Anda di halaman 1dari 14

Perbedaan antara MicroController , PLC, Scada dan DCS

Differences between MicroController , PLC, Scada and DCS


Jajang cahyana
11217002
Prodi Teknik Elektro, Fakultas Sains Dan Teknik, Universitas Faletehan
e-mail : jajangcahyana1997@gmail.com

abstract

Industrial automation includes the use of information systems and control systems control system is to
control an instrument or tool that is in the field, making it easier for humans to carry out surveillance and
maintenance. Therefore it is not necessary to look directly into the field if there is a problem that occurs.
PLC, SCADA, DCS, and Microcontroller are among the answers to automation systems. Its use is quite
extensive and uses an interface that is easy to use and learn.
Referring to the above exposure, the importance of information needs related to the development of
industrial automation technology and understand the types of control systems according to their
functions, the purpose of this writing is to: (1) provide information about PLC, SCADA, DCS, and
Microcontrollers, (2) and what brands are often used in these control tools

Keywords : Industrial control system


abstrak

Otomasi industri meliputi penggunaan sistem informasi dan sistem kontrol. tugas dari sistem kontrol
adalah untuk mengontrol suatu instrumen atau alat yang berada di lapangan, sehingga memudahkan
manusia untuk melakukan pengawasan dan perawatan. Oleh karena itu tidak diperlukan untuk melihat
langsung ke lapangan jika terdapat masalah yang terjadi.
PLC,SCADA,DCS, dan Mikrokontroler merupakan salah satu jawaban dari sistem otomatisasi.
Penggunaannya cukup luas serta menggunakan antarmuka yang mudah digunakan dan dipelajari.
Merujuk pemaparan diatas,pentingnya kebutuhan informasi terkait perkembangan teknologi otomasi
industri dan memahami jenis-jenis system kontrol sesuai fungsinya, maka tujuan penulisan ini adalah
untuk : (1) memberikan informasi tentang PLC,SCADA,DCS, dan Mikrokontroler, (2) dan brand apa saja
yang sering di gunakan pada alat-alat control tersebut

