Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1


BAB I ...................................................................................................................... 2
1.1

Tujuan Praktikum ................................................................................. 2

1.2

Dasar Teori ............................................................................................. 2

2.1 Alat dan Komponen .................................................................................. 10


2.2 Tata Laksana Percobaan .......................................................................... 10
2.2.1 Penggunaan Instruksi Pemindahan dan Penukaran ..................... 10
2.2.2 Pembanding .................................................................................. 10
2.2.3 Instruksi Lompat ........................................................................... 11
2.3 Gambar Percobaan ................................................................................... 11
Gambar 2.1 Komputer yang dilengkapi dengan CX-Programmer ........... 11
BAB III ................................................................................................................. 14
3.1 Data Hasil Praktikum ............................................................................... 14
3.1.1 Instruksi penukaran....................................................................... 14
3.1.2 Instruksi lompatan......................................................................... 14
3.1.3 Instruksi pembandingan ................................................................ 14
3.2 Pembahasan ............................................................................................... 14
3.2.1 Analisa Prosedur........................................................................... 14
3.2.1.1 Fungsi Peralatan........................................................................ 14
3.2.1.2 Fungsi Perlakuan ....................................................................... 15
3.2.2 Analisa Hasil ................................................................................. 16
BAB IV ................................................................................................................. 22
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 22
4.2 Saran .......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23
LAMPIRAN ......................................................................................................... 24

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari percoaan ini adalah memahami penggunaan instruksi
pemindahan, penukaran, pembandingan, lompat, FOR/NEXT dan BREAK.
Memahami penggunaan variasi instruksi.
1.2 Dasar Teori
Programmable Logic Controller(PLC) pada dasarnya adalah sebuah
komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin.
Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti
pada sistem-sistem servo atau hanya melibatkan control dua keadaan (On/Off)
saja tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin
pengeboran, sistem konveyor,dan lain sebagainya.Walaupun istilah PLC secara
bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tapi pada kenyataannya
PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. (
Setiawan,2006 ).
Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan perhitungan-perhitungan
aritmatika

yang

relative
kompleks,

fungsi

komunikasi,
dokumentasi
sebagainya

dan

lain

Sehingga

dengan alasan

ini dalam

beberapa buku

manual,

istilah

PLC

sering

hanya ditulis sebagai PC - Programmable Controllersaja). Gambar 1.1 dibawah ini


memperlihatkan konsep pengontrolan yang dilakukan oleh sebuah PLC(
Setiawan,2006 ).

Sebagaimana telah sedikit disinggung sebelumnya, Perangkat keras PLC


pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama berikut: Prosesor, Power
supply, Memori dan Modul Input/Output. Secara fungsional interaksi antara keempat komponen penyusun PLC ini dapat diilustrasikan seperti pada gambar 2.1
berikut ini:

(Bolton.2005)

Dalam hal ini prosesor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi
dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program ladder
yang tersimpan pada memori PLC tersebut. Dalam bab ini selain akan dibahas keempat komponen diatas secara praktis, kita juga akan meninjau secara sekilas
Miniprogramer dan PC sebagai komponen pemrograman PLC. Khusus materi
yang berkaitan dengan memori, dalam bab ini kita akan membahas nya secara
lebih detail, hal ini dikarenakan pengetahuan memori dan pemetaannya
merupakan salah satu dasar yang paling penting dalam memprogramPLC secara
benar dan efisien. (Bolton.2005)
Dalamhal iniprosesor akan mengontrol peralatan luar yang terkoneksi
dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta programladder
yang tersimpan pada memori PLC tersebut. Dalambab ini selain akan dibahas keempat komponen diatas secara praktis, kita juga akan meninjau secara sekilas
Miniprogramer dan PC sebagai komponen pemrograman PLC. (Bolton.2005)
Walaupun secara umum pemetaan memori PLCrelative sama, tapi secara
teknis ada beberapa perbedaan (terutama istilah) untuk setiap PLC dari vendor
yang berbeda. Pada bagian akhir bab ini kita akan melihat dan membandingkan
pemetaan praktis dua buah PLC jenis mikro dengan vendor yang berbeda (Sebagai
studi kasus, disini dipilih PLC produk perusahaan OMRON dan PLC produk LG)
( Jack,2007).
Dalam memrogram sebuah PLC, programmer memerlukan sebuah
statement list yang digunakan sebagai pengapresiasian sebuah program.
Statement List adalah cara mengepresikan program melalui tulisan. Kolom kiri
menunjukkan sistim operasi logika. Kolom kanan menunjukkan operan. Berikut
ini adalah penjelasan dari gambar diatas. I0.0, I0.1 dan Q0.0 adalah contoh
program kombinasi. Jika input I0.0 AND I0.1 aktif maka output Q0.0 aktif.
Contoh kedua menunjukkan fungsi logika OR dengan input I0.4 OR I0.5 dan
output Q0.1. PLC adalah pengembangan dari relay konvensional. Instalasi
pengawatan (wire ) pada gambar disamping adalah menunjukkan sistim dan
peralatan umum yang dibutuhkan. PLC dapat disusun dari fungsi yang sederhana

