. Nilai 100
pada format yang dimaksud adalah alamat CIO, 100 100 dapat diartikan
penggeseran bit dilakukan mulai dari alamat 100 sampai dengan 100 (alamat word
CIO 100 saja) karena 1 word = 16 bit sehingga penggeseran bit dilakukan sejauh
16 bit dimulai dari bit 100.00 hingga 100.15 saja. Jika penggeseran dilakukan
sejauh 32 bit (16x2 bit) sehingga membutuhkan 2 alamat word yaitu 100 101, bit
digeser mulai dari 100.00 hingga 100.15 dan diteruskan dari 101.00 hingga
101.15.
22
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 5
Wiring kabel komunikasi serial PC – PLC
Solder 1 buah
PC 1 unit
(a)
23
Modul Praktikum PLC
(b)
Gambar 23 (a). bentuk fisik kabel data, (b). Pin connection PC-PLC
1. Hubungkan kedua ujung kabel pada PC dan PLC, gunakan usb to serial
converter apabila menggunakan laptop (pastikan driver converter sudah terinstall
di laptop)
2. Buat project baru pada software cx programmer, sesuaikan tipe PLC dan
komunikasi berdasarkan setting dip switch pada CPU PLC (toolbus atau sysmac
way).
3. Aktifkan supply PLC, ubah mode pada ladder diagram (work online) dengan
jalan ctrl+w.
4. Apabila mode online berhasil selanjutnya adalah konfigurasi I/O Table, jika
belum cek kembali wiring komunikasi kabel.
5. Konfigurasi I/O table berfungsi untuk update otomatis modul ekspansi apa saja
yang terhubung dengan CPU PLC.
6. Ubah mode monitor menjadi mode program (ctrl + 1) atau pilih menu PLC
pada bagian atas lalu pilih operating mode, dan pilih mode program.
7. Arahkan kursor ke I/O table and unit setup pada bagian kiri window lalu klik 2x
24
Modul Praktikum PLC
8. Pilih menu edit – clear, kemudian menu option – create untuk update otomatis
informasi modul dari PLC. Tunggu sampai proses transfer / uploading selesai.
9. Modul yang terhubung dengan cpu PLC akan muncul pada list table setelah
proses uploading selesai.
10. Tutup jendela I/O table and unit setup, kemudian coba untuk mendownload
program ladder dengan memilih menu PLC – transfer – to PLC (download),
transfer all program tunggu sampai progress bar penuh.
25
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 6
Kontrol digital dan contoh aplikasi
Kabel secukupnya
Obeng 1 buah
Tujuan : mahasiswa mampu memahami konsep kontrol digital, wiring sinking dan
sourcing serta troubleshooting PLC.
26
Modul Praktikum PLC
27
Modul Praktikum PLC
Dan dikatakan wiring sourcing apabila modul memberikan arus atau common
terminal terhubung dengan polaritas positif supply, lihat gambar 26.
28
Modul Praktikum PLC
Soal 5 :
1. Pada sebuah traffic light memiliki urutan proses sebagai berikut; lampu merah
aktif selama 5 detik, lampu hijau 10 detik, lampu kuning 3 detik dan kembali lagi
ke lampu merah. Traffic light hanya akan aktif ketika PB 1 ditekan dan mati
ketika PB2 ditekan. (gunakan instruksi timer untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut)
2. urutan proses sama seperti soal nomor satu, tetapi interval waktu ke tiga lampu
adalah sama yaitu 5 detik. (gunakan instruksi shift register dan 1 timer untuk
menyelesaikan permasalah soal no. 2)
29
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 7
Pemrograman analog dan contoh aplikasi
30
Modul Praktikum PLC
Selector 101=0 dan 100=1, dapat dibaca modul ini adalah modul MAD ke - 1
Selector 101=1 dan 100=5, dapat dibaca modul ini adalah modul MAD ke - 15
Selector 101=8 dan 100=9, dapat dibaca modul ini adalah modul MAD ke - 89
Di dalam satu sistem PLC tidak boleh ada dua atau lebih MAD dengan
setting selector switch yang sama, karena hal ini akan berpengaruh pada alokasi
memori pengalamatan atau addressing pada PLC. Setting switch menentukan
alamat CIO yang digunakan untuk pembacaan sensor dan pengendalian aktuator.
Contoh :
Setting switch = 00, alokasi memori yang digunakan adalah CIO 2000 s/d 2009
Setting switch = 01, alokasi memori yang digunakan adalah CIO 2010 s/d 2019
Setting switch = 02, alokasi memori yang digunakan adalah CIO 2020 s/d 2029
....
Setting switch = 99, alokasi memori yang digunakan adalah CIO 2990 s/d 2999
31
Modul Praktikum PLC
Dari alokasi memori tersebut dapat kita lihat nilai pembacaan sensor,
misalkan setting switch adalah 00 sehingga alokasinya di kisaran CIO 2000 s/d
2009 dengan rincian :
32
Modul Praktikum PLC
1. pastikan nilai sinyal keluaran atau sinyal masukan analog yang dibutuhkan
masing – masing sensor dan aktuator.
2. buka software cx programmer, sesuaikan tipe dan setting komunikasi PLC, dan
hubungkan kabel komunikasi serial DB9 dari PC ke PLC.
5. pilih I/O table, clear atau hapus tabel. Kemudian option → create (creating
table) tunggu sampai proses transfer atau upload informasi tabel selesai sehingga
dapat diketahui modul apa saja yang ada atau terhubung dengan modul CPU PLC.
7.1 input / output use setting = ubah nilai disable menjadi enable semua untuk
mengaktifkan penggunaan keseluruhan channel analog.
7.2 input / output signal range setting = atur sesuai spesifikasi sinyal analog
sensor maupun aktuator.
33
Modul Praktikum PLC
7.3 resolution setting = 1ms/4000 atau 0.5us/8000, nilai resolusi sinyal. Pilih
8000 untuk mendapatkan ketelitian yang terbaik.
8. transfer setting parameter (transfer to modul) dan tunggu sampai proses transfer
selesai.
9. pilih yes/OK apabila ada pertanyaan “reset module?” dan tunggu indikator led
pada MAD blinking (mati kemudian nyala). apabila indikator berwarna hijau dan
muncul notifikasi reset successful, modul sudah siap untuk diprogram.
34
Modul Praktikum PLC
Pada baris kedua terdapat instruksi mov 2005 ke alamat D0, sehingga hasil
pembacaan sensor yang masuk ke channel 1 selain dapat dilihat pada alamat 2005
juga dapat dibaca pada alamat D0 (mov ke memori DM bertujuan apabila nilai
pembacaan desimal diproses lebih lanjut menggunakan instruksi yang lain seperti
compare maupun instruksi aritmatik). Nilai yang keluar pada alamat D0 adalah
berupa bilangan desimal 0 s/d 8000 sesuai setting resolusi. Misalkan sensor
tersebut berupa thermocouple dengan kapasitas pembacaan antara 0 s/d 100 oC
sehingga perubahan besaran temperatur sebanding dengan perubahan resolusi,
gambar 30.
kabel secukupnya
Inverter 1 unit
Obeng 1 buah
Soal 6 :
36
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 8
Pemrograman HMI dan contoh aplikasi
meletakkan berbagai simbol, button maupun grafik. Jumlah screenpage dapat kita
tambahkan sesuai kebutuhan (klik kanan pada screen category kemudian pilih
new screen). Sebagai contoh kita akan merancang HMI untuk contoh kasus 1
materi holding circuit. Pilih simbol on/off button dan letakkan dua buah button
pada layar hitam serta simbol bit lamp satu buah. Beri nama masing – masing
button dengan cara klik 2x objek yang akan diberi nama pilih opsi “label” dan beri
nama PB 1 dan PB 2 untuk kedua tombol dan lampu 1 untuk bit lamp. Gambar 33
object properties.
