Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK


CONCEPT GENERATION

KELOMPOK 18
Nur Intan Zuharoh (12/329923/TK/39131)
Sembadra Dyah Fitriani (12/331856/TK/39645)
Yoel Orlando Ritonga (12/333465/TK/39821)
Almira Citra Ambarrani (12/333486/TK/39839)
Ajeng Sekar Ayu (12/333756/TK/40098)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
DAFTAR ISI

Daftar Isi................................................................................................................. i

Daftar Gambar ........................................................................................................ ii

Daftar Tabel ........................................................................................................... iii

BAB I : Pendahuluan ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1


1.2 Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II : Landasan Teori .................................................................................... 3

2.1 Concept Generation .................................................................................... 3

BAB III : Metodologi Penelitian.......................................................................... 7

3.1 Data Penelitian ............................................................................................ 7


3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 7
3.3 Prosedur Praktikum ..................................................................................... 7

BAB IV : Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 9

4.1 Classification Tree dan Combination Tabel ................................................. 9


4.2 Pembahasan Lima Kombinasi Konsep Terbaik ............................................ 11

BAB V : Penutup ................................................................................................. 21

4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 21


4.2 Saran ........................................................................................................... 21

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 22

Lampiran

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. 5 Tahap Concept Generation .............................................................. 4

Gambar 2.2. Concept Classification Tree ................................................................ 5

Gambar 2.3. Concept Combination Table................................................................ 6

Gambar 4.1. Classification Tree .............................................................................. 9

Gambar 4.2. Botol 1 : Part dan Assembly ................................................................ 11

Gambar 4.3. Botol 1 : idw ....................................................................................... 12

Gambar 4.4. Botol 2 : Part dan Assembly ................................................................ 13

Gambar 4.5. Botol 2 : idw ....................................................................................... 14

Gambar 4.6. Botol 3 : Part dan Assembly ................................................................ 15

Gambar 4.7. Botol 3 : idw ....................................................................................... 16

Gambar 4.8. Botol 4 : Part dan Assembly ................................................................ 17

Gambar 4.9. Botol 4 : idw ....................................................................................... 18

Gambar 4.10. Botol 5 : Part dan Assembly .............................................................. 19

Gambar 4.11. Botol 5 : idw ..................................................................................... 20

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Combination Table ................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya zaman, kebutuhan dan permintaan konsumen
pada produk-produk akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya
zaman. Salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan dan permintaan konsumen
adalah teknologi yang semakin canggih dan kompetitor dari produsen yang
menawarkan produk-produk berkualitas semakin banyak. Oleh karena itu,
komsumen akan sangat selektif dengan produk yang akan dipilih. Di sisi lain,
produsen akan terus berusaha melakukan inovasi dan hal-hal yang baru pada
produknya agar produk yang dihasilkannya dapat terus eksis di dunia pasar yang
semakin kompetitif.
Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar
dibutuhkan suatu konsep dan desain yang spesifik untuk menggambarkan produk
yang akan dibuat. Maka dari itu untuk membuat konsep yang sesuai dengan
keinginan pasar dibutuhkan concept generation yang dimulai melalui user need
dan concept generation. Konsep inilah yang akan digabungkan dan dibuat ke
dalam bentuk 3D agar detail dari produk yang akan dibuat lebih spesifik. Melalui
konsep yang matang, realisasi produk yang akan dibuat akan lebih mudah agar
mengurangi kerugian yang ditanggung produsen.

1.2 Tujuan
1. Praktikan memahami langkah-langkah untuk melakukan concept generation.
2. Praktikan mampu melakukan concept generation untuk pengembangan produk
baru.

1
3. Praktikan mampu membuat visualisasi konsep yang telah dibuat ke dalam
bentuk 3D.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Concept Generation


Meninjau peluang yang telah dipilih dan memulai keterlibatan dengan
pelanggan. Mengumpulkan konsep-konsep produk baru yang sesuai dengan
peluang yang ada dan menemukan konsep-konsep baru.
Produk baru biasanya timbul dari suatu konsep awal, dan awal timbulnya
konsep dan hubungannya dalam hal pemunculan sebuah ide, maka perlu ditinjau
3 faktor penentu menurut Crawford dan Di Benedetto yaitu :
a. Form, adalah bentuk fisik dari produk dan jasa. Misalnya suatu campuran
logam berbentuk batangan, sebuah ponsel mempunyai hardware, software,
prosedur, dll.
b. Technology, adalah sumber yang menghasilkan bentuk dari suatu produk atau
jasa. Misalnya, teknologi untuk campuran logam seperti proses pencampuran
kandungan kimia, ilmu logam, mesin pembentuk, dll. Teknologi dianggap
sebagai sumber untuk menjalankan inovasi produk.
c. Benefit, suatu produk mempunyai nilai bila dapat memberikan manfaat bagi
pelanggan dimana manfaat itu bisa dibutuhkan atau diinginkan pelanggan
tersebut.

Definisi Konsep Produk Baru


Menurut Crawford dan Di Benedetto, konsep produk baru adalah sebuah
pernyataan atas fitur-fitur yang dimiliki suatu produk yang dapat menghasilkan
manfaat tertentu dibandingkan dengan produk lainnya.
Menurut Ulrich dan Eppinger, ada 5 tahap pemunculan konsep (concept
generation) yaitu :

3
Gambar 2.1. 5 Tahap Concept Generation
1. Memperjelas masalah / kebutuhan pelanggan. Setelah identifikasi atribut
dilakukan untuk mengetahui atribut dominan yang dicari pelanggan, dapat
dilakukan pemahaman atas kebutuhan yang diinginkan pelanggan dan
memunculkan beberapa ide konsep. Kebutuhan yang diperoleh nantinya
sangat beragam dan tidak dapat disatukan sebagai satu kebutuhan, karena itu
analisa selanjutnya akan meninjau setiap kebutuhan itu sebagai subproblem.
2. Mencari solusi dari lingkungan eksternal, biasanya mencari solusi-solusi yang
telah ada dari pihak-pihak eksternal seperti konsumen potensial, konsultasi
ahli, pencarian paten, pencarian literatur dan patok duga pada produk yang
berkaitan dengan solusi masalah.

4
3. Mencari solusi dari lingkungan internal, biasanya menggunakan pengetahuan
dan kreatifitas dari tim pengembangan produk untuk menghasilkan konsep
solusi atas masalah.
4. Mengeksplorasi secara sistematis, berfungsi untuk mengetahui
kemungkinan-kemungkinan konsep solusi yang diperoleh dari sumber
eksternal maupun internal. Ada 2 metode untuk mengeksplorasi
kemungkinan yang dapat dihasilkan yaitu concept classification tree yang
membantu membagi kemungkinan solusi menjadi kategori bebas dan the
concept combination table yang membantu mempertimbangkan secara
selektif kombinasi dari berbagai solusi.

Gambar 2.2. Concept Classification Tree

5
Gambar 2.3. Concept Combination Table
5. Pertimbangan kembali atas hasil dan proses yang telah dilakukan.

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Data Penelitian


Nama penelitian : Concept Generation
Obyek penelitian : Customer needs yang bersumber dari hasil wawancara pada
praktikum sebelumnya
Tempat : Laboratorium Desain dan Pengembangan Produk, Jurusan
Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada,
Jogjakarta
Waktu : Kamis, 3 April 2014 pukul 09.45-12.15 WIB

3.2 Alat dan Bahan


1. Kertas HVS
2. Alat tulis
3. Laptop dengan software Autodesk Inventor
4. Modem
5. Lembar kerja

3.3 Prosedur Praktikum


1. Masing-masing kelompok praktikan membuat beberapa konsep produk
(minimal 5) berdasarkan need statement yang telah dilakukan pada
praktikum sebelumnya.
2. Konsep yang telah dibuat dalam bentuk classification tree dan combination
table lalu dirangkum dalam lembar kerja kemudian dikumpulkan ke asisten
praktikum. Asisten akan memilihkan lima konsep produk untuk praktikan.

7
3. Masing-masing kelompok membuat 3D drawing dari 5 konsep produk
yang telah dipilih asisten menggunakan software Autodesk Inventor.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Classification Tree dan Combination Tabel


Pada praktikum sebelumnya, telah House of Quality sehingga semua
kebutuhan dan keinginan konsumen tentang botol minum dapat diketahui.
Beberapa kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut akan menentukan konsep
dari botol minum yang akan dibuat. Konsep produk terdiri dari beberapa atribut.
Atribut-atribut tersebut kemudian di breakdown sehingga menghasilkan konsep-
konsep yang lebih rinci yang berguna sebagai objek pertimbangan konsep produk
mana yang akan dipilih. Untuk itu, dibuatlah sebuah classification tree dan
combination tabel-nya.
Dibawah ini merupakan classification tree dari spesifikasi-spesifikasi untuk
botol minum.

Gambar 4.1. Classification Tree

9
Dari classification tree diatas, dibuatlah kombinasi untuk menyeleksi dan
menyaring konsep mana yang dipilih untuk pembuatan botol minum. Kombinasi
tersebut diperoleh dari combination table dibawah ini.
Tabel 4.1 Combination table
Jenis Tutup
Bentuk Dimensi Aksesoris
Botol
Tabung lengkung
7,5 cm x 25 cm Tali Putar
ber-grip
Tabung lengkung
Kaitan Flip top
nongrip
Tabung biasa ber-
grip
Tabung biasa
nongrip

Kombinasi dipilih dari menggabungkan konsep suatu atribut pada tabel


dengan atribut lainnya. Dari combination table diatas, dipilihlah 5 kombinasi
terbaik untuk dijadikan konsep bagi pembuatan botol minum. Lima konsep
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Botol minum berbentuk lengkung ber-grip, berdimensi 7,5 cm x 25 cm,
mempunyai tutup botol yang diputar, dan dilengkapi tali.
b. Botol minum berbentuk lengkung ber-grip, berdimensi 7,5 cm x 25 cm,
mempunyai tutup botol flip top, dan dilenkapi tali.
c. Botol minum berbentuk lengkung ber-grip, berdimensi 7,5 cm x 25 cm,
mempunyai tutup botol yang diputar, dan dilengkapi kaitan.
d. Botol minum berbentuk lengkung ber-grip, berdimensi 7,5 cm x 25 cm,
mempunyai tutup botol flip top, dan dilengkapi kaitan.

10
e. Botol minum berbentuk lengkung nongrip, berdimensi 7,5 cm x 25 cm,
mempunyai tutup botol flip top, dan dilengkapi tali.

4.2 Pembahasan Lima Kombinasi Konsep Terbaik


Setelah menentukan kombinasi terbaik pada subab sebelumnya, kombinasi
tersebut kemudian divisualisasikan menggunakan Autodesk Inventor untuk
mendapatkan gambar 3 dimensi dan gambar tekniknya. Berikut ini merupakan
hasil dari pengerjaan Autodesk Inventor dan penjelasannya.

4.2.1 Konsep Produk Botol Minum 1

Gambar 4.2. Botol 1 : Part dan Assembly


Gambar di atas merupakan konsep produk botol minum pertama yang
berbentuk silinder lengkung bergrip dengan tujuan untuk mempermudah
pengguna menggenggam botol minum tersebut. Botol minum ini dilengkapi

11
tali di sampingnya yang bertujuan agar mudah dibawa oleh pengguna. Tutup
botol dengan sistem putar bertujuan agar air dalam botol tidak mudah
tumpah. Berikut adalah gambar ukuran bagian badan botol dan tutup botol
konsep produk di atas.

Gambar 4.3. Botol 1: idw


Gambar di atas merupakan dimensi dari konsep botol pertama. Ukuran
diameter botol adalah 7,5 cm sedangkan untuk diameter mulut botol adalah
5,5 cm. Badan botol memiliki tinggi 25 cm dengan tinggi tutup botol 1 cm .
Dan, untuk keseluruhan tebal dinding badan botol adalah 0,2 cm. Untuk
bagian tengah botol diameternya dibuat lebih kecil yang bertujuan untuk
memudahkan botol untuk dipegang.

12
4.2.2 Konsep Produk Botol Minum 2

Gambar 4.4. Botol 2 : Part dan Assembly


Gambar di atas merupakan konsep produk botol minum kedua yang
memiliki kesamaan konsep dengan produk botol minum pertama yaitu
berbentuk silinder lengkung bergrip dengan tujuan untuk mempermudah
pengguna menggenggam botol minum tersebut. Botol minum ini juga
dilengkapi tali di sampingnya yang bertujuan agar mudah dibawa oleh
pengguna. Namun, tutup botol konsep produk botol minum kedua ini
dengan sistem flip-top yang bertujuan agar membuka botol jadi lebih

13
praktis dan minum dari tempatnya menjadi sangat mudah. Berikut adalah
gambar ukuran bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di atas.

Gambar 4.5. Botol 2: idw


Gambar di atas merupakan dimensi dari konsep botol pertama. Ukuran
diameter botol adalah 7,5 cm sedangkan untuk diameter mulut botol adalah
3 cm. Badan botol memiliki tinggi 25 cm dengan tinggi tutup botol 1,5 cm .
Dan, untuk keseluruhan tebal dinding badan botol adalah 0,2 cm. Untuk
bagian tengah botol diameternya dibuat lebih kecil yang bertujuan untuk
memudahkan botol untuk dipegang.

14
4.2.3 Konsep Produk Botol Minum 3

Gambar 4.6. Botol 3 : Part dan Assembly


Gambar di atas merupakan konsep produk botol minum ketiga yang
memiliki kesamaan konsep dengan produk botol minum pertama dan kedua
yaitu berbentuk silinder lengkung bergrip dengan tujuan untuk
mempermudah pengguna menggenggam botol minum tersebut. Sedangkan
konsep produk botol minum ketiga ini dilengkapi dengan kaitan di
sampingnya yang bertujuan agar mudah dikaitkan di tas pengguna, sehingga
pengguna tidak perlu repot memegang botol minum tersebut saat menjalani
aktivitas lainnya. Tutup botol konsep produk ketiga ini sama dengan konsep
produk botol minum yang pertama yaitu dengan sistem putar yang bertujuan

15
agar air dalam botol tidak mudah tumpah. Berikut adalah gambar ukuran
bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di atas.

Gambar 4.7. Botol 3: idw


Gambar di atas merupakan dimensi dari konsep botol pertama. Ukuran
diameter botol adalah 7,5 cm sedangkan untuk diameter mulut botol adalah
3 cm. Badan botol memiliki tinggi 25 cm dengan tinggi tutup botol 1 cm .
Dan, untuk keseluruhan tebal dinding badan botol adalah 0,2 cm. Untuk
bagian tengah botol diameternya dibuat lebih kecil yang bertujuan untuk
memudahkan botol untuk dipegang.

16
4.2.4 Konsep Produk Botol Minum 4

Gambar 4.8. Botol 4 : Part dan Assembly


Gambar di atas merupakan konsep produk botol minum keempat yang
memiliki kesamaan konsep dengan produk botol minum sebelumna yaitu
berbentuk silinder lengkung bergrip dengan tujuan untuk mempermudah
pengguna menggenggam botol minum tersebut. Sedangkan konsep produk
botol minum keempat ini sama dengan konsep produk ketiga yaitu
dilengkapi dengan kaitan di sampingnya yang bertujuan agar mudah
dikaitkan di tas pengguna, sehingga pengguna tidak perlu repot memegang
botol minum tersebut saat menjalani aktivitas lainnya. Namun untuk tutup
botol konsep produk keempat sama dengan konsep produk botol minum
yang kedua yaitu dengan sistem flip-top yang bertujuan agar membuka botol

17
jadi lebih praktis dan minum dari tempatnya menjadi sangat mudah. Berikut
adalah gambar ukuran bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di
atas.

Gambar 4.9. Botol 4: idw


Gambar di atas merupakan dimensi dari konsep botol pertama. Ukuran
diameter botol adalah 7,5 cm sedangkan untuk diameter mulut botol adalah
3 cm. Badan botol memiliki tinggi 25 cm dengan tinggi tutup botol 1,5 cm .
Dan, untuk keseluruhan tebal dinding badan botol adalah 0,2 cm. Untuk
bagian tengah botol diameternya dibuat lebih kecil yang bertujuan untuk
memudahkan botol untuk dipegang.

18
4.2.5 Konsep Produk Botol Minum 5

Gambar 4.10. Botol 5 : Part dan Assembly


Gambar di atas merupakan konsep produk botol minum kelima yang
berbeda dengan konsep-konsep sebelumnya yaitu berbentuk silinder
lengkung non-grip dengan tujuan agar desain lebih sederhana. Botol minum
ini juga dilengkapi tali di sampingnya yang bertujuan agar mudah dibawa
oleh pengguna. Sedangkan untuk tutup botol konsep produk botol minum
kelima ini sama dengan konsep produk kedua dan keempat yaitu dengan
sistem flip-top yang bertujuan agar membuka botol jadi lebih praktis dan
minum dari tempatnya menjadi sangat mudah. Berikut adalah gambar
ukuran bagian badan botol dan tutup botol konsep produk di atas.

19
Gambar 4.11. Botol 5: idw
Gambar di atas merupakan dimensi dari konsep botol pertama. Ukuran
diameter botol adalah 7,5 cm sedangkan untuk diameter mulut botol adalah
3 cm. Badan botol memiliki tinggi 25 cm dengan tinggi tutup botol 1,5 cm .
Dan, untuk keseluruhan tebal dinding badan botol adalah 0,2 cm. Untuk
bagian tengah botol diameternya dibuat lebih kecil yang bertujuan untuk
memudahkan botol untuk dipegang.

20
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
House of Quality merupakan sebuah tahapan dimana kebutuhan dan keinginan
konsumen diubah kedalam beberapa konsep yang dapat dijadikan spesifikasi
botol minum. Setelah mendapatkan konsep, konsep-konsep tersebut kemudian
diklasifikasikan menggunakan classification tree berdasarkan atribut-atributnya.
Atribut tersebut kemudian disaring untuk mendapatkan atribut yang paling
berpengaruh. Konsep produk yang sudah disaring itu lalu dikombinasikan
menggunakan combination table untuk mendapatkan beberapa kombinasi konsep
produk yang terbaik.
Dalam praktikum kali ini, atribut yang digunakan pada combination table
adalah bentuk, dimensi, aksesoris, dan jenis tutup botol. Hasil dari combination
table ini kemudian menghasilkan lima konsep terbaik. Kelima konsep tersebut
berhubungan dengan bentuk botol minum lengkung bergrip atau nongrip,
mempunyai tutup botol yang dapat diputar atau tutup flip top, dilengkapi dengan
tali atau kaitan, dan berdimensi 7,2 cm x 25 cm.

5.2 Saran
Dalam menentukan konsep produk kita harus melihat needs and wants
customer agar konsep yang diciptakan sesuai kebutuhan. Serta dalam membuat
classification tree dalam menentukan anak cabang juga harus cocok dan
berhubungan dengan cabang agar desain produk yang dihasilkan bisa maksimal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Edy Tontowi, Alva, dkk, 2013, Perancangan dan Pengembangan Produk,


Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Ulrich and Eppinger, 2003, Product Design and Development 3rd ed, McGrawhill,
Singapore

22

Anda mungkin juga menyukai