Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PLC

PENGGUNAAN PLC PADA KEGIATAN KONTROL DI


INDUSTRI

Oleh :

Siti Fatimatus Zahroh (1841170003)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D – IV TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penyusun dapat menyusun
makalah yang berjudul “PENGGUNAAN PLC PADA KEGIATAN

KONTROL DI INDUSTRI” untuk memenuhi mata kuliah "PLC" ini dengan


baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini telah dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak dalam
membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Wahyu Tri Wahono, S.T., M.T, selaku dosen mata kuliah PLC,
yang telah membimbing penyusun dalam penyusunan makalah ini.

2. Rekan - rekan kelas 2E program studi D4 Teknik Elektronika.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar


pada makalah ini. Oleh karena itu penyusun berharap pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang bersifat membangun. Kritik dan saran dari pembaca sangat
penyusun harapkan.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Malang, 26 Februari 2020

Siti Fatimatus Zahroh

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan Masalah........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Mengapa PLC sering digunakan pada kegiatan control di Industri...........................2
1. Aplikasi PLC dan Revolusi Industri Pintar............................................................2
2. Elemen Sistem PLC dan Pemanfaatannya...........................................................3
2.2 Bagaimana penerapan PLC pada kegiatan control di Industri............................4
1. Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :.........................4
2. Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller).............................................5
3. Kelemahan PLC:..................................................................................................8
4. Hal-hal yang dapat dikerjakan oleh PLC..............................................................8
5. PENGGUNAAN PLC PADA INDUSTRI OTOMOTIF.................................................9
6. PENGGUNAAN PLC PADA INDUSTRI MAKANAN...............................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri
adalah sangat umum dewasa ini. Hampir semua industri yang memerlukan
pengendalian otomatis, menggunakan PLC. Menurut (Agfianto E.P, 2007)
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan alat pengendali berbasis
mikroprosesor serbaguna, yang khususnya dirancang untuk dapat beroprasi
dalam lingkungan industri yang cukup berat dan kasar. Pada awalnya, alat ini
dikenalkan sebagai alat yang bekerja secara elektronik, menggantikan panel
relai yang bekerja untuk kondisi ON-OFF sebagai pengendali motor, aktuator
dan selenoid. Dalam perkembangannya, alat ini mampu digunakan sebagai
pengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan relai biasa. Salah
satu penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) yaitu sebagai
pengendali konveyor. Karena penggunaan konveyor banyak digunakan di
industry.

Makalah ini akan membahas tentang PLC dalam dunia Industri. mengapa
dan bagaimana PLC sering digunakan pada kegiatan control di industri?
Pertanyaan inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah.

1.2 Tujuan Masalah


1. Mengetahui mengapa PLC sering digunakan pada kegiatan control di
Industri

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan PLC pada kegiatan control di


Industri

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengapa PLC sering digunakan pada kegiatan control di Industri


Perkembangan industri masa kini menuntut setiap perusahaan agar lebih
“pintar” dalam teknologinya. Aplikasi PLC (Programmable Logic Controller)
adalah sistem komputer yang dirancang untuk mengendalikan berbagai aspek
kegiatan industri. Tidak seperti teknologi yang harus dijalankan secara manual,
PLC berperan dalam proses automasi, yaitu penggunaan teknologi yang
bersifat otomatis untuk menggantikan pekerjaan yang bersifat presisi tinggi,
high speed production atau tingkat kejenuhan yang tinggi.

Berikut fakta tentang PLC serta alasan mengapa Anda harus mulai
mengadopsinya dalam dunia bisnis saat ini.

1. Aplikasi PLC dan Revolusi Industri Pintar


Revolusi Industri tahap empat menuntut penggunaan teknologi pintar,
komputer, dan AI(Artificial Inteligent) untuk melakukan proses produksi secara
lebih efisien. Sistem PLC dirancang untuk meningkatkan produktivitas
sekaligus menurunkan risiko kesalahan dalam pembuatan produk.

Walau PLC diaplikasikan dalam berbagai bidang, sistem ini sering


dikaitkan dengan dunia industri karena beberapa karakteristik, yaitu:

a. Kinerja sempurna untuk tugas spesifik

Sistem PLC dirancang untuk tugas-tugas spesifik yang dilakukan secara


berurutan, misalnya dalam proses perakitan dan pengepakan otomatis. Karena
spesifik, setiap aspek dalam sistem ini cenderung memiliki kinerja lebih baik.
Kemungkinan error juga cenderung lebih kecil karena adanya pemusatan pada
satu tugas.

b. Perlindungan dari elemen ekstrem

2
Aplikasi sistem PLC memiliki perlindungan dari elemen ekstrem yang
mungkin ditemukan di tempat kerja atau pabrik, seperti panas, debu, udara
dingin, dan getaran. Penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi spesifik di
dalam bangunan atau lokasi industri tertentu.

c. Sistem terpusat dalam kegiatan industri

PLC memungkinkan industri untuk menciptakan sistem terpusat yang menjadi


sumber semua kegiatan. Sistem terpusat (terintegrasi) memudahkan proses
produksi, pengelolaan pekerjaan, pencarian data, serta audit. Sistem terpusat juga
memudahkan dalam proses perbaikan jika terjadi kerusakan.

2. Elemen Sistem PLC dan Pemanfaatannya


Sistem PLC secara garis besar terdiri dari tiga elemen, yaitu:

a. Modul CPU

Modul CPU adalah pusat pengolahan semua jenis data terkait mekanisme
industri yang diatur sistem PLC. Modul ini bekerja dengan cara menyimpan,
mengolah, dan mengelola semua data terkait mekanisme peralatan seperti sistem
konveyor, robot, Andon, dan sebagainya

b. Panel elektrik/sumber daya

Panel elektrik mengatur keluar-masuk daya yang dibutuhkan untuk


menjalankan seluruh sistem. Panel ini tersambung dengan panel-panel serupa lain
yang mengatur aliran daya, termasuk menyambungkannya dengan generator jika
aliran listrik PLN terputus.

c. Modul I/O

Modul I/O (input/output) menyambungkan sistem PLC dengan berbagai


sensor. Sambungan ini bermanfaat untuk membaca kondisi sistem seperti
temperatur, suhu, aliran daya, dan sebagainya.

3
Aplikasi sistem PLC dapat terlihat dalam berbagai pabrik atau industri yang
menggunakan proses automasi, misalnya di pabrik otomotif atau produksi barang
konsumsi yang menggunakan robot.

2.2 Bagaimana penerapan PLC pada kegiatan control di Industri


Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya
merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol
industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam
merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut
dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang
relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis.
Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan
tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem
kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller
(PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri
rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang,
misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil
pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya
dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting
dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong
populernya PLC ini.

1. Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :


1. Relay Logic

2. Penguncian ( Locking )

3. Pencacahan ( Counting )

4. Penambahan

5. Pengurangan

6. Pewaktuan ( Timing )

4
7. Kendali PID

8. Operasi BCD

9. Manipulasi Data

10. Pembandingan

2. Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller)


- Flexibility

Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara elektronik


memerlukan masing-masing kendali, misalnya 12 mesin memerlukan 12
kontroler. Sekarang dengan menggunakan satu model dari PLC dapat
mengendalikan salah satu dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin dikendalikan
dengan masing-masing program sendiri.

- Perubahan implementasi dan koreksi error

Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan


program akan memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan
peralatan. Sedangkan dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan
program, tidak memerlukan waktu yang lama yaitu dengan cara merubahnya
pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi, maka kesalahan
dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung.
Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah diagram laddernya.

- Harga yang rendah

PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang
mendukungnya, sehingga harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC
berikut timer, counter, dan input analog dalam satu kemasan CPU. PLC mudah
di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan bermacam-macam
merk dan tipe.

5
- Jumlah kontak yang banyak

PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia.
Misal panel yang menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua
digunakan sementara pada perubahan desain diperlukan 4 kontak lagi yang
berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini berarti diperlukan
waktu untuk melakukan instalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya
diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak
dapat digunakan dari satu buah relay, jika memori pada komputer masih
memungkinkan.

- Memonitor hasil

Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan


dimodifikasi pada kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat
dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat
yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU PLC atau
dilihat pada software pendukungnya.

- Observasi visual

Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara


langsung melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan
yang lain dapat langsung diketahui. Jalur logika akan menyala pada layar
sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui observasi visual.
Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.

- Kecepatan operasi

Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay


pada saat bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat
menentukan kecepatan output dari alat yang digunakan.

6
- Metode bolean atau ladder

Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi
atau juga menggunakan sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC
yang lebih mudah dan dapat disimulasikan pada software pendukungnya.

- Reliability

Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay


atau timer mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat,
misalnya goncangan, debu, suhu yang tinggi, dan sebagainya.

- Penyederhanaan pemesanan komponen

PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC
tiba, maka semua relay, counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika
mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka diperlukan 10 penyalur yang
berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan satu relay
akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel.

- Dokumentasi

Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian


atau keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum
tentu up to date, dan juga tidak perlu memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.

-Keamanan

Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat
dibuatkan password. Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya
perubahan yang sulit untuk dideteksi.

- Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.

PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk
mencampur proses produksi, sementara produksi lainnya sedang berjalan.

7
3. Kelemahan PLC:
- Teknologi baru

Sulit untuk mengubah pola pikir beberapa personil yang telah lama
menggunakan konsep relay untuk berubah kekonsep PLC komputer.

- Aplikasi program yang tetap

Beberapa aplikasi dari proses produksi merupakan aplikasi yang tidak


akan berubah selamanya sehingga keunggulan dari pada PLC untuk mengubah
program menjadi tidak berguna.

- Kondisi lingkungan

Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran


,interferensi dengan peralatan listrik lain membuat keterbatasan pemakaian
PLC.

- Pengoperasian yang aman

Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan langsung
mematikan seluruh rangkaian dan tidak secara otomatis bekerja kembali PLC
akan langsung menjalankan proses yang di program, namun hal ini tergantung
dari program yang dibuat.

- Operasi pada rangkaian yang tetap

Jika suatu rangkaian operasi tidak pernah diubah, seperti misalnya drum
mekanik , lebih murah jika tetap menggunakan konsep relay dari pada
menggunakan PLC.

4. Hal-hal yang dapat dikerjakan oleh PLC


Sebagai kontrol urutan mempunyai fungsi:

1. Pengganti relay kontrol logika konvensional.

2. Pewaktu/pencacah (Timer / counter).

3. Pengganti pengontrol PCB card.

8
4. Mesin kontrol ( auto / semi auto/manual ).

•Sebagai kontrol yang canggih mempunyai fungsi:

1. Operasi aritmatika.

2. Penanganan informasi.

3. Kontrol analog ( suhu, tekanan, dan lain-lain ).

4. PID ( Proporsional-Integral-Diferensial).

5. Kontrol motor servo.

6. Kontrol motor stepper.

•Sebagai kontrol pengawasan mempunyai fungsi:

1. Proses monitor dan alarm.

2. Monitor dan diagnosa kesalahan.

3. Antarmuka dengan komputer (RS- 23C/ RS-422).

4. Antarmuka printer / ASCII.

5. Jaringan kerja otomatisasi pabrik.

6. Local Area Network.

7. Wibe Area Network.

8. FMS (Flexible Manufacturing System), CIM ( Computer Integrated


Manufacturing ), FA ( factory automation ).

5. PENGGUNAAN PLC PADA INDUSTRI OTOMOTIF


Penggunaan PLC pada industri Otomotif saat ini sudah sering digunakan
apalagi pada zaman moderen ini karena dengan menggunakan PLC kegiatan
pada industri akan lebih mudah atau simple karena pada industri atau di dunia
Otomotif sangat memperhatikan jarak atau kita lebih mengenal dengan sebutan
presisi. Semisal pada pabrik mobil, motor dsb.

9
Di Pabrik-pabrik mobil atau motor tidak perlu tangan manusia yg
megerjakan sebuah proyek mobil kita dapat melihat dengan adanya PLC kita
hanya perlu memprogram PLC tersebut dengan kebutuhan atau keinginan kita
sehingga sistem yg kita masukkan akan dibaca oleh komponen-komponen dan
mesin itu akan bekerja sendiri secara otomatis dengan presisi yg sangat baik.

Mesin-mesin tersebut bekerja dengan peintah yang kita inputkan pada


PLC sehingga mesin / robot tersebut akan bekerja dengan sendirinya dan akan
menghasilkan sebuah mobil yg sering kita gunakan sehari-hari.
Contoh lain penggunaan PLC pada industri Otomotif ialah :
- > Pabrik semen
- >Pengilangan minyak
- > Pengendali lift/elevator
- >Pengairan /irigasi
- >Pengendali pembangkit listrik

Penggunaan PLC di Otomotif sangat banyak diterapkan ada berbagai


macam banyaknya, misalkan Program PLC untuk mesin penggiling, sistem
keamanan, pengendali robot, dsb. Itulah pemanfaatan PLC pada dunia
Otomotif yg sering kita jumpai pada berbagai pabrik.

6. PENGGUNAAN PLC PADA INDUSTRI MAKANAN


PLC pada industri makanan pun juga sering kita jumpai hampir setiap
pabrik makana menggunakan PLC utk memudahkan pembuatan makanan
dalam jumlah banyak.
Sering kita jumpai di industri makanan PLC digunakan / diprogam untuk :
1. Alat otomatis mencuci makanan
2. Robot untuk membungkus atau kemasan pada produk
3. Pendeteksi logam pada makanan, dll

Pada intinya dengan menggunakan system pengendali PLC ini pada


industri.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan industri masa kini menuntut setiap perusahaan agar lebih
“pintar” dalam teknologinya. Aplikasi PLC (Programmable Logic Controller)
adalah sistem komputer yang dirancang untuk mengendalikan berbagai aspek
kegiatan industri. Tidak seperti teknologi yang harus dijalankan secara manual,
PLC berperan dalam proses automasi, yaitu penggunaan teknologi yang
bersifat otomatis untuk menggantikan pekerjaan yang bersifat presisi tinggi,
high speed production atau tingkat kejenuhan yang tinggi.
Fakta tentang PLC serta alasan mengapa Anda harus mulai
mengadopsinya dalam dunia bisnis saat ini karena Aplikasi PLC dan Revolusi
Industri Pintar dan Elemen Sistem PLCnya.
Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya
merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol
industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam
merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut
dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang
relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis.
Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan
tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem
kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller
(PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri
rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang,
misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil
pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya
dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting
dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong
populernya PLC ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://docplayer.info/55021966-Bab-i-pendahuluan-penggunaan-programmable-
logic-controller-plc-dalam-dunia-industri.html https://www.dnm.co.id/aplikasi-
plc-dan-manfaat-dalam-dunia-industri-modern/
http://arabungaran.blogspot.com/2016/03/pemanfaatan-plc-pada-industri-
otomotif.html

12

Anda mungkin juga menyukai