Desain masing – masing object dapat diubah dengan memilih button type
pada opsi “general”. Setelah memberi nama dan memilih bentuk objek kemudian
tetap pada opsi general masukkan alamat bit pada kolom wirte address dan
sesuaikan alamat tersebut dengan alamat yang ada pada ladder diagram gambar 34
sinkronisasi alamat.
Jika alamat bit pada objek telah disesuaikan dengan alamat bit yang
dipakai pada ladder diagram kemudian kita dapat mensimulasikan desain HMI
bersamaan dengan simulator cx – programmer menggunakan menu “test” gambar
35. Save all program kemudian pilih connect to cx simulator dan pilih start button
untuk memulai simulasi.
38
Modul Praktikum PLC
39
Modul Praktikum PLC
dapat ditemukan di window sebelah atas. Ubah protocol NT link pada serial A
menjadi host link dan pilih OK button. Tetap pada menu PT pilih transfer
kemudian transfer program (ctrl + i). Save all program dan tekan communication
method dan pilih media “USB” lalu OK. Pilih connect button tunggu sampai
simbol download dan upload visible dan pilih project yang akan ditransfer (select
all) dan tekan tombol download tunggu progress bar hingga 100%. Reset HMI
dan secara otomatis desain HMI sudah berhasil didownload pada panel
touchscreen, untuk memastikan desain sudah terdownload pilih menu “data
check” pada panel touchscreen properties (tekan dua ujung diagonal panel secara
bersamaan untuk mengeluarkan properties).
40
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 9
41
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 10
Pengenalan software TIA portal (SIEMENS)
Berbeda vendor tentu akan berbeda juga software yang digunakan, untuk PLC
siemens menggunakan software TIA portal. Jika dibandingkan dengan CX-One
memang software ini sedikit lebih kompleks. Akan tetapi pada intinya memiliki
langkah – langkah yang sama. Mulai dari deklarasi tipe CPU, pengalamatan dan
alokasi memori. Perbedaan yang mendasar pertama adalah sistem memori, 1
alamat word pada PLC siemens hanya terdiri dari 8 bit atau setara dengan 255
desimal atau FF dalam heksadesimal. Kedua adalah istilah dalam sistem
komunikasi, seperti contoh komunikasi ethernet yang dinamakan profinet oleh
pihak siemes, kemudian modbus yang dinamakan profibus serta komunikasi serial
RS485 yang dinamakan MPI (Multi Point Interface).
Untuk membuat project baru pilih create new project kemudia isi kolom – kolom
yang sudah disediakan seperti nama project, direktori penyimpanan project, dan
nama programmer kemudian pilih create button untuk melanjutkan ke tahap
berikutnya.
42
Modul Praktikum PLC
Tentukan jenis PLC yang akan digunakan, siemens memiliki beberapa jenis PLC
diantaranya S7-300, S7-400 dan S7-1200. Untuk mendeklarasikan jenis PLC
tersebut, pilih menu configure a device.
Karena disini kita akan mendeklarasikan PLC baru, pilih add new device. Beri
nama device semisal “PLC1” kemudian kita tentukan jenis PLC yang akan
digunakan. Karena di laboratorium tersedia tipe S7-300, untuk itu kita pilih tipe
tersebut.
43
Modul Praktikum PLC
Untuk tipe S7-300 terdiri dari berbagai macam CPU, sama seperti Omron pada
CJ1M yang terdiri dari CPU 21, 22, 11 dan 12. Berbeda tipe CPU berbeda juga
tambahan fasilitas bawaannya, ada yang support untuk komunikasi profinet dan
MPI sekaligus ada juga yang hanya support komunikasi MPI. Semua tipe CPU
PLC siemens S7-300 di laboratorium otomasi dan robotika adalah CPU 315-2 DP
dengan nomor seri 315-2AH14-0AB0 yang mendukung untuk komunikasi MPI.
Pilih tipe cpu dan nomor seri yang sesuai kemudian tambahkan (add). Pada
window selanjutnya kita tambahkan modul – modul ekspansi dengan cara drag
and drop, library modul ada pada menu sebelah kanan window. Berikut adalah
urutan modul mulai dari slot 1, slot 4 dan seterusnya.