hingga komplek. Pada umumnya luaran dari PLC dihubungkan dengan relay atau
kompnen utama lain.(Bolton,2005).

Didalam sebuah PLC (Programmable Logic Control) terdapat berbagai


macam instruksi. Misalnya instruksi MOV, NOT, OR, NAND, BREAK, JUMP,
FOR, dan lain sebagainya. Instruksi-instruksi tersebut berguna untuk menjalankan
PLC (Programmable Logic Control) sesuai dengan apa yang diinginkan
pemrogram. Salah satu instruksinya yaitu Jump dan Jump End (JMP dan JME).
(Juwana.2004)
Fungsi JMP dan JME merupakan instruksi atau perintah dalam
pemrograman PLC yang digunakan untuk melewati suatu blok rangkaian
program. pasangan yang berfungsi untuk memberikan output pada koil
keluaran sewaktu JMP diberi masukan sesaat yang berlogika 1, output ini
akan terus bernilai 1 sampai dengan JMP mendapat masukan berlogika
1 kembali baru kemudian output koil akan berlogika 0. Semua instruksi
program antara JMP dan JME akan mengikuti pola masukan pada JMP.
(Juwana.2004)
Instruksi ini mirip dengan IL (02) dan ILC (03). Bedanya jika kondisi
logika untuk instruksi JMP sudah OFF, kondisi logika output diagram tangga

yang berada diantara instruksi JMP dan JME yang mempunyai logic ON akan
tetap ON (latching), walaupun kondisi input logic-nya sudah OFFIlustrasi dari
instruksi

pemrograman

untuk

JMP menggunakan FUN (04) dan JME

menggunakan FUN (05) yang diperlihatkan seperti dalam gambar 9.

Didalam PLC (Programmable Logic Control) juga terdapat kode


Mnemonik. Didalam sebuah program PLC diagram tangga tidak dapat langsung
dikirim ke PLC menggunakan konsol pemrograman (Programming Console).
Untuk

mengirimkan diagram

tangga

menggunakan

konsol

pemrograman maka harus dilakukan konversi diagram tangga ke kode-kode


mnemonik (perangkat lunak syswin khusus Omron PLC sysmac) dapat
melakukan hal ini dengan otomatis. Kode mnemonik menyediakan informasi
yang sama dengan diagram 52 tangga hanya dalam bentuk yang langsung bisa
diketikkan ke PLC yang bersangkutan (melalui konsol pemrograman). Contoh
penyimpanan kode mnemonik ditunjukkan pada tabel 1. (Eko, 2004)

Didalam pemrograman PLC terdapat beberapa instruksi instruksi dasar


yang sering digunakan.berikut beberapa contoh dari variasi instruksi yang
menggunakan software CX Programmer. (Eko, 2004)
INSTRUKSI PEMINDAHAN
instruksi pemindahan digunakan untuk memindahkan data dari suatu
lokasi ke lokasi yang lain di memori PLC. Kita juga bisa memindahakan data
yang disertkan di operand ke suatu lokasi di memori PLC. Instruksi pemindahan
data diantaranya adalah sbb :
MOV : memindahakan data 1 word

MOVB

memindahkan

sebuah

bit

dalam

sebuah

data

word

INSTRUKSI PENUKARAN
Instruksi penukaran diguakan untuk menukar data 1 word di suatu tempat
dengan data 1 wqord di tempat lain di memori PLC. Untuk oenukaran ini,
digi\unakan instruksi XCHG (EXCHANGE) dan simbolnya di diperlihatkan .

