KELOMPOK 18
Nur Intan Zuharoh (12/329923/TK/39131)
Sembadra Dyah Fitriani (12/331856/TK/39645)
Yoel Orlando Ritonga (12/333465/TK/39821)
Almira Citra Ambarrani (12/333486/TK/39839)
Ajeng Sekar Ayu (12/333756/TK/40098)
Daftar Isi................................................................................................................. i
Lampiran
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Praktikan memahami langkah-langkah untuk melakukan concept generation.
2. Praktikan mampu melakukan concept generation untuk pengembangan produk
baru.
1
3. Praktikan mampu membuat visualisasi konsep yang telah dibuat ke dalam
bentuk 3D.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Gambar 2.1. 5 Tahap Concept Generation
1. Memperjelas masalah / kebutuhan pelanggan. Setelah identifikasi atribut
dilakukan untuk mengetahui atribut dominan yang dicari pelanggan, dapat
dilakukan pemahaman atas kebutuhan yang diinginkan pelanggan dan
memunculkan beberapa ide konsep. Kebutuhan yang diperoleh nantinya
sangat beragam dan tidak dapat disatukan sebagai satu kebutuhan, karena itu
analisa selanjutnya akan meninjau setiap kebutuhan itu sebagai subproblem.
2. Mencari solusi dari lingkungan eksternal, biasanya mencari solusi-solusi yang
telah ada dari pihak-pihak eksternal seperti konsumen potensial, konsultasi
ahli, pencarian paten, pencarian literatur dan patok duga pada produk yang
berkaitan dengan solusi masalah.
4
3. Mencari solusi dari lingkungan internal, biasanya menggunakan pengetahuan
dan kreatifitas dari tim pengembangan produk untuk menghasilkan konsep
solusi atas masalah.
4. Mengeksplorasi secara sistematis, berfungsi untuk mengetahui
kemungkinan-kemungkinan konsep solusi yang diperoleh dari sumber
eksternal maupun internal. Ada 2 metode untuk mengeksplorasi
kemungkinan yang dapat dihasilkan yaitu concept classification tree yang
membantu membagi kemungkinan solusi menjadi kategori bebas dan the
concept combination table yang membantu mempertimbangkan secara
selektif kombinasi dari berbagai solusi.
5
Gambar 2.3. Concept Combination Table
5. Pertimbangan kembali atas hasil dan proses yang telah dilakukan.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
3. Masing-masing kelompok membuat 3D drawing dari 5 konsep produk
yang telah dipilih asisten menggunakan software Autodesk Inventor.
8
BAB IV
9
Dari classification tree diatas, dibuatlah kombinasi untuk menyeleksi dan
menyaring konsep mana yang dipilih untuk pembuatan botol minum. Kombinasi
tersebut diperoleh dari combination table dibawah ini.
Tabel 4.1 Combination table
Jenis Tutup
Bentuk Dimensi Aksesoris
Botol
Tabung lengkung
7,5 cm x 25 cm Tali Putar
ber-grip
Tabung lengkung
Kaitan Flip top
nongrip
Tabung biasa ber-
grip
Tabung biasa
nongrip
10
e. Botol minum berbentuk lengkung nongrip, berdimensi 7,5 cm x 25 cm,
mempunyai tutup botol flip top, dan dilengkapi tali.
11
tali di sampingnya yang bertujuan agar mudah dibawa oleh pengguna. Tutup
botol dengan sistem putar bertujuan agar air dalam botol tidak mudah
tumpah. Berikut adalah gambar ukuran bagian badan botol dan tutup botol
konsep produk di atas.
12
4.2.2 Konsep Produk Botol Minum 2
13
praktis dan minum dari tempatnya menjadi sangat mudah. Berikut adalah
gambar ukuran bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di atas.
14
4.2.3 Konsep Produk Botol Minum 3
15
agar air dalam botol tidak mudah tumpah. Berikut adalah gambar ukuran
bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di atas.
16
4.2.4 Konsep Produk Botol Minum 4
17
jadi lebih praktis dan minum dari tempatnya menjadi sangat mudah. Berikut
adalah gambar ukuran bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di
atas.
18
4.2.5 Konsep Produk Botol Minum 5
19
Gambar 4.11. Botol 5: idw
Gambar di atas merupakan dimensi dari konsep botol pertama. Ukuran
diameter botol adalah 7,5 cm sedangkan untuk diameter mulut botol adalah
3 cm. Badan botol memiliki tinggi 25 cm dengan tinggi tutup botol 1,5 cm .
Dan, untuk keseluruhan tebal dinding badan botol adalah 0,2 cm. Untuk
bagian tengah botol diameternya dibuat lebih kecil yang bertujuan untuk
memudahkan botol untuk dipegang.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
House of Quality merupakan sebuah tahapan dimana kebutuhan dan keinginan
konsumen diubah kedalam beberapa konsep yang dapat dijadikan spesifikasi
botol minum. Setelah mendapatkan konsep, konsep-konsep tersebut kemudian
diklasifikasikan menggunakan classification tree berdasarkan atribut-atributnya.
Atribut tersebut kemudian disaring untuk mendapatkan atribut yang paling
berpengaruh. Konsep produk yang sudah disaring itu lalu dikombinasikan
menggunakan combination table untuk mendapatkan beberapa kombinasi konsep
produk yang terbaik.
Dalam praktikum kali ini, atribut yang digunakan pada combination table
adalah bentuk, dimensi, aksesoris, dan jenis tutup botol. Hasil dari combination
table ini kemudian menghasilkan lima konsep terbaik. Kelima konsep tersebut
berhubungan dengan bentuk botol minum lengkung bergrip atau nongrip,
mempunyai tutup botol yang dapat diputar atau tutup flip top, dilengkapi dengan
tali atau kaitan, dan berdimensi 7,2 cm x 25 cm.
5.2 Saran
Dalam menentukan konsep produk kita harus melihat needs and wants
customer agar konsep yang diciptakan sesuai kebutuhan. Serta dalam membuat
classification tree dalam menentukan anak cabang juga harus cocok dan
berhubungan dengan cabang agar desain produk yang dihasilkan bisa maksimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ulrich and Eppinger, 2003, Product Design and Development 3rd ed, McGrawhill,
Singapore
22