44
Modul Praktikum PLC
3. Dikosongkan
Setelah proses penyusunan modul dapat dilihat pada gambar 34, bagian bawah
window terdapat address atau alamat word. Pada slot ke empat karena modul
digital atau DI tersebut memiliki 16 channel sedangkan 1 alamat word pada sistem
memori PLC siemens hanya terdiri dari 8 bit, maka membutuhkan 2 alamat word
sekaligus dimulai dari 0.00 – 0.07 dilanjutkan dengan 1.00 – 1.07 sehingga total
16 bit. Hal yang sama berlaku untuk slot ke lima, enam dan tujuh karena sama –
sama memiliki 16 channel. Penyusunan modul atau konfigurasi hardware memang
dilakukan secara manual berbeda dengan omron dimana konfigurasi hardware
dapat diupdate secara otomatis melalui I/O table pada saat mode online. Apabila
konfigurasi hardware sudah sesuai selanjutnya adalah transfer konfigurasi tersebut
45
Modul Praktikum PLC
ke dalam hardware CPU PLC atau simulator jika masih dalam tahap pengujian
program. Pertama ubah mode menjadi online gambar 35.
Pilih interface yang akan digunakan gambar 36, jika kabel MPI sudah terhubung
dengan hardware PLC maka ubah interface menjadi MPI adapter. Sedangkan jika
belum terhubung maka pilih interface simulator kemudian go online dan lanjutkan
Agar lebih mudah pada saat pemrograman, deklarasikan terlebih dahulu alamat bit
input maupun output, alamat bantu (MB / memory bit) dan alamat word (MW /
memory word) jika dalam pemrograman kita menggunakan instruksi menengah
seperti compare dan aritmatik. Deklarasi simbol untuk masing – masing alamat
terdapat pada menu sebelah kiri (PLC tags – default tag table).
47
Modul Praktikum PLC
Kembali lagi ke ladder diagram, dengan mendeklarasikan tag name untuk masing
– masing alamat bit akan memudahkan kita pada saat proses pemrograman.
Setelah meletakkan kontaktor NO misalnya, untuk mendeklarasikan alamat bit,
cukup dengan memasukkan tag name maka secara otomatis keluar listbox yang
menunjukkan tag name apa saja yang sudah di deklarasikan.
Gambar 46. tag name yang sudah dideklarasi pada default tag table
Proses online dan download ladder diagram sama seperti proses download pada
saat konfigurasi hardware atau penyusunan modul.
1. Menurut pendapat anda apa kelebihan dan kelemahan dari kedua software PLC
(CX-One dan TIA Portal) yang telah dijelaskan di modul ini? Baik dari segi
kemudahan untuk user maupun kelengkapan software?
48
Modul Praktikum PLC
2. Apa perbedaan serial komunikasi pada PLC Omron yang menggunakan RS232
dengan PLC Siemens yang menggunakan komunikasi berbasis RS 485 yang
disebut MPI (Multi Point Interface)?
49
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 11
S7-PLCSIM Simulating Modules
Berbeda dengan omron untuk software TIA portal menyediakan sub software
tersendiri untuk simulasi program ladder diagram yang telah dirancang.
Yaitu S7-PLCSIM, simulator ini dapat digunakan untuk merubah kondisi atau
logika pada alamat bit tertentu maupun memodifikasi nilai pada alamat word yang
dituju. Tampilan S7-PLCSIM dirancang menyerupai hardware PLC gambar 48.
50
Modul Praktikum PLC
Kenapa dikatakan mirip karena sama halnya dengan modul siemens pada
umumnya terdapat interface untuk merubah mode PLC diantaranya mode stop,
mode Run Program, mode Run dan master reset yang seringkali digunakan setiap
kali kita mendownload setting PLC via TIA Portal. Misalkan sebuah modul input
16 channel dengan alamat 4.00 s/d 4.07 dan 5.00 s/d 5.07. dan modul output 16
channel dimulai dati 8.00 s/d 8.07 dan 9.0 s/d 9.7. kita buat rangkaian holding
circuit seperti gambar 42.