INSTRUKSI PEMBANDINGAN
Instruksi yang berhubungan dengan pembandingan data diantaranya
digunakan untuk membandingkan dua data apakah sama, tidak sama, lebih kecil
atau lebih besar. Instruksi ini akan menghasilkan kondisi ON saat hasil
pembandingnya benar.
Mnemonicnya adalah ssb:
= : sama dengan
<> : tidak sama dengan
< : lebih kecil
<= : lebih kecil atau sama dengan
> : lebih besar
>= : lebih besar atau sama dengan
(Setiawan, 2006)

Tipe data untuk instruksi dengan nemonic tersebut adalah unsigned integer
(UNIT). Untuk tipe data yang lain, yaitu ineteger (INT), double unsigned integer
(DUINT) , double integer (DINT), setelah mnemonic digunakan huruf sbb:
S : untuk data dengan tanada.
L : untuk data 2 word tanpa tanda
8

SL : untuk data 2 word dengan tanda

contoh :
=L : mnemonic sama denganumtuk data 2 word tanpa tanda.
<LS : mnemonic lebih kecil dariuntuk data 2 word dengan tanda.
Kode mneumonik memberikan informasi yang sama persis seperti halnya
diagram ladder. Sesungguhnya, program yang disimpah di dalam memori PLC
dalam bentuk mneumonik, bahkan meskipun program dibuat dalam bentuk
diagram ladder. Oleh karena itu, memahami kode mneumonik itu sangat penting.
(Setiawan, 2006)

INSTRUKSI LOMPAT
Instruksi lompat digunakan untuk melompat ke anak tangga tertentu dalam
progam tangga bila suatu kondisi dipenuhi. Untuk tujuan ini digunakan instruksi :
JMP : melompat bila konidisnya OFF
CMP : melompat bila kondinya ON (Setiawan, 2006)

INSTRUKSI FOR/NEXT

digunakan untuk melaksanakan perintah secara berulang sesuai dengan jumlah


yang ditentukan. (Setiawan, 2006)

BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Komponen
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah satu set
komputer yang dilengkapi dengan program CX-Programmer, modul perangkat
keras

praktikum

PLC(berisi

PLC

SYSMAC

CP1E-N20DR-A),

kabel

USB(penghubung antara PLC dan komputer), saklar/kontak, lampu 12 V, dan


jumper.
2.2 Tata Laksana Percobaan
2.2.1 Penggunaan Instruksi Pemindahan dan Penukaran
Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan dibuat program tangga
seperti gambar 4.2 dimodul praktikum dengan digunakannya program CXProgrammer. Kemudian dilakukan kompilasi agar ada atau tidak adanya error
dapat dilihat. Bila masih terdapat program yang error maka dilakukan perbaikan
dan dilakukan kompilasi ulang. Kemudian program yang telah dibuat disimpan
sesuai dengan nama yang diinginkan. Daftar instruksinya dicatat, lalu digunakan
format seperti pada tabel 3.2 yang ada dimodul. Saklar SPDT, lampu 12 V dan
jumper dihubungkan pada masukan atau keluaran PLC( sesuai dengan rangkaian
pada gambar 5.3 dan 5.4 pada modul). Kemudian program tersebut diisikan ke
memori PLC dan dijalankan( digunakan mode Run).
2.2.2 Pembanding
Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan dibuat program tangga
seperti gambar 4.2 dimodul praktikum dengan digunakannya program CXProgrammer. Kemudian dilakukan kompilasi agar ada atau tidak adanya error
dapat dilihat. Bila masih terdapat program yang error maka dilakukan perbaikan
dan dilakukan kompilasi ulang. Kemudian program yang telah dibuat disimpan
sesuai dengan nama yang diinginkan. Daftar instruksinya dicatat, lalu digunakan
format seperti pada tabel 3.2 yang ada dimodul. Saklar SPDT, lampu 12 V dan
jumper dihubungkan pada masukan atau keluaran PLC( sesuai dengan rangkaian