Kata kunci : sistem kontrol industry

1
PENDAHULUAN

Dunia industri di era modern semakin mengalami perkembangan, beragam


perkembangan teknologi industri mulai bermunculan, seperti perkembangan sistem kontrol
dalam bidang industri, selama ini pengunaan sistem kontrol dalam dunia industri tidak bisa
dihindarkan, hampir semua operasi – operasi proses produksi mengunakan sistem kontrol,
sebagai contoh pengaturan kecepatan, pergerakan dan tekanan. Perkembangan sistem kontrol
paling menonjol dimulai pada tahun 1960 an, pada saat itu sistem kontrol sudah mengunakan
mikroelektronik berbentuk Intergrated Circuit (IC), sejak saat itu perkembangan teknologi
semakin pesat dengan ditemukan lagi mikroprosesor tahun 1973, dengan penemuan tersebut
sejak saat ini hampir seluruh industri dan peralatan-peralatan rumah tangga memakai teknologi
otomasi. Dalam era modern ini, tugas industri seluruh tergantung kepada otomatisasi. Sistem
otomasi telah mengambil alih metode konvesional untuk menyelesaikan proses. Otomasi
menjadi semakin penting dalam manufaktur proses karena mesin komputerisasi mampu
menangani tugas yang berulang dengan cepat dan efisien ( Asnawi, 2008). Semakin tingginya
kebutuhan industri, memicu untuk meningkatkan otomasi di proses industri agar lebih efisien
dan produktif, maka dari itu banyak industri menggunakan PLC,SCADA,DCS,. Beragam proses
produksi seperti pengaturan, pengkontrolan menggunakan sistem kontrol dalam proses
produksinya, sistem kontrol tersebut mempunyai hardware masukan input dan output dipakai
untuk berhubungan dengan relay, sensor dan contattor, hampir semua industri, beragam aspek
dalam proses produksi di industri banyak mengunakan media pneumatik sebagai penanganan
produksi seperti proses assembling, sorting, packaging dan materil handling. Perkembangan
teknologi dalam dunia industri yang begitu pesat juga harus di iringi dengan perkembangan
dunia pendidikan, sudah seharusnya dunia pendidikan menyelaraskan perkembangan teknologi
yang terjadi, salah satunya dengan meningkatkan mutu dan kuliatas dalam proses belajar, dengan
kualitas yang tinggi akan menghasilkan sumber daya manusia yang profesional dapat menguasai
perkembangan teknologi. Selain itu juga dunia pendidikan harus mengevaluasi dan
mendengarkan kritik dari dunia industri agar terciptanya keselarasan dengan dunia pendidikan.
Perkembangan teknologi di bidang pengontrolan dewasa ini memungkinkan manusia untuk
menciptakan sistem otomasi yang diaplikasikan pada pekerjaan sehari – hari. Salah satu
teknologi yang terus dikembangkan dan dipergunakan secara luas di bidang pengontrolan adalah
Programmable Logic Controller (PLC). Teknologi yang terbarukan dan berkembang ini telah
membawa kemajuan pada pola hidup manusia untuk bekerja dengan cepat, efektif dan efisien.
PLC yang menggunakan ladder diagram untuk pemogramannya merupakan pengendali yang
handal khususnya untuk sistem – sistem yang bersifat sekuensial. Tidak dapat disangkal lagi
bahwa PLC dewasa ini telah memegang peranan penting pada sebagian besar sistem kontrol di
dunia perindustrian. Aplikasi PLC ini dapat dijumpai pada berbagai industri modern, mulai dari
sistem pembangkit tenaga, pengecatan mobil, pengeboran, pengolahan minyak bumi, sampai
industri makanan. Dalam perkembangan teknologi tersebut maka penulis ikut berpartisipasi
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh selama ini. Dalam hal ini
penulis menggunakan kelebihan manfaat dari PLC untuk memudahkan para instruktur ataupun
teknisi dalam mengopersikan perlengkapan industri karena semua akan dikontrol melalui
komputer dengan bantuan PLC yang akan memperkecil tingkat kesalahan dalam pengoperasian.

2
Namun PLC juga memiliki kekurangan yaitu pada bagaian interface yang tidak mudah
dioperasikan, sehingga operator sulit untuk mengamati plant yang dikendalikan PLC. Karena itu
munculah berbagai macam software SCADA dari bermacam – macam vendor, misalnya : CX –
Disigner, I – fix, Rs View oleh Allen Bradley, SciTech, WinCC oleh Siemens dan Vijeo Look
oleh Schneider. Biasanya software jenis ini relatif mudah diterapkan dengan PLC yang bermerek
sama, namun sulit untuk berhubungan dengan PLC merek lain. Sedangkan SCADA software
yang dibuat oleh perusahaan non vendor PLC, misalnya : Wonderware, Intellution sekarang
diakuisisi oleh GE Fanuc dan Citect sekarang diakuisisi oleh Schneider. Umumnya software
jenis ini lebih fleksibel untuk dihubungkan dengan merek PLC yang berbeda – beda.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui


pemaparanatau menjelaskan tentang Mikrokontroler,PLC,SCADA,DCS dan merek yang
sdsering digunakan di dunia industri. Penelitian inimenggunakan sumber berupa buku, artikel
dan jurnal. Teknik pengumpulan data melalui pustaka yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

LANDASAN TEORI
1. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip IC
(Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya,
sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori (RAM dan
ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram.
Dalam pengaplikasiannya, Pengendali Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Microcontroller ini digunakan dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan
secara otomatis seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh,
mesin, peralatan listrik, mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem tertanam
lainnya.Penggunaan Mikrokontroler ini semakin populer karena kemampuannya yang dapat
mengurangi ukuran dan biaya pada suatu produk atau desain apabila dibandingkan dengan desain
yang dibangun dengan menggunakan mikroprosesor dengan memori dan perangkat input dan
output secara terpisah.

Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler

Berikut ini adalah Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler beserta penjelasan singkat tentang
bagian-bagian utamanya.

3
Gambar 1.1 Diagram Blok Mikrokontroler
CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi
(fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan
setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah mengambil
dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau
melakukan decode oleh CPU tersebut.
Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan untuk
menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM dan
ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode sumber
program (source code program)
Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai
perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke
mikrokontroler.Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan
periferal lain seperti port paralel.

Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler.
Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer) dan
Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturean waktu dan penghitungan di dalam
mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi,
pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat
digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input dalam
konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan Outputnya
dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti layar
digital pada Perangkat pengukuran.

DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital menjadi
format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti motor DC
dan lain sebagainya.

4
Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan)
untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin
interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).

Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus (misalnya
sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan operasi
khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.

Keunggulan dan Kelemahan Mikrokontroler

Keunggulan atau Kelebihan utama dari mikrokontroler :


 Mikrokontroler bertindak sebagai mikrokomputer tanpa harus ada komponen digital
tambahan lainnya
 Dapat mengurangi biaya dan ukuran sistem karena integrasi yang lengkap dalam sebuah
mikrokontroler.
 Penggunaan mikrokontroler sederhana dan mudah untuk memecahkan masalah dan
pemeliharaan sistem.
 Sebagian besar pin dapat diprogram oleh pengguna untuk melakukan berbagai fungsi.
 Mudah menghubungkan port RAM, ROM dan I / O tambahan.
 Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi rendah.

Kekurangan dari Mikrokontroler :


 Mikrokontroler memiliki arsitektur yang lebih kompleks daripada mikroprosesor.
 Hanya melakukan eksekusi dalam jumlah terbatas dalam waktu yang bersamaan.
 Kebanyakan hanya digunakan dalam peralatan-peralatan mikro.
 Tidak dapat terhubung dengan perangkat yang berdaya tinggi secara langsung

Adapun mikro kontroler yang sering digunakan diantaranya yaitu:

1. AVR (Alv and Vegard’s Risc)


2. MCS51
3. PIC (Programmable Interface Controller)
4. ARM Cortex-M0
5. Arduino

2. PLC

Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk
mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal
input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input PLC
digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang di
program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push button
pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal
yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu
indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal
output dari PLC.

5
Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti : logika pewaktuan,
sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul-
modul I/O baik analog maupun digital.

PRINSIP KERJA PLC


PLC merupakan peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor
keadaan dariperalatan input untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan perencana
(programmer) untuk mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam input card.

Gambar 2.1 inpur output pada PLC

Ada 2 jenis input card, yaitu :


 Analog input card
 Digital input card
setiap ouput card mempunyai alamat tertentu dan diproses oleh mikroprosesor menurut
alamatnya. Banyaknya output tergantung jenis PLC- nya. Pada PLC juga dipersiapkan internal
input dan output untuk proses dalam PLC sesuai dengan kebutuhan program. Dimana internal
input dan output ini hanya sebagai flag dalam proses. Di dalam PLC juga dipersiapkan timer
yang dapat dibuat dalam konfigurasi on delai , off delai, on timer, off timer dan lain- lain sesuai
dengan programnya. Untuk memproses timer tersebut, PLC memanggil berdasarkan alamatnya.

Untuk melaksanakan sebagai kontrol system, PLC ini didukung oleh perangkat lunak yang
merupakan bagian peting dari PLC. Program PLC biasanyaterdiri dari 2 jenis yaitu ladder
diagram dan instruksi dasar diagram, setiap PLC mempunyai perbedaan dalam penulisan
program.

STRUKTUR DASAR PLC

Central Prosesing Unit ( CPU )

6
Memory
Input / Output
Power Supply

1. Central Prosesing Unit (CPU)


CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengopersian dalam PLC,
melaksanakan program yang disimpan didalam memory. Selain itu CPU juga memproses dan
menghitung waktu memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan program
perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data dengan
pemrogram.

2. Memory
Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi-
lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan
memory semi konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory),
dan PROM (Programmable Read Only Memory) RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan
program-program yang terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan keinginan
pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program program yang
terdapat mudah hilang jika supply listrik padam.

Dengan demikian untuk mengatasiu supply listrik yang padam tersebut maka diberi supply
cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih
untuk pemakaian power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun
sebelum harus diganti.