Terdapat dua buah push button yaitu push button start dan push button stop serta
lampu masing – masing dialamatkan seperti gambar 42 untuk mensimulasikan
ladder yang telah kita rancang buka S7-PLCSIM biarkan program ladder tetap
terbuka. Kemudian pada simulator tambahkan variabel input dan output gambar
50.
51
Modul Praktikum PLC
Sesuai dengan pilihan menu yang ada pada menu insert, ada berbagai pilihan
variabel yang dapat kita monitor maupun modifikasi diantaranya input dan output
variable (alamat modul ekspansi), bit memory jika kita menggunakan alamat bit
bantu dalam ladder diagram, dan timer serta counter apabila kita ingin
memonitoring status value dari instruksi timer dan counter. Karena disini kita
ingin memodifikasi bit variabel input dan memonitoring bit variabel output, kita
masukkan variabel input dan output seperti pada gambar 51.
Untuk memodifikasi bit pada alamat IB, ubah format memori kedalam bentuk bit
52
Modul Praktikum PLC
Dengan mengatur alamat memori kedalam format bit, pada satu alamat memori
word terdapat total 8 bit secara keseluruhan dari bit ke 0 hingga bit ke 7. Karena
alamat word yang digunakan sesuai gambar 42 adalah alamat word 4.x dan 8.x,
ubah nilai IB menjadi 4 dan QB menjadi 8.
53
Modul Praktikum PLC
mode program offline menjadi online melalui simbol sampai indikator online
mode keluar , kemudian download program ladder menggunakan
simbol dan pilih simbol untuk memonitor kondisi ladder. Berikut adalah
hasil simulasi menggunakan bantuan S7-PLCSIM
54
Modul Praktikum PLC
55
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 12
Instruksi dasar
Karena contoh holding circuit sudah diberikan pada pembahasan sebelumnya, dua
instruksi selanjutnya adalah timer dan counter. Berbeda dengan omron yang
hanya mempunyai satu jenis timer dan satu jenis counter, pada PLC siemens
untuk instruksi timer terdapat 5 jenis timer berdasarkan teknik penggunaannya.
Jenis instruksi timer yang sama dengan instruksi timer pada omron adalah on
delay timer, gambar 58 adalah contoh penggunaan instruksi timer pada PLC
siemens.
R = untuk mengembalikan ti
mer value ke kondisi awal
Q = adalah keluaran instruksi timer, keluaran ini bernilai high ketika timer
value bernilai 0 atau mencapai setting point.
Sesuai dengan jenisnya, karena instruksi ini bersifat on delay sehingga supaya
instruksi timer ini bekerja, sinyal yang masuk ke terminal S harus bersifat
kontinyu.
57
Modul Praktikum PLC
Instruksi counter harus diaktifkan terlebih dahulu melalui terminal S, oleh karena
itu kenapa pada baris pertama terdapat rangkain holding untuk mengaktifkan
counter. Terminal CD berfungsi sebagai penerima sinyal diskrit, umumnya
terhubung langsung dengan alamat sensor. PV adalah counter value, format
penggunaannya yaitu C# (format awal) kemudian berapa counter value yang
diinginkan misalkan 5, sehingga formatnya C#5. Nilai PV akan berkurang apabila
terminal CD menerima masukan sinyal diskrit. Keluaran instruksi counter down
ini pada terminal Q bernilai high saat terminal S pertama kali diaktifkan dan
bernilai low saat counter value atau PV bernilai nol. Terminal R berfungsi untuk
mengembalikan counter value ke nilai awal.
Jika menginginkan keluaran Q bernilai high saat counter value mencapai setting
point maka keluaran sinyal terminal Q dapat dimodifikasi dengan memanfaatkan
instruksi up down beserta set reset seperti pada gambar 54.
58
Modul Praktikum PLC
(n) atau instruksi down yang dapat ditemukan pada sub instruksi bit logic,
merupakan instruksi yang menerima perubahan sinyal dari rising edge atau batas
atas atau kondisi high = “1” yang berubah ke falling edge atau batas bawah atau
kondisi low = “0”, sinyal keluaran yang dihasilkan oleh instruksi ini tidak bersifat
kontinyu hanya 1x cycle time. Oleh sebab itu kenapa coil yang dipakai bukan coil
biasa akan tetapi instruksi set yang berfungsi sama seperti holding circuit.
Berkebalikan dengan instruksi down, instruksi up (p) merupakan instruksi yang
mampu menerima perubahan dari falling edge ke rising edge, karena keluaran
sinyal yang dihasilkan juga 1 x cycle time maka penggunaannya dapat digabung
menggunakan instruksi set maupun reset.
59
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 13
Instruksi menengah
Penggunaan instruksi move pada plc siemens sedikit berbeda, gunakan memori
MW apabila dalam pemrograman ladder diagram memakai instruksi menengah
seperti instruksi move, campare dan aritmatik. Pengalamatan memori mw
menggunakan pola bilangan cacah genap dimulai dari 0,2,4,6,8,10,12 dan
seterusnya.karena alamat bilangan ganjil disini digunakan sebagai work area
memory sehingga tidak untuk diakses atau dipakai (hal ini berlaku untuk memori
MW). Contoh penggunaan instruksi move pada gambar 62.
Untuk membuktikan apakah nilai dari alamat awal (IN) sudah digandakan ke
alamat tujuan (OUT) gunakan bantuan simulator, tambahkah variabel bit memory
kemudian ganti alamat MB menjadi MW dan format memori menjadi desimal.
Kemudian ubah alamat MW sesuai dengan ladder diagram (MW2 dan MW4).
Ubah nilai pada MW2 kemudian aktifkan bit I4.0 (start), dan perhatikan apakah
nilai pada MW2 sama dengan MW4, jika sama penggunaan instruksi move
berhasil.
60
Modul Praktikum PLC
soal : apakah perbedaan MW dan MB, apakah alamat MB 4.0 dapat dikatakan
sebagai bagian dari alamat MW 4? ( tugas individu)
Sama halnya seperti instruksi move gunakan alamat memori MW dengan pola
bilangan cacah genap untuk menggunakan instruksi compare. Perhatikan gambar
instruksi compare berikut.
Soal : sebuah sistem pengisian zat cair mempunyai dua storage tank masing –
masing berkapasitas 400 liter, storage tank yang pertama berisi zat cair tipe A dan
storage tank yang kedua berisi zat cair tipe B. agitator berkapasitas 400 liter
berfungsi sebagai tempat pencampuran zat cair A dan zat cair B. Kompisisi
pencampuran kedua zat cair diatur berdasarkan pemilihan aktifasi push button
oleh operator, dengan keterangan :
62
Modul Praktikum PLC
Push button 1 ditekan, komposisi zat cair A adalah 20% dan zat cair B
80% dari total kapasitas agitator.
Push button 2 ditekan, komposisi zat cair A adalah 40% dan zat cair B
60% dari total kapasitas agitator.
Push button 3 ditekan, komposisi zat cair A adalah 75% dan zat cair B
25% dari total kapasitas agitator.
jika kondisi agitator berada pada kapasitas maksimum maka valve A dan
valve B tertutup dan motor pengaduk mulai bekerja selama 20 detik. Setelah
20 detik maka valve outlet terbuka hingga volume agitator bernilai 0 dan valve
outlet tertutup.
63
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 14
Kontrol digital
Tujuan : mahasiswa memahami konsep wiring digital pada modul PLC siemens,
mampu merancang program ladder kontrol digital dan troubelshooting
Karena modul PLC siemens sudah terhubung dengan terminal utama dan wiring
common terminal pada masing – masing modul ekspansi baik untuk modul digital
input maupun digital output terhubung dengan polaritas negatif sehingga wiring
modul ekspansi secara kesuluruhan adalah sinking. Pada pertemuan ini terdapat 3
modul yang harus diselesaikan permasalahannya oleh masing – masing kelompok
modul tersebut diantaranya modul motor DC, modul pneumatic dan modul traffic
light, berikut penjelasan soal tiap modul :
soal : gunakan modul dc motor dan position control, jika push button 1 ditekan
maka posisi balok akan bergeser ke sebelah kiri hingga mengenai limit switch,
saat limit switch dikenai oleh balok tersebut mengakibatkan motor dc berputar
berlawanan arah jarum jam (ccw). Sebaliknya saat push button 2 ditekan maka
posisi balok bergeser ke sebelah kanan, dan saat mengenai limit switch sebelah
kanan maka motor DC bergerak searah jarum jam (cm). Tips : gunakan relay
24VDC untuk merubah arah putar / membalik polaritas motor DC.
soal :
push button 1 ditekan silinder 1 + dan silinder 2 - , push button 2 ditekan silinder
1 - dan silinder 2 + , kedua push button ditekan silinder 1 + dan silinder 2 +,
kedua push button dilepas silinder 1 - dan silinder 2 - .
65
Modul Praktikum PLC
soal : urutan arah traffic light berturut – turut dari atas, kiri, bawah, kanan
kemudian kembali lagi ke atas (berlawanan arah jarum jam). Urutan lampu yaitu
merah, hijau, kuning dan kembali lagi ke merah. Interval waktu hijau dan kuning
untuk keempat traffic light adalah sama, 4 detik untuk lampu hijau dan 3 detik
(blinking) untuk lampu kuning, sedangkan lampu merah menyesuaikan
berdasarkan urutan arah. Sistem aktif saat push button 1 ditekan dan mati saat
push button 2 ditekan.
66
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 15
Pemrograman dengan konverter digital to analog
Inverter 1 unit
DA converter 1 unit
67
Modul Praktikum PLC
Putih : D0
Abu – abu : D1
Ungu : D2
Hijau : D3
Kuning : D4
Jingga : D5
Merah : D6
Coklat : D7
3. probe socket to AVO meter
4. meter range selector
5. analog output to device (aktuator analog ; inverter, control valve)
6. 220 VAC supply socket
7. reference for operational amplifier
8. power switch
Langkah – langkah percobaan :
1. lakukan self tester sebagai prosedur kalibrasi DA converter
2. hubungkan supply socket dengan sumber tegangan.
3. hubungkan terminal cable dari terminal socket menuju probe socket untuk
selftester
4. atur selector pada kondisi 15V
5. aktifkan semua toggle switch (kondisi high) dan pastikan keluaran analog
output maksimum adalah 10 VDC dengan mengatur tegangan referensi pada
operational amplifier
6. catat tegangan referensi yang dibutuhkan pada saat keluaran analog bernilai 10
VDC
7. kemudian ambil data untuk kondisi berikut :
No. Binary switch Decimal value Analog output
1 00000000 0 .......
68
Modul Praktikum PLC
2 00000001 1 .......
3 00000011 3 .......
4 00000111 7 .......
5 00001111 15 .......
6 00011111 31 .......
7 00111111 63 .......
8. gambarkan grafik hubungan antara nilai desimal dan keluaran terminal analog,
apakah grafik masih linear atau dapat diartikan konverter masih layak digunakan?
9. laporkan hasil analisa grafik ke pembimbing untuk mendapatkan acc
pengerjaan soal.
Soal :
terdapat 3 mode pemilihan kecepatan motor, mode yang pertama adalah kecepatan
25 %, mode kedua adalah kecepatan 50% dan mode ketiga adalah kecepatan
penuh atau 100 % pemilihan mode tersebut berdasarkan pemilihan push button :
Push button 1 untuk mode 1
Push button 2 untuk mode 2
Push button 3 untuk mode 3
Dan menekan push button 1 dan 2 secara bersamaan untuk mematikan sistem.
(tugas kelompok)
69
Modul Praktikum PLC
PERTEMUAN 16
70