10

pada gambar 5.7 pada modul). Kemudian program tersebut diisikan ke memori
PLC dan dijalankan( digunakan mode Run).
2.2.3 Instruksi Lompat
Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan dibuat program tangga
seperti gambar 4.2 dimodul praktikum dengan digunakannya program CXProgrammer. Kemudian dilakukan kompilasi agar ada atau tidak adanya error
dapat dilihat. Bila masih terdapat program yang error maka dilakukan perbaikan
dan dilakukan kompilasi ulang. Kemudian program yang telah dibuat disimpan
sesuai dengan nama yang diinginkan. Daftar instruksinya dicatat, lalu digunakan
format seperti pada tabel 3.2 yang ada dimodul. Saklar SPDT, lampu 12 V dan
jumper dihubungkan pada masukan atau keluaran PLC( sesuai dengan rangkaian
pada gambar 5.9 pada modul). Kemudian program tersebut diisikan ke memori
PLC dan dijalankan( digunakan mode Run).
2.3 Gambar Percobaan

Gambar 2.1 Komputer yang dilengkapi dengan CX-Programmer

11

Gambar 2.2 Board PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A beserta komponen praktikum

Gambar 2.3 saklar/kontak

Gambar 2.4 kabel USB(penghubung antara PLC dan komputer)


12

Gambar 2.5 jumper

Gambar 2.6 lampu 12 V

13

BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Praktikum
3.1.1 Instruksi penukaran
Step
0
1

Instruksi
LD
XCHG

Operan
0.00
D0
D1

3.1.2 Instruksi lompatan


Step
0
1
2
3
4
5
6

Instruksi
LD
CJP
LD
OUT
JME
LD
OUT

Operan
0.00
&1
0.01
100.00
&1
0.02
100.01

3.1.3 Instruksi pembandingan


Step
0
1
2
3
4
5

Instruksi
LD
<
OUT
LD
<S
OUT

Operan
0.00
< (lebih kecil dari)
100.00
0.01
>(lebih besar dari)
100.01

3.2 Pembahasan
3.2.1 Analisa Prosedur
3.2.1.1 Fungsi Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut. Modul perangkat keras (PLC SYSMAC CP1EN20DR-A), switch logika, Kabel USB, jumper, lampu, sumber
tegangan, komputer dan program CX-Programmer. Modul
perangkat keras (PLC SYSMAC CP1E-N20DR-A dan komputer)
digunakan sebagai tempat untuk merangkai komponen elektronika

14

yang akan dipraktikumkan dan juga digunakan untuk memasukkan


proram yang telah dibuat. Switch logika digunakan sebagai
digunakan sebagai inputan logika 0 dan 1 pada modul perangkat
keras. Kabel USB digunakan untuk menginstall program yang telah
dibuat dikomputer kedalam modul perangkat keras. Jumper
digunakan sebagai penghubung rangkaian dan dapat digunakan
sebagai saklar karena pada praktikum kali ini modul perangkat
keras

menggunakan

relay.

Lampu

digunakan

untuk

mengindikasikan suatu outputan dari rangkaian yang ada. Sumber


tegangan digunakan pemberi arus pada rangkaian dan pada modul
perangkat keras, sumber tegangan dapat dibuat internal dan
ekternal. tetapi pada praktikum kali ini sumber tegangan yang
digunakan adalah sumber tegangan eksternal (220V). Komputer
digunakan sebagai tempat membuat memprogram dan mengintall
program CX-Programmer. CX-Programmer digunakan sebagai
aplikasi yang membuat aplikasi PLC.
3.2.1.2 Fungsi Perlakuan
Pertama-tama buka aplikasi CX-Programmer dikomputer
dan buat file baru dengan menekan menu File > New dan pilih
PLC tipe CPIE. Selanjutnya, buat program tangga seperti pada
gambar 5.3 yang ada pada modul praktikum. Setelah program telah
selesai dibuat, lakukan kompilasi dan perhatikan pesan kompilasi.
bila terdapat error/warning perbaiki kekeliruannya pada program
tangga dan lakukan kompilasi ulang. Ubah tampilan daerah kerja,
pilih tampilan mnemonic untuk melihat instruksi-instruksi yang
telah dimasukkan. Catat semua instruksi secara berurutan dengan
keadaan masukan yang telah ditentukan pada tabel 3.2. Selanjutnya
hubungkan kabel antara komputer dan modul perangkat keras.
Lalu, program tangga dari CX-Programmer yang sudah tidak
mengalami error/warning dilakukan Work Online dengan memilih
PLC > Work Online yang berguna untuk mengaktifkan.
Selanjutnya, pilih Mode Program dengan memilih PLC >

15

Operating Mode > Program yang berguna untuk mengubahnya


kedalam mode program. Dan untuk megisikan program ke memori
PLC pilih PLC > Transfer > To PLC. Saat dialog Download
Option muncul, pastikan program masuk dalam pilihan untuk
diisikan ke memori PLC dengan centang pada Setting dihilangkan
dan klik Ok. Selanjutnya, coba gunakan PLC dengan komponenkomponen yang telah terpasang sesuai dengan rangkaian yang ada.
Lalu, banding hasil dari modul perangkat keras dengan simulasi
program. Ulang cara di atas untuk gambar 5.3, gambar 5.5, gambar
5.7, gambar 5.9, gambar 5.11, dan gambar 5.13.
3.2.2 Analisa Hasil
Pada praktikum kali ini dilakukan lima percobaan simulasi
yaitu penerapan dari penggunaan instruksi pemindahan, penukaran,
pembandingan,

lompat,

FOR/NEXT

dan

BREAK.

serta

penggunaan variasi instruksi. Namun FOR/NEXT dan BREAK


tidak di bahas.
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil bahwa data hasil
simulasi dan praktikum sama.
Instruksi Penukaran
Pada instruksi ini digunakan perintah XCHG untuk memberikan perintah
pertukaran.

Pada gambar di atas merupakan instruksi pertama, dan dari gambar di atas
diketahui bahwa data memori yang ditukar terdapat pada alamat D0 dan
D1.

16

Pada gambar di atas merupakan instruksi kedua. Pada saat


masukan diberikan logika 1 maka data memori pada alamat D0 dan
D1 bertukar.
Pada gambar di bawah merupakan gambar alamat memori
D, dan pada gambar di bawah terlihat data yang terdapat pada
alamat D0 dan D1 bertukar setelah diberi masukan berlogika 1.

17

Instruksi Lompatan
Pada instruksi ini digunakan perintah CJP/JMP dan JME.
CJP adalah instruksi melompat ketika diberi masukan berlogika 1.
JMP adalah instruksi melompat ketika diberi masukan berlogika 0.
JME adalah tujuan dari instruksi lompatan.

Pada gambar di atas merupakan instruksi pertama, dan dari


gambar di atas diketahui bahwa instruksi lompatan digunakan
untuk melompati instruksi pada anak tangga ke 2.

18

Pada gambar di atas merupakan instruksi kedua. Pada


keadaan ini instruksi yang terdapat pada anak tangga ke 2 diberi
logika 1, sehingga keluaran dalam keadaan menyala.

Pada gambar di atas merupakan instruksi ketiga. Pada


keadaan ini instruksi lompatan diaktifkan dengan memberi
masukan dengan logika 1, karena instruksi yang digunakan adalah
CJP (aktif ketika berlogika 1).

19

Pada gambar di atas merupakan instruksi keempat. Pada


keadaan ini instruksi lompatan aktif, hal ini menyebabkan instruksi
yang ada pada anak tangga ke 2 tidak berfungsi, terbukti ketika
instruksi pada anak tangga ke 2 diberi masukan logika 1 atau 0
keluaran tetap dalam keadaan menyala.

Instruksi Pembandingan
Pada instruksi ini digunakan perintah mnemonic. Mnemonicnya
adalah sebagai berikut:

: sama dengan

<>

: tidak sama dengan

<

: lebih kecil

>

: lebih besar

<=

: lebih kecil sama dengan

>=

: lebih besar sama dengan

20

Pada gambar di atas merupakan instruksi pertama. Pada


keadaan

ini

instruksi

pada

anak

tangga

pertama

yakni

membandingkan bilangan, apakah FFFF (hex) lebih kecil dari 0000


(hex)? Jika benar keluaran akan berlogika 1 dan jika salah keluran
berlogika 0. Hal ini terjadi juga pada instruksi pada anak tangga
kedua, apakah FFFF (hex) lebih besar dari 0000 (hex)?

Pada gambar di atas merupakan instruksi kedua. Pada


keadaan ini sama dengan keadaan pada instruksi pertama akan
tetapi nilai pembanding yang digunakan diganti.

21

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan praktikum, setelah melaksanakan praktikum maka
dapat memahami penggunaan instruksi pemindahan, penukaran, pembandingan,
lompat, FOR/NEXT dan BREAK. Instuksi pemindahan digunakan untuk
memindahkan data dari suatu lokasi ke lokasi lainya di memori PLC. Instruki
penukaran digunakan untuk menukar data 1 word di suatu tempat dengan data 1
word di tempat lain di memori PLC. Instruksi perbandingan di gunakan untuk
membandingkan dua data apakah sama. Instruksi lompat di guankan untuk
melompat keanak tangga tertentu bila suatu kondisi terpenuhi.
Penggunaan rangkain harus di sesuaikan dengan kebutuhan,
penempatan instruksi harus tepat agar didapat hasil yang benar.Instruksi
penguncian merupakan instruksi ataupun rangkaian yang digunakan untuk
mempertahankan keadaan suatu keluaran.
4.2 Saran
Dari

pelaksanaan

praktikum

memahami

penggunaan

instruksi

pemindahan, penukaran, pembandingan, lompat, FOR/NEXT dan BREAK.


terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan, sehingga dapat disarankan bagi
praktikan selanjutnya sebagai berikut:
1. Perlu pemahaman mengenai daftar instruksi seperti pemindahan,
penukaran, dan lompat.
2. Komponen elektronika harus dalam keadaan baik, sehingga output yang di
keluarkan sesuai dengan input yang diperikan.

22

DAFTAR PUSTAKA
Arief, Hari, D. dan Ahmad Nadhir. 2014. Petunjuk Praktikum Programmable
Logic Controller (PLC). Malang : Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Brawijaya

Bolton,W.2005.Programmable

Logic

Control

Fifth

edition.California:New Nest

Eko,P.A

&

Juwana,U.M.2004.Sistem

Kontrol

Proses

dan

PLC.Yogyakarta:UGM
Jack,Hugh.2007.Automating

Manufacturing

System

with

PLCs.UK:Control Logix
Setiawan,Iwan.2006.Programmable

Logic

Control

dan

Teknik

Perancangan Sistem Kontrol .Yogyakarta:Andi

23

LAMPIRAN

24

25

26

INSTRUKSI PEMINDAHAN, PENUKARAN,


PEMBANDINGAN, LOMPAT, FOR/NEXT DAN BREAK.
MEMAHAMI PENGGUNAAN VARIASI INSTRUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH
KELOMPOK III
Irwan Syah Erlangga 135090800111001
Titah Ika Nurjanah 135090801111001
Rangga Nur Cahyadi 135090801111004
Riski Setiorini

135090801111006

Siti Aminah

135090801111007

Ziaul Haq

135090801111008

Mochammad Faisal m. 135090801111010


Akhmad Nur h.

135090801111011

M. Rijal almahdi

135090801111013

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

27

Anda mungkin juga menyukai