3. Input / Output
Sebagaimana PLC yang direncanakan untuk mngontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka
peran modul input / output sangatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara
perangkat kontrol dengan CPU. Suatu peralatan yang dihubungkan ke PLC dimana megirimkan
suatu sinyal ke PLC dinamakan peralatan input. Sinyal masuk kedalam PLC melalui terminal
atau melalui kaki – kaki penghubung pada unit. Tempat dimana sinyal memasuki PLC
dinamakan input poin, Input poin ini memberikan suatu lokasi di dalam memory dimana
mewakili keadaannya, lokasi memori ini dinamakan input bit. Ada juga output bit di dalam
memori dimana diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.

Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat
program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan output didalam program. Indikasi
urutan status dari input output ditandai Light Emiting Diode (LED) pada PLC atau modul
input/output, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengecekan proses pengoperasian input /
output dari PLC itu sendiri.

4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply merubah tegangan
input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC. Dengan kata lain sebuah suplai daya
listrik mengkonversikan suplai daya PLN (220 V) ke daya yang dibutuhkan CPU atau modul
input /output

7
Adapun brand yang sering digunakan diantaranya yaiyu :

1. Allen Bradley
 Software : RS Logix
 Type Logix-5 Family : PLC-5
 Type Logix-500 Family : SLC-500 & Micrologix
 Logix-5000 Family : ControlLogix, CompactLogix & FlexLogix
2. Siemens
 Software : Simatic
 Type Micro PLC : S7-200 & S7-1200
 Type Modular PLC : S5-115U, S7-300 & S7-400
3. Omron
 Software : CX-Programmer
 Type Micro PLC : CPM1A, CP1E & CP1L
 Type Basic PLC : CJ1M & CQM1H
 Type Modular : CJ1H/CJ1G & CS1H/CS1G
4. Schneider
 Software : PL7, ProWORX 32 & Zelio Soft
 Type Micro PLC : Modicon M340
 Type Machine Control PLC : Modicon Premium
 Type Process Control PLC : Modicon Quantum
 Type Programmable Controller : Twido
 Type Smart Relay : Zelio Smart Relay
5. Mitsubishi
 Software : MELSOFT series
 Type Compact PLC : MELSEC FX3UC, MELSEC FX3G, MELSEC FX1N &
MELSEC FX1S
 Type Modular PLC : Q-Series Q00UJCPU
 Type Process Control : Q12PHCPU

3. SCADA

8
Gambar 3.1 System Scada

Scada merupakan suatu sistem pengolahan database yang terintegrasi yang berfungsi
mengawasi atau supervisi, pengendalian dan mendapatkan data secara akurat setiap waktu atau
real time. Scada merupakan kepanjangan dari Supervisory, Control dan Dara Acquisition.

Selain digunakan pada jaringan, scada juga digunakan untuk kepentingan lainnya
meliputi operasional industri, pengaturan kecepatan atau flow gas, pendistribusian air minum,
pengaturan lalin kereta api dan penerbangan dari bandara serta monitoring operasional
pembangkit listrik dan pengaturan jaringan listrik area luas pada perusahaan BUMN atau IPP.
Scada juga dapat memantau pengukuran yang ada pada gardu induk, jaringan serta
pembangkit secara akurat kemudian menampilkan hasil pengukuran tersebut pada control center.
Scada juga dapat memantau status atau indikasi peralatan listrik yang berada di gardu induk,
jaringan dan pembangkit. Fungsi lain daripada scada yaitu melakukan eksekusi terhadap
peralatan sistem tenaga listrik yang berada pada gardu induk, jaringan dan pembangkit.
Sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang bergerak dibidang
kelistrikan, PT PLN sangat membutuhkan dukungan sistem telekomunikasi yang handal dan
canggih, efisien, aman serta mampu menjangkau seluruh cakupan wilayah operasionalnya. Scada
ata supervisory control and data acquisition adalah sistem pendukung yang utama dalam sistem
pengendalian tenaga listrik.

Adapun kelebihan dari sistem scada antara lain sebagai berikut :

9
- Memudahkan dispatcher dalam pemantauan keseluruhan jaringan distribusi tanpa harus melihat
ke lapangan.
- Pengontrolan dan pengawasan pada seluruh sistem ini dapat dilakukan secara integrasi pada
suatu tempat.
Sistem scada sangat bermanfaat pada saat pemeliharaan serta penormalan saat terjadinya
gangguan. Sistem scada modern terdiri dari beberapa komponen meliputi RTU atau Remote
Terminal Unit, 1 unit MTU atau Master Terminal Unit, media jaringan telekomunikasi data,
perangkat-perangkat yang berada dilapangan serta perangkat lunak HMI atau Human Machine
Interface
Tujuan dari sistem scada yaitu :
- Untuk mengumpulkan data dari plant yang lokasinya jauh dari MTU atau Master Terminal Unit
- Untuk mengirimkan data ke RTU atau Remote Terminal Unit
- Menampilkan data pada monitor pada komputer control room
- Untuk menyimpan data ke hard drive dari master komputer
- Melakukan pengontrolan dan memonitoring terhadap plant dari control room melalui HMI
(Human Machine Interface).

4. DCS

Gambar 4.1 Arsitektur Umum System DCS

10
Distributed Control System atau DCS merupakan suatu platform untuk suatu sistem dengan
kontrol dan operasi otomatis atau proses industri [1]. Dalam arti lain, DCS merupakan “otak”
dari sistem kendali. DCS menggabungkan dan mengintegrasikan Human Machine Interface
(HMI), kontroler, historian, database dan manajemen alarm ke dalam sistem otomatis tunggal.
DCS diciptakan untuk mengendalikan beberapa pengendali yang saling terpisah yang bekerja
pada berbagai operasi yang bersifat kontinyu. Semuanya terkoneksi menggunakan protokol
komunikasi berkecepatan tinggi.

Pada 1980-an, industri mulai melihat DCS sebagai lebih dari sekadar kontrol proses dasar.
Implementasi pertama DCS dengan kontrol digital langsung diselesaikan pada tahun 1981-82
oleh perusahaan Australia bernama Midac dengan perangkat keras yang dikembangkan oleh
RTec Australia [2]. Sistem yang dipasang di University of Melbourne menggunakan jaringan
komunikasi serial yang menghubungkan gedung kampus ke ruang kendali “front-end”. Setiap
unit kendali jarak jauh menjalankan dua mikroprosesor Z80, sedangkan “front-end” menjalankan
sebelas Z80 dalam konfigurasi pemrosesan paralel dengan halaman memori bersama untuk
berbagi tugas, dan mengendalikan hingga 20.000 objek kontrol dapat berjalan secara bersamaan.

DCS tersusun dari beberapa bagian atau peranti. Beberapa diantaranya seperti komputer
pusat, komputer umum, komputer atau kontroler lokal, display, database dan jalur data.
Komputer pusat merupakan komputer utama yang terhubung dengan semua yang terkait dengan
sistem operasi. Komputer umum merupakan unit kendali yang digunakan untuk melakukan
optimasi, pengaturan lanjutan dan sebagainya. Komputer lokal digunakan untuk mengendalikan
secara langsung suatu proses, yang biasanya, berbasis PID. Display berfungsi untuk
menampilkan suatu grafik atau analisis dari suatu proses. Database berfungsi untuk menyimpan
dan mengumpulkan data-data. Dan yang terakhir, jalur data merupakan saluran transmisi data
digital yang menghubungkan semua peranti-peranti dalam sistem. Hubungan dari setiap sistem
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sederhana namun,ada beberapa perbedaan.Pertama, perangkat keras dan perangkat lunak dari
DCS dibuat lebih fleksibel, yaitu mudah untuk dimodifikasi dan dikonfigurasi sehingga
dapat menangani banyak sistem. Kedua, DCS yang modern dilengkapi dengan optimization,
high performance model building, dan control software (optional).Gambar 7.Elemen
Jaringan DCSSelain itu, bagian dari process plants dan bagian dari elemen jaringan DCS
terhubung satu sama lain melalui data highway (fieldbus).Data highway menyediakan
informasi pada panel kontrol operator yang mengirimkan berbagai data baru dan mengambil data
historis dari penyimpanan arsip, dan berfungsi sebagai penghubung data antara komputer
kontrol utama dan bagian lain dari jaringan.Pada puncak hirarki, sebuah komputer (host)
supervisor diatur. Komputer host bertanggung jawab untuk melakukan banyak fungsi
dengantingkatkesulitanyang lebih tinggi. Ini dapat mencakup optimasi dari pemrosesan
pada horizon waktu yang bervariasi (hari, minggu, atau bulan), melaksanakan
prosedur pengendalian khusus seperti plant start up atau product grade transition, dan
memberikan umpan balik.Dan peralatan biasa yangkurang canggih, digunakan untuk fungsi-
fungsi tingkat rendah. Biasanya peralatan tersebut akan memperoleh data proses dari alat
ukur dan mengkonversikannya ke standard units.Hasil pada tingkat ini diteruskan ke atas
untuk komputer yang lebih canggih yang bertanggung jawab untuk operasi yang lebih
kompleks.Komputer tingkat atas ini dapat diprogram untuk melakukan perhitungan lebih

11
Distributed Control System memiliki keuntungan sendiri dibandingkan dengan sistem kontrol
lainnya. Adapun beberapa keuntungan apabila menggunakan DCS, diantaranya:

Meminimalisir biaya pengkabelan;


Mengalokasikan kesalahan;
Loss dalam jalur data tidak mempengaruhi sistem secara keseluruhan;
Kemudahan dalam mengaplikasikan algoritma pengaturan digital;
Dapat menangani berbagai mode pengaturan dalam setiap loop lokal.

Ada beberapa vendor atau perusahaan yang menyediakan produk DCS. Vendor-vendor
tersebut adalah sebagai berikut:

-ABB;
-PLX;
-Centum -Yokogawa;
-Siemen;
-Honeywell;
-Foxboro;
-Fisher – Rosemount;
dan lain-lain.
Umumnya, DCS digunakan pada proses manufaktur skala besar untuk mempermudah
monitoring kontrol. Selain itu, DCS juga digunakan untuk sistem yang membutuhkan fungsi
kontrol khusus, variabel proses, dan alarm. Contoh penerapannya adalah pada industri minyak
dimana terdapat banyak sistem kontrol seperti flow controller yang merupakan closed-loop
controller di mana katup dioperasikan untuk mendapatkan nilai yang ditetapkan

12
KESIMPULAN

Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip IC
(Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya,
sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori (RAM dan
ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram.
Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk
mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC adalah menganalisa sinyal
input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input PLC
digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang di
program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push button
pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal
yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu
indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal
output dari PLC.

Selain itu PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti : logika pewaktuan,
sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul-
modul I/O baik analog maupun digital.
Scada merupakan suatu sistem pengolahan database yang terintegrasi yang berfungsi
mengawasi atau supervisi, pengendalian dan mendapatkan data secara akurat setiap waktu atau
real time. Scada merupakan kepanjangan dari Supervisory, Control dan Dara Acquisition
Distributed Control System atau DCS merupakan suatu platform untuk suatu sistem dengan
kontrol dan operasi otomatis atau proses industri [1]. Dalam arti lain, DCS merupakan “otak”
dari sistem kendali. DCS menggabungkan dan mengintegrasikan Human Machine Interface
(HMI), kontroler, historian, database dan manajemen alarm ke dalam sistem otomatis tunggal.
DCS diciptakan untuk mengendalikan beberapa pengendali yang saling terpisah yang bekerja
pada berbagai operasi yang bersifat kontinyu. Semuanya terkoneksi menggunakan protokol
komunikasi berkecepatan tinggi.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://learnautomation.wordpress.com/2009/04/20/hasil-survey-plc-pac-versi-pendek/ ,

http://sekitarkita0.blogspot.com/2018/03/jenis-mikrokontroler-yang-banyak-digunakan.html ,

http://sukasukapaktri.blogspot.com/2013/04/pengertian-plc-programmable-logic.html ,

https://teknikelektronika.com/pengertian-mikrokontroler-microcontroller-struktur-mikrokontroler/

https://kamalogis.ft.ugm.ac.id/2021/06/07/mengenal-distributed-control-system-dcs/

http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/74/jbptppolban-gdl-udenyayath-3699-3-bab2--5.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai