Programmable
Ini berarti PLC mampu untuk menyimpan program yang dibuat oleh manusia dengan berbagai
macam fungsi dan kegunaan yang tersimpan dalam memori PLC.
2. Logic
PLC mampu memproses input secara aritmatika dan logika untuk melakukan fungsi
penjumlahan, pembagian, pengurangan, negasi, AND, OR, dan lainnya.
3. Controller
PLC juga memiliki kemampuan sebagai pengontrol dan pengatur segala proses yang kita
inginkan sehingga mampu memberikan hasil output yang sesuai.
Pada umumnya, pada sebuah PLC tersusun dari empat komponen utama, yaitu:
Input dan Output
Komponen ini memiliki peranan penting pada PLC karena memiliki fungsi sebagai pemroses
atau sebagai penggerak mesin tersebut. Ibaratnya input dan output adalah perantara perangkat
kontrol dengan CPU.
Input akan menerima sinyal dari perangkat kontrol, kemudian akan dikirimkan kepada CPU.
Selanjutnya, sinyal tersebut diteruskan ke output.
Power Supply
Seperti namanya, komponen ini adalah sumber daya PLC. Biasanya daya yang dibutuhkan
adalah sebesar 220 V agar PLC mampu beroperasi.
Fungsi PLC
Fungsi PLC dapat dibedakan menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum
PLC adalah sebagai berikut.
1. Sequential Control
PLC mampu memproses instruksi yang memiliki sekuen atau urutan dan melakukannya langkah
demi langkah sesuai dengan urutan tepat.
2. Monitoring Plant
PLC juga mampu melakukan pengawasan terhadap sistem yang ada di industri seperti tekanan
atau temperatur. Jika ada indikator yang menunjukan keabnormalitasan, maka PLC mampu
memunculkan pesan tersebut ke operator.
Sementara fungsi khusus dari PLC adalah memberikan input kepada CNC atau Computerized
Numerical Control yang biasa digunakan untuk proses finishing dan moulding pada industri
metalurgi. CNC mirip dengan PLC namun memiliki tingkat ketelitian yang tinggi sehingga
harganya pun juga lebih mahal.
Yang dimaksud dengan Supervisory Control atau Master Terminal Unit (MTU) adalah kendali yang dilakukan
di atas kendali lokal atau Remote Terminal Unit (RTU), sebagai ilustrasi, pada suatu ladang minyak dan
gas (Oil and Gas Field) ada beberapa sumur minyak (Oil Well) yang berproduksi. Hasil minyak mentah (Crude
Oil) dari masing-masing sumur produksi tersebut dikumpulkan di stasiun pengumpul atau Gathering Station
(GS) di mana proses lanjutan terhadap minyak mentah yang terkumpul tersebut dilakukan. Biasanya pada
masing-masing sumur minyak produksi terpasang suatu sistem (RTU) yang memonitor dan mengontrol
beberapa kondisi dari sumur minyak produksi tersebut. Kendali lokal dilakukan pada masing-masing
production well dan supervisory control yang berada di stasiun pengumpul, melakukan control dan monitoring
kepada semua production well yang ada di bawah supervisi. Jika salah satu production well mengalami
gangguan, dan stasiun pengumpul tetap harus memberikan dengan production rate tertentu, maka supervisory
control akan melakukan koordinasi pada production well lainnya agar jumlah produksi bisa tetap
dipertahankan.
DCS
Distributed Control System atau DCS merupakan suatu platform untuk suatu sistem dengan kontrol dan
operasi otomatis atau proses industri [1]. Dalam arti lain, DCS merupakan “otak” dari sistem kendali. DCS
menggabungkan dan mengintegrasikan Human Machine Interface (HMI), kontroler, historian, database dan
manajemen alarm ke dalam sistem otomatis tunggal. DCS diciptakan untuk mengendalikan beberapa
pengendali yang saling terpisah yang bekerja pada berbagai operasi yang bersifat kontinyu. Semuanya
terkoneksi menggunakan protokol komunikasi berkecepatan tinggi.
Pada 1980-an, industri mulai melihat DCS sebagai lebih dari sekadar kontrol proses dasar. Implementasi
pertama DCS dengan kontrol digital langsung diselesaikan pada tahun 1981-82 oleh perusahaan Australia
bernama Midac dengan perangkat keras yang dikembangkan oleh RTec Australia [2]. Sistem yang dipasang di
University of Melbourne menggunakan jaringan komunikasi serial yang menghubungkan gedung kampus ke
ruang kendali “front-end”. Setiap unit kendali jarak jauh menjalankan dua mikroprosesor Z80,
sedangkan “front-end” menjalankan sebelas Z80 dalam konfigurasi pemrosesan paralel dengan halaman
memori bersama untuk berbagi tugas, dan mengendalikan hingga 20.000 objek kontrol dapat berjalan secara
bersamaan.
DCS tersusun dari beberapa bagian atau peranti. Beberapa diantaranya seperti komputer pusat, komputer
umum, komputer atau kontroler lokal, display, database dan jalur data. Komputer pusat merupakan komputer
utama yang terhubung dengan semua yang terkait dengan sistem operasi. Komputer umum merupakan unit
kendali yang digunakan untuk melakukan optimasi, pengaturan lanjutan dan sebagainya. Komputer lokal
digunakan untuk mengendalikan secara langsung suatu proses, yang biasanya, berbasis PID. Display berfungsi
untuk menampilkan suatu grafik atau analisis dari suatu proses. Database berfungsi untuk menyimpan dan
mengumpulkan data-data. Dan yang terakhir, jalur data merupakan saluran transmisi data digital yang
menghubungkan semua peranti-peranti dalam sistem. Hubungan dari setiap sistem dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 1. Struktur Umum Distributed Control System
Distributed Control System memiliki keuntungan sendiri dibandingkan dengan sistem kontrol lainnya. Adapun
beberapa keuntungan apabila menggunakan DCS, diantaranya:
1. Meminimalisir biaya pengkabelan;
2. Mengalokasikan kesalahan;
3. Loss dalam jalur data tidak mempengaruhi sistem secara keseluruhan;
4. Kemudahan dalam mengaplikasikan algoritma pengaturan digital;
5. Dapat menangani berbagai mode pengaturan dalam setiap loop lokal.
Ada beberapa vendor atau perusahaan yang menyediakan produk DCS. Vendor-vendor tersebut adalah sebagai
berikut:
1. ABB;
2. PLX;
3. Centum – Yokogawa;
4. Siemen;
5. Honeywell;
6. Foxboro;
7. Fisher – Rosemount;
8. dan lain-lain.
Umumnya, DCS digunakan pada proses manufaktur skala besar untuk mempermudah monitoring kontrol.
Selain itu, DCS juga digunakan untuk sistem yang membutuhkan fungsi kontrol khusus, variabel proses, dan
alarm. Contoh penerapannya adalah pada industri minyak dimana terdapat banyak sistem kontrol seperti flow
controller yang merupakan closed-loop controller di mana katup dioperasikan untuk mendapatkan nilai yang
ditetapkan [3].
(Oleh: Ghinna Mahassin, Muhammad Aditya Nugroho, Nicolas Christianto)
Smart Instrument
PLC-SCADA VS DCS
24Oct
Anda pernah bingung apa itu DCS dan apa itu PLC SCADA?
DCS atau Distributed Control System adalah sebuah controller/komputer yang digunakan untuk
melakukan kendali / control secara terdistribusi dalam suatu system. kemudian PLC atau
Programmable Logic Controller adalah sebuah controller/komputer yang dapat di isi program untuk
melakukan logic tertentu, yang kemudian PLC ini lazim juga disebut PAC (Programmable
Automation Controller) karena secara fungsi yang semakin banyak bukan hanya untuk sebuah logic,
namun banyak hal.
Namun siapa yang menyangka dua barang yang berbeda pada tahun-tahun 1970-1990 ini sekarang
memiliki fitur yang hampir serupa. sebelum membaha fitur, mari kita lihat sejarah awalnya tercipta
DCS dan PLC.
pada gambar diatas, kita bisa melihat segment market dimana semakin ke kiri, yang dikendalikan
adalah sebuah process atau analog. dan semakin ke kanan yang dikendalikan adalah sebuah Discrete
atau Logic.
pada tahun 1968, PLC ditemukan pertama kali oleh Dick Morley kemudian PLC ini
dinamakan Modicon084 (di kemudian hari Modicon di akuisisi Schneider Electric) dan
dinobatkan PLC pertama di dunia. Saat itu PLC digunakan untuk menggantikan rangkaian relay-
relay. dan industri yang ditargetkan adalah otomotif (saat itu Modicon dibuat untuk General Motor).
setelah kesuksesan Modicon (Schneider Electric), kemudian di ikuti oleh vendor-vendor lainnya
untuk membuat PLC seperti Siemense, Allen Bradley (Rockwell), Mitsubishi, omron, dan lain-lain
Modicon 184
Selanjutnya pada tahun 1975, Datang lah sebuah teknologi yang dinamakan DCS, dimana DCS
merupakan controller process berbasis komputer (saat itu IBM 1800), karena pada saat itu teknologi
minicomputer sedang populer dan berkembang pesat (saat itu mungkin disebut “mini” namun tidak
untuk era tahun > 2000an) . Pada saat itu untuk pertamakalinya Honeywell dan Perusahaan Electrical
Engineering Jepang yaitu Yokogawa mengembangkan DCS pertama untuk melakukan kendali
process untuk menggantikan system peneumatic. sebagai gambaran jika belum pernah melihat
system monitoring pneumatic yang rumit dan merepotkan, bisa dilihat pada gambar berikut:
dengan merged nya dua teknologi PLC dan DCS, saat ini DCS dan PLC hampir dapat dikatakan
barang serupa. kemudian dari market segment pun semakin membaur dan overlapping. seperti pada
gambar